Share

Membutuhkan Sentuhan

Penulis: SweetWater
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-09 13:10:00

“Aku nggak pernah merasa, kalau aku pernah berubah menjadi malaikat.”

Lukas memicing ke arah Nicholas. Tidak percaya dengan apa yang di ucapkan saudaranya tersebut. Lukas menatapnya tajam, sedangkan Nicholas langsung membalas tatapannya dengan tak kalah tajam.

Lagipula, untuk apa Nicholas peduli kepada Aleeta? Meski ke empat pria yang ada di sana memperkosa wanita itu, Nicholas tidak akan peduli. Mungkin hal itu akan membuat Aleeta menderita dan Nicholas menyukainya. Apapun yang bisa membuat Aleeta menderita, Nicholas akan menyukainya.

“Kamu punya saudara perempuan. Adikmu, Nich. Apa kamu hanya akan diam saja saat melihat adikmu di perlakukan seperti itu?!”

Berengsek!

Ucapan Lukas berhasil mengingatkannya pada adik perempuannya.

Nicholas beranjak dari tempat duduk dan berjalan dengan langkah marah. Memangnya kenapa ia harus peduli? Bahkan, kalau Aleeta di bunuh di hadapannya pun, Nicholas
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Terbuai Dalam Hasrat Kenikmatan

    “Aku membutuhkanmu sekarang. Aku mohon.” Nicholas segera menindih tubuh Aleeta lalu mengecup bibirnya. Aleeta yang sudah berada di bawah pengaruh obat pun membalasnya. Bahkan lebih menuntut di banding Nicholas yang hanya memancing saja. Lenguhan Aleeta terdengar saat Nicholas meremas dadanya yang begitu padat. Nicholas segera menyentak kemeja putih Aleeta hingga semua kancingnya terbuka. Pria itu menurunkan bra Aleeta ke bawah, lalu segera melahap puncak yang telah mengeras tersebut. Aleeta memejamkan mata, merintih. Kedua tangannya terkulai lemah di atas kepalanya dan Nicholas menyadari itu. Ia lalu melepas cengkeraman tangannya pada pergelangan tangan Aleeta. Kemudian melepaskan seluruh pakaian Aleeta. Dan juga pakaiannya. Nicholas tidak menyangka kalau dirinya akan sebuas ini. Tetapi hasratnya terasa menggebu melihat Aleeta yang kini terbaring dengan tubuh merona tanpa penghalang apapun. Nicholas terus merutuk dan me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Sampai Kapan Rasa Sakit Ini?

    Aleeta menatap Sonya yang hanya membalasnya dengan tatapan datar. Aleeta tahu, seharusnya ia tak perlu menceritakan soal dirinya yang di pecat kepada Ibunya. Memangnya apa yang Aleeta harapkan? Ibunya akan memedulikannya? Atau menyemangatinya? Itu adalah suatu hal yang mustahil. “Bagus kalau begitu.” Komentar Sonya dengan nada datar. Sudah Aleeta duga kalau Ibunya akan berkata seperti itu. Tapi tetap saja, ada rasa sakit yang menusuk ulu hatinya. “Dari dulu aku memang tidak suka melihatmu bekerja sebagai pelayan. Lebih baik kamu jual saja dirimu. Sudah terbukti, kan? Dengan cara itu kamu bisa menghasilkan uang yang lebih banyak,” sambung Sonya santai. Menyimpan seluruh uang Aleeta ke dalam tasnya. “Ma ... Apa Mama nggak bisa hidup dengan sedikit berhemat?” Tanya Aleeta dengan nada pelan. Sonya mendengus sembari menatap sengit pada putrinya. “Apa kamu tidak tahu kalau biaya kebutuhan sekarang itu sangat m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mama Menjualku?!

    “Kenapa kamu lama sekali?!”Aleeta menghela napas. “Tadi aku masih bekerja, Ma. Aku bukan pengangguran yang bisanya hanya menyusahkan orang lain,” jawabnya dengan nada sinis.Sonya tadi menelepon, meminta agar Aleeta menyusulnya ke sebuah bar dekat dengan pusat kota. Wanita itu terus memaksanya sampai membuat Aleeta merasa risih, dan terpaksa harus pulang lebih dulu dari pada teman-temannya yang lain. Beruntung Aleeta punya teman dan juga Bos yang pengertian.Sejujurnya Aleeta malas sekali menyusul Sonya. Jika ada pilihan yang bisa ia pilih, Aleeta lebih memilih untuk pulang saja dan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu remuk. Atau setidaknya ia bisa menggunakan waktunya tersebut untuk mencari pekerjaan tambahan baru. Mengingat kalau sekarang Aleeta sudah tidak lagi bekerja di klub milik Miko.“Kamu membuatnya menunggu terlalu lama,” gerutu Sonya menarik lengan Aleeta agar mengikutinya. “Memangnya kenapa? Siapa yang menungguku?” Tanya Aleeta ketika Sonya menyeretnya, mendekat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Meminta Bayaran

    Lukas menoleh saat Aleeta tak kunjung mengambil sapu tangan yang ia sodorkan.“Kamu nggak ingin membersihkan lukamu?” Lukas kembali bersuara.Nicholas yang duduk di samping Lukas berdecak. “Untuk apa kamu memberi perhatian pada wanita—““Terima kasih,” ujar Aleeta cepat. Mengambil sapu tangan Lukas.Nicholas hanya mendengus ketika melihat Aleeta kembali meringkuk di kursi belakang. Terserah apa yang ingin wanita itu lakukan. Ia tidak akan peduli. Nicholas memilih untuk menatap jalanan melalui jendela kaca mobilnya. Sementara itu, Aleeta menarik napas yang terasa begitu berat. Ia menggenggam sapu tangan itu dan perlahan mulai menyeka luka maupun darah yang ada di sudut bibirnya. Satu air matanya lolos begitu saja. Sungguh ia sudah tidak sanggup menahan dirinya lagi.Aleeta menggigit bibirnya dengan kuat. Ia tidak peduli meski hal itu bisa bertambah menyakiti bibirnya yang sudah terluka. Aleeta menunduk, membiarkan ram

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Bukan Takdir

    Nicholas tidak pernah menyangka jika lagi-lagi ia bisa kembali bertemu dengan wanita pembunuh itu. Sejujurnya bukan masalah bagi Nicholas, justru dengan kembalinya pertemuan itu akan semakin mempermudah Nicholas untuk menyakiti dan membuat wanita bernama Aleeta itu menderita. Hanya saja ... Nicholas masih belum mengerti. Kenapa setiap pertemuannya selalu saja di saat Aleeta sedang mengalami kesulitan? Selalu saja di saat wanita itu sedang membutuhkan pertolongan. Apa memang takdirnya seperti itu?Ck! Nicholas berdecak. Takdir?Rasanya Nicholas ingin tertawa. Apa-apaan dengan yang namanya takdir? Nicholas menggeleng. Kalaupun memang takdir. Ia tidak akan pernah sudi menerimanya.Ia hanya akan menganggap kejadian ini sebagai jalan untuk membalas semua yang sudah Aleeta lakukan pada hidupnya. “Apa yang baru saja kamu lakukan?” Lukas menatap Nicholas yang baru saja masuk ke dalam mobil. “Bukan urusanmu,” jawab Nicholas dingin.Lukas memicing, menatap pakaian Nicholas yang tampak kusut

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Kenapa Harus Membayar Jika Bisa Melakukan Secara Paksa

    “Aleeta!”Aleeta membuka mata saat gedoran kasar terdengar dari luar. Dan suara yang berteriak-riak memanggil namanya itu adalah suara Sonya. Aleeta baru tertidur beberapa jam dan tidak menyadari jika hari sudah beranjak pagi.Apakah Ibunya memutuskan untuk pulang karena kehabisan uang?Aleeta mengerang, bangkit dari ranjang menuju pintu, dan membukanya.“Kenapa lama sekali?!”Sonya langsung masuk dan membanting pintu. Sementara Aleeta hanya diam saja, kembali masuk ke dalam kamarnya. “Apa kamu memuaskan pria yang semalam? Aku menghubunginya, tapi nomornya tidak bisa di hubungi.”Aleeta menoleh, menemukan Sonya yang sedang berdiri di ambang pintu kamarnya. Rasa sakit hati masih jelas terasa di dalam dadanya.“Nanti aku akan mencarikan pelanggan baru untukmu,” ujar Sonya santai.“Nggak perlu,” jawab Aleeta pelan. “Aku bukan wanita murahan yang mau menjual diri.” Sonya berde

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Rencana Untuk Melarikan Diri

    “Ayo, lakukan saja.” Aleeta tersenyum miring.Nicholas mengeram mendengar perkataan yang lolos dari bibir wanita itu. Memangnya wanita itu siapa? Berani sekali menantang dirinya? Aleeta salah dalam memilih lawan. Jika wanita itu ingin bermain-main, maka dengan senang hati Nicholas akan meladeni permainan yang di buat olehnya.“Tentu. Aku akan melakukannya, sialan!”Nicholas menarik turun celana Aleeta yang kancingnya telah terlepas beberapa menit yang lalu. Seperti yang biasa pria itu lakukan, ia akan memaksa masuk ke dalam tubuh Aleeta dengan kasar. Meski wanita itu sama sekali tidak siap menerimanya.Aleeta tidak bereaksi, hanya diam saja, membiarkan Nicholas memperlakukannya dengan kasar seperti biasanya. Setelah pria itu selesai, Aleeta menarik celananya ke atas. “Jika kamu selalu mengatakan bahwa kamu membenciku. Maka aku juga bisa mengatakan bahwa aku juga membencimu dengan sama besarnya,” ujar Aleeta pelan.Aleeta lalu mendorong tubuh Nicholas menyingkir dari atasnya, agar ia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Putra Konglomerat Yang Malang

    Suara Sonya sudah tidak terdengar. Mungkin Ibunya sudah lelah mengomel dan memutuskan untuk menyingkir ke kamarnya sendiri. Aleeta lalu membuka pintu kamar, dan benar saja. Sonya sudah tidak ada di sana.Perlahan Aleeta keluar seraya menggendong tas ranselnya.“Mau kemana kamu?!” Sonya berteriak nyaring.Tubuh Aleeta mengerjap kaget. Ia segera berlari keluar rumah, sementara Sonya mengejarnya di belakang. Tubuhnya nyaris tersungkur beberapa kali. Rasa takut jika Sonya berhasil menangkapnya kian membayangi Aleeta. Ia tidak mau itu terjadi. Kali ini ia harus benar-benar berhasil lari dari Ibunya.“Kembali ke sini, wanita murahan!” Sonya berteriak kasar di belakangnya.Aleeta tidak peduli. Ia hanya terus berlari berharap bisa menemukan kendaraan yang bisa ia tumpangi.“Anak sialan! Kembali!” Sonya terus berteriak sambil mengejarnya.Wanita itu tampak membabi buta. Bahkan Sonya sama sekali tidak terlihat kelelahan, padahal Aleeta sudah berlari secepat yang ia bisa. Namun, Sonya masih teta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21

Bab terbaru

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Perjalanan Termewah Sekaligus Menyesakkan

    Aleeta bernapas lega ketika penerbangan itu akhirnya berakhir setelah ia mencoba bertahan selama hampir dua jam lamanya. Kali ini Aleeta memutuskan untuk melangkah keluar terlebih dahulu. Mendahului Nicholas yang masih sibuk menyimpan Ipad-nya.Perjalanan tadi bisa di katakan sebagai perjalanan termewah yang pernah Aleeta rasakan selama ini. Namun, juga merupakan perjalanan paling menyesakkan yang pernah di rasakan oleh Aleeta.“Tampaknya kamu terlihat bersemangat sekali,” cibir Nicholas saat melihat Aleeta berjalan tergesa menuruni tangga jet.Aleeta tidak menjawab. Ia mengabaikan ucapan Nicholas dan memilih berdiri agak jauh ketika mereka sudah sama-sama turun ke bawah.“Mobil jemputannya ada di sebelah sana,” ujar Nicholas seraya menunjuk sebuah mobil hitam yang sudah menjemputnya.Aleeta hanya berdehem lalu segera melangkah ke arah mobil yang di tunjuk oleh Nicholas.Nicholas mengernyit. Kenapa wanita itu? Perasaa

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Pramugari Penggoda

    “Kita akan berangkat satu jam lagi. Sebaiknya kamu segera bersiap-siap.” Nicholas berujar ketika pria itu sudah menghabiskan sarapannya.Aleeta ingin membuka mulutnya. Namun, kemudian ia kembali menutupnya rapat-rapat. Saat ini memang bukanlah saat yang tepat untuk menolak ajakkan Nicholas. Lebih baik ia mengalah saja. “Ya,” jawab Aleeta pelan.Nicholas kemudian berdiri. Ia menatap Aleeta yang masih menunduk seraya mengaduk-aduk piring makanannya. Dan tanpa mengatakan apapun lagi, Nicholas langsung memilih pergi meninggalkan ruang makan.Aleeta mendesah ketika Nicholas sudah menghilang dari balik pintu. “Menyebalkan sekali,” gumamnya seraya membanting sendok.“Ada apa, Nona?” Mary bertanya ketika baru saja keluar dari dapur.“Mary, aku benar-benar nggak ingin pergi dengan Nicholas. Aku merasa belum siap bertemu dengan keluarganya. Apa yang harus aku lakukan di sana nanti?” Aleeta bertanya panik.Aleeta yakin. Pesta pertunangan itu pasti tidak hanya akan di hadiri oleh beberapa orang

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Tidak Memiliki Alasan Untuk Menolak

    “Pagi, Nicho.”Nicholas menaikkan sebelah alisnya. Ia menatap Aleeta datar ketika wanita itu tersenyum ke arahnya.Sial. Apa yang wanita itu lakukan?“Nicho, kamu ingin kemana? Apa kamu nggak ingin sarapan terlebih dahulu?” Aleeta kembali bersuara. Dan Nicholas tetap saja diam.“Aku akan menunggumu jika kamu ingin sarapan terlebih dahulu. Aku akan menunggumu di halaman samping,” imbuh Aleeta.“Mau pergi kemana?” Suara dingin Nicholas terdengar.Membuat Aleeta yang sudah hendak melangkah itu seketika berhenti. Aleeta menoleh ke arah Nicholas yang sama sekali tidak menatap ke arahnya. Wajah pria itu hanya datar dan lurus memandang ke depan.“A-aku ingin menunggumu di halaman samping selama kamu menikmati sarapanmu.”Nicholas akhirnya menoleh, menatap Aleeta tanpa ekspresi. “Kita akan makan bersama,” ujarnya datar.Aleeta tampak terkejut. “M-makan bersama?! Bukanya kamu bilang kalau kamu

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Memilih Untuk Mengalah

    Nicholas terbangun ketika jarum jam tepat menunjuk di angka setengah enam pagi. Nicholas mendesah. Lalu segera beranjak bangun dari tempat tidur Aleeta. Ia melirik ke arah Aleeta yang masih tertidur. Tubuh wanita itu polos, hanya berbalut selimut sebatas dadanya. Begitu juga dengan tubuhnya. Nicholas segera turun dari tempat tidur, dan mengambil pakaiannya yang bercecer di atas lantai. Kemeja dan celana Nicholas yang kemarin basah hari ini sudah kembali kering. Meski rasanya masih sedikit dingin tapi Nicholas tetap memakainya. Ketika Nicholas sudah selesai mengancingkan kancing kemeja terakhirnya. Ia berniat untuk langsung keluar kamar Aleeta sebelum wanita itu terbangun.Namun, langkahnya terhenti sebelum ia mencapai pintu. Ia kembali menoleh ke belakang. Dimana Aleeta masih tertidur pulas di tempatnya. Nicholas kembali mendekati wanita itu, lalu menarik selimut dan menyelimuti tubuh Aleeta hingga mencapai leher.Nicholas terdiam seraya terus mengamati wajah Aleeta. Ia ingat sekasa

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Merasa Kecewa

    “Nicho, kamu ingin membawaku kemana?” Aleeta bertanya ketika Nicholas terus menyeretnya masuk ke dalam rumah.Pria itu terus melangkah tanpa memedulikan sedikitpun pertanyaan dari Aleeta. Ia terus menyeret Aleeta, seakan lupa kalau kaki Aleeta baru saja sembuh hari ini. Nicholas tidak memikirkan kalau apa yang ia lakukan bisa saja membuat kaki wanita itu kembali terluka lagi.Saat tiba di depan pintu kamar Aleeta. Nicholas langsung membuka pintunya, dan terus menyeret Aleeta hingga masuk ke dalam kamarnya. Pria itu kembali menutup pintu dan menguncinya dari dalam.“Nicho, apa yang ingin kamu lakukan?” Aleeta mulai bertanya takut saat mereka sudah berada di dalam kamarnya.Nicholas tidak menjawab, dan kembali menarik tubuh Aleeta. Saat Aleeta pikir, pria itu akan menghempaskannya ke atas tempat tidur. Ternyata ia salah. Nicholas justru terus menariknya hingga menuju ke pintu kamar mandi.Aleeta mulai ketakutan ketika Nicholas mem

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Terpancing Emosi

    “Dari mana?!” Nicholas bertanya dingin ketika melihat Aleeta masuk ke dalam rumah bersama Lukas. Sial! Tangan Nicholas semakin terkepal erat. Rasanya ia sudah sangat siap untuk meremukkan sesuatu. “Nicholas?” Aleeta tampak begitu terkejut dengan keberadaan Nicholas. Ia tidak menyangka kalau pria itu ternyata sudah pulang ke rumahnya. Kapan Nicholas pulang? Hanya pertanyaan itu yang saat ini mampu di pikirkan oleh kepala Aleeta. “Kalian tampak seperti orang yang baru saja pulang dari bersenang-senang,” ujar Nicholas dingin. Aleeta hanya bisa menelan ludah susah payah, ketika Nicholas mulai menatap dingin ke arahnya. “A-aku—“ “Kamu salah, Nich. Kami nggak jadi bersenang-senang karena hujan sudah lebih dulu datang dan mengacaukannya,” sahut Lukas santai. Dan tentunya hal itu berhasil membuat leher Aleeta semakin terasa begitu tercekat. Nicholas tersenyum miring. “Oh, ya?” Ujarnya dengan sebelah alis terangkat. “Hm. Kami hanya mampir ke kedai ice cream dan menikm

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Menunggu Kepulangan Aleeta

    Julian mengumpat seraya melemparkan setelan jas kerja ke hadapan Nicholas.“Kalau tahu seperti ini, lebih baik semalam aku mengantarmu pulang saja. Daripada kamu merepotkanku seperti ini!” Ketus Julian lalu merebahkan dirinya di sofa yang ada di kamar inap Nicholas.Nicholas terkekeh. “Terima kasih, Julian,” ujarnya sementara Julian hanya mendengus.Bagaimana Julian tidak kesal? Kemarin Nicholas memutuskan untuk menginap di rumah sakit. Dan ketika Julian menawarkan diri untuk menemani Nicholas, pria itu justru menolaknya. Salah satu alasan Nicholas menolak untuk di temani Julian karena, ia merasa kasihan jika Julian harus tidur di atas sofa. Julian pikir, Nicholas benar-benar merasa kasihan padanya. Maka dari itu, Julian memutuskan untuk menemani pria itu sampai malam saja. Lalu setelahnya ia akan pulang. Tapi, pagi-pagi sekali Nicholas sudah menghubunginya dan memintanya agar ia kembali ke rumah sakit. Bahkan Nich

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Tentang Ayah Aleeta

    “Cobalah. Akan aku pukul wajah menyebalkanmu itu.”Lukas terkekeh mendengarnya. Ia akui, Aleeta memang pandai sekali membuatnya tertawa. “Sayang sekali aku nggak suka merebut milik saudaraku.”“Ternyata kamu nggak punya nyali,” ledek Aleeta.“Jangan berani memancing nyaliku. Aku nggak ingin kamu menyesal setelah melihat nyaliku nanti,” sahut Lukas santai.“Ck! Omong kosong.” Ketus Aleeta.Lukas hanya tersenyum. “Tadi kamu bilang kamu hanya hidup bersama ibumu selama dua puluh tujuh tahun. Lalu bagaimana dengan Ayahmu? Sebelumnya maaf kalau aku bersikap lancang, dan bertanya-tanya soal keluargamu.”Aleeta menggeleng. “Tenang saja. Kamu nggak lancang, kok. Justru sebaiknya kamu harus merasa bersyukur, karena baru kali ini aku mau menceritakan soal Ayahku kepada orang lain.”Lukas mengernyit. “Jadi kamu nggak pernah bercerita soal Ayahmu kepada siapapun selama ini?”“Nggak pernah.”“Kenap

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Hari Bersama Lukas Part-2

    “Kamu akan mengerti setelah kamu melakukannya nanti.”Aleeta terdiam. Sebenarnya apa maksud Lukas? Kenapa pria itu tidak mengatakan secara langsung saja, apa maksud dari inti pembicaraannya saat ini? Aleeta kemudian berdecak.“Rasanya nggak ada gunanya ya aku bercerita padamu. Kamu selalu memberi jawaban yang hanya setengah-setengah,” cibir Aleeta seraya menyendok sisa ice cream cokelatnya.Kali ini Lukas tertawa. “Setidaknya hanya aku pilihan untukmu. Aku yakin, kamu nggak berani membicarakan soal Nicholas kepada siapapun selain aku, kan?”Aleeta memelotot horor. Bagaimana pria itu bisa tahu? Lukas tidak mungkin bisa membaca isi hatinya, kan?“T-tunggu dulu ...” Aleeta meletakkan sendok ice creamnya. “Sekarang coba katakan padaku kamu ini berada di pihak yang mana? Jujur saja sampai detik ini aku masih belum bisa membaca niatmu bersikap baik padaku. Apa jangan-jangan kamu juga menceritakan apa yang aku ceritakan selama ini kepada Nicholas?!” Aleeta tiba-tiba berubah menjadi begitu p

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status