Setelah selesai makan Santi dan Febri pun pulang ke apartemen dan tidak lupa membeli beberapa cemilan untuk nanti mereka makan di sana, mereka pun berjalan sambil mengobrol.
Febri : " kenapa ga di kosan aku aja nginep nya yang jadi gausah ngeluarin uang ? ".
Santi : " ah malu banyak temen kamu, mending disini aja, gapapa kan sama aku di bayar nya juga hehe ".
Febri : " Iyah sih, tapi ? ".
Santi : " tapi apa ? Sayang uang nya atau apa ? ".
Febri : " hmm ngga ah ga jadi hehe ".
Santi : " yah kamu mah gak bener ".
Febri : " hehehe ".
Tidak berselang lama mereka berdua pun sampai di apartemen dan langsung naik ke atas menuju kamar. Mereka berdua sudah seperti suami istri saja yang berduaan terus menerus dari makan, tidur sampai kemana-mana pun berdua.
Febri : " kita udah kaya suami istri aja yah sampe tidur pun sering berduaan ".
Santi : " hahaha iya sih bener, aku nyaman kek gini terus sama kamu ".
Febri : " sama aku juga nyaman banget sama kamu ".
Mereka pun saling menatap dan berciuman.
Santi : " kamu jangan tinggalin aku yah ".
Febri : " Iyah engga ko sayang aku gabakalan tinggalin kamu ". Febri pun memeluk Santi
Santi : " janji yah ".
Febri : " Iyah janji ".
Malam itu Febri serasa sangat tenang ketika ada di dekat Santi, semua pemikiran dan masalah seakan hilang begitu saja.
Setelah selesai makan Santi dan Febri pun pulang ke apartemen dan tidak lupa membeli beberapa cemilan untuk nanti mereka makan di sana, mereka pun berjalan sambil mengobrol.
Febri : " kenapa ga di kosan aku aja nginep nya yang jadi gausah ngeluarin uang ? ".Santi : " ah malu banyak temen kamu, mending disini aja, gapapa kan sama aku di bayar nya juga hehe ".
Febri : " Iyah sih, tapi ? ".
Santi : " tapi apa ? Sayang uang nya atau apa ? ".
Febri : " hmm ngga ah ga jadi hehe ".Santi : " yah kamu mah gak bener ".
Febri : " hehehe ".
Tidak berselang lama mereka berdua pun sampai di apartemen dan langsung naik ke atas menuju kamar. Mereka berdua sudah seperti suami istri saja yang berduaan terus menerus dari makan, tidur sampai kemana-mana pun berdua.
Febri : " kita udah kaya suami istri aja yah sampe tidur pun sering berduaan ".Santi : " hahaha iya sih bener, aku nyaman kek gini terus sama kamu ".
Febri : " sama aku juga nyaman banget sama kamu ".
Mereka pun saling menatap dan berciuman.
Santi : " kamu jangan tinggalin aku yah ".Febri : " Iyah engga ko sayang aku gabakalan tinggalin kamu ". Febri pun memeluk Santi
Santi : " janji yah ". Febri : " Iyah janji ". Malam itu Febri serasa sangat tenang ketika ada di dekat Santi, semua pemikiran dan masalah seakan hilang begitu saja.Febri : " ayo tidur sayang ".
Santi : " ayo sayang tapi aku mau ke kamar mandi dulu yah ". Febri : " Iyah " ." Akhirnya aku sadar bahwa tidak semua permasalahan harus di pikirkan secara terus menerus dan itu hanya akan membuat kita stres dan pikiran kita gabakalan karuan dan kacau " 5 menit kemudian Santi pun keluar dari kamar mandi dan langsung tidur di dekat Febri memeluknya. Santi : " ayo tidur sayang ". Febri : " Iyah sayang ". Santi : " cium dulu dong ". Febri pun mencium bibir Santi sambil memeluknya, mereka berciuman sangat mesra sekali sampai tangan Febri meraba payudara Santi dan meremasnya. Santi : " hmmm mulai nih yah ". Febri : " apa sayang ". Santi : " mau kaya waktu malem itu lagi ? ".Febri : " yuk boleh ".
Sebelumnya mereka berdua sudah pernah berhubungan seks waktu itu, saat Santi menembak Febri waktu itu ketika mereka hendak pulang kebetulan hujan sangat deras sekali dan mereka pun memutuskan untuk mencari penginapan dan beristirahat nah dari situlah awal mula mereka berhubungan seks. Kembali lagi kepada Febri dan Santi , dimana sekarang Santi perlahan membuka baju dan celana nya dan yang tersisa hanya CD dan bra nya saja dan mereka pun lanjut berciuman sambil Febri meremas payudara nya Santi.Setelah selesai makan Santi dan Febri pun pulang ke apartemen dan tidak lupa membeli beberapa cemilan untuk nanti mereka makan di sana, mereka pun berjalan sambil mengobrol.
Febri : " kenapa ga di kosan aku aja nginep nya yang jadi gausah ngeluarin uang ? ".Santi : " ah malu banyak temen kamu, mending disini aja, gapapa kan sama aku di bayar nya juga hehe ".
Febri : " Iyah sih, tapi ? ".
Santi : " tapi apa ? Sayang uang nya atau apa ? ".
Febri : " hmm ngga ah ga jadi hehe ".Santi : " yah kamu mah gak bener ".
Febri : " hehehe ".
Tidak berselang lama mereka berdua pun sampai di apartemen dan langsung naik ke atas menuju kamar. Mereka berdua sudah seperti suami istri saja yang berduaan terus menerus dari makan, tidur sampai kemana-mana pun berdua.
Febri : " kita udah kaya suami istri aja yah sampe tidur pun sering berduaan ".Santi : " hahaha iya sih bener, aku nyaman kek gini terus sama kamu ".
Febri : " sama aku juga nyaman banget sama kamu ".
Mereka pun saling menatap dan berciuman.
Santi : " kamu jangan tinggalin aku yah ".Febri : " Iyah engga ko sayang aku gabakalan tinggalin kamu ". Febri pun memeluk Santi
Santi : " janji yah ". Febri : " Iyah janji ". Malam itu Febri serasa sangat tenang ketika ada di dekat Santi, semua pemikiran dan masalah seakan hilang begitu saja.Febri : " ayo tidur sayang ".
Santi : " ayo sayang tapi aku mau ke kamar mandi dulu yah ". Febri : " Iyah " ." Akhirnya aku sadar bahwa tidak semua permasalahan harus di pikirkan secara terus menerus dan itu hanya akan membuat kita stres dan pikiran kita gabakalan karuan dan kacau " 5 menit kemudian Santi pun keluar dari kamar mandi dan langsung tidur di dekat Febri memeluknya. Santi : " ayo tidur sayang ". Febri : " Iyah sayang ". Santi : " cium dulu dong ". Febri pun mencium bibir Santi sambil memeluknya, mereka berciuman sangat mesra sekali sampai tangan Febri meraba payudara Santi dan meremasnya. Santi : " hmmm mulai nih yah ". Febri : " apa sayang ". Santi : " mau kaya waktu malem itu lagi ? ".Febri : " yuk boleh ".
Sebelumnya mereka berdua sudah pernah berhubungan seks waktu itu, saat Santi menembak Febri waktu itu ketika mereka hendak pulang kebetulan hujan sangat deras sekali dan mereka pun memutuskan untuk mencari penginapan dan beristirahat nah dari situlah awal mula mereka berhubungan seks. Kembali lagi kepada Febri dan Santi , dimana sekarang Santi perlahan membuka baju dan celana nya dan yang tersisa hanya CD dan bra nya saja dan mereka pun lanjut berciuman sambil Febri meremas payudara nya Santi. Febri yang merasa Santi sudah mulai horny langsung membuka celana nya juga, Santi pun langsung memegang penis Febri yang sudah tegang. Santi : " mau aku BJ ? ". Febri : " boleh sayang ".Langsung Santi pun memasukan penis Febri yang sudah tegang itu ke mulut nya, lalu Santi pun mengulumnya dan menjilati penis Febri terlihat Febri yang sangat menikmatinya sekali. Febri pun mencabut penisnya dari mulut Santi dan langsung mencium bibir Santi dan lanjut menciumi leher sampai payudaranya, terlihat sekali Santi juga menikmati apa yang di lakukan Febri dan Santi pun sudah sangat horny sekali.
Santi : " sayang masukin yah ". Febri : " Iyah sayang ".Febri pun memasukan penisnya ke vagina Santi.
Santi : " ahh pelan-pelan sayang ".
Febri : " Iyah sayang ".Setelah masuk Febri pun menggenjot Santi perlahan sambil meremas payudara nya, terdengar desahan santi yang lirih ketika di genjot oleh Febri
Santi : " mmmhhh ah ahhh ah ". Hampir sekitar 30 menit mereka berdua pun mencapai klimaks nya, dan Febri mencabut penis nya dan mengeluarkan spermanya di luar. Terlihat Santi yang terkulai lemas setelah selesai berhubungan seks tadi, dan langsung Febri pun memeluk Santi. Santi : " kamu sayang kan sama aku feb ? ". Febri : " Iyah aku sayang ko sama kamu ". Santi : " aku juga feb, aku bakalan kasih semuanya buat kamu asalkan kamu ga ninggalin aku ". Febri : " Iyah aku gabakalan ninggalin kamu ko sayang ". Santi : " janji yah ". Febri : " Iyah janji, yaudah yuk ke air dulu itu bersihin ". Santi : " Iyah sayang ". Mereka pun beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan bekas tadi mereka berhubungan seks, setelah itu mereka berdua kembali mengenakan baju dan bergegas untuk tidur. Santi : " good night sayang ". Febri : " good night to sayang ". Merekapun saling berpelukan dan langsung tertidur lelap. Bersambung....." Semuanya dapat terjadi begitu saja mudah untuk mengingat susah untuk melupakan, terjadi karena sebuah ketidak sengajaan dan terlupakan karena suatu keharusan ( Bandung, 12 September 2021 ) "Waktu menunjukkan pukul 07:00 bunyi alarm membangunkan mereka berdua yang sedang tertidur, Febri pun beranjak dari tempat tidur dan membuka gorden. Terlihat suasana pagi hari yang cerah dan ramainya orang-orang yang sedang beraktifitas di pagi hari itu.Febri : " selamat pagi sayang, bangun ". Febri membangunkan Santi yang sedang tertidurSanti : " Iyah sayang ".Febri : " ayo bangun kita joging ? ".Santi : " ahh males, masih ngantuk ".Febri : " ayolah liat coba banyak orang di bawah rame sama banyak yang dagang tuh liat ". 
Kisah ini di awali dengan seorang laki-laki berumur 22 tahun bernama Febrian yang bisa kita sapa dengan Febri, ia mempunyai seorang adik yang umurnya sangat tertinggal jauh darinya yang bernama Febi. Kedua orang tua Febri hanya orang yang berkecukupan, dengan bapaknya yang bekerja sebagai ojol dan ibunya yang berjualan nasi kuning dan masakan. Kedua orang tua Febri sangat sederhana sekali, baik dan loyal kepada anak-anaknya.Dimana waktu itu Febri baru saja lulus dari SMA, ia di haruskan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi oleh orang tuanya. Febri di haruskan untuk memilih apakah akan melanjutkan pendidikan nya atau hanya sebatas lulusan SMA saja dan bekerja sebagai buruh pabrik. Febri memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, ia tidak mau seperti orang tuanya yang hanya sekedar lulusan SMA saja. Hari demi hari berlalu akhirnya Febri mendaftarkan dirinya di suatu PTN yang ada di Bandung dan cukup terkenal juga, setelah melal
Dikarenakan hujan yang sangat deras dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan pulang, mereka berduapun mencoba mencari penginapan untuk malam itu. Dan tidak lama kemudian mereka mendapatkan penginapan di daerah tersebut, mereka pun beranjak menuju penginapan untuk beristirahat dan berencana akan pulang besok pagi. Setibanya di penginapan mereka berdua masuk ke kamar dan menyimpan barang-barang, penginapan nya lumayan luas dan juga di sediakan berbagai macam minuman dan cemilan. Setelah itu Santi pun beranjak dari duduknya dan mendekati Febri.Santi : " kamu mau aku buatin kopi, teh atau susu gitu feb?"Febri : " hmmm boleh deh teh manis aja dan."Santi : " oke deh bentar yah ".Santi pun membuatkan 2 manis satu untuknya dan satu lagi untuk Febri.Santi : " ini feb, diminum yah." Sambil menyodorkan gelas ke FebriFebri : " makasih yah ".Santi : " Iyah sama-sama ".Merekapun mengobrol dengan di temani secangkir teh manis hangat d
Setelah sekian lama mereka berdua menjalin hubungan kurang lebih hampir 1 tahun lebih tiba dimana Febri diajak oleh Santi untuk berkunjung ke rumahnya dan bertemu orang tua santi.Santi : " feb kamu mau ga anter aku pulang ke rumah, sekalian orang tuaku pengen ketemu kamu.".Febri : " kapan san?".Santi : " bulan depan feb, gimana kamu sibuk ga? ".Febri : " bulan depan yah, sebenarnya aku bulan depan ada praktek ke RS sih, paling bisa aku di akhir bulan nya gimana?Santi : " yaudah deh boleh feb "Febri : " oh iya Minggu depan kan yah mulai prakteknya, aku mau minjem motor kamu yah boleh ga buat ke RS?".Santi : " Iyah sok aja feb, kenapa gak bawa mobil aku aja deh feb ".Febri : " ahh ngga san minjem motor aja aku ".Santi pun memberikan kunci mobilnya kepada Febri karena kasihan takutnya nanti ketika Febri berangkat dinas malah kehujanan .Santi : " nih pake aja mobil aku feb, kasian kamu nanti kalo
Hari ini adalah hari terakhir Febri di berada di rumah Santi dan nanti sore mereka berdua akan kembali pulang lagi ke Bandung. Waktu pun tidak terasa sudah sore lagi terlihat febri dan Santi yang sedang berkemas barang-barang mereka karena akan berangkat ke Bandung lagi, Febri pun mulai memindahkan barang-barang yang sudah di kemas ke dalam mobil dan memasukan nya. Setelah semua barang-barang terasa sudah selesai semuanya mereka pun berpamitan terlebih dahulu.Santi : " Bu Santi sama Febri pulang dulu yah ".Ibu Santi : " Iyah de hati-hati yah di jalan nya ".Santi : " Iyah bu ".Febri : " Bu Febri pamit pulang dulu yah ".Ibu Santi " Iyah a hati-hati yah , nanti main lagi kesini ".Febri : " Iyah
Sampailah mereka berdua di kamar apartemen yang sudah di pesan, mereka pun membereskan barang-barang yang tadi di bawa.Santi : " sayang ?".Febri : " Iyah san ".Santi : " ah kamu mah manggilnya ko san sih ".Febri : " hehe iya sayang kenapa ?".Santi : " kebayang yah kalo kita beneran udah nikah heheh ".Febri : " maksudnya kebayang gimana ?".Santi : " yah kebayang aja tiap hari berduaan terus sama kamu, makan bareng, tidur bareng, pergi ke kampus bareng, ah pasti seru deh ".Febri : " yah kan ini juga selalu bareng kan, dari mulai makan sama pergi ke kampus ".Santi : " Iyah sih tapi aku pengen bareng terus sama kamu gimana ".Febri : " Iyah deh Iyah boleh ".Santi : " yeee bagus deh, aku mau mandi
" Semuanya dapat terjadi begitu saja mudah untuk mengingat susah untuk melupakan, terjadi karena sebuah ketidak sengajaan dan terlupakan karena suatu keharusan ( Bandung, 12 September 2021 ) "Waktu menunjukkan pukul 07:00 bunyi alarm membangunkan mereka berdua yang sedang tertidur, Febri pun beranjak dari tempat tidur dan membuka gorden. Terlihat suasana pagi hari yang cerah dan ramainya orang-orang yang sedang beraktifitas di pagi hari itu.Febri : " selamat pagi sayang, bangun ". Febri membangunkan Santi yang sedang tertidurSanti : " Iyah sayang ".Febri : " ayo bangun kita joging ? ".Santi : " ahh males, masih ngantuk ".Febri : " ayolah liat coba banyak orang di bawah rame sama banyak yang dagang tuh liat ". 
Setelah selesai makan Santi dan Febri pun pulang ke apartemen dan tidak lupa membeli beberapa cemilan untuk nanti mereka makan di sana, mereka pun berjalan sambil mengobrol.Febri : " kenapa ga di kosan aku aja nginep nya yang jadi gausah ngeluarin uang ? ".Santi : " ah malu banyak temen kamu, mending disini aja, gapapa kan sama aku di bayar nya juga hehe ".Febri : " Iyah sih, tapi ? ".Santi : " tapi apa ? Sayang uang nya atau apa ? ".Febri : " hmm ngga ah ga jadi hehe ".Santi : " yah kamu mah gak bener ".Febri : " hehehe ".Tidak berselang lama mereka berdua pun sampai di
Sampailah mereka berdua di kamar apartemen yang sudah di pesan, mereka pun membereskan barang-barang yang tadi di bawa.Santi : " sayang ?".Febri : " Iyah san ".Santi : " ah kamu mah manggilnya ko san sih ".Febri : " hehe iya sayang kenapa ?".Santi : " kebayang yah kalo kita beneran udah nikah heheh ".Febri : " maksudnya kebayang gimana ?".Santi : " yah kebayang aja tiap hari berduaan terus sama kamu, makan bareng, tidur bareng, pergi ke kampus bareng, ah pasti seru deh ".Febri : " yah kan ini juga selalu bareng kan, dari mulai makan sama pergi ke kampus ".Santi : " Iyah sih tapi aku pengen bareng terus sama kamu gimana ".Febri : " Iyah deh Iyah boleh ".Santi : " yeee bagus deh, aku mau mandi
Hari ini adalah hari terakhir Febri di berada di rumah Santi dan nanti sore mereka berdua akan kembali pulang lagi ke Bandung. Waktu pun tidak terasa sudah sore lagi terlihat febri dan Santi yang sedang berkemas barang-barang mereka karena akan berangkat ke Bandung lagi, Febri pun mulai memindahkan barang-barang yang sudah di kemas ke dalam mobil dan memasukan nya. Setelah semua barang-barang terasa sudah selesai semuanya mereka pun berpamitan terlebih dahulu.Santi : " Bu Santi sama Febri pulang dulu yah ".Ibu Santi : " Iyah de hati-hati yah di jalan nya ".Santi : " Iyah bu ".Febri : " Bu Febri pamit pulang dulu yah ".Ibu Santi " Iyah a hati-hati yah , nanti main lagi kesini ".Febri : " Iyah
Setelah sekian lama mereka berdua menjalin hubungan kurang lebih hampir 1 tahun lebih tiba dimana Febri diajak oleh Santi untuk berkunjung ke rumahnya dan bertemu orang tua santi.Santi : " feb kamu mau ga anter aku pulang ke rumah, sekalian orang tuaku pengen ketemu kamu.".Febri : " kapan san?".Santi : " bulan depan feb, gimana kamu sibuk ga? ".Febri : " bulan depan yah, sebenarnya aku bulan depan ada praktek ke RS sih, paling bisa aku di akhir bulan nya gimana?Santi : " yaudah deh boleh feb "Febri : " oh iya Minggu depan kan yah mulai prakteknya, aku mau minjem motor kamu yah boleh ga buat ke RS?".Santi : " Iyah sok aja feb, kenapa gak bawa mobil aku aja deh feb ".Febri : " ahh ngga san minjem motor aja aku ".Santi pun memberikan kunci mobilnya kepada Febri karena kasihan takutnya nanti ketika Febri berangkat dinas malah kehujanan .Santi : " nih pake aja mobil aku feb, kasian kamu nanti kalo
Dikarenakan hujan yang sangat deras dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan pulang, mereka berduapun mencoba mencari penginapan untuk malam itu. Dan tidak lama kemudian mereka mendapatkan penginapan di daerah tersebut, mereka pun beranjak menuju penginapan untuk beristirahat dan berencana akan pulang besok pagi. Setibanya di penginapan mereka berdua masuk ke kamar dan menyimpan barang-barang, penginapan nya lumayan luas dan juga di sediakan berbagai macam minuman dan cemilan. Setelah itu Santi pun beranjak dari duduknya dan mendekati Febri.Santi : " kamu mau aku buatin kopi, teh atau susu gitu feb?"Febri : " hmmm boleh deh teh manis aja dan."Santi : " oke deh bentar yah ".Santi pun membuatkan 2 manis satu untuknya dan satu lagi untuk Febri.Santi : " ini feb, diminum yah." Sambil menyodorkan gelas ke FebriFebri : " makasih yah ".Santi : " Iyah sama-sama ".Merekapun mengobrol dengan di temani secangkir teh manis hangat d
Kisah ini di awali dengan seorang laki-laki berumur 22 tahun bernama Febrian yang bisa kita sapa dengan Febri, ia mempunyai seorang adik yang umurnya sangat tertinggal jauh darinya yang bernama Febi. Kedua orang tua Febri hanya orang yang berkecukupan, dengan bapaknya yang bekerja sebagai ojol dan ibunya yang berjualan nasi kuning dan masakan. Kedua orang tua Febri sangat sederhana sekali, baik dan loyal kepada anak-anaknya.Dimana waktu itu Febri baru saja lulus dari SMA, ia di haruskan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi oleh orang tuanya. Febri di haruskan untuk memilih apakah akan melanjutkan pendidikan nya atau hanya sebatas lulusan SMA saja dan bekerja sebagai buruh pabrik. Febri memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, ia tidak mau seperti orang tuanya yang hanya sekedar lulusan SMA saja. Hari demi hari berlalu akhirnya Febri mendaftarkan dirinya di suatu PTN yang ada di Bandung dan cukup terkenal juga, setelah melal