Share

Bab 62

Kami baru saja menyeberangi Sungai Sendalu. Kugunakan waktu menunggu teman-temanku yang menyeberang sambil memperhatikan jalan masuk Lembah Dalu lebih seksama.

Saat kami di pinggir Hutan Sendalu tadi, jalan memasuki Lembah Dalu tampak biasa saja. Hanya sebuah lembah gelap di bawah langit malam dengan siluet berbagai macam tanaman disana sini. Tapi kali ini, saat kami benar-benar akan memasukinya, aku bisa merasakan suasana magis yang sangat kental dan khidmat yang membuatku secara otomatis menjaga sikap. Aku merasa seakan sedang memasuki tempat ibadah atau tempat suci.

“Tidakkah kita butuh penerangan?” Bisik Firroke. Aku menatap sekelilingku lalu menatap bulan yang tiba-tiba tertutup awan.

Apa yang dikatakannya benar. Jarak pandang kami terbatas di kegelapan ini. Aku khawatir kami salah jalan atau menabrak sesuatu.

“Itu tidak perlu.” Kata Flaresh yang tepat berada di depanku sambil kembali melangkah. Aku mengikutinya sembari ingin menanyakan alasannya saat kemudian alam yang menjawab p
Dew Miller

Maaf karena baru menambahkan bab yang baru setelah sekian lama karena suatu dan lain hal. terima kasih untuk semua yang selalu mendukung cerita ini. semoga selanjutnya bisa lebih rajin lagi.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status