Kisah ini di awali dengan seorang laki-laki berumur 22 tahun bernama Febrian yang bisa kita sapa dengan Febri, ia mempunyai seorang adik yang umurnya sangat tertinggal jauh darinya yang bernama Febi. Kedua orang tua Febri hanya orang yang berkecukupan, dengan bapaknya yang bekerja sebagai ojol dan ibunya yang berjualan nasi kuning dan masakan. Kedua orang tua Febri sangat sederhana sekali, baik dan loyal kepada anak-anaknya.
Dimana waktu itu Febri baru saja lulus dari SMA, ia di haruskan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi oleh orang tuanya. Febri di haruskan untuk memilih apakah akan melanjutkan pendidikan nya atau hanya sebatas lulusan SMA saja dan bekerja sebagai buruh pabrik. Febri memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, ia tidak mau seperti orang tuanya yang hanya sekedar lulusan SMA saja. Hari demi hari berlalu akhirnya Febri mendaftarkan dirinya di suatu PTN yang ada di Bandung dan cukup terkenal juga, setelah melalui beberapa tahapan dan ujian akhirnya hari penerimaan pun tiba dan Febri diterima di PTN tersebut dengan mengambil jurusan keperawatan.
Hari ospek pun tiba dimana semua mahasiswa wajib mengikuti ini, bisa dibilang ospek ini adalah suatu tradisi turun temurun dari generasi ke generasi. Ospek ini sangat jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya ketika di SMA disini kita di tuntut harus disiplin, taat terhadap aturan yang ada dan intinya kita harus bisa mandiri dan jangan manja. Hari pertama di lalui Febri dengan biasa saja dan mendapatkan beberapa teman baru disana, dan nantinya teman-teman baru Febri ini akan menjadi teman sekelasnya nanti. Hari kedua ketiga dan sampai selesai acara ospek ini Febri lalui dengan baik tanpa ada hambatan sama sekali. Dikarenakan rumah Febri ke kampus cukup jauh jadi Febri memutuskan untuk kost di daerah dekat kampusnya dan dekat teman satu kelasnya juga.
Hari pertama perkuliahan pun tiba, jam menunjuka pukul 06:00 Febri sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus tidak lupa dia membangunkan teman-temannya yang bersebelahan kamarnya,
Febri : "toko tok tok" (Febri mengetuk pintu kamar temannya yang bersebelahan)
Febri : "sal bangun sudah pagi ayo berangkat ke kampus".
Faisal adalah salah satu teman sekelas Febri sekarang di kampus dan menjadi teman dekatnya. Faisal pun beranjak dari kamarnya dan membukakan pintu,
Faisal :" oh ayo, bentar ya mau mandi dulu"kata Faisal
Febri :" mau titip sarapan gak, gua mau beli sarapan dulu nih?",sahut Febri
Faisal : " oh iya sok gua nitip naskun aja 1 nanti uang nya gua ganti ya"
Febri pun beranjak dari kost-an nya untuk membeli sarapan di depan. Selesai membeli sarapan mereka makan dulu sebelum berangkat ke kampus karena sarapan itu sangat wajib untuk tubuh kita.
Setelah selesai sarapan mereka berdua pun pergi ke kampus dengan jalan kaki di karenakan jarak dari kost-an ke kampus itu sangatlah dekat. Tiba di kampus mereka berdua terheran-heran dikarenakan kelas nya penuh dengan wanita dan memang mayorita untuk jurusan keperawatan ini di dominasi oleh wanita, satu kelas mereka ada 40 mahasiswa dengan 7 orang laki-laki termasuk Febri dan Faisal dan sisanya wanita. 5 orang laki-laki tersebut adalah andre, Sandy, Ihsan , Rifky dan sugih, mereka berlima ini sangat akrab dan gampang sekali berbaur. Hari demi hari Febri lalui dengan Semangat dan tanpa ada kendala apapun, semuanya Febri jalani dengan ikhlas dan tanpa beban apapun, tidak lupa dia menjalankan kewajiban nya sebagai seorang muslim dengan sholat 5 waktu. Untuk jadwal Febri sendiri kebetulan mahasiswa baru jadwalnya masih sangat sangat dan tidak terlalu sibuk, Febri mengisi waktu luang nya itu dengan mengikuti beberapa organisasi mahasiswa yang ada di kampus.
Sesekali Febri ketika libur kuliah dia pulang ke rumah dan membantu ibunya berjualan di rumah. Untuk meringankan beban orang tuanya sendiri Febri sering bermain voly keluar daerah Bandung dengan diberi upah yang cukuplah untuk uang jajannya sendiri seelama satu bulan di kampus. Kegiatan voly itu sudah Febri tekuni sejak masih SMA awalnya ia sering ikut-ikutan voly antar desa sampai kecamatan dan banyak yang kenal Febri sampai ia sering di ajak untuk mengikuti turnamen di luar kota, dari situlah Febri sudah bisa mulai mandiri dan tidak menyusahkan orang tuanya.
Suatu hari ketika Febri sedang duduk terdiam sendirian di taman kampusnya ada seseorang perempuan yang menghampiri dia,
Cewe : "hai" menyapa Febri dengan senyuman nya yang manis
Febri : "ohh iya hai" merekapun saling menyapa satu sama lain nya.
Cewe : "Sendirian aja,, hehe?" tanya si cewe
Febri : " ehh iya sendirian nih, silahkan duduk"
Merekapun duduk berhadapan di taman
Cewe : "kenalin aku Santi, mahasiswi dari kampus sebelah."
Febri : " aku Febri, kalau boleh tau ada apa yah?"
Santi : " hmmm ngga ko gapapa, heheh"
Febri : " ohh kirain aku ada apa gtu ".
Santi : " ngga ko gapapa, sendirian aja kamu disini? Gada yang nemenin gitu ?"
Febri : " lagi pengen sendiri aja, terus kamu ngapain disini? "
Santi : " ohh aku kebetulan aja tadi lewat sini terus liat kamu. Kamu ngekos di s***** yah? "
Febri : " Iyah, kok kamu tau ?"
Santi : " yah iya lah tau orang sebrang kosan kamu kosan ku, makanya aku beraniin diri buat nyapa kamu tadi hehehe".
Febri : " ohh tetangga rupanya".
Santi : " Iyah, kamu kenapa belum pulang?"
Febri : " ini udah mau pulang ko "
Santi : " yaudah ayo bareng "
Febri : " ayo ".
Mereka pun pulang bersama, dari pertemuan hari itu mereka berdua pun semakin akrab dan saling bertukar nomor W******p. Semakin hari mereka berdua pun semakin dekat dan tidak jarang mereka setelah pulang dari kampus sering jalan berdua keluar untuk makan atau main. Di suatu malam Santi mengajak mengajak Febri untuk main , kebetulan hari itu hari sabtu dan besoknya libur perkuliahan merekapun pergi menggunakan mobil milik Santi ke daerah lembang. Sesampainya disana mereka mengobrol dan Santi pun disitu bertanya sesuatu kepada Febri.
Santi : " feb aku mau nanya boleh?"
Febri : " boleh, sok mau nanya apa?"
Santi : " kamu udah punya pacar?"
Febri : " hmmm belum, kenapa gitu?"
Sinta : " aku tuh sebenernya suka sama kamu feb, tapi aku malu mau ngomong nya."
Febri : " hah ? Yah wajar kalo kamu suka sama aku itu berarti kamu normal masih suka sama lawan jenis hahaha."
Santi : " ihh serius tau, malah di becandain gitu ahh ".
Febri : " yah becanda gimana san emang bener kan ".
Santi : " Iyah bener, tapi aku suka sama kamu. Aku pengen hubungan kita tuh ga cuman sebatas teman aja feb".
Seketika Febri pun terdiam dan merenung.
Santi : " kenapa kamu diem feb? Kamu gasuka yah sama aku?
Febri : " bukan gitu san, aku juga suka sama kamu tapi yah aku malu sama kamu san aku gapunya apa-apa, aku cuman oranga biasa hidup aku sederhana orang tuaku hanya bekerja sebagai penjual nasi kuning dan ojol".
Santi : " emang aku pikirin, aku tetep terima kamu apa adanya ko feb aku juga suka orang sederhana kaya kamu gitu".
Febri : " asli san gitu? Diluaran sana masih banyak loh cowok-cowok yang lebih dari aku?"
Santi : " lah terus, kan aku maunya sama kamu ga sama orang lain. Aku Nerima kamu apa adanya ko feb, aku ga mandang kamu dari harta atau apapun aku tulus ko suka dan sayang sama kamu ko".
Febri : " Iyah deh san "
Santi : " jadi kamu mau jadi pacar aku feb ?"
Febri : " Iyah san aku mau ".
Terlihat senyum yang sangat bahagia di wajah santu setelah mendengar Febri mau jadi pacarnya, dari malam itu Febri dan santi pun resmi berpacaran dan mereka pun terlihat bahagia.
Malam itu ketika mereka hendak pulang hujan sangat deras, dan mereka mengurungkan niatnya untuk pulang jadi terpaksa mereka harus mencari penginapan di sekitar situ dan bermalam.
Bersambung
Dikarenakan hujan yang sangat deras dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan pulang, mereka berduapun mencoba mencari penginapan untuk malam itu. Dan tidak lama kemudian mereka mendapatkan penginapan di daerah tersebut, mereka pun beranjak menuju penginapan untuk beristirahat dan berencana akan pulang besok pagi. Setibanya di penginapan mereka berdua masuk ke kamar dan menyimpan barang-barang, penginapan nya lumayan luas dan juga di sediakan berbagai macam minuman dan cemilan. Setelah itu Santi pun beranjak dari duduknya dan mendekati Febri.Santi : " kamu mau aku buatin kopi, teh atau susu gitu feb?"Febri : " hmmm boleh deh teh manis aja dan."Santi : " oke deh bentar yah ".Santi pun membuatkan 2 manis satu untuknya dan satu lagi untuk Febri.Santi : " ini feb, diminum yah." Sambil menyodorkan gelas ke FebriFebri : " makasih yah ".Santi : " Iyah sama-sama ".Merekapun mengobrol dengan di temani secangkir teh manis hangat d
Setelah sekian lama mereka berdua menjalin hubungan kurang lebih hampir 1 tahun lebih tiba dimana Febri diajak oleh Santi untuk berkunjung ke rumahnya dan bertemu orang tua santi.Santi : " feb kamu mau ga anter aku pulang ke rumah, sekalian orang tuaku pengen ketemu kamu.".Febri : " kapan san?".Santi : " bulan depan feb, gimana kamu sibuk ga? ".Febri : " bulan depan yah, sebenarnya aku bulan depan ada praktek ke RS sih, paling bisa aku di akhir bulan nya gimana?Santi : " yaudah deh boleh feb "Febri : " oh iya Minggu depan kan yah mulai prakteknya, aku mau minjem motor kamu yah boleh ga buat ke RS?".Santi : " Iyah sok aja feb, kenapa gak bawa mobil aku aja deh feb ".Febri : " ahh ngga san minjem motor aja aku ".Santi pun memberikan kunci mobilnya kepada Febri karena kasihan takutnya nanti ketika Febri berangkat dinas malah kehujanan .Santi : " nih pake aja mobil aku feb, kasian kamu nanti kalo
Hari ini adalah hari terakhir Febri di berada di rumah Santi dan nanti sore mereka berdua akan kembali pulang lagi ke Bandung. Waktu pun tidak terasa sudah sore lagi terlihat febri dan Santi yang sedang berkemas barang-barang mereka karena akan berangkat ke Bandung lagi, Febri pun mulai memindahkan barang-barang yang sudah di kemas ke dalam mobil dan memasukan nya. Setelah semua barang-barang terasa sudah selesai semuanya mereka pun berpamitan terlebih dahulu.Santi : " Bu Santi sama Febri pulang dulu yah ".Ibu Santi : " Iyah de hati-hati yah di jalan nya ".Santi : " Iyah bu ".Febri : " Bu Febri pamit pulang dulu yah ".Ibu Santi " Iyah a hati-hati yah , nanti main lagi kesini ".Febri : " Iyah
Sampailah mereka berdua di kamar apartemen yang sudah di pesan, mereka pun membereskan barang-barang yang tadi di bawa.Santi : " sayang ?".Febri : " Iyah san ".Santi : " ah kamu mah manggilnya ko san sih ".Febri : " hehe iya sayang kenapa ?".Santi : " kebayang yah kalo kita beneran udah nikah heheh ".Febri : " maksudnya kebayang gimana ?".Santi : " yah kebayang aja tiap hari berduaan terus sama kamu, makan bareng, tidur bareng, pergi ke kampus bareng, ah pasti seru deh ".Febri : " yah kan ini juga selalu bareng kan, dari mulai makan sama pergi ke kampus ".Santi : " Iyah sih tapi aku pengen bareng terus sama kamu gimana ".Febri : " Iyah deh Iyah boleh ".Santi : " yeee bagus deh, aku mau mandi
Setelah selesai makan Santi dan Febri pun pulang ke apartemen dan tidak lupa membeli beberapa cemilan untuk nanti mereka makan di sana, mereka pun berjalan sambil mengobrol.Febri : " kenapa ga di kosan aku aja nginep nya yang jadi gausah ngeluarin uang ? ".Santi : " ah malu banyak temen kamu, mending disini aja, gapapa kan sama aku di bayar nya juga hehe ".Febri : " Iyah sih, tapi ? ".Santi : " tapi apa ? Sayang uang nya atau apa ? ".Febri : " hmm ngga ah ga jadi hehe ".Santi : " yah kamu mah gak bener ".Febri : " hehehe ".Tidak berselang lama mereka berdua pun sampai di
" Semuanya dapat terjadi begitu saja mudah untuk mengingat susah untuk melupakan, terjadi karena sebuah ketidak sengajaan dan terlupakan karena suatu keharusan ( Bandung, 12 September 2021 ) "Waktu menunjukkan pukul 07:00 bunyi alarm membangunkan mereka berdua yang sedang tertidur, Febri pun beranjak dari tempat tidur dan membuka gorden. Terlihat suasana pagi hari yang cerah dan ramainya orang-orang yang sedang beraktifitas di pagi hari itu.Febri : " selamat pagi sayang, bangun ". Febri membangunkan Santi yang sedang tertidurSanti : " Iyah sayang ".Febri : " ayo bangun kita joging ? ".Santi : " ahh males, masih ngantuk ".Febri : " ayolah liat coba banyak orang di bawah rame sama banyak yang dagang tuh liat ". 
" Semuanya dapat terjadi begitu saja mudah untuk mengingat susah untuk melupakan, terjadi karena sebuah ketidak sengajaan dan terlupakan karena suatu keharusan ( Bandung, 12 September 2021 ) "Waktu menunjukkan pukul 07:00 bunyi alarm membangunkan mereka berdua yang sedang tertidur, Febri pun beranjak dari tempat tidur dan membuka gorden. Terlihat suasana pagi hari yang cerah dan ramainya orang-orang yang sedang beraktifitas di pagi hari itu.Febri : " selamat pagi sayang, bangun ". Febri membangunkan Santi yang sedang tertidurSanti : " Iyah sayang ".Febri : " ayo bangun kita joging ? ".Santi : " ahh males, masih ngantuk ".Febri : " ayolah liat coba banyak orang di bawah rame sama banyak yang dagang tuh liat ". 
Setelah selesai makan Santi dan Febri pun pulang ke apartemen dan tidak lupa membeli beberapa cemilan untuk nanti mereka makan di sana, mereka pun berjalan sambil mengobrol.Febri : " kenapa ga di kosan aku aja nginep nya yang jadi gausah ngeluarin uang ? ".Santi : " ah malu banyak temen kamu, mending disini aja, gapapa kan sama aku di bayar nya juga hehe ".Febri : " Iyah sih, tapi ? ".Santi : " tapi apa ? Sayang uang nya atau apa ? ".Febri : " hmm ngga ah ga jadi hehe ".Santi : " yah kamu mah gak bener ".Febri : " hehehe ".Tidak berselang lama mereka berdua pun sampai di
Sampailah mereka berdua di kamar apartemen yang sudah di pesan, mereka pun membereskan barang-barang yang tadi di bawa.Santi : " sayang ?".Febri : " Iyah san ".Santi : " ah kamu mah manggilnya ko san sih ".Febri : " hehe iya sayang kenapa ?".Santi : " kebayang yah kalo kita beneran udah nikah heheh ".Febri : " maksudnya kebayang gimana ?".Santi : " yah kebayang aja tiap hari berduaan terus sama kamu, makan bareng, tidur bareng, pergi ke kampus bareng, ah pasti seru deh ".Febri : " yah kan ini juga selalu bareng kan, dari mulai makan sama pergi ke kampus ".Santi : " Iyah sih tapi aku pengen bareng terus sama kamu gimana ".Febri : " Iyah deh Iyah boleh ".Santi : " yeee bagus deh, aku mau mandi
Hari ini adalah hari terakhir Febri di berada di rumah Santi dan nanti sore mereka berdua akan kembali pulang lagi ke Bandung. Waktu pun tidak terasa sudah sore lagi terlihat febri dan Santi yang sedang berkemas barang-barang mereka karena akan berangkat ke Bandung lagi, Febri pun mulai memindahkan barang-barang yang sudah di kemas ke dalam mobil dan memasukan nya. Setelah semua barang-barang terasa sudah selesai semuanya mereka pun berpamitan terlebih dahulu.Santi : " Bu Santi sama Febri pulang dulu yah ".Ibu Santi : " Iyah de hati-hati yah di jalan nya ".Santi : " Iyah bu ".Febri : " Bu Febri pamit pulang dulu yah ".Ibu Santi " Iyah a hati-hati yah , nanti main lagi kesini ".Febri : " Iyah
Setelah sekian lama mereka berdua menjalin hubungan kurang lebih hampir 1 tahun lebih tiba dimana Febri diajak oleh Santi untuk berkunjung ke rumahnya dan bertemu orang tua santi.Santi : " feb kamu mau ga anter aku pulang ke rumah, sekalian orang tuaku pengen ketemu kamu.".Febri : " kapan san?".Santi : " bulan depan feb, gimana kamu sibuk ga? ".Febri : " bulan depan yah, sebenarnya aku bulan depan ada praktek ke RS sih, paling bisa aku di akhir bulan nya gimana?Santi : " yaudah deh boleh feb "Febri : " oh iya Minggu depan kan yah mulai prakteknya, aku mau minjem motor kamu yah boleh ga buat ke RS?".Santi : " Iyah sok aja feb, kenapa gak bawa mobil aku aja deh feb ".Febri : " ahh ngga san minjem motor aja aku ".Santi pun memberikan kunci mobilnya kepada Febri karena kasihan takutnya nanti ketika Febri berangkat dinas malah kehujanan .Santi : " nih pake aja mobil aku feb, kasian kamu nanti kalo
Dikarenakan hujan yang sangat deras dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan pulang, mereka berduapun mencoba mencari penginapan untuk malam itu. Dan tidak lama kemudian mereka mendapatkan penginapan di daerah tersebut, mereka pun beranjak menuju penginapan untuk beristirahat dan berencana akan pulang besok pagi. Setibanya di penginapan mereka berdua masuk ke kamar dan menyimpan barang-barang, penginapan nya lumayan luas dan juga di sediakan berbagai macam minuman dan cemilan. Setelah itu Santi pun beranjak dari duduknya dan mendekati Febri.Santi : " kamu mau aku buatin kopi, teh atau susu gitu feb?"Febri : " hmmm boleh deh teh manis aja dan."Santi : " oke deh bentar yah ".Santi pun membuatkan 2 manis satu untuknya dan satu lagi untuk Febri.Santi : " ini feb, diminum yah." Sambil menyodorkan gelas ke FebriFebri : " makasih yah ".Santi : " Iyah sama-sama ".Merekapun mengobrol dengan di temani secangkir teh manis hangat d
Kisah ini di awali dengan seorang laki-laki berumur 22 tahun bernama Febrian yang bisa kita sapa dengan Febri, ia mempunyai seorang adik yang umurnya sangat tertinggal jauh darinya yang bernama Febi. Kedua orang tua Febri hanya orang yang berkecukupan, dengan bapaknya yang bekerja sebagai ojol dan ibunya yang berjualan nasi kuning dan masakan. Kedua orang tua Febri sangat sederhana sekali, baik dan loyal kepada anak-anaknya.Dimana waktu itu Febri baru saja lulus dari SMA, ia di haruskan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi oleh orang tuanya. Febri di haruskan untuk memilih apakah akan melanjutkan pendidikan nya atau hanya sebatas lulusan SMA saja dan bekerja sebagai buruh pabrik. Febri memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, ia tidak mau seperti orang tuanya yang hanya sekedar lulusan SMA saja. Hari demi hari berlalu akhirnya Febri mendaftarkan dirinya di suatu PTN yang ada di Bandung dan cukup terkenal juga, setelah melal