Share

Akhir Derita – 3

SINENEK pandangi wajah gadis cantik di hadapannya dengan sepasang mata berkaca- kaca. Yang dipandang sendiri saat itu berulang kali mengusap air mata yang meluncur jatuh ke pipinya seolah tak mau berhenti.

“Hai Nenek pemelihara dan tempat saya berlindung selama berbilang tahun. Mengapa baru pada saat saya hendak kau lepas pergi kau menuturkan riwayat hidup saya. Mengapa tidak dari dulu-dulu kau ceritakan pada saya.”

Wajah perempuan tua itu tampak tambah rawan. Bagaimanapun dia berusaha namun air mata akhirnya tumpah juga ke pipinya yang keriput. Dengan tangan kirinya dibelainya rambut si gadis.

“Cucuku Ruhcinta. Jangan kau bersalah duga berburuk sangka. Tidak ada maksud yang tidak baik dari semua apa yang kulakukan. Jika riwayatmu kuceritakan sejak kau masih kecil, maka berarti aku telah memberikan satu ganjalan pahit dalam jalan kehidupanmu. Dalam keadaan pikiran dan hatimu saling tumpang tindih dilanda ganjalan itu, tidak mungkin aku akan men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status