Beranda / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Larangan Terkutuk - 18

Share

Larangan Terkutuk - 18

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Jin Muka Seribu, kalau kau ingin menjadi Raja Di Raja Segala Jin itu adalah urusanmu! Tapi perlu kau ketahui. Aku Tringgiling Liang Batu adalah satu-satunya penguasa di pulau  ini! Tidak ada siapapun baik di bumi, di lautan maupun di atas langit yang boleh menguasai dan memerintah diriku! Sebelum kau muncul di sini, telah terlebih dulu datang Dewi Awan Putih dari Negeri Atas Langit Dia ingin mengatur dan menguasai diriku! Dia ingin mengambil bayi yang sudah kuanggap sebagai cucuku sendiri! Dewi Awan Putih pergi dengan tangan hampa setelah aku memberi pelajaran pahit dan keras padanya! Apakah kau berharap aku akan memberikan pelajaran yang sama padamu?!"

Empat mulut Jin Muka Seribu tertawa bergelak mendengar kata-kata Tringgiling Liang Batu. "Kau boleh mengatur seribu Dewi seribu Dewa. Tapi jangan berani bicara sombong terhadap Jin Muka Seribu!"

"Kau boleh menganggap diri lebih hebat dari pada Dewi dan Dewa Hai Jin Muka Seribu! Tapi karena kau membawa maksud jahat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk – 19

    "Kau benar-benar minta mampus!" teriak mulut Jin Muka Seribu sebelah depan. Taringnya mencuat. Dua matanya mendelik besar. Lalu dari ke dua mata itu melesat dua larik sinar hijau berbentuk segi tiga yang ujung terdepan menyerupai ujung tombak runcing. Inilah ilmu kesaktian yang disebut "Jin Hijau Penjungkir Roh". Benda apa saja yang terkena hantaman dua larik sinar hijau itu akan menjadi leleh lunak seperti lumpur. Dulunya ilmu kesaktian ini adalah milik seorang tokoh berjuluk Jin Lumpur Hijau. Dengan segala tipu dan kelicikannya Jin Muka Seribu berhasil merampas ilmu kesaktian itu.Tringgiling Liang Batu terkejut besar, tidak menyangka kalau Jin Muka Seribu memiliki ilmu kesaktian itu."Benar Jin Hijau Penjungkir Roh!" ujar makhluk bersisik dengan suara bergetar. "Dia pasti mencuri ilmu kesaktian itu dari Jin Lumpur Hijau!"Tringgiling Liang Batu cepat kerahkan hawa sakti ke sekujur tubuhnya mulai dari kepala sampai ke kaki. Sisik-sisik hitamnya serta merta ber

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk – 20

    TUJUH puluh tahun kemudian, di kawasan Negeri Kota Jin. Dua ekor makhluk yang sekujur tubuhnya ditumbuhi duri-duri panjang runcing berwarna coklat merayap di sela-sela bebatuan. Begitu orang yang mendarat di pulau mencapai pinggiran Rimba Pahitamkelam, dua landak raksasa itu keluarkan gerengan keras dan melesat lancarkan serangan.Lelaki bercaping yang bukan lain Jin Muka Seribu adanya sesaat hentikan langkah, tegak terkesiap. Wajahnya yang semula berupa empat wajah lelaki berusia 40 tahun serta merta berubah menjadi empat wajah raksasa menakutkan. Lalu begitu melihat dua ekor landak menyerang dirinya serta merta dia menyambar caping lebar di kepala dan lemparkan benda ini ke arah landak raksasa yang menerjang dari arah kanan.Terhadap landak satunya, Jin Muka Seribu kirimkan satu jotosan. Yang di arah adalah bagian bawah perut yang tidak ditumbuhi duri-duri tebal."Braaakkk!"Caping bambu yang melesat di udara itu hancur berantakan begitu menghantam soso

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk – 21

    Sosok di atas batu karang tetap tidak bergerak, tidak mengedip apalagi menjawab dan jatuhkan diri sesuai perintah. Malah kembali makhluk itu meludah ke tanah. Merasa ditantang dan dihina marahlah Jin Muka Seribu."Saat ini aku belum punya niat membunuhmu! Tapi jika tiba waktunya kau akan kubikin mampus dengan sejuta kesengsaraan!""Jin Muka Seribu!" Mendadak makhluk berduri di atas batu karang berucap."Hai! Ternyata kau tidak bisu! Bisa bicara seperti manusia! Ha... ha! Kuharap kau juga tidak tuli!""Jin Muka Seribu! Aku sudah tahu siapa dirimu dari kakekku Tringgiling Liang Batu! Aku tidak suka kehadiranmu di pulau ini! Lekas kembali ke perahumu! Tinggalkan pulau! Atau sekujur tubuhmu akan kutaburi dengan duri beracun!"Sementara itu dua ekor landak raksasa yang dalam keadaan cidera telah berkumpul satu sama lain dengan cepat mendekam di samping batu karang dekat makhluk berduri tegak berdiri.Jin Muka Seribu tertawa bergelak mendengar uca

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk – 22

    Di dalam Rimba Pahitamkelam, di atas sebuah gundukan batu besar diapit oleh pohon-pohon jati berduri, tidak jauh dari sebuah liang batu yang digenangi air serta serbuk aneh berwarna kuning. Sosok bersisik itu duduk bersila, tak bergerak. Dia adalah Tringgiling Liang Batu yang selama tujuh puluh tahun belakangan ini hidup tersiksa akibat bubuk belerang yang ditabur Jin Muka Seribu di liang batu sarang kediamannya. Sepasang matanya yang putih berbentuk combong kelapa kini tampak berwarna kelabu. Di depannya, di bagian batu yang lebih rendah bersila makhluk yang tubuhnya ditumbuhi duri-duri coklat.Dia adalah sang cucu yang semula diberi nama Patilandak, oleh Jin Muka Seribu dirubah menjadi Jin Patilandak. Di samping Jin Patilandak duduk mendekam sepasang landak raksasa."Hai Kakekku Tringgiling Liang Batu," Jin Patilandak membuka mulut. "Barusan aku menemui makhluk yang punya empat muka di pantai pulau. Barusan pula kami berlaga mengadu kesaktian. Apakah dia makhluk bern

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk – 23

    Sisik hitam di wajah Tringgiling Liang Batu mencuat kaku. "Karena perbuatanmu menabur bubuk belerang di liang kediamanku, sejak tujuh puluh tahun silam aku tak pernah dan tak bisa tidur. Bagaimana bisa mengharapkan aku akan bisa bermimpi...!""Kau memang tidak! Dua ekor landak raksasa itu juga tidak!" sahut Jin Muka Seribu. Lalu dia memandang ke atas pohon. "Jin Patilandak! Aku ingin bicara denganmu! Kalau bicara jangan bersikap gila dan kurang ajar! Turun dari pohon dan duduk bersila di hadapanku!"Jin Patilandak menjawab dengan meludah ke tanah. Membuat Jin Muka Seribu menjadi marah dan empat mukanya langsung berubah menjadi muka-muka raksasa.“Tringgiling Liang Batu! Kesabaranku habis sudah. Cucu kurang ajarmu ini terpaksa kuberi pelajaran!" Jin Muka Seribu angkat tangan kanannya. Pergelangan diputar dan mulutnya komat kamit. Kemarahan membuat dia hendak menghantam Jin Patilandak dengan pukulan ‘Mengelupas puncak langit mengeruk kerak bu

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk – 24

    "Mimpi hebat! Mimpi bagus! Hai Jin Patilandak, itukah semua mimpi yang kau alami? Tak ada sesuatu yang kau lupakan?!" bertanya mulut Jin Muka Seribu sebelah belakang.Jin Patilandak gelengkan kepala. "Aku sudah menuturkan semua yang aku ingat dalam mimpi”Dari balik pakaian kulit kayunya Jin Muka Seribu keluarkan sebuah benda. Ketika diperlihatkannya pada Jin Patilandak, benda itu ternyata adalah sebilah keris berluk tiga yang belum memiliki gagang."Jin Patilandak, keris yang disebut orang dari atas langit dalam mimpimu itu, inilah dia perwujudannya!"Jin Patilandak memperhatikan tak berkedip. Juga Tringgiling Liang Batu dan dua ekor landak raksasa sama-sama menatap benda yang ada di tangan Jin Muka Seribu."Sekarang dengar baik-baik Hai Jin Patilandak dan Tringgiling Liang Batui Seperti yang kau lihat dalam mimpimu! Keris ini akan menjadi senjata sakti bertuah jika direndam selama tiga purnama dalam darah salah seorang dari ketiga manusia k

  • Penguasa Negeri Jin   88. Rencana Keji – 1

    KITA kembali pada Bintang, Maithatarun, Bayu dan Arya yang tersesat ke pulau dan masuk ke dalam Rimba Pahitamkelam. Seperti diceritakan, begitu memasuki rimba belantara mereka menemukan deretan patung-patung kayu aneh di sisi kiri dan kanan sebuah jalan setapak. Begitu mereka berusaha melewati deretan patung sebelah depan, tiba-tiba patung pada deretan pertama dan kedua bergerak melakukan serangan mematikan. Untung Bintang memperingatkan hingga Maithatarun bergerak cepat. Dengan salah satu kaki batunya lelaki berjuluk Jin Kaki Batu ini berhasil menghancurkan tiga patung kayu.Walau mengalami hal berbahaya itu namun Maithatarun dan tiga saudara angkatnya itu memutuskan untuk meneruskan perjalanan, memasuki rimba belantara melalui jalan setapak yang di kiri kanannya dipenuhi deretan patung-patung aneh. Patung-patung ini adalah hasil ciptaan Jin Muka Seribu yang sengaja dibuat untuk menjebak ke empat orang itu."Dukkk... dukkkk!" Kaki-kaki batu Maithatarun bergerak melang

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 2

    "Menurut kalian siapa yang coba mencelakai kita?' tanya Bayu. "Jin Patilandak atau Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab, gurunya si Jin Muka Seribu itu?'"Besar kemungkinan Jin Patilandak. Karena aku yakin ini adalah pulau kediamannya" Menjawab Maithatarun."Kita tidak ada permusuhan dengan dia. Malah bertemu pun belum! Mengapa sejahat itu tindakannya?!" ujar Bintang."Sebentar lagi sore akan segera berubah malam. Baiknya kita segera tinggalkan tempat ini. Kembali ke pantai. Besok pagi-pagi kita teruskan menyelidik keadaan pulau ini." Yang bicara adalah Arya.Maithatarun berpaling pada Bintang dan Bayu.Akhirnya semua setuju untuk kembali ke pantai. Maithatarun segera memasukkan tiga saudara angkatnya itu ke balik sabuk lalu melangkah ke jurusan dari arah mana dia sebelumnya datang. Tak selang berapa lama, setelah berjalan cukup jauh dan rasa-rasa sudah akan sampai ke pantai tiba-tiba Maithatarun hentikan langkahnya. Dia memandang berkeliling.

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status