Share

205. Bagian 8

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Terima kasih Hai Sang Junjungan," kata Pasedana jadi lega dan gembira seraya menjura hormat. Jin Muka Seribu melangkah mendekati mayat Jin Lintah Hitam masih dengan tertawa-tawa. Dia mengusap mulut raksasanya di sebelah depan lalu berkata. "Sendok Pemasung Nasib yang asli pasti ada dalam perutnya! Jin Lintah Hitam pasti telah menyelamatkan sendok emas sakti itu dengan jalan menelannya!"

Habis berkata begitu Jin Muka Seribu gerakkan tangan kanannya.

"Sreettt!" terdengar suara berkeresetan lima kali berbarengan. Bersamaan dengan itu lima jari tangan Jin Muka Seribu berubah menjadi sangat besar dan diujung kelima jari itu mencuat kuku-kuku berwarna hitam, berbenfuk pisau runcing dan tajam!

Sebelum semua orang yang ada di tempat itu bisa menduga apa yang hendak dilakukan Jin Muka Seribu, penguasa Istana Surga Dunia ini tiba-tiba membungkuk. Tangan kanannya bergerak laksana kilat.

"Breettt!"

Semua orang yang ada di tempat itu melengak dingin tengkuk ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   205. Bagian 9

    "Aku pernah mendengar nama Keduanya. Aku bahkan tahu dimana harus mencari nenek keparat itu! Sang Junjungan, izinkan aku mencari Kedua orang itu untuk menuntut balas!"Jin Muka Seribu menyeringai. "Kau anak baik! Yang tahu bagaimana membalas budi orang tua! Tapi kau tak usah bersusah diri menghabiskan waktu dan tenaga mencari kedua orang itu. Tenagamu diperlukan di sini untuk menghadapi hari lima belas bulan dua belas. Kedua orang itu kelak akan muncul memenuhi undanganku. Pada saat itulah kita akan menghajar dan mengirimnya ke alam roh! Aku akan memastikan kematian mereka lebih mengerikan dari nasib yang menimpa diri ayahmu!"Mendengar ucapan Jin Muka Seribu itu Pakembangan tak bisa berbuat apa-apa walau niatnya membalas dendam saat itu seperti hendak membakar dirinya. Pemuda ini tundukkan kepala, kepalkan dua tinjunya lalu saking geramnya dia hantamkan tangan kanannya ke dada sendiri seraya berteriak keras seolah berusaha melepas bendungan amarah!Jin Muka Ser

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   205. Bagian 10

    Malam itu hujan turun cukup lebat. Di atas bukit batu, Istana Surga Dunia baik di dalam maupun di sebelah luar terbungkus oleh hitamnya kegelapan. Sesekali jika kilat menyambar baru kelihatan istana itu dalam bentuknya yang putih angker. Udara dingin di luaran menembus masuk sampai ke dalam istana.Di satu sudut gelap halaman belakang Istana Surga Dunia seseorang berpakaian hijau pekat berjalan cepat melewati sebuah gapura kecil. Dengan gerakan enteng dia melompati tembok setinggi dada lalu menyelinap ke balik sebuah patung batu berbentuk seekor singa berkepala dua.Di balik patung singa ini rupanya telah menunggu seorang berpakaian hitam. Dari wajah serta lekuk tubuhnya jelas dia adalah seorang gadis. Di Negeri Jin gadis ini dikenal dengan nama Ruhtinti. Dulunya dia merupakan seorang pembantu yang dijadikan mata-mata oleh Jin Muka Seribu. Dalam Episode yang lalu diceritakan bagaimana Dewi Awan Putih mendapat Perintah untuk membenam dengan lahar panas dari Gunung Patin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   205. Bagian 11

    DI LORONG yang menuju pintu ruang penyimpanan barang-barang pusaka hanya ada dua obor yang menyala. Pertama dijalan masuk, Kedua di samping pintu ruangan, seperti biasanya dua belas pengawal tetap ada di sepanjang lorong berjaga-jaga.Para pengawal ini serta merta memutar kepala masing-masing ke arah jalan masuk ketika mereka mendengar ada suara langkah-langkah halus mendatangi disertai munculnya bayang-bayang seseorang di dinding lorong."Ruhkinki!" pengawal di paling ujung yang merupakan pimpinan dari selusin pengawal yang ada di tempat itu menegur. "Ada apa kau datang ke sini. Kau muncul seorang diri. Apa kau lupa aturan bahwa ruangan ini hanya bisa dimasuki jika Sang Junjungan Jin Muka Seribu ikut hadir?! Apa kau lupa ini adalah kawasan terlarang bagi siapapun?!""Aku tahu aturan! Aku juga sadar ini adalah kawasan terlarang! Dengar, Jin Muka Seribu sedang tidak enak badan. Sang Junjungan sendiri yang memberi Perintah padaku untuk mengambil sesuatu dari dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   205. Bagian 12

    Jin Muka Seribu terlonjak kaget dan marah ketika seorang pengawal menemuinya, memberi laporan apa yang terjadi di lorong Ruang Penyimpanan Barang Pusaka. Empat wajah di kepalanya langsung berubah menjadi wajah-wajah raksasa garang beringas. Diikuti beberapa pengawal dia berlari menuju lorong di bagian belakang istana itu.Seperti yang dilaporkan Jin Muka Seribu menemukan dua belas pengawal bergeletakan di lantai lorong. Muka mereka kelihatan merah sedang bibir membiru. Menerima kabar dan melihat sendiri kejadian yang menimpa dua belas pengawal itu sudah merupakan kejutan besar bagi Sang Penguasa Istana Surga Dunia. Rasa terkejutnya jadi berlipat ganda ketika dia melihat keadaan muka dan tubuh pengawal itu."Bubuk Penjungkir Syaraf! Pengawal-pengawal ini menemui ajal akibat bubuk maut itu! Kurang ajar! Bagaimana mungkin ada orang mempergunakan bubuk rahasia itu! Kurang ajar! Siapa yang punya pekerjaan! Siapa berani melakukan perbuatan gila ini di depan mata hidung

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   205. Bagian 13

    HUJAN mulai reda ketika Ruhkinki kembali menemui Runtinti di sudut gelap halaman belakang Istana Surga Dunia. "Aku berhasil!" kata gadis berkulit hitam manis bertubuh kencang itu seraya menyodorkan Sendok Pemasung Nasib di tangan kanannya. Begitu sendok emas berpindah tangan, diterima oleh Ruhtinti, dia berkata. "Lekas tinggalkan tempat ini!"Saat itu Bintang sudah berada di samping Ruhtinti dan bertanya. "Bagaimana dengan kau? Tidak ikut beserta kami sekarang juga?""Seperti yang sudah diatur, aku tetap di Istana Surga Dunia sampai hari lima belas bulan dua belas mendatang.""Terima kasih Ruhkinki. Kami akan beri tahu Jin Terjungkir Langit dan istrinya. Betapa besar jasamu!"Ruhkinki tersenyum. Gadis ini memutar tubuh lalu berlari cepat ke arah Istana Surga Dunia. Pada saat dia hanya tinggal beberapa tombak saja dari pintu gerbang Istana tiba-tiba menggema suara genta. Bersamaan dengan itu bangunan besar istana yang tadi diselimuti kegelapan kini kelihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   205. Bagian 14

    Ruhtinti menarik tangan Bintang. Selagi pecahan batu kerikil yang ribuan banyaknya menghalangi pemandangan para pengawal Istana Surga Dunia, kedua orang itu pergunakan kesempatan untuk melarikan diri."Ruhtinti, aku tadi memang menghantam tiga batu besar itu dengan pukulan mengandung tenaga dalam tinggi. Tapi menurutku tiga batu itu tak mungkin bisa hancur demikian rupa. Pasti ada sesuatu.""Itu bukan batu biasa Bintang," menyahuti Ruhtinti sambil berlari cepat. Jin Muka Seribu sengaja membuatnya. Bagian dalam di isi semacam alat rahasia yang bisa dikendalikan dari tempat tersembunyi. Jika batu itu meledak, apa atau siapa saja yang ada di sekitarnya akan kena ditembus. Puluhan bahkan ratusan orang bisa menemui kematian. Kau menyaksikan sendiri tadi bagaimana para pengawal itu mati berkaparan ditembus kerikil pecahan batu.""Jin Muka Seribu benar-benar mahluk jahat luar biasa. Ruhtinti bagaimanapun aku tetap mengkhawatir- kan keselamatan Ruhkinki. Kau menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   205. Bagian 15

    RUHTINTI berlari sekencang yang bisa dilakukannya ke arah selatan dimana terdapat sebuah lembah teduh. Di lembah inilah Maithatarun dan Ruhrinjani menunggu bersama Bayu, Arya dan Betina Bercula. Sebenarnya jarak yang hendak dicapai tidak terlalu jauh. Namun di tengah jalan Ruhtinti diam-diam menyadari kalau dirinya ada yang menguntit. Karenanya gadis berotak tajam ini yang pernah menjadi mata-mata Jin Muka Seribu sengaja mengambil jalan berputar. Namun ternyata si penguntit masih tetap berada di belakangnya."Kalau dia bukan seorang berkepandaian tinggi pasti tidak mungkin dia selalu berada di belakangku. Lebih baik aku berhenti menghadapinya! Aku ingin tahu siapa orangnya?"Di satu jalan mendaki Ruhtinti akhirnya hentikan lari dan membalik sambil pasang kuda-kuda, siap Untuk menyerang. Suara orang bergelak tiba-tiba memenuhi tempat itu. Di lain kejap seorang berjubah Ungu muncul di hadapan si gadis."Pawungu!" membatin Ruhtinti begitu dia mengenali siapa adanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   205. Bagian 16

    "Manusia jahanam! Dewa akan mengutukmu!" teriak Ruhtinti ketika dilihatnya Pawungu menanggalkan jubah ungunya hingga kini hanya mengenakan celana dalam. Sambil terus menyeringai dan basahi bibirnya Pawungu membungkuk. Sesaat lagi dia hendak menggagahi gadis itu tiba-tiba satu bayangan hitam berkelebat dan bukk!Satu tendangan menyambar rusuk Pawungu."Kraaakk!"Tiga tulang iga Pawungu patah. Jeritan setinggi langit menyembur dari mulutnya. Tubuhnya terpental, melingkar di tanah, mengerang dan menggeliat-geliat. Ketika dia berusaha mencari tahu siapa yang barusan menendangnya kagetlah Pawungu. Dari jubah hitamnya yang dilengkapi kerudung sampai di kepala jelas orang itu adalah Pengawal Tingkat Satu Istana Surga Dunia."Pengawal Istana Surga Dunia! Aku adalah sahabat Jin Muka Seribu! Kau akan menerima hukuman berat atas apa yang kau lakukan terhadapku!"Ruhtinti cepat rapikan pakaiannya dan bangkit berdiri, bersembunyi di balik rerumpunan semak beluk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status