Semangkuk solyanka dan sepiring sarmi berada di meja. Alfred duduk menempatkan kedua tangannya di atas meja, tersenyum geli melihat Floryn tengah menahan cemberutan kesalnya.Saat Floryn baru selesai menghidangkan masakan yang telah dibuatnya, Ali datang hanya untuk mengantar beberapa set peralatan makanan.Tanpa bisa Floryn hentikan, semua makanan yang telah dia buat dipindahkan pada semua alat makan yang telah dibawa, Ali juga membawa paksa semua alat makan Floryn untuk dibuang dan menggantinya dengan satu alasan, Alfred alergi.Floryn merasa cukup terhina, disisi lain dia tidak memiliki kemampuan untuk menghentikan apa yang telah terjadi.Asap makanan yang masih hangat mengepul tercium terbawa udara dari jendela dibiarkan terbuka, gorden tipis bergerak melambai terbawa angin, menyaksikan Alfed dan Floryn yang kini tengah menikmati makan malam bersama.“Kau pandai memasak,” puji Alfred tersenyum dengan mata berbinar menikmati setiap suapan makanan yang masuk ke dalam mulut.Alfred t
“Apa ini tidak salah?” tanya Julliet pada Ali yang telah mengantarnya pada sebuah hotel mewah.“Tidak, tuan Alfred memerintahkan Anda dibawa ke sini,” jawab Ali.Julliet menelan salivanya dengan kesulitan, wanita itu keluar dari mobil mengikuti langkah Ali yang membawanya masuk. Tangan Julliet terkepal, dia sedikit malu karena tidak sempat mengganti pakaian dan menghapus riasannya, penampilannya sebagai wanita penghibur di tempat kumuh begitu terlihat jelas dan kontras.Beruntungnya, karena malam yang mulai larut, suasana hotel terlihat lebih tenang tidak menunjukan ada orang berkeliaran sehingga kedatangan Julliet tidak menarik banyak perhatian.Malam ini Julliet mengambil sebuah keputusan yang mungkin lancang karena telah ikut campur dalam urusan Floryn hingga membagikan rahasia yang selalu ingin Floryn tutupi. Julliet juga sadar sepenuhnya jika kemungkinan Floryn akan sangat marah kepadanya jika Julliet memberitahukan rahasianya kepada orang lain.Julliet ingin memberitahu rahasia
“Jangan berbohong,” jawab Alfred tidak percaya.Julliet tersenyum meringis menahan kesedihan harus mengingat kembali masa-masa di penjara. Andai sakit Floryn sebuah kebohongan, Julliet akan sangat bersyukur, tapi kenyataannya tidaklah seperti itu.Julliet tertunduk mengusap sisi lengannya, dengan suara bergetar dia berbicara, “Flo pernah mengalami kekerasan yang cukup parah, ibu tirinya membayar seorang narapidana berbahaya untuk menyakiti Flo. Kejadian itu membuat Floryn terluka cukup parah dan harus diopname karena jantungnya terluka.”“Setelah kejadian itu, Flo mengalami trauma berat didalam penjara, disisi lain dia harus bertahan dari sakit dan ancaman yang tidak pernah berhenti datang. Setiap minggu, para narapidana dilepaskan di ke lapangan, disana selalu saja ada narapidana yang mengganggunya, mereka dibayar oleh ibu dan kakak tirinya Flo.” “Untuk bisa bertahan, Flo mendekati beberapa terpinada seumur hidup, beberapa dokter yang terlibat mallpraktik dan kelompok mafia. Akhirn
Derap suara langkah terdengar dikesunyian, mengganggu ketenangan Floryn yang tengah tertidur. Dengan berat gadis itu membuka matanya, melihat sekelebat bayangan hitam seseorang yang kini berdiri di ambang pintu kamarnya.Kening Floryn mengerut, dia ingat bahwa dia telah mengunci rumahnya, mustahil ada orang yang masuk.Apa ini hanya halusinasinya karena mengantuk berat? Atau ini sekadar mimpi saja?Derap langkah itu semakin terdengar, dengan mata setengah terbuka samar-samar Floryn melihat bayangan itu kian mendekat membawa aroma parmfume yang menyebar begitu familiar dalam ingatan memberitahu Floryn bahwa orang yang datang ke rumahnya adalah Alfred Morgan.Floryn kemabli memejamkan matanya, membiarkan bayangan itu semakin dekat dan mengungkungnya diantara remang cahaya malam.Sebuah pelukan menggerakan tubuh Floryn yang terbaring lelap dalam tidurnya, dengan berat sekali lagi gadis itu membuka mata, tangan kecilnya menjangkau wajah yang sangat dia kenali hanya dengan merasakan leku
“Jullie,” panggil Floryn tersenyum ceria tidak sengaja berpapasan dengan Julliet yang baru pulang. “aku sudah memasakkan sarapan pagi untukmu, pergilah makan lalu beristirahat. Kemarin aku sempat merayakan ulang tahun tanpamu, jadi aku membuatkan kue untukmu, aku sudah meletakannya di microwave.”Julliet berdecak pinggang menahan lelah, semalaman Julliet gelisah, dia takut cerita yang telah dibagikan kepada Alfred Morgan justru akan membuat Alfred menjauhi Floryn dan Floryn akan membecinya.Melihat Floryn yang tetap bisa tersenyum ceria, membahagiakan orang-orang disekitarnya dan berhasil mengelabui semua orang bahwa dia sehat kini membuat Julliet yakin bahwa semalam dia telah membuat keputusan yang tepat.Floryn pantas mendapatkan kebahagiaan dari orang-orang disekitarnya.Semangat Floryn dan tekadnya yang tidak pernah pudar terkadang membuat Julliet malu.Floryn sudah seperti setangkai bunga yang tetap mekar tanpa peduli langit sedang mendung, awan menurunkan badai yang akan menjatu
Pertemuan yang dinantikan akhirnya terjadi, Roan memperkenalkan Floryn pada dua orang pengacara public yang sudah sangat dia kenal baik sejak sekolah di akademi kepolisian.Dada Floryn berdebar kencang, tangannya gemetar, beberapa kali gadis itu menjilat bibirnya yang mengering. Floryn sangat gugup dan kesulitan membangun keberanian kala harus berbicara dan menjawab setiap hal penting.Roan yang menyadari kegugupan Floryn segera menggenggam tangannya dibawah meja, mengintruksikan Floryn untuk mengatur napas dan berbicara secara perlahan.Semua barang bukti dan semua keterangan tercatatat mendetail oleh dua orang pengacara, setelah menghabiskan waktu dua jam lamanya berdiskusi, akhirnya mereka menyarankan Floryn untuk segera membuat laporan hari ini juga agar semuanya dapat segera diproses tanpa ada penundaan.Bukti yang dimiliki Floryn sudah sangat kuat dan sulit dibantah.Tidak hanya bukti rekaman handycam, Floryn juga memiliki bukti rekaman suara pengakuan Rachel saat dia berada di
Suara nyanyian kecil Nara terdengar di kamarnya, gadis kecil itu tengah duduk diatas karpet berbulu, menuliskan sesuatu di sebuah kotak kado yang telah dibungkus Piper. Nara tengah mempersiapkan hadiah untuk teman-temannya yang akan datang sebentar lagi, dia menuliskan beberapa kalimat di atas kertas dengan pensil berwarna.Nathalia melangkah dengan hati-hati dan duduk di sisi ranjang, memperhatikan keceriaan putrinya.Sejujurnya, Nathalia sangat bahagia, Nara mengalami banyak perkembangan semenjak dia rawat oleh Floryn selama satu bulan ini. Harus Nathalia akui, Floryn adalah gadis yang berbakat dan pandai mengurus Nara.Akan tetapi, setelah mengetahui kebenaran yang terjadi, rasa senang Nathalia terhadap Floryn berubah menjadi kekecewaan yang begitu besar.Nathalia marah, Floryn telah membohonginya dengan serangakaian cerita menyedihkan untuk mendapatkan simpati. Menutupi identitas masa lalunya yang kotor. Nathalia telah terbodohi oleh sikapnya yang polos dan senyuman tulus yang sel
“Maaf Nyonya, kesalahan apa yang telah saya buat hingga saya dipecat?” bisik Floryn memberanikan diri bertanya.“Kesalahan apa katamu?” Nathalia menaikan nada suaranya dan menunjuk mata Floryn. “Kau telah membohongiku, aku sudah tahu semuanya sekarang. Kau seorang mantan narapidana, kau seorang pembunuh anak kecil dan kau seorang penjahat berbahaya! Putriku tidak sepantasnya didampingi oleh pembunuh!”Tangan Floryn terkepal kuat, dadanya terasa cukup sesak untuk bernapas sampai seluruh darah dinadinya membeku mendinginkan sekujur tubuhnya.Floryn sudah tahu dengan risiko yang akan terjadi atas kebohongan yang telah dia buat, apa yang terjadi hari ini adalah bagian dari konsekuensi kebohongannya untuk mendapatkan pekerjaan, hanya saja Floryn tidak menyangka jika hatinya akan sesakit ini.Semua orang yang ada di kediamana keluarga Morgan memperlakukannya dengan baik selayaknya manusia. Karena itulah, kini Floryn merasa patah hati kala kebaikan yang sangat membahagiakan akhir-akhir ini