Share

168. Pertempuran tak Terelakkan

Dengan wajah kesalnya, Yog Aren hanya mengernyitkan dahinya merasa bingung dengan pertanyaan yang diajukan oleh Akara.

"Maksudku, dari tadi kok cari muka, sudah ketemu?"

"Sialan!" Yog Aren langsung melesat, melancarkan pukulan ke arah Akara hingga membuat pemuda itu terhempas hingga mencapai ujung altar. Sepasang pedang kayu hitam sudah berada di depan dadanya, melayang dan keluar asap di bekas pukulan Yog Aren. Pedang yang Akara tempa tadi masuk ke dalam penyimpanan dimensinya, lalu ia meraih kedua pedang kayunya dan langsung muncul kilatan listrik tipis berwarna merah.

"Seorang Raja yang terhormat, ternyata memiliki temperamental yang begitu buruk," ucap Akara saat Yog Aren mengeluarkan sebuah senjata berupa palu besar dengan gagang yang pendek.

Lemon saat itu ingin melesat membantu Akara, namun ia langsung dihentikan oleh Alan.

"Lihatlah kilatan merah pada pedangnya, kalau kau bergabung, hanya seperti bunuh diri saja. Kita awasi aga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status