Share

Surat Perjanjian Pranikah

Ada apa dengan ekspresi terluka itu?

William bertanya-tanya apa yang terjadi hingga wajah Amanda jadi berekspresi seperti itu. Ia memutar setir mobil ke kiri dan mobil yang dikendarai berbelok ke arah yang sama. Mereka berhenti di sebuah rumah dengan desain minimalis. Seorang lelaki yang sama tuanya dengan Azzar berdiri di teras rumah menyambut mereka turun.

“Selamat datang, Nona,” sapanya pada Amanda.

Walau menyapa dengan cara yang hormat, William tak ayal menemukan tatapan mencemooh di dalam mata pria tua tersebut.

“Terima kasih sudah menyambut kami keluar, tunanganku sangat menghargai usahamu,” kata William sambil menarik Amanda ke dekatnya dan memeluk erat pinggang gadis itu.

William bisa merasakan ketidak tenangan Amanda atas perlakuannya. Namun, ia hanya melakukan segala cara untuk menunjukan tidak ada celah bagi pengacara yang tidak berhubungan dengannya dan juga keluarga besar untuk membuat surat perjanjian

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status