" Semuanya dapat terjadi begitu saja mudah untuk mengingat susah untuk melupakan, terjadi karena sebuah ketidak sengajaan dan terlupakan karena suatu keharusan ( Bandung, 12 September 2021 ) "
Waktu menunjukkan pukul 07:00 bunyi alarm membangunkan mereka berdua yang sedang tertidur, Febri pun beranjak dari tempat tidur dan membuka gorden. Terlihat suasana pagi hari yang cerah dan ramainya orang-orang yang sedang beraktifitas di pagi hari itu.
Febri : " selamat pagi sayang, bangun ". Febri membangunkan Santi yang sedang tertidur
Santi : " Iyah sayang ".
Febri : " ayo bangun kita joging ? ".
Santi : " ahh males, masih ngantuk ".
Febri : " ayolah liat coba banyak orang di bawah rame sama banyak yang dagang tuh liat ".
Santi : " bentar 5 menit lagi deh ".
Febri : " ayo bangun, kamu mah suka tidur lagi ".
Santi : " Iyah Iyah aku bangun ".
Febri : " aku ke air duluan yah ".
Febri pun pergi ke kamar mandi duluan untuk mencuci mukanya dan sikat gigi, sementara itu santi yang baru bangun langsung menyusul Febri ke kamar mandi untuk cuci muka juga .
Santi : " kamu ga mandi yang ".
Febri : " engga ah nanti aja ".
Santi : " Iyah deh ".
Febri : " langsung siap-siap yah sekalian kita beli sarapan juga hehehe ".
Santi : " oke sayang ".
Febri dan Santi pun bersiap-siap dengan memakai traning hitam dan sweater berwarna abu-abu dengan membawa tas kecil untuk menyimpan dompet dan handphone nya. Mereka pun pergi dari apartemen, eh iya lokasi apartemen ini cukup dekat dengan pusat kota jadi keti weekend seperti sekarang memang banyak orang yang joging maupun para pedagang.
Febri : " ayo sayang keburu siang panas nanti ".
Santi : " Iyah ayo sayang udah ko ".
Mereka pun pergi meninggalkan kamar apartemen, sesampainya di luar mereka berjalan biasa dan berlari-lari kecil sambil mengobrol. Tidak terasa mereka joging udah hampir 1 jam, dan terlihat Santi yang sudah kelelahan.
Santi : " sayang cape aku ".
Febri : " yaudah istirahat dulu yah ".
Mereka berdua pun berhenti dan duduk di bawah pohon untuk istirahat.
Santi : " yang kamu ngerasa gak kita itu udah cocok banget sih kata aku hehehe ".
Febri : " Iyah emang kita cocok sayang "
Santi : " yaudah ayo kita nikah aja gapapa kan sambil kuliah juga kita bareng-bareng aja selesain ".
Febri : " gimana yah, aku tuh bingung bilang ke orang tua aku gimana , terus aku juga belum siap ".
Santi : " aku yang ngomong nya, kamu gausah bingung orang tua aku kan ga nuntut kamu harus punya segalanya, malahan orang tua aku mau bantu untuk biaya kuliah kamu nanti kamu sebelum punya kerja juga tinggal di rumah aku ".
Febri : " tapi aku malu san kalo kaya gitu, terus orang tua aku gimana pasti gabakalan ngizinin loh ".
Santi : " gausah malu lah buat apa malu juga ".
Febri : " yaudah deh nanti aku pikirin dulu yah , eh iya kita mau sarapan apa ? ".
Santi : " bebas sih ".
Febri : " yaudah ayo kita cari sarapan " .
Mereka pun berjalan lagi sambil mencari sarapan.
Febri : " beli bubur aja yuk ".
Santi : " boleh tuh ".
Febri : " yaudah ayo ".
Mereka pun menghampiri pedagang bubur yang ada di pinggir jalan, lalu Febri memesan 2 porsi bubur tersebut lalu memakan nya. Setelah selesai makan mereka pun beranjak dari tempat itu dan ingin kembali pulang ke apartemen.
Santi : " sayang ayo pulang? ".
Febri : " ayo yang, kamu gabakalan jajan dulu nih ? ".
Santi : " engga ahh ".
Febri : " yaudah deh ayo pulang ".
Santi : " Iyah ayo ".
Mereka pun berjalan kembali menuju apartemen yang tidak jauh dari tempat mereka joging tadi. Setibanya di apartemen mereka berdua langsung menuju ke kamar.
Santi : " langsung mandi yah ".
Febri : " Iyah sayang oke ".
Santi : " aku ikut deh bareng yah hehe ".
Febri : " hmmm gmna yh ? ".
Santi : " yaudah deh kalo gaboleh mah gapapa sih ".
Langsung Febri menarik tangan Santi ke kamar mandi, dimana Febri sudah tidak memakai baju hanya memakai celana pendek saja.
Febri : " yaudah ayo sayang ".
Santi : " mulai deh kalo udah gitu teh ".
Santi langsung mencium bibir Febri dan Febri pun membalas ciuman itu. Perlahan Febri mulai meraba-raba payudara Santi dan membuka bajunya, Santi juga langsung meraba penis Febri dan membuka celananya, Santi langsung berjongkok dan memasukan penis Febri ke mulut nya.
Febri : " ughhh ahh ".
Santi terus mengulum penis Febri sambil Febri menekan kepala Santi biar terus masuk penisnya lebih dalam lagi.
Santi : " masukin sayang ".
Febri : " Iyah sayang ".
Febri membuka celana Santi dan langsung memasukan penisnya ke dalam vagina Santi .
Santi : " ahhh pelan sayang hhhhh ".
Febri langsung menggenjot Santi perlahan sambil meremas payudaranya Santi.
Santi: " Mhhhh ahh ah sayang terus yang aga cepet ".
Febri mempercepat genjotan nya dan mencium bibir Santi dan langsung memasukan sebuah CD kedalam mulut Santi .
Santi : " mmmmpphhhhhhhh ahh mmphhh ahhh hhhhhhhh ". Santi mendesah dalam sumpelan CD nya sendiri
Setelah sekitar 20 menitan mereka berdua mencapai klimaks nya dan Febri mencabut penis nya lalu mengeluarkan sperma di muka Santi.
Santi : " ko tumben kamu sumpel mulut aku ? ".
Febri : " refleks aja sih hehe takut kamu teriak kenceng hehe ".
Santi : " Iyah sih haha lain kali jangan pake CD dong kan ini kotor pake yg lain ke ".
Febri : " oke deh sayang maaf yh hehe ".
Santi : " Iyah sayang ".
Febri : " yaudah ayo mandi ahh ".
Santi : " Iyah ayo ".
Mereka berduapun mandi dan saling menggosok bagian tubuh nya masing-masing, setelah selesai mandi langsung mereka memakai baju dan beristirahat sambil menonton TV.
Kisah ini di awali dengan seorang laki-laki berumur 22 tahun bernama Febrian yang bisa kita sapa dengan Febri, ia mempunyai seorang adik yang umurnya sangat tertinggal jauh darinya yang bernama Febi. Kedua orang tua Febri hanya orang yang berkecukupan, dengan bapaknya yang bekerja sebagai ojol dan ibunya yang berjualan nasi kuning dan masakan. Kedua orang tua Febri sangat sederhana sekali, baik dan loyal kepada anak-anaknya.Dimana waktu itu Febri baru saja lulus dari SMA, ia di haruskan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi oleh orang tuanya. Febri di haruskan untuk memilih apakah akan melanjutkan pendidikan nya atau hanya sebatas lulusan SMA saja dan bekerja sebagai buruh pabrik. Febri memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, ia tidak mau seperti orang tuanya yang hanya sekedar lulusan SMA saja. Hari demi hari berlalu akhirnya Febri mendaftarkan dirinya di suatu PTN yang ada di Bandung dan cukup terkenal juga, setelah melal
Dikarenakan hujan yang sangat deras dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan pulang, mereka berduapun mencoba mencari penginapan untuk malam itu. Dan tidak lama kemudian mereka mendapatkan penginapan di daerah tersebut, mereka pun beranjak menuju penginapan untuk beristirahat dan berencana akan pulang besok pagi. Setibanya di penginapan mereka berdua masuk ke kamar dan menyimpan barang-barang, penginapan nya lumayan luas dan juga di sediakan berbagai macam minuman dan cemilan. Setelah itu Santi pun beranjak dari duduknya dan mendekati Febri.Santi : " kamu mau aku buatin kopi, teh atau susu gitu feb?"Febri : " hmmm boleh deh teh manis aja dan."Santi : " oke deh bentar yah ".Santi pun membuatkan 2 manis satu untuknya dan satu lagi untuk Febri.Santi : " ini feb, diminum yah." Sambil menyodorkan gelas ke FebriFebri : " makasih yah ".Santi : " Iyah sama-sama ".Merekapun mengobrol dengan di temani secangkir teh manis hangat d
Setelah sekian lama mereka berdua menjalin hubungan kurang lebih hampir 1 tahun lebih tiba dimana Febri diajak oleh Santi untuk berkunjung ke rumahnya dan bertemu orang tua santi.Santi : " feb kamu mau ga anter aku pulang ke rumah, sekalian orang tuaku pengen ketemu kamu.".Febri : " kapan san?".Santi : " bulan depan feb, gimana kamu sibuk ga? ".Febri : " bulan depan yah, sebenarnya aku bulan depan ada praktek ke RS sih, paling bisa aku di akhir bulan nya gimana?Santi : " yaudah deh boleh feb "Febri : " oh iya Minggu depan kan yah mulai prakteknya, aku mau minjem motor kamu yah boleh ga buat ke RS?".Santi : " Iyah sok aja feb, kenapa gak bawa mobil aku aja deh feb ".Febri : " ahh ngga san minjem motor aja aku ".Santi pun memberikan kunci mobilnya kepada Febri karena kasihan takutnya nanti ketika Febri berangkat dinas malah kehujanan .Santi : " nih pake aja mobil aku feb, kasian kamu nanti kalo
Hari ini adalah hari terakhir Febri di berada di rumah Santi dan nanti sore mereka berdua akan kembali pulang lagi ke Bandung. Waktu pun tidak terasa sudah sore lagi terlihat febri dan Santi yang sedang berkemas barang-barang mereka karena akan berangkat ke Bandung lagi, Febri pun mulai memindahkan barang-barang yang sudah di kemas ke dalam mobil dan memasukan nya. Setelah semua barang-barang terasa sudah selesai semuanya mereka pun berpamitan terlebih dahulu.Santi : " Bu Santi sama Febri pulang dulu yah ".Ibu Santi : " Iyah de hati-hati yah di jalan nya ".Santi : " Iyah bu ".Febri : " Bu Febri pamit pulang dulu yah ".Ibu Santi " Iyah a hati-hati yah , nanti main lagi kesini ".Febri : " Iyah
Sampailah mereka berdua di kamar apartemen yang sudah di pesan, mereka pun membereskan barang-barang yang tadi di bawa.Santi : " sayang ?".Febri : " Iyah san ".Santi : " ah kamu mah manggilnya ko san sih ".Febri : " hehe iya sayang kenapa ?".Santi : " kebayang yah kalo kita beneran udah nikah heheh ".Febri : " maksudnya kebayang gimana ?".Santi : " yah kebayang aja tiap hari berduaan terus sama kamu, makan bareng, tidur bareng, pergi ke kampus bareng, ah pasti seru deh ".Febri : " yah kan ini juga selalu bareng kan, dari mulai makan sama pergi ke kampus ".Santi : " Iyah sih tapi aku pengen bareng terus sama kamu gimana ".Febri : " Iyah deh Iyah boleh ".Santi : " yeee bagus deh, aku mau mandi
Setelah selesai makan Santi dan Febri pun pulang ke apartemen dan tidak lupa membeli beberapa cemilan untuk nanti mereka makan di sana, mereka pun berjalan sambil mengobrol.Febri : " kenapa ga di kosan aku aja nginep nya yang jadi gausah ngeluarin uang ? ".Santi : " ah malu banyak temen kamu, mending disini aja, gapapa kan sama aku di bayar nya juga hehe ".Febri : " Iyah sih, tapi ? ".Santi : " tapi apa ? Sayang uang nya atau apa ? ".Febri : " hmm ngga ah ga jadi hehe ".Santi : " yah kamu mah gak bener ".Febri : " hehehe ".Tidak berselang lama mereka berdua pun sampai di
" Semuanya dapat terjadi begitu saja mudah untuk mengingat susah untuk melupakan, terjadi karena sebuah ketidak sengajaan dan terlupakan karena suatu keharusan ( Bandung, 12 September 2021 ) "Waktu menunjukkan pukul 07:00 bunyi alarm membangunkan mereka berdua yang sedang tertidur, Febri pun beranjak dari tempat tidur dan membuka gorden. Terlihat suasana pagi hari yang cerah dan ramainya orang-orang yang sedang beraktifitas di pagi hari itu.Febri : " selamat pagi sayang, bangun ". Febri membangunkan Santi yang sedang tertidurSanti : " Iyah sayang ".Febri : " ayo bangun kita joging ? ".Santi : " ahh males, masih ngantuk ".Febri : " ayolah liat coba banyak orang di bawah rame sama banyak yang dagang tuh liat ". 
Setelah selesai makan Santi dan Febri pun pulang ke apartemen dan tidak lupa membeli beberapa cemilan untuk nanti mereka makan di sana, mereka pun berjalan sambil mengobrol.Febri : " kenapa ga di kosan aku aja nginep nya yang jadi gausah ngeluarin uang ? ".Santi : " ah malu banyak temen kamu, mending disini aja, gapapa kan sama aku di bayar nya juga hehe ".Febri : " Iyah sih, tapi ? ".Santi : " tapi apa ? Sayang uang nya atau apa ? ".Febri : " hmm ngga ah ga jadi hehe ".Santi : " yah kamu mah gak bener ".Febri : " hehehe ".Tidak berselang lama mereka berdua pun sampai di
Sampailah mereka berdua di kamar apartemen yang sudah di pesan, mereka pun membereskan barang-barang yang tadi di bawa.Santi : " sayang ?".Febri : " Iyah san ".Santi : " ah kamu mah manggilnya ko san sih ".Febri : " hehe iya sayang kenapa ?".Santi : " kebayang yah kalo kita beneran udah nikah heheh ".Febri : " maksudnya kebayang gimana ?".Santi : " yah kebayang aja tiap hari berduaan terus sama kamu, makan bareng, tidur bareng, pergi ke kampus bareng, ah pasti seru deh ".Febri : " yah kan ini juga selalu bareng kan, dari mulai makan sama pergi ke kampus ".Santi : " Iyah sih tapi aku pengen bareng terus sama kamu gimana ".Febri : " Iyah deh Iyah boleh ".Santi : " yeee bagus deh, aku mau mandi
Hari ini adalah hari terakhir Febri di berada di rumah Santi dan nanti sore mereka berdua akan kembali pulang lagi ke Bandung. Waktu pun tidak terasa sudah sore lagi terlihat febri dan Santi yang sedang berkemas barang-barang mereka karena akan berangkat ke Bandung lagi, Febri pun mulai memindahkan barang-barang yang sudah di kemas ke dalam mobil dan memasukan nya. Setelah semua barang-barang terasa sudah selesai semuanya mereka pun berpamitan terlebih dahulu.Santi : " Bu Santi sama Febri pulang dulu yah ".Ibu Santi : " Iyah de hati-hati yah di jalan nya ".Santi : " Iyah bu ".Febri : " Bu Febri pamit pulang dulu yah ".Ibu Santi " Iyah a hati-hati yah , nanti main lagi kesini ".Febri : " Iyah
Setelah sekian lama mereka berdua menjalin hubungan kurang lebih hampir 1 tahun lebih tiba dimana Febri diajak oleh Santi untuk berkunjung ke rumahnya dan bertemu orang tua santi.Santi : " feb kamu mau ga anter aku pulang ke rumah, sekalian orang tuaku pengen ketemu kamu.".Febri : " kapan san?".Santi : " bulan depan feb, gimana kamu sibuk ga? ".Febri : " bulan depan yah, sebenarnya aku bulan depan ada praktek ke RS sih, paling bisa aku di akhir bulan nya gimana?Santi : " yaudah deh boleh feb "Febri : " oh iya Minggu depan kan yah mulai prakteknya, aku mau minjem motor kamu yah boleh ga buat ke RS?".Santi : " Iyah sok aja feb, kenapa gak bawa mobil aku aja deh feb ".Febri : " ahh ngga san minjem motor aja aku ".Santi pun memberikan kunci mobilnya kepada Febri karena kasihan takutnya nanti ketika Febri berangkat dinas malah kehujanan .Santi : " nih pake aja mobil aku feb, kasian kamu nanti kalo
Dikarenakan hujan yang sangat deras dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan pulang, mereka berduapun mencoba mencari penginapan untuk malam itu. Dan tidak lama kemudian mereka mendapatkan penginapan di daerah tersebut, mereka pun beranjak menuju penginapan untuk beristirahat dan berencana akan pulang besok pagi. Setibanya di penginapan mereka berdua masuk ke kamar dan menyimpan barang-barang, penginapan nya lumayan luas dan juga di sediakan berbagai macam minuman dan cemilan. Setelah itu Santi pun beranjak dari duduknya dan mendekati Febri.Santi : " kamu mau aku buatin kopi, teh atau susu gitu feb?"Febri : " hmmm boleh deh teh manis aja dan."Santi : " oke deh bentar yah ".Santi pun membuatkan 2 manis satu untuknya dan satu lagi untuk Febri.Santi : " ini feb, diminum yah." Sambil menyodorkan gelas ke FebriFebri : " makasih yah ".Santi : " Iyah sama-sama ".Merekapun mengobrol dengan di temani secangkir teh manis hangat d
Kisah ini di awali dengan seorang laki-laki berumur 22 tahun bernama Febrian yang bisa kita sapa dengan Febri, ia mempunyai seorang adik yang umurnya sangat tertinggal jauh darinya yang bernama Febi. Kedua orang tua Febri hanya orang yang berkecukupan, dengan bapaknya yang bekerja sebagai ojol dan ibunya yang berjualan nasi kuning dan masakan. Kedua orang tua Febri sangat sederhana sekali, baik dan loyal kepada anak-anaknya.Dimana waktu itu Febri baru saja lulus dari SMA, ia di haruskan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi oleh orang tuanya. Febri di haruskan untuk memilih apakah akan melanjutkan pendidikan nya atau hanya sebatas lulusan SMA saja dan bekerja sebagai buruh pabrik. Febri memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, ia tidak mau seperti orang tuanya yang hanya sekedar lulusan SMA saja. Hari demi hari berlalu akhirnya Febri mendaftarkan dirinya di suatu PTN yang ada di Bandung dan cukup terkenal juga, setelah melal