Share

Larangan Terkutuk - 10

Sebaliknya Dewi Awan Putih diam-diam juga menjadi gelisah dan berkata dalam hati. "Bunda Dewi pasti telah tahu apa yang akan terjadi di masa puluhan tahun mendatang. Jangan-jangan dia mencurigai diriku”

"Dewi Awan Putih, kau belum menjawab. Kau belum memberi penjelasan."

"Dari pada dia mendesak, lebih baik aku mendesak duluan!" kata Dewi Awan Putih dalam hati. Maka diapun berkata. "Hatimu dan hatiku, pikiranmu dan pikiranku, penglihatanmu ke masa depan dan penglihatanku rasanya tidak banyak berbeda Hai Bunda Dewi. Namun jika aku salah mohon maafmu. Apa kau sependapat denganku bahwa dunia kita semakin lama semakin mengalami banyak perubahan? Batas antara kita bawan Dewi, Jin dan manusia di bawah langit semakin tipis laksana kabut pagi yang mudah pupus ditelan sinar mentari?"

"Dewi Awan Putih! Bagaimana kau berani berkata begitu?!" ucap Bunda Dewi setengah berseru. Dalam hati dia berkata. 'Dugaanku tidak meleset. Dia bisa membaca jauh ke lubuk hatiku! Daripa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status