แชร์

Sampai Kapan Rasa Sakit Ini?

ผู้เขียน: SweetWater
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-13 17:05:00

Aleeta menatap Sonya yang hanya membalasnya dengan tatapan datar. Aleeta tahu, seharusnya ia tak perlu menceritakan soal dirinya yang di pecat kepada Ibunya. Memangnya apa yang Aleeta harapkan? Ibunya akan memedulikannya? Atau menyemangatinya? Itu adalah suatu hal yang mustahil.

“Bagus kalau begitu.” Komentar Sonya dengan nada datar.

Sudah Aleeta duga kalau Ibunya akan berkata seperti itu. Tapi tetap saja, ada rasa sakit yang menusuk ulu hatinya.

“Dari dulu aku memang tidak suka melihatmu bekerja sebagai pelayan. Lebih baik kamu jual saja dirimu. Sudah terbukti, kan? Dengan cara itu kamu bisa menghasilkan uang yang lebih banyak,” sambung Sonya santai. Menyimpan seluruh uang Aleeta ke dalam tasnya.

“Ma ... Apa Mama nggak bisa hidup dengan sedikit berhemat?” Tanya Aleeta dengan nada pelan.

Sonya mendengus sembari menatap sengit pada putrinya. “Apa kamu tidak tahu kalau biaya kebutuhan sekarang itu sangat m
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mama Menjualku?!

    “Kenapa kamu lama sekali?!”Aleeta menghela napas. “Tadi aku masih bekerja, Ma. Aku bukan pengangguran yang bisanya hanya menyusahkan orang lain,” jawabnya dengan nada sinis.Sonya tadi menelepon, meminta agar Aleeta menyusulnya ke sebuah bar dekat dengan pusat kota. Wanita itu terus memaksanya sampai membuat Aleeta merasa risih, dan terpaksa harus pulang lebih dulu dari pada teman-temannya yang lain. Beruntung Aleeta punya teman dan juga Bos yang pengertian.Sejujurnya Aleeta malas sekali menyusul Sonya. Jika ada pilihan yang bisa ia pilih, Aleeta lebih memilih untuk pulang saja dan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu remuk. Atau setidaknya ia bisa menggunakan waktunya tersebut untuk mencari pekerjaan tambahan baru. Mengingat kalau sekarang Aleeta sudah tidak lagi bekerja di klub milik Miko.“Kamu membuatnya menunggu terlalu lama,” gerutu Sonya menarik lengan Aleeta agar mengikutinya. “Memangnya kenapa? Siapa yang menungguku?” Tanya Aleeta ketika Sonya menyeretnya, mendekat

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-14
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Meminta Bayaran

    Lukas menoleh saat Aleeta tak kunjung mengambil sapu tangan yang ia sodorkan.“Kamu nggak ingin membersihkan lukamu?” Lukas kembali bersuara.Nicholas yang duduk di samping Lukas berdecak. “Untuk apa kamu memberi perhatian pada wanita—““Terima kasih,” ujar Aleeta cepat. Mengambil sapu tangan Lukas.Nicholas hanya mendengus ketika melihat Aleeta kembali meringkuk di kursi belakang. Terserah apa yang ingin wanita itu lakukan. Ia tidak akan peduli. Nicholas memilih untuk menatap jalanan melalui jendela kaca mobilnya. Sementara itu, Aleeta menarik napas yang terasa begitu berat. Ia menggenggam sapu tangan itu dan perlahan mulai menyeka luka maupun darah yang ada di sudut bibirnya. Satu air matanya lolos begitu saja. Sungguh ia sudah tidak sanggup menahan dirinya lagi.Aleeta menggigit bibirnya dengan kuat. Ia tidak peduli meski hal itu bisa bertambah menyakiti bibirnya yang sudah terluka. Aleeta menunduk, membiarkan ram

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-15
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Bukan Takdir

    Nicholas tidak pernah menyangka jika lagi-lagi ia bisa kembali bertemu dengan wanita pembunuh itu. Sejujurnya bukan masalah bagi Nicholas, justru dengan kembalinya pertemuan itu akan semakin mempermudah Nicholas untuk menyakiti dan membuat wanita bernama Aleeta itu menderita. Hanya saja ... Nicholas masih belum mengerti. Kenapa setiap pertemuannya selalu saja di saat Aleeta sedang mengalami kesulitan? Selalu saja di saat wanita itu sedang membutuhkan pertolongan. Apa memang takdirnya seperti itu?Ck! Nicholas berdecak. Takdir?Rasanya Nicholas ingin tertawa. Apa-apaan dengan yang namanya takdir? Nicholas menggeleng. Kalaupun memang takdir. Ia tidak akan pernah sudi menerimanya.Ia hanya akan menganggap kejadian ini sebagai jalan untuk membalas semua yang sudah Aleeta lakukan pada hidupnya. “Apa yang baru saja kamu lakukan?” Lukas menatap Nicholas yang baru saja masuk ke dalam mobil. “Bukan urusanmu,” jawab Nicholas dingin.Lukas memicing, menatap pakaian Nicholas yang tampak kusut

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-16
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Kenapa Harus Membayar Jika Bisa Melakukan Secara Paksa

    “Aleeta!”Aleeta membuka mata saat gedoran kasar terdengar dari luar. Dan suara yang berteriak-riak memanggil namanya itu adalah suara Sonya. Aleeta baru tertidur beberapa jam dan tidak menyadari jika hari sudah beranjak pagi.Apakah Ibunya memutuskan untuk pulang karena kehabisan uang?Aleeta mengerang, bangkit dari ranjang menuju pintu, dan membukanya.“Kenapa lama sekali?!”Sonya langsung masuk dan membanting pintu. Sementara Aleeta hanya diam saja, kembali masuk ke dalam kamarnya. “Apa kamu memuaskan pria yang semalam? Aku menghubunginya, tapi nomornya tidak bisa di hubungi.”Aleeta menoleh, menemukan Sonya yang sedang berdiri di ambang pintu kamarnya. Rasa sakit hati masih jelas terasa di dalam dadanya.“Nanti aku akan mencarikan pelanggan baru untukmu,” ujar Sonya santai.“Nggak perlu,” jawab Aleeta pelan. “Aku bukan wanita murahan yang mau menjual diri.” Sonya berde

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-17
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Rencana Untuk Melarikan Diri

    “Ayo, lakukan saja.” Aleeta tersenyum miring.Nicholas mengeram mendengar perkataan yang lolos dari bibir wanita itu. Memangnya wanita itu siapa? Berani sekali menantang dirinya? Aleeta salah dalam memilih lawan. Jika wanita itu ingin bermain-main, maka dengan senang hati Nicholas akan meladeni permainan yang di buat olehnya.“Tentu. Aku akan melakukannya, sialan!”Nicholas menarik turun celana Aleeta yang kancingnya telah terlepas beberapa menit yang lalu. Seperti yang biasa pria itu lakukan, ia akan memaksa masuk ke dalam tubuh Aleeta dengan kasar. Meski wanita itu sama sekali tidak siap menerimanya.Aleeta tidak bereaksi, hanya diam saja, membiarkan Nicholas memperlakukannya dengan kasar seperti biasanya. Setelah pria itu selesai, Aleeta menarik celananya ke atas. “Jika kamu selalu mengatakan bahwa kamu membenciku. Maka aku juga bisa mengatakan bahwa aku juga membencimu dengan sama besarnya,” ujar Aleeta pelan.Aleeta lalu mendorong tubuh Nicholas menyingkir dari atasnya, agar ia

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Putra Konglomerat Yang Malang

    Suara Sonya sudah tidak terdengar. Mungkin Ibunya sudah lelah mengomel dan memutuskan untuk menyingkir ke kamarnya sendiri. Aleeta lalu membuka pintu kamar, dan benar saja. Sonya sudah tidak ada di sana.Perlahan Aleeta keluar seraya menggendong tas ranselnya.“Mau kemana kamu?!” Sonya berteriak nyaring.Tubuh Aleeta mengerjap kaget. Ia segera berlari keluar rumah, sementara Sonya mengejarnya di belakang. Tubuhnya nyaris tersungkur beberapa kali. Rasa takut jika Sonya berhasil menangkapnya kian membayangi Aleeta. Ia tidak mau itu terjadi. Kali ini ia harus benar-benar berhasil lari dari Ibunya.“Kembali ke sini, wanita murahan!” Sonya berteriak kasar di belakangnya.Aleeta tidak peduli. Ia hanya terus berlari berharap bisa menemukan kendaraan yang bisa ia tumpangi.“Anak sialan! Kembali!” Sonya terus berteriak sambil mengejarnya.Wanita itu tampak membabi buta. Bahkan Sonya sama sekali tidak terlihat kelelahan, padahal Aleeta sudah berlari secepat yang ia bisa. Namun, Sonya masih teta

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-21
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Aku Bukan Barang Yang Bisa Di Perjual Belikan

    “Kamu adalah Nicholas Axel Frederick. Putra konglomerat yang malang karena telah di tinggal mati oleh calon istrinya.” “Tutup mulutmu, sialan!” Desis Nicholas. Sonya tertawa. “Kenapa? Bukankah beritanya memang seperti itu?” Nicholas hanya menatap Sonya datar. “Lepaskan wanita itu.” “Wah, wah ... Tuan Muda Nicholas. Apa kamu lupa kalau wanita ini yang sudah membunuh calon istrimu?” Sonya membalas sinis. “Aku bilang lepaskan.” Nicholas kembali berujar datar. Sonya tersenyum. “Ada apa ini? Apa ada sesuatu di antara si pembunuh dan pria malang yang di tinggal mati calon istrinya?” Nicholas menarik napas, menahan kuat keinginan untuk mencekik leher wanita tua tersebut. Dengan cepat ia menarik Aleeta yang hidung dan pipinya sudah berdarah ke belakang punggungnya. “Kembalikan wanita murahan itu padaku!” Teriak Sonya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-22
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Rencana Untuk Menikahi Aleeta

    “Kamu bilang apa, Nicholas?”Javier berdiri dari tempat duduknya. Putranya—Nicholas, baru saja meminta izin untuk menikah besok pagi. Benar-benar suatu hal yang sangat mengejutkan. Sebenarnya apa yang terjadi dengan putranya? Kenapa tiba-tiba Nicholas bisa mengambil keputusan seperti itu?“Aku ingin menikah,” jawab Nicholas santai.“Dan harus besok pagi?” Javier kembali bertanya bingung. Hari sudah larut malam, tetapi Nicholas bersikeras untuk mengutarakan perihal pernikahannya.“Ya.” Lagi-lagi jawaban Nicholas terdengar begitu santai.Karina dan Emily sampai merasa tidak percaya dengan apa yang di katakan Nicholas. Selama ini mereka tahu kalau Nicholas belum sepenuhnya bisa melupakan kematian Sesilia. Lantas apa yang membuat Nicholas tiba-tiba ingin menikah? Siapa wanita yang ingin di nikahi pria itu? “Kamu anggap pernikahan itu apa, Nicholas? Sebuah permainan?” Javier memicing ke arah putranya.“Aku nggak pernah menganggapnya seperti itu.”“Kalau kamu tidak pernah menganggapnya se

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-23

บทล่าสุด

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Aleeta Belum Kembali

    “Terima kasih sudah bersedia membantuku,” ujar Nicholas seraya menepuk bahu temannya.Teman Nicholas yang bernama Marvelo itu pun langsung tersenyum. “Tidak masalah. Tenang saja. Aku senang bisa membantumu.”“Mungkin jika nggak ada kamu. Aku nggak tahu lagi harus meminta bantuan kepada siapa?”Marvelo mendengus. “Kamu pikir aku percaya dengan ucapanmu? Aku tahu siapa dirimu. Aku yakin kamu punya banyak kenalan yang juga tinggal di sini.”Nicholas langsung tertawa. “Percayalah. Dari semua kenalanku hanya kamu satu-satunya yang paling bisa aku andalkan.”“Ugh! Aku terharu sekali, dude.” Mereka lalu tertawa bersama. “Oh iya, kemungkinan barangnya baru bisa jadi besok lusa,” imbuh Marvelo.Nicholas terdiam. Besok lusa? Itu berarti bertepatan dengan malam natal.“Hm. Nggak masalah. Jadi pada hari natalnya pun aku juga nggak masalah,” sahut Nicholas.“Ck! Kamu pikir aku tidak butuh berlibur, heuh?” Cibir Marvelo yang membuat Nicholas terkekeh.“Baiklah-baiklah. Yang jelas kabari aku jika su

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Hari Buruk Aleeta

    Aleeta mengumpat, ketika hawa dingin langsung terasa menusuk kulitnya begitu ia keluar dari rumah. “Sial. Dingin sekali,” gerutunya seraya merapatkan jaket. Wanita itu lalu berjalan keluar gerbang mansion milik Nicholas. Begitu sampai di luar gerbang, Aleeta terdiam. Ia mencoba mengamati sekitar, rasanya asing dan tampak berbeda. Bahkan suasana, jalan dan gang-gang yang ada di sana pun juga tampak berbeda. Tiba-tiba Aleeta menjadi ragu. Apa ia harus tetap pergi atau tidak? Tapi, berhubung ia sudah berada di luar jadi tidak ada alasan baginya untuk kembali masuk ke dalam rumah lagi. Akhirnya, dengan segenap keberaniannya, Aleeta memutuskan untuk melangkah. Wanita itu berusaha mencari halte atau jalan yang biasa di lewati oleh taksi. Aleeta terus melangkah melewati kerumunan orang-orang asing yang mungkin penduduk asli, atau pun turis. Aleeta tidak tahu. Di matanya mereka semua tampak sama hingga Aleeta tidak bisa membedakannya. Orang-orang itu tampak begitu acuh dan sibuk denga

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Ingin Pergi Sendiri

    Selesai makan, Aleeta sibuk membereskan dapur, mencuci piring dan peralatan lain yang ia gunakan untuk memasak tadi. Sementara Nicholas, pria itu langsung beranjak pergi begitu saja. Entah kemana Aleeta juga tidak mengetahuinya.Setengah jam kemudian barulah Aleeta selesai dengan pekerjaannya. Wanita itu menguap, seraya meregangkan otot punggungnya. Rasanya lelah dan mengantuk. Padahal tadi Aleeta sudah sempat tertidur sebentar, tapi sekarang ia sudah mengantuk lagi. Aleeta segera membersihkan tangannya, lalu keluar dapur setelah mematikan lampu yang ada di sana. Ia berjalan menaiki tangga seraya menguap. Mengantuk benar-benar membuat kepalanya terasa begitu pusing. Rasanya Aleeta ingin langsung merebahkan diri di ranjang tempat tidur begitu ia sampai di kamar nanti. Namun, begitu Aleeta membuka pintu kamar. Ternyata Nicholas sudah lebih dulu tertidur di sana.Aleeta menghela napas. Rupanya selesai makan tadi Nicholas langsung pergi untuk tidur. Enak sekali hidup pria itu. Aleeta mem

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Bahagia Sesederhana Itu

    “Aku ingin keluar sebentar.” Kata Nicholas seraya memakai coat-nya.“Kemana?” Tanya Aleeta.Nicholas langsung menoleh ke arah wanita itu. “Kamu kenapa selalu saja cerewet? Apa kamu lupa, apa yang aku lakukan itu bukanlah urusanmu? Jadi kamu diam saja, dan nggak usah terlalu banyak bertanya.”Aleeta menunduk sambil menautkan kedua tangannya. “Maaf ...,” Ujarnya pelan.Nicholas mendesah. Kenapa Aleeta suka sekali mengatakan maaf? Apa wanita itu tidak punya kata-kata lain selain kata maaf? Membuatnya jengkel saja.Mengabaikan rasa jengkelnya. Nicholas memilih untuk meraih ponsel yang ia letakkan di atas tempat tidur, lalu berjalan ke arah pintu kamar. Namun, sebelum langkahnya benar-benar mencapai pintu kamar, pria itu masih menyempatkan diri untuk menoleh.“Jangan kemana-mana selagi aku keluar. Di mansion ini nggak ada siapapun selain kita berdua. Jadi jangan merepotkanku,” peringat Nicholas dengan nada bersungguh-sungguh.Aleeta tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya mengangguk, dan m

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Bienvenue à Paris, Nicholas

    Paris, sebuah kota di benua Eropa yang biasa disebut sebagai kota cinta. Soal keindahan, seharusnya tidak perlu di ragukan lagi.Nicholas dan Aleeta baru saja tiba di Paris Charles de Gaulle Airport. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa bahagianya Aleeta saat ini.Untuk pertama kalinya, Aleeta pergi ke Paris. Sebelumnya wanita itu tidak pernah tahu yang namanya dunia luar. Bagaimana rasanya pergi ke luar negeri? Seperti apa keindahannya? Namun, sekarang Aleeta benar-benar merasakannya.Aleeta menghirup napas sejenak sebelum keluar Jet. “Paris aku datang,” gumamnya dengan bibir tersenyum.Sementara itu, seperti biasa Nicholas sudah lebih dulu berjalan di depan Aleeta. Pria itu terlihat merapatkan longcoat-nya sebelum keluar jet.“Pakai jaketmu. Jika kamu nggak ingin kaget dengan udara dingin yang ada di sini.” Nicholas berujar tanpa menoleh pada Aleeta.Aleeta hanya mendengus tapi tetap menuruti perintah Nicho

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Perjalanan Ke Paris

    Liburan ke Paris. Seumur-umur Aleeta tidak pernah membayangkan akan pergi berlibur ke luar negeri. Jangankan ke luar negeri, ke luar kota saja Aleeta juga tidak mampu untuk membayangkannya. Bagi Aleeta liburan terbaik dalam hidupnya yaitu bisa beristirahat di kamar, tanpa ada gangguan dari siapa pun. Tapi itu dulu, tepatnya beberapa bulan yang lalu sebelum ia mengenal pria bernama Nicholas. Secara tidak langsung, Nicholas memang benar-benar berhasil mengubah kehidupan Aleeta, dari yang biasa menjadi luar biasa. Dan Aleeta benar-benar bersyukur dengan hal tersebut. Menjadi bagian dari keluarga paling kaya dan paling di kagumi oleh semua orang adalah hal yang tidak pernah Aleeta bayangkan. Namun, hal itu terjadi pada hidupnya.Tapi meskipun begitu, Aleeta tidak pernah sekali pun berani menyamakan kehidupannya seperti yang ada di cerita dongeng. Karena baginya, cerita dongeng dan kehidupannya adalah dua cerita yang sangat berbeda. Dalam cerita dongeng semua tokoh

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Kalau Begitu Jangan Keluar

    “Aku menginginkan yang lebih ...,”Nicholas kembali mencecap bibir Aleeta. Aleeta memejamkan mata membalas cecapan itu. Ia kembali memeluk leher Nicholas dan membawa pria itu lebih dekat padanya. Sementara bibirnya membalas Nicholas dengan sama bernafsunya.Kini bibir Nicholas beralih ke leher Aleeta. Mengecupnya di sana. Sebelah tangannya memegangi leher wanita itu. Membelainya, lalu turun menyusuri dadanya.Aleeta memejamkan mata. Membiarkan tangan Nicholas bergerak menyentuh tubuhnya.“Nicho.” Wanita itu mengerang ketika jari Nicholas menekan puncak dadanya. Aleeta terus memejamkan mata. Dan baru membuka mata ketika merasakan tubuhnya melayang, matanya menatap mata Nicholas yang kini menggendongnya menuju ranjang.Nicholas membaringkan Aleeta di atas ranjang. Ini pertama kalinya Aleeta merasakan berbaring di ranjang tempat tidur Nicholas. Pria itu lalu melingkupi tubuh Aleeta dengan tubuhnya sendiri. Nicholas menc

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Sentuh Aku

    Aleeta memegangi dadanya yang berdebar ketika kakinya berdiri di depan pintu kamar Nicholas. Padahal selama ini ia sudah sering keluar masuk melalui pintu yang ada di hadapannya. Tapi entah kenapa malam ini tiba-tiba saja Aleeta merasa ketakutan.Ia mencoba menarik napas sebelum memutuskan untuk memutar knop pintu yang ada di hadapannya. Bunyi pintu yang terbuka itu semakin membuat degup jantung Aleeta berdetak begitu keras. Ia memberanikan diri melangkah masuk, lalu kembali menutup pintunya dari dalam.Sunyi.Suasana itulah yang pertama kali Aleeta rasakan ketika masuk ke dalam kamar Nicholas. Ia mencoba melangkah mendekat, tapi ia tak menemukan keberadaan Nicholas di sana. Bahkan di ranjang tempat tidur pria itu juga tidak ada.Aleeta menatap sekeliling. Kemana Nicholas? Apa pria itu sedang mandi? Pandangannya lalu jatuh ke pintu kamar mandi yang tertutup. Aleeta mencoba mendekat, menempelkan telinganya di pintu kamar mandi. Tapi ia tida

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Semur Daging

    Ketika hendak memasuki jam makan malam, Nicholas menghampiri Mary yang sedang memasak di dapur. Beruntung, ketika Nicholas ke dapur, Aleeta tidak berada di sana. “Mary, apa kamu bisa membuatkanku semur ayam yang seperti waktu itu?” Nicholas menatap Mary yang terlihat langsung menghentikan aktivitas memasaknya.“Maaf, Tuan. Semur ayam yang mana?” Mary balik bertanya.“Semur ayam yang pernah kamu masak pagi-pagi itu. Yang membuatku sampai menambah nasi,” terang Nicholas.Mary terdiam. Mungkin Nicholas berpikir semur ayam itu adalah buatannya. Padahal selama ini yang selalu memasak untuk Nicholas adalah Aleeta. Kalau seperti ini Mary harus menjawab apa?“Mary, kenapa kamu diam saja?” Mary mengerjap ketika mendengar suara Nicholas. “M-maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud—““Nggak usah banyak bicara. Cepat kamu buatkan saja semur ayamnya. Aku ingin makan malam dengan menu itu,” sahut Nicholas.Mary meng

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status