Beranda / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Dewi Awan Putih – 17

Share

Dewi Awan Putih – 17

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Keringat membasahi wajah dan sekujur tubuh Ruhjelita. Telapak tangannya yang menempel di tubuh Maithatarun terasa panas. Dia seolah-olah memegang bara api. Dari sela-sela jarinya keluar tiga larik asap hitam, meliuk-liuk ke atas lalu lenyap di salah satu sudut ruangan. Gadis ini tersentak kaget ketika mendadak sosok Maithatarun menggeliat Dari mulutnya keluar suara seperti binatang menggereng. Dua kakinya bergerak ke atas.

"Duukkk... duukkkk! Byaaaarr!"

Ujung tonggak batu hancur berantakan ketika dua kaki Maithatarun yang berbentuk batu jatuh menghantam. Ruhjelita tiba-tiba menjerit. Bukan karena hancurnya tonggak batu, tapi karena melihat ada darah mengucur keluar dari hidung, mulut dan telinga, bahkan pinggiran mata Maithatarun!

"Hai! Apa yang terjadi! Matikah dia?! Aku tak bermaksud membunuhnya! Maithatarun! Aku tidak ber- maksud membunuhmu!" teriak Ruhjelita. Diguncangnya tubuh lelaki itu. Dia seperti hendak menangis. Lalu kepalanya diletakkan di dada Maitha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 18

    Kita kembali dulu pada beberapa saat sebelum Ruhjelita dan Maithatarun masuk ke dalam goa dan naik ke ruangan yang penuh dengan bunga-bunga.Hujan telah lama reda. Ruhtinti masih duduk di punggung kuda kaki enam menahan dingin. Setelah sekian lama menunggu dan Maithatarun tidak juga muncul, timbul rasa was-was dalam hati gadis cantik berkulit hitam manis ini."Jangan-jangan terjadi apa-apa dengan lelaki itu. Sifat Ruhjelita tidak bisa diduga. Waktu di tepi telaga jelas kulihat pada wajah dan sikapnya bayangan rasa cemburu terhadap Dewi Awan Putih. Pertanda dia menyukai lelaki itu. Kalau sampai terjadi sesuatu, bagaimana dengan diriku...?"Ruhtinti usap-usap kuduk basah Kuda berkaki enam lalu berkata. ”Kuda hitam berkaki enam, kau tunggulah di sini. Aku akan melihat ke dalam goa”Kuda berkaki enam putar lehernya dan julurkan lidahnya seraya mengedipkan mata seolah mengerti ucapan si gadis. Ruhtinti segera bergerak turun. Namun baru saja kakinya

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 19

    Namun saat itu dari samping Jin Muka Seribu bertindak lebih cepat. Dua tangannya dengan telapak terkembang didorongkan ke arah Kuda berkaki enam. Binatang Ini meringkik keras ketika tubuhnya yang besar laksana dilanda topan prahara terlempar keras lalu terbanting ke mulut goa. Sebagian mulut goa dan dinding batu hancur berantakan. Kuda berkaki enam meringkik keras sekali lagi lalu jatuh melosoh. Untuk beberapa lamanya binatang ini tak mampu bergerak tak mampu keluarkan suara. Mulut Jin Muka Seribu depan belakang meludah berulang kali. Lalu dia berkelebat memasuki Goa Pualam Pamerah. "Ruhjelita! Di mana kau! Ruhjelita!" Jin Muka Seribu berteriak memanggil. Suaranya menggema dahsyat di seantero lorong batu. Di satu ruangan Jin Muka Seribu hentikan langkahnya. Telinganya menangkap suara berdesir di atas kepalanya. Ketika dia mendongak, wajahnya yang saat itu masih berujud muka empat raksasa berkerenyit. Empat buah matanya membersitkan sinar hijau. Di atasnya, langit-lan

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 20

    Dalam keadaan tak mampu menggerakkan kaki kanan, Maithatarun pergunakan kaki kiri untuk menangkis serangan batu runcing yang mengarah ke kepalanya.'Traaakkkk!"Batu runcing hancur berantakan begitu beradu dengan bola batu yang membungkus kaki kiri Maithatarun.Walau selamat namun seperti yang terjadi dengan kaki kanannya, kembali Maithatarun merasakan kaki itu menjadi berat dan kaku hingga tak bisa digerakkan. Kini Maithatarun benar-benar jadi tidak berdaya. Ketika Jin Muka Seribu melangkah mendekatinya, dia tidak mampu berdiri! Dengan cepat dia kerahkan tenaga dalam ke tangan kiri kanan, menjaga segala kemungkinan, mempersiapkan pukulan Kutuk Api Dari Langit. Akan tetapi, Jin Muka Seribu bertindak lebih cepat. Dari dua matanya di sebelah depan melesat dua larik sinar hijau berbentuk segitiga panjang! Inilah serangan maut yang disebut Jin Hijau Penjungkir Roh!. Konon ilmu kesaktian ini dulunya dimiliki oleh seorang dedengkot Jin di Neger

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 21

    "Hai! Mulutmu berucap keji dan sombong! Apakah ilmu kepandaianmu melebihi kesaktian para Dewa dan para Dewi di langit ke tujuh?l""Untuk memberi pelajaran padamu, ilmu kepandaian yang sudah kumiliki rasa-rasanya bisa membuatmu kapok seumur jaman!" Jin Muka Seribu sentakkan kepalanya hingga rambutnya yang gondrong acak- acakan tersibak dan kini empat wajahnya yang seram kelihatan jelas."Kutuk dan hukum para Dewa dan para Dewi akan jatuh atas dirimu! Sekarang menyingkir dari hadapanku!" Ruhrinjani melangkah ke pintu lorong yang menuju mulut goa. Tapi Jin Muka Seribu segera menghadang."Kau boleh pergi. Tapi tinggalkan laki-laki itu disini"“Heh. Begitu?" Ruhrinjani tersenyum lalu tertawa perlahan. ”Baik, kupenuhi permintaanmu Hai! Jin Muka Seribu. Maithatarun akan kutinggalkan di dalam goa ini. Aku akan pergi. Tapi sebelum pergi aku minta nyawamu lebih dulu!""Makhluk jejadian jahanam!" teriak Jin Muka Seribu. Dua larik sinar hijau berbe

  • Penguasa Negeri Jin   87. Larangan Terkutuk - 1

    Kembali ke puncak bukit berumput biru. Bintang, Bayu dan Arya menunggu dengan hati berdebar. Mereka memandang ke langit tinggi di mana mereka melihat ada satu titik merah bergerak turun dari langit di arah timur."Aku ingin sekali cepat-cepat melihat bagaimana rupanya Ratu Dewi yang mau menolong kita itu..." bisik Bayu."Pasti sangat cantik dan paling cantik di antara semua Dewi yang pernah kita lihat. Kita sudah menyaksikan cantiknya Dewi Awan Putih, sudah melihat wajah Bunda Dewi. Ratu Dewi yang jadi pimpinan segala Dewi pasti cantiknya selangit tembus!" kata Arya pula.Titik merah yang turun dari langit makin lama semakin besar. Jin Tangan Seribu menatap dengan mata dibesarkan dan tak pernah berkesip. Ketika titik itu membentuk besarnya telur ayam, Jin Tangan Seribu pergunakan dua tangannya mengusap mukanya. Saat itu juga mukanya yang tadi rata berubah menjadi satu wajah amat mengerikan. Rambutnya yang sebelumnya putih kini menjadi merah darah, tegak ka

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk - 2

    "Dewi edan...!" terdengar kembali suara Bayu. ”Duduknya ngongkongl Aku bisa melihat jelas sekali dari sini”"Aku juga! Benar-benar gilai Dia tidak pakai celana! Mungkin dia tidak punya celana dalam!" kata Arya sambil matanya terus mengawasi."Mungkin di negeri ini memang tidak ada perempuan pakai celanal celana dalam tidak dikenal di sini! Ha... ha... ha. !" Bintang tertawa bergelak."Dari mana kau tahu?!" ujar Arya. ”Me mangnya kau pernah mengintip perempuan di sini mandi...?!"Bayu terus menimpali. ”Bintang, tadi waktu kita menunggu lama kau bilang mungkin Dewi itu sedang kencing di sungai. Mungkin benar. Selesai kencing celananya ketinggalan di sungai! Hik... hik... hik!"Bintang usap matanya yang basah karena tertawa terus-terusan kemudian melirik pada Dewi Awan Putih. Lalu berbisik pada teman-temannya. ”Lihat Dewi Awan Putih. Dia tidak berani memandang ke depan. Mukanya bersemu merah. Berarti dia sudah melihat dan

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk - 3

    "Enak saja aku dibilangnya bau. Padahal upilnya yang sebesar tetampah dan masih menempel di jarinya membuat aku mau muntah!""Ratu Dewi, bolehkah kami memulai upacara permohonan ini?” tanya Dewi Awan Putih setelah meletakkan kembali Arya di atas batu.Ratu Dewi anggukkan kepalanya lalu membersihkan tangannya yang tadi bekas memegang Arya dengan ujung pakaian merahnya."Kakek Jin Tangan Seribu, silahkan kau membaca rapalan..." kata Dewi Awan Putih pula.Ditunggu-tunggu tak ada suara Jin Tangan Seribu terdengar."Kek...?!" ujar Dewi Awan Putih.Karena masih belum ada jawaban Dewi Awan Putih berpaling. Ternyata Jin Tangan Seribu tengah menatap tak berkedip ke arah Ratu Dewi. Dengan wajah bersemu merah Dewi Awan Putih julurkan kakinya menendang paha si kakek. Jin Tangan Seribu baru tersadar lalu cepat-cepat bertanya. ”Ya, apa...?"Bintang, Bayu dan Arya tertawa cekikikan.”Jin itu rupanya terpesona melihat pemanda

  • Penguasa Negeri Jin   Larangan Terkutuk - 4

    ”Nasib kita jelek kawan-kawan. Jin Tangan Seribu terpengaruh oleh apa yang dilihatnya. Dia tak bisa meneruskan membaca mantera! Berarti keadaan kita hanya sebesar ini! Setinggi lutut!""Celaka!" seru Bayu."Sial nasib kita!" ujar Arya."Bukan kita yang sial! Tapi Jin keparat itu yang sialan!" maki Bayu pula."Kalau kupikir-pikir bukan si Jin Tangan Seribu yang sial! Penyebab kesialan ini justru adalah Ratu Dewi! Coba kalau dia tidak duduk seenaknya seperti itu pasti bacaan mantera Jin Tangan Seribu lancar dan kita akan jadi sebesar mereka!" kata Bintang pula."Waktuku habis!" Tiba-tiba Ratu Dewi berkata.Dia menggeliat lalu mengangkat dua tangan. Perlahan-lahan kursi batu pualam merah yang didudukinya bergerak naik ke atas."Maafkan saya Hai! Ratu Dewi..." kata Jin Tangan Seribu sambil membungkuk. Ketika Ratu Dewi mencapai ketinggian sepuluh tombak di udara Jin Tangan Seribu segera berdiri."Kek! Apa yang terjadi dengan d

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status