Home / Rumah Tangga / Penjara Dendam Suami Konglomerat / Terbuai Dalam Hasrat Kenikmatan

Share

Terbuai Dalam Hasrat Kenikmatan

Author: SweetWater
last update Last Updated: 2025-01-10 13:10:00

“Aku membutuhkanmu sekarang. Aku mohon.”

Nicholas segera menindih tubuh Aleeta lalu mengecup bibirnya. Aleeta yang sudah berada di bawah pengaruh obat pun membalasnya. Bahkan lebih menuntut di banding Nicholas yang hanya memancing saja.

Lenguhan Aleeta terdengar saat Nicholas meremas dadanya yang begitu padat.

Nicholas segera menyentak kemeja putih Aleeta hingga semua kancingnya terbuka. Pria itu menurunkan bra Aleeta ke bawah, lalu segera melahap puncak yang telah mengeras tersebut. Aleeta memejamkan mata, merintih. Kedua tangannya terkulai lemah di atas kepalanya dan Nicholas menyadari itu. Ia lalu melepas cengkeraman tangannya pada pergelangan tangan Aleeta. Kemudian melepaskan seluruh pakaian Aleeta. Dan juga pakaiannya.

Nicholas tidak menyangka kalau dirinya akan sebuas ini. Tetapi hasratnya terasa menggebu melihat Aleeta yang kini terbaring dengan tubuh merona tanpa penghalang apapun. Nicholas terus merutuk dan me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Sampai Kapan Rasa Sakit Ini?

    Aleeta menatap Sonya yang hanya membalasnya dengan tatapan datar. Aleeta tahu, seharusnya ia tak perlu menceritakan soal dirinya yang di pecat kepada Ibunya. Memangnya apa yang Aleeta harapkan? Ibunya akan memedulikannya? Atau menyemangatinya? Itu adalah suatu hal yang mustahil. “Bagus kalau begitu.” Komentar Sonya dengan nada datar. Sudah Aleeta duga kalau Ibunya akan berkata seperti itu. Tapi tetap saja, ada rasa sakit yang menusuk ulu hatinya. “Dari dulu aku memang tidak suka melihatmu bekerja sebagai pelayan. Lebih baik kamu jual saja dirimu. Sudah terbukti, kan? Dengan cara itu kamu bisa menghasilkan uang yang lebih banyak,” sambung Sonya santai. Menyimpan seluruh uang Aleeta ke dalam tasnya. “Ma ... Apa Mama nggak bisa hidup dengan sedikit berhemat?” Tanya Aleeta dengan nada pelan. Sonya mendengus sembari menatap sengit pada putrinya. “Apa kamu tidak tahu kalau biaya kebutuhan sekarang itu sangat m

    Last Updated : 2025-01-13
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mama Menjualku?!

    “Kenapa kamu lama sekali?!”Aleeta menghela napas. “Tadi aku masih bekerja, Ma. Aku bukan pengangguran yang bisanya hanya menyusahkan orang lain,” jawabnya dengan nada sinis.Sonya tadi menelepon, meminta agar Aleeta menyusulnya ke sebuah bar dekat dengan pusat kota. Wanita itu terus memaksanya sampai membuat Aleeta merasa risih, dan terpaksa harus pulang lebih dulu dari pada teman-temannya yang lain. Beruntung Aleeta punya teman dan juga Bos yang pengertian.Sejujurnya Aleeta malas sekali menyusul Sonya. Jika ada pilihan yang bisa ia pilih, Aleeta lebih memilih untuk pulang saja dan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu remuk. Atau setidaknya ia bisa menggunakan waktunya tersebut untuk mencari pekerjaan tambahan baru. Mengingat kalau sekarang Aleeta sudah tidak lagi bekerja di klub milik Miko.“Kamu membuatnya menunggu terlalu lama,” gerutu Sonya menarik lengan Aleeta agar mengikutinya. “Memangnya kenapa? Siapa yang menungguku?” Tanya Aleeta ketika Sonya menyeretnya, mendekat

    Last Updated : 2025-01-14
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Meminta Bayaran

    Lukas menoleh saat Aleeta tak kunjung mengambil sapu tangan yang ia sodorkan.“Kamu nggak ingin membersihkan lukamu?” Lukas kembali bersuara.Nicholas yang duduk di samping Lukas berdecak. “Untuk apa kamu memberi perhatian pada wanita—““Terima kasih,” ujar Aleeta cepat. Mengambil sapu tangan Lukas.Nicholas hanya mendengus ketika melihat Aleeta kembali meringkuk di kursi belakang. Terserah apa yang ingin wanita itu lakukan. Ia tidak akan peduli. Nicholas memilih untuk menatap jalanan melalui jendela kaca mobilnya. Sementara itu, Aleeta menarik napas yang terasa begitu berat. Ia menggenggam sapu tangan itu dan perlahan mulai menyeka luka maupun darah yang ada di sudut bibirnya. Satu air matanya lolos begitu saja. Sungguh ia sudah tidak sanggup menahan dirinya lagi.Aleeta menggigit bibirnya dengan kuat. Ia tidak peduli meski hal itu bisa bertambah menyakiti bibirnya yang sudah terluka. Aleeta menunduk, membiarkan ram

    Last Updated : 2025-01-15
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Bukan Takdir

    Nicholas tidak pernah menyangka jika lagi-lagi ia bisa kembali bertemu dengan wanita pembunuh itu. Sejujurnya bukan masalah bagi Nicholas, justru dengan kembalinya pertemuan itu akan semakin mempermudah Nicholas untuk menyakiti dan membuat wanita bernama Aleeta itu menderita. Hanya saja ... Nicholas masih belum mengerti. Kenapa setiap pertemuannya selalu saja di saat Aleeta sedang mengalami kesulitan? Selalu saja di saat wanita itu sedang membutuhkan pertolongan. Apa memang takdirnya seperti itu?Ck! Nicholas berdecak. Takdir?Rasanya Nicholas ingin tertawa. Apa-apaan dengan yang namanya takdir? Nicholas menggeleng. Kalaupun memang takdir. Ia tidak akan pernah sudi menerimanya.Ia hanya akan menganggap kejadian ini sebagai jalan untuk membalas semua yang sudah Aleeta lakukan pada hidupnya. “Apa yang baru saja kamu lakukan?” Lukas menatap Nicholas yang baru saja masuk ke dalam mobil. “Bukan urusanmu,” jawab Nicholas dingin.Lukas memicing, menatap pakaian Nicholas yang tampak kusut

    Last Updated : 2025-01-16
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Kenapa Harus Membayar Jika Bisa Melakukan Secara Paksa

    “Aleeta!”Aleeta membuka mata saat gedoran kasar terdengar dari luar. Dan suara yang berteriak-riak memanggil namanya itu adalah suara Sonya. Aleeta baru tertidur beberapa jam dan tidak menyadari jika hari sudah beranjak pagi.Apakah Ibunya memutuskan untuk pulang karena kehabisan uang?Aleeta mengerang, bangkit dari ranjang menuju pintu, dan membukanya.“Kenapa lama sekali?!”Sonya langsung masuk dan membanting pintu. Sementara Aleeta hanya diam saja, kembali masuk ke dalam kamarnya. “Apa kamu memuaskan pria yang semalam? Aku menghubunginya, tapi nomornya tidak bisa di hubungi.”Aleeta menoleh, menemukan Sonya yang sedang berdiri di ambang pintu kamarnya. Rasa sakit hati masih jelas terasa di dalam dadanya.“Nanti aku akan mencarikan pelanggan baru untukmu,” ujar Sonya santai.“Nggak perlu,” jawab Aleeta pelan. “Aku bukan wanita murahan yang mau menjual diri.” Sonya berde

    Last Updated : 2025-01-17
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Rencana Untuk Melarikan Diri

    “Ayo, lakukan saja.” Aleeta tersenyum miring.Nicholas mengeram mendengar perkataan yang lolos dari bibir wanita itu. Memangnya wanita itu siapa? Berani sekali menantang dirinya? Aleeta salah dalam memilih lawan. Jika wanita itu ingin bermain-main, maka dengan senang hati Nicholas akan meladeni permainan yang di buat olehnya.“Tentu. Aku akan melakukannya, sialan!”Nicholas menarik turun celana Aleeta yang kancingnya telah terlepas beberapa menit yang lalu. Seperti yang biasa pria itu lakukan, ia akan memaksa masuk ke dalam tubuh Aleeta dengan kasar. Meski wanita itu sama sekali tidak siap menerimanya.Aleeta tidak bereaksi, hanya diam saja, membiarkan Nicholas memperlakukannya dengan kasar seperti biasanya. Setelah pria itu selesai, Aleeta menarik celananya ke atas. “Jika kamu selalu mengatakan bahwa kamu membenciku. Maka aku juga bisa mengatakan bahwa aku juga membencimu dengan sama besarnya,” ujar Aleeta pelan.Aleeta lalu mendorong tubuh Nicholas menyingkir dari atasnya, agar ia

    Last Updated : 2025-01-20
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Putra Konglomerat Yang Malang

    Suara Sonya sudah tidak terdengar. Mungkin Ibunya sudah lelah mengomel dan memutuskan untuk menyingkir ke kamarnya sendiri. Aleeta lalu membuka pintu kamar, dan benar saja. Sonya sudah tidak ada di sana.Perlahan Aleeta keluar seraya menggendong tas ranselnya.“Mau kemana kamu?!” Sonya berteriak nyaring.Tubuh Aleeta mengerjap kaget. Ia segera berlari keluar rumah, sementara Sonya mengejarnya di belakang. Tubuhnya nyaris tersungkur beberapa kali. Rasa takut jika Sonya berhasil menangkapnya kian membayangi Aleeta. Ia tidak mau itu terjadi. Kali ini ia harus benar-benar berhasil lari dari Ibunya.“Kembali ke sini, wanita murahan!” Sonya berteriak kasar di belakangnya.Aleeta tidak peduli. Ia hanya terus berlari berharap bisa menemukan kendaraan yang bisa ia tumpangi.“Anak sialan! Kembali!” Sonya terus berteriak sambil mengejarnya.Wanita itu tampak membabi buta. Bahkan Sonya sama sekali tidak terlihat kelelahan, padahal Aleeta sudah berlari secepat yang ia bisa. Namun, Sonya masih teta

    Last Updated : 2025-01-21
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Aku Bukan Barang Yang Bisa Di Perjual Belikan

    “Kamu adalah Nicholas Axel Frederick. Putra konglomerat yang malang karena telah di tinggal mati oleh calon istrinya.” “Tutup mulutmu, sialan!” Desis Nicholas. Sonya tertawa. “Kenapa? Bukankah beritanya memang seperti itu?” Nicholas hanya menatap Sonya datar. “Lepaskan wanita itu.” “Wah, wah ... Tuan Muda Nicholas. Apa kamu lupa kalau wanita ini yang sudah membunuh calon istrimu?” Sonya membalas sinis. “Aku bilang lepaskan.” Nicholas kembali berujar datar. Sonya tersenyum. “Ada apa ini? Apa ada sesuatu di antara si pembunuh dan pria malang yang di tinggal mati calon istrinya?” Nicholas menarik napas, menahan kuat keinginan untuk mencekik leher wanita tua tersebut. Dengan cepat ia menarik Aleeta yang hidung dan pipinya sudah berdarah ke belakang punggungnya. “Kembalikan wanita murahan itu padaku!” Teriak Sonya

    Last Updated : 2025-01-22

Latest chapter

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Imbalan Untuk Nicholas

    “Apa kamu sudah paham?” Tanya Nicholas.Sudah hampir satu jam lamanya, Nicholas mengajari Aleeta tentang bagaimana cara menggunakan smartphone-nya. Pria itu mengajari dengan sangat sabar dan detail, tidak ada yang terlewat satupun. Hanya saja mungkin karena Aleeta baru pertama kali menggunakan smartphone jadinya wanita itu masih terlihat sedikit bingung.Sementara itu, Aleeta yang duduk di sebelah Nicholas hanya diam, tidak menggubris sedikitpun ucapan pria itu. Aleeta hanya terus mengamati layar ponsel yang di pegang Nicholas itu dengan serius. Lalu tiba-tiba Aleeta menunduk, menjatuhkan kepalanya ke bahu Nicholas.“Aleeta ...,” Nicholas menoleh. “Kamu tidur?” Aleeta menggeleng pelan. “Aku nggak tidur. Tenang saja.”“Aku kira kamu ketiduran,” sahut Nicholas.Aleeta lalu mengangkat kepalanya. Memutar posisi kemudian duduk bersila menghadap Nicholas. Dan karena malam ini ia hanya mengenakan gaun tidur pendek, jadi ia harus menarik selimut agar bisa menutupi bagian kaki dan pahanya yan

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Take and Give

    “Akhirnya kamu pulang juga. Aku sudah menunggumu sejak tadi.” Nicholas yang melihat keberadaan Aleeta langsung cepat-cepat menyembunyikan tangannya di balik punggung. Aleeta tadi belum sempat melihat tangannya, kan? Kalau pun sudah terlanjur melihat semoga saja Aleeta tidak menyadari apa yang saat ini sedang ia bawa. “Nicho, kenapa diam? Bukanya tadi kamu mencariku. Tapi kenapa sekarang hanya diam?” Gerutu Aleeta dengan bibir mengerucut. Nicholas tersenyum. “Kemarilah. Aku punya sesuatu untukmu,” perintahnya pada Aleeta. “Apa?” “Mendekatlah kalau ingin tahu,” ujar Nicholas yang mau tidak mau langsung membuat Aleeta mendekatinya. Nicholas segera merengkuh pinggang Aleeta ketika istrinya itu berdiri di hadapannya. “Nicho, apa yang kamu lakukan? Katanya kamu punya sesuatu untukku. Kenapa jadi memelukku seperti ini?” “Ini ...,” kata Nicholas seraya mengangkat paper bag ponsel yang di bawanya ke hadapan Aleeta. “Aku membelikanmu ponsel.” “P-ponsel?” Aleeta menatap Nichola

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mencari Keberadaan Pil Kontrasepsi

    “Nona Aleeta, sedang apa Anda di sini?” Aleeta terkejut dan seketika menoleh saat mendengar suara Mary. Ia hanya menggaruk tengkuk, kemudian meringis. Menatap Mary yang berdiri di depan pintu.“Sejak tadi saya mencari-cari, Anda. Ternyata Anda berada di sini,” imbuh Mary.Aleeta langsung berdehem. “Memangnya ada perlu apa kamu mencariku, Mary? Apa Nicho sudah kembali?” Tanyanya.“Tuan belum kembali, Nona. Saya mencari Anda hanya untuk mengatakan kalau sepertinya semur dagingnya sudah matang. Apa saya harus memindahkannya ke wadah, atau di biarkan dulu di atas kompor?”“Ah, itu ... Biarkan di atas kompor saja, Mary. Supaya bumbunya bisa meresap sampai ke dalam dagingnya,” jawab Aleeta. Setelah itu ia kembali sibuk mencari sesuatu di dalam kamar lamanya.Saat Aleeta tengah memasak tadi entah kenapa tiba-tiba ia teringat dengan pil kontrasepsinya. Aleeta baru ingat kalau sejak kembali dari Paris kemarin, ia belum meminu

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Ponsel Untuk Aleeta

    Begitu sampai di rumah, Nicholas segera menyerahkan kunci mobilnya kepada Steven agar pria itu memindahkan mobilnya ke carport. Sementara Nicholas memasuki rumah bersama Aleeta. “Selamat datang, Tuan dan ... Nona.” Mary yang kebetulan sedang membersihkan ruang tamu terlihat kaget. Hari ini untuk pertama kalinya ia melihat Nicholas dan Aleeta pulang secara bersamaan. Meski Mary ingin sekali bertanya kenapa mereka bisa pulang bersama? Atau mungkin, apakah Nicholas tadi yang menjemput Aleeta? Tapi kemudian Mary sadar. Ia tidak punya hak atas pertanyaan itu. Lagipula, Mary sudah sangat senang bisa melihat Tuan dan Nonanya akur seperti itu. Tanpa harus ia ikut campur ke dalam urusan mereka. “Oh iya, Mary. Apa kamu sudah menyiapkan makan malam untuk kami?” Tanya Nicholas. “Belum, Tuan. Saya tidak tahu kalau Anda dan Nona Aleeta pulang lebih awal hari ini. Kalau begitu saya akan segera menyiapkan makan malam terlebih dahulu.”

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Jangan Hiraukan Ancamannya

    “Baiklah kalau begitu,” ujar Nicholas lalu mengeluarkan ponsel.Sonya yang melihat Nicholas mengeluarkan ponselnya pun langsung tersenyum senang. Ia berpikir kalau Nicholas pasti akan mengiriminya uang sekarang. Maka dari itu, Sonya pun juga langsung mengeluarkan ponselnya.“Nomor rekeningku masih sama dengan yang dulu, menantu,” ucap Sonya tanpa malu. Padahal Aleeta yang mendengarnya pun langsung merasa malu. Kenapa ibunya itu selalu mendewakan yang namanya uang? Sejak dulu sampai sekarang yang ibunya pikirkan hanya uang, uang dan uang. Apa tidak ada yang lain?Nicholas menaikkan kedua alisnya. “Apa kamu bilang? Nomor rekening?”Sonya mengangguk. “Ya. Nomor rekeningku masih sama dengan yang dulu.”Nicholas langsung tertawa. “Memangnya siapa yang butuh nomor rekeningmu?”“Bukankah kamu akan mengirimiku uang.” Sonya menatap Nicholas yang masih terus tertawa.“Uang? Ck! Untuk apa aku mengirimu uan

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Datang Di Waktu Yang Tepat

    Sonya mengerjap. Merasa kaget dengan kemunculan seseorang yang tiba-tiba saja berdiri di hadapannya, menahan tangannya dan juga ... Melindungi Aleeta dari jangkauannya.Sonya kemudian memicing, menatap sosok pria yang sudah sangat ia kenal tersebut.“Jangan pernah berani kamu sentuh istriku dengan tangan kotormu.” Pria itu mendesis seraya menyentak tangan Sonya dengan kasar.Sonya langsung mengumpat atas perlakuan kasar tersebut. “Sialan! Beraninya kamu!” Teriaknya kesal.Aleeta menatap ibunya yang tampak marah, lalu beralih menatap seseorang yang berdiri di hadapannya. “Nicho.”Nicholas segera menoleh saat Aleeta menyentuh lengannya. “Kamu nggak apa-apa?” Tanyanya lembut.“Aku nggak apa-apa,” jawab Aleeta seraya menggeleng.Nicholas langsung menangkup wajah Aleeta dengan kedua tangannya. Mengamati setiap inci wajah istrinya dengan lekat. Seolah takut jika ada bagian wajah Aleeta yang telah tersentuh oleh t

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Pertemuan Sonya Dan Aleeta

    Sonya terus mengumpat sepanjang perjalanan. Merasakan perutnya yang begitu begah karena ia sudah langsung harus berjalan setelah makan. Sonya menghentikan langkah saat ia melewati minimarket. “Sepertinya akan lebih baik jika aku duduk di sana terlebih dahulu,” ujar Sonya seraya menatap kursi kosong yang ada di depan minimarket.Namun, saat ia hendak melangkahkan kakinya, tanpa sengaja ekor matanya menangkap sekelebatan bayangan sosok Aleeta di depan sana. Sonya bahkan sampai terdiam. Antara percaya dan tidak percaya dengan bayangan tersebut. Apakah itu benar-benar hanya bayangan atau ... Memang Aleeta yang ia lihat?Sonya lalu meluruskan pandangannya ke arah depan. “Apa itu benar-benar Aleeta?” Gumam Sonya dengan mata menyipit. Namun, beberapa detik kemudian mata yang menyipit itu berubah menjadi memelotot. “Benar. Sepertinya itu memang Aleeta,” ujar Sonya seraya terus menatap Aleeta yang tengah memasukkan minumannya ke dalam

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Pencarian Aleeta Di Mulai Kembali

    “Bagaimana? Kamu sudah menemukannya sekarang?” Sonya memicing pada seorang pria yang baru saja memasuki klub yang biasa ia gunakan sebagai tempat berjudi bersama dengan para geng sosialitanya. Pria berpotongan botak itu hanya tersenyum seraya duduk di sebelah Sonya. “Aku belum—““Apa kamu bilang? Belum?! Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau waktu itu pernah melihat keberadaannya di dekat jalan green hill?!” Sonya semakin menatap marah pada pria botak tersebut.Pria botak bernama Roi itu mendesah. “Santailah sedikit, Sayang. Kamu sudah terlalu banyak marah akhir-akhir ini.”“Bagaimana aku tidak marah? Sia-sia aku mengeluarkan uang untukmu dan juga anak buahmu yang tidak berguna itu!” Ketus Sonya.Sejak Sonya memutuskan untuk mencari keberadaan Aleeta. Sejak saat itu juga Sonya rela mengeluarkan uang untuk membayar orang-orang suruhannya agar ia bisa segera menemukan keberadaan Aleeta di pusat kota ini. Sonya sadar

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Antara Bunga Dan Ponsel

    “Sekarang aku tahu bagaimana wajah orang bodoh yang sesungguhnya.” Seharusnya Nicholas marah oleh kalimat yang Lukas katakan. Tapi kali ini, ia tidak marah sama sekali. Nicholas menutup pintu mobilnya dengan santai, lalu berjalan memasuki kantornya.“Sudah kuduga, kamu benar-benar terlihat seperti orang bodoh,” sambung Lukas.“Apa masalahmu sebenarnya? Kenapa kamu bisa ada di sini sepagi ini?” Nicholas mengangkat wajah dan menatap saudara angkatnya.“Aku menunggumu.” “Wah, selama aku nggak ada di sini ternyata kamu sudah berubah menjadi orang yang perhatian, ya,” cibir Nicholas seraya tersenyum di buat-buat.Lukas mendengus. “Kamu terlihat semakin bodoh saat tersenyum seperti itu.”Nicholas langsung terkekeh. “Terima kasih atas pujiannya, Luke.”Mereka lalu masuk ke dalam lift. Dan keluar ketika lift sudah terbuka di lantai tujuan mereka, yaitu ruangan Nicholas.“Apa kamu nggak meras

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status