"Kemarahan bisa membuat seseorang sesat bicara. Dendam kesumat bisa membuat insan melupakan kasih. Hasutan bisa menimbulkan bencana. Kalau benar perempuan itu adalah seorang istri sesat, dan kalau aku boleh bertanya, siapa gerangan suaminya sebelumnya?"
Air muka Jin Bara Neraka berubah, tegang membesi. Rahangnya menggembung dan gerahamnya mengeluarkan suara bergemeletak. Untuk beberapa saat lamanya dia tak bisa membuka mulut dan hanya memandang pada gadis baju biru dengan mendelik besar.
"Hai, kau tidak menjawab, berarti mungkin kaulah bekas suaminya. Benar begitu?"
Jin Bara Neraka masih membungkam. Lalu dia maju satu langkah. Sanbil menuding tepat-tepat pada gadis baju biru dia bekata. "Lekas kau menyingkir dari tempat ini! Jangan mengira aku tidak tega membuatmu celaka!"
"Hawa amarah masih menguasai dirimu. Padahal aku yakin di lubuk hatimu masih ada rasa kasihan. Baik, aku akan pergi dari sini. Tapi aku akan membawa serta perempuan dalam jala itu!"
"Orang itu. Dia muncul kembali ..." kata Ruhcinta dalam hati."Mungkin sekali ini aku terpaksa bicara keras terhadapnya. Tapi apakah kasih memang mengajar kan aku harus berlaku seperti itu?!"Sang Junjungan tidak perdulikan teriakan Jin Terjungkir Langit. Dengan cepat dia berkelebat hendak tinggalkan tempat itu. Tapi Ruhcinta cepat meng hadangnya."Menyingkirlah atau kugebuk mukamu yang cantik sampai cacat!"Mahkluk jerangkong mengancam dan angkat tongkat tulang di tangan kirinya ke atas, siap dipukulkan ke wajah Ruhcinta. Si gadis tetap tenang. Malah berkata."Kau dengar orang meminta. Mengapa sosok yang kau panggul itu tidak segera kau turunkan saja? Perlu apa berjalan dengan beban seberat itu?"Makhluk jerangkong menyeringai. Dia melirik ke arah orang bermuka hitam di sebelah si gadis. Agaknya bukan ucapan Ruhcinta tadi yang jadi bahan pertimbangannya."Ucapanmu yang terakhir mungkin benar. Kau inginkan orang ini silahkan ambil!" S
"Kek," kata Ruhcinta pula."Mungkin aku telah mengeluarkan ucapan salah. Tadi aku mengatakan kau mungkin adalah ayahnya sendiri. Agaknya itu yang membuat Jin Bara Neraka marah besar. Aku tidak mengerti mengapa sampai bicara begitu. Aku mohon maafmu. Tapi terus terang seperti ada satu alur perasaan dalam hatiku yang tiba-tiba menyatu dengan alur perasaan yang ada dalam dirimu ;""Kau tidak bersalah Hai gadis bernama Ruhcinta. Patandai, seperti Maithatarun adalah anakku. Anak kandung darah dagingku. Aku yakin benar hal itu. Tanda yang ada di lengan Patandai, juga yang terdapat di lengan Maithatarun tak dapat dipungkiri "Air mata bercucuran di pipi orang tua itu."Kek, untuk sementara biar kau menenangkan diri. Tanganmu cidera. Sekujur tubuhmu penuh luka bakar. Aku akan berusaha menolongmu sebisaku ""Terima kasih. Kau anak baik. Hatimu tutus dan penuh kasih. Kalau saja aku punya anak perempuan atau menantu sepertimu, hidupku tentu penuh bahagia. Tap
Ksatria Pengembara tidak bisa menduga kemana sebenarnya dan apa tujuan Jin Santet Laknat membawanya. Sebelumnya dukun jahat itu bicara baik-baik padanya seperti orang berhati mulia. Dia bicara ingin membalas budi karena Bintang pernah menyelamatkan-nya. Tapi siapa percaya makhluk seperti nenek satu ini. Yang menyantet dan membunuh orang seenaknya? Karena tak tahan berdiam diri dan rasa was-was Bintang akhirnya ajukan pertanyaan."Nek, kau mau bawa aku kemana sebenarnya?" Jin Santet Laknat gebuk pantat Bintang dengan tangan kirinya. "Sudah berapa kali kau bertanya. Tidak pernah aku melihat orang secerewet dirimu ini! Biasanya yang cerewet adalah nenek-nenek sepertiku ini! Masih muda kau sudah begini cerewetnya, apalagi nanti sudah jadi kakek! Hi ... hik... hik!" Mendapat jawaban seperti itu Bintang akhirnya hanya diam saja. Dia berusaha mengerahkan tenaga untuk memusnahkan kelumpuhan aneh yang menguasai dirinya. Tapi sia-sia saja. Rupanya Jin Santet Laknat mengetahui apa yang
"Masih ada detak jantungnya. Tidak terlalu keras. Para Dewa ... Aku mohon pertolonganmu. Beri kekuatan pada orang ini agar dia bisa bertahan. Paling tidak sampai aku dapat mengumpulkan tujuh daun obat yang diperlukan"Jin Santet Laknat letakkan dua telapak tangannya di dada kiri Ksatria Pengembara. Lalu dia pejamkan mata.Perlahan-lahan si nenek mulai alirkan hawa sakti ke dada Ksatria Pengembara. Cukup lama sampai tubuhnya keringatan karena dari dada pemuda itu seolah ada hawa lain yang keluar menolak masuknya hawa sakti si nenek. ltulah hawa jahat racun tendangan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab!"Bintang ..." bisik Jin Santet Laknat"Walau kelak aku tidak mendapatkan dirimu, aku merasa puas jika bisa menyelamatkan jiwamu. Kehadiranmu membuat aku mulai menyadari betapa hidup di dalam kesesatan itu hanya akan membakar diri sendiri..." Si nenek belai pipi Bintang lalu bangkit berdiri. Dia harus bertindak cepat.Sebelum keluar dari dalam gubuk di
LANGlT malam laksana runtuh, tak dapat menahan curahan hujan yang sangat lebat. Gubuk tua itu seperti akan hancur luluh. Petir sabung menyabung. Guntur menggelegar menggetarkan puncak bukit. Dinding gubuk yang banyak berlubang membuat angin dingin menerobos masuk dengan mudah.Bintang terbaring tak bergerak di atas tempat tidur terbuat dari susunan-batang pohon kelapa. Hanya dua bola matanya memandang berputar. Tubuhnya terasa dingin diterpa angin yang masuk dari luar. Tampisan air hujan dari atap dan dinding membasahi dirinya.Untuk kesekian kalinya petir menyambar. Gelegar guntur membuat batang-batang pohon kelapa yang ditiduri Bintang bergetar keras. Tiba-tiba Bintang melihat cahaya terang di atas gubuk. Lalu terdengar suara lolongan anjing di kejauhan. Sesaat kemudian "braakk!"Atap gubuk jebol ambruk. Bersamaan dengan guyuran air hujan satu sosok putih melayang turun ke dalam gubuk! Dalam kejutnya Bintang berusaha bangkit Tapi sekujur tubuhnya laksana direk
Di dalam gubuk itu waktu terasa seperti merayap. Bintang seolah sudah menunggu berhari-hari. Matanya hampir terpicing ketika akhirnya Jin Santet Laknat muncul kembali. Di tangannya dia membawa daun talas yang dibentuk demikian rupa tempat menampung remasan tujuh macam daun yang meng hasilkan semacam cairan kental."Aku datang membawa obatmu! Kau berdoalah pada Tuhanmu. Aku memohon pada para Dewa untuk kesembuhanmu. Sekarang buka mulutmu lebar- lebar!""Jin Santet Laknat, apa yang ada di dalam daun itu?""Obatmu! Jangan banyak bertanya lagi! Jangan membuang waktu. Jangan membuat aku kesal!" Karena Bintang tidak mau membuka mulutnya, nenek berwajah seperti burung gagak hitam itu jadi tak sabaran lalu pencet pipi si pemuda. Begitu mulut Bintang terbuka Jin Santet Laknat segera tuangkan cairan kental di dalam daun keladi. Bintang masih berusaha bertahan dengan tidak mau menelan cairan obat itu karena ada kekhawatiran dalam dirinya si nenek bukan memberinya obat teta
“Dewi Awan Putih Bagaimana dia bisa berada di sini. Apa yang membuat hatinya sedih hingga menangis terisak-isak?" Bintang menyelinap ke balik serumpunan semak belukar hingga berada lebih dekat dengan pohon besar. Dari tempat itu dia bisa melihat lebih jelas dan jadi terkejut ketika mendapatkan perempuan berpakaian putih panjang itu ternyata bukanlah Dewi Awan Putih. Bintang menduga- duga siapa adanya perempuan ini."Tak pernah kulihat gadis bertubuh langsing ini sebelumnya. Wajahnya sungguh luar biasa. Bulat berseri seperti bulan empat belas hari. Paras yang tidak kalah cantik dengan para gadis yang pernah kulihat di Negeri Jin ini. Rambutnya sungguh hitam dan panjang sampai sepinggang. Kulitnya tak kalah putih dengan Dewi Awan Putih. Mungkinkah dia seorang Dewi yang selama ini tidak pernah memunculkan diri? Tapi Kalau Dewi biasanya tubuh serta pakaiannya mengeluarkan bau harum semerbak."Selagi Bintang berpikir-pikir apakah dia segera saja keluar dari balik sema
"Orang itu, bukankah yang menurutmu selalu mengikutimu ..." Ruhcinta mengangguk. "Sampai saat ini dia masih saja mengikutiku. Aku akan ceritakan mengenai dirinya nanti. Biar kulanjutkan dulu cerita tadi. Dalam perkelahian hidup mati itu Jin Terjungkir Langit sempat mengatakan pada Jin Bara Neraka bahwa Maithatarun adalah saudara kandungnya. Kemudian tersingkap singkap pula rahasia bahwa Jin Terjungkir Langit itu sebenarnya adalah ayah kandung Jin Bara Neraka. Tapi Jin Bara Neraka tidak mempercayai. Malah marah besar. Dia kemudian meninggalkan tempat itu. Makhluk muka tengkorak menyusul pergi. Kemudian kami ketahui pula bahwa Dewi Awan Putih tak ada lagi di tempat itu. Maithatarun lenyap. Besar dugaan Dewi Awan Putih yang membawanya. Aku kemudian membawa Ruhsantini. Si Jin Budiman menolong Jin Terjungkir Langit yang cidera patah lengan kanannya. Kami kemudian berpisah ""Ruhsantini, apakah dia sudah bisa dikeluarkan dari dalam jala?" tanya Bintang.Ruhcinta mengge
Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen
“Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit
“Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia
Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha
Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara
“Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl
Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit
“Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah
Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi