Share

205. Bagian 8

"Terima kasih Hai Sang Junjungan," kata Pasedana jadi lega dan gembira seraya menjura hormat. Jin Muka Seribu melangkah mendekati mayat Jin Lintah Hitam masih dengan tertawa-tawa. Dia mengusap mulut raksasanya di sebelah depan lalu berkata. "Sendok Pemasung Nasib yang asli pasti ada dalam perutnya! Jin Lintah Hitam pasti telah menyelamatkan sendok emas sakti itu dengan jalan menelannya!"

Habis berkata begitu Jin Muka Seribu gerakkan tangan kanannya.

"Sreettt!" terdengar suara berkeresetan lima kali berbarengan. Bersamaan dengan itu lima jari tangan Jin Muka Seribu berubah menjadi sangat besar dan diujung kelima jari itu mencuat kuku-kuku berwarna hitam, berbenfuk pisau runcing dan tajam!

Sebelum semua orang yang ada di tempat itu bisa menduga apa yang hendak dilakukan Jin Muka Seribu, penguasa Istana Surga Dunia ini tiba-tiba membungkuk. Tangan kanannya bergerak laksana kilat.

"Breettt!"

Semua orang yang ada di tempat itu melengak dingin tengkuk ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status