Share

45. Tertawa dengan Pria Lain

Satu minggu sudah Yara ‘bersembunyi’ di rumah Jihan. Ia mencabut sim card dari ponselnya karena Oliver beberapa kali meneleponnya. Yara ingin hidup tenang tanpa bayang-bayang pria itu di hidupnya. Lagi pula, Oliver sudah mengusirnya pergi dari hadapannya, bukan?

Selama satu minggu itu Yara diserang ‘morning sickness’ setiap pagi atau setiap kali ia mencium bau menyengat. Kehamilan ini benar-benar menyiksanya, sehingga ia sulit produktif. Namun meski begitu, ia tetap akan mempertahankan janin di perutnya apapun yang terjadi, walaupun tanpa Oliver di sisinya.

“Janinnya baru sebesar biji kacang hijau, Mbak. Lihat, dia lucu sekali, ‘kan?” ucap dokter kandungan yang tengah memeriksa kehamilan Yara.

Yara menatap monitor yang menampilkan gambar janin sebesar biji kacang itu dengan perasaan campur aduk, jantungnya berdebar kencang.

“Dia sehat-sehat, ‘kan, Dok? Morning sickness yang saya alami nggak akan mempengaruhi kondisinya, ‘kan?”

"Tenang saja, Mbak Yara," ujar dokter kandungan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
dih di rubah betina sok kecakapan, tak tendang juga kamu, zio aja tau mana yg cuma pura" peduli sama dia
goodnovel comment avatar
Ami Lee
si oliver kagak sadar punya sekretaris medusa
goodnovel comment avatar
eksa viera
berarti Yara hebat dong ya.. sampe segitunya dimata²in ma si wandajal, fix bos dan sekre sama gilaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status