공유

Lonceng Kematian - 9

Ruhsantini melompat turun di tanah, tegak mendongak ke langit penuh gemas. Satu tangan memegang bahu perempuan ini.

"Tak usah kecewa. Satu saat pembalasan akan menjadi bagian makhluk durjana itu. Kau tidak apa-apa Ruhsantini?" Yang bertanya adalah Maithatarun. Lelaki ini cepat memeriksa bahu di balik pakaian yang terbakar. Dia merasa lega karena kulit bahu itu hanya lecet saja.

Ruhsantini palingkan wajahnya. Dia tersenyum pada Maithatarun yang barusan bicara dan mengkhawatirkan, keselamatan dirinya. Sejak lelaki itu menolongnya di Gunung Pabatuhitam tempo hari, walau mereka lama tidak bertemu namun antara kedua orang ini telah terjalin satu sambung rasa yang hari demi hari semakin mendalam.

Melihat keadaan kedua kaki Maithatarun serta mengetahui riwayat lelaki itu di masa lalu timbullah rasa hiba Ruhsantini terhadap lelaki berkaki batu ini. Rasa hiba berubah menjadi suka dan selanjutnya rasa suka itu berganti dengan perasaan cinta kasih sayang.

Maithataru

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status