PART 17 "Celaka mbak, wanita itu sudah membawa seorang wanita masuk ke dalam mansion dan menetap disana sementara waktu. sepertinya dia wanita yang dia pilih buat menggantikannya." "Apa kamu yakin? wah dia gerak cepat juga ternyata" Tanya Mira "Aku yakin mbak, karena dia sendiri yang memperkenalkan wanita itu sebagai asistennya. dan akan menetap sementara di mansion." ucap wanita tersebut. "Iya sudah tidak masalah biarkan saja dulu." "Apa tidak masalah mbak?" "Tidak apa - apa kamu awasi saja gerak - gerik mereka dan laporkan kepada saya." sahut Mira. "Iya sudah mbak kalau begitu saya tutup teleponnya sepertinya ada yang lewat." ucap wanita tersebut buru - buru mematikan sepihak. "Sedang apa kamu disini?" tanya kepala wanita kepada wanita tersebut. "Tidak ada apa - apa mbak saya mendapat telepon dari ibu saya, jadi saya angkat sebentar.""Lain kali jangan saat jam kerja, kembali lagi dengan tugasmu." ucap kepala asisten lalu melangkahkan kaki meninggalkan pelayan tersebut."hu
PART 18 "Kamu nggak cemburu kan?" tanya Mizan yang melihat gelagat yang berbeda dari sang istri. "Kenapa kamu nanya gitu memangnya kamu selingkuh sama dia?" "Bukan gitu maksud aku." "Iya terus apa? aku nggak mempermasalahkan itu." "Kok ngomongnya gitu? kamu nuduh aku selingkuh?" ucap Mizan dengan nada tidak suka. "Siapa yang nuduh kamu sih mas? kok jadi marah - marah sama aku?" "Iya ampun bukan begitu sayang." Mizan menghelan nafasnya. "Iya udah sih mas aku bilang nggak masalah dan nggak cemburu juga, lagian aku percaya kok kamu setia sama aku, kalau pun mau selingkuh llebih baik mas yang jujur biar dinikahin sekalian." sahut Zahra yang membereskan bekas makan mereka. "Takutnya kamu salah paham aja aku sayang." "Aku nggak nuduh dan salah paham ya ampun mas, aku cuma nanya doang kenapa jadi merembet kemana mana sih mas." "takut aja nanti kamu salah paham sayang, jadi lebiih baik cepat - cepat di kasih tahu." ucap Mizan yang tidak ingin sang istri salah paham. Tanpa mereka be
PART 19"Ayo kita makan malam, aku panggil dari tadi nggak ada sahutan. pas di cek ternyata ketiduran.""Maaf kak, ketiduran, nggak tahu kenapa padahal tadi nggak ngantuk. eh berakhir ketiduran.""Iya udah ayo cuci muka lagi kita makan bareng udah di tungguin.""Aduh maaf kak membuat kalian menunggu, padahal kalian saja dulu yang makan kenapa harus nunggu aku.""Mizan sih udah makan karena katanya udah laper banget, aku sih belum begitu laper karena tadi ngemilin kue sama cookies pas kita bikin.""Iya udah kalau gitu aku cuci muka dulu nanti nyusul ke bawah.""Kita bareng turunnya biar makannya bareng, takut malah kamu tidur lagi nanti di kamar mandi." sahut Zahra."Iya sudah tunggu sebentar iya kak." Sindy pun bergegas ke kamar mandi untuk memcuci mukanya.*****"Bagaimana perkembangan mereka disana?""Mereka nampak makin akrab bu, kemana - mana mereka pergi bersama meski itu karena pekerjaan. tapi beberapa kali saya melihat mereka bertiga kedapatan pergi dan pulang bersama""Baiklah
PART - 20 "Silahkan duduk pak." sang dokter mempersihlahkan Mizan duduk. "Baik terima kasih Dok." "Lalu bagaimana dengan kondisi Mira Dokter, apa lukannya cukup parah?" "Untuk pemeriksaan awal saya menduga pasien mengalami amnesia riangan karena benturan yang cukup keras,, di tanpa dia mengalami sebuah trauma yang saat ini sepertinya kembali lagi." sahut sang Dokter. "Maksud Dokter bagaimana saya tidak paham apa yang Dokter coba jelaskan." sahut Mizan yang memang benar adanya karena sang dokter berbelit - belit menurutnya atau mungkin memang dia yang tidak paham karena kurang konsentrasi saat ini, sehingga tidak dapat memahami apa yang dijelaskan sang Dokter. Sang Dokter pun kembali menceritakan hasil diagnosis awal yang di lakukannya tadi terdapat sebuah trauma yang di alami oleh Mira yang sebelumnya sudah sembuh namun seiring waktu trauma tersebut datang kembali. Dan kini harus mendapatkan perawatan khusus agar traumanya bisa sembuh. "Lalu apa yang harus saya lakukan Dokter?
PART 21 "Wah mimpi apa semalam, orang suruhanku kini mendampingin aku saat ini." ucap Mira terkekeh"Ah...ibu bisa saja, saya juga kaget setelah diberitahu bu Zahra kalau saya di suruh mendampingi ibu di rumah sakit dan membawa ibu ke mansion nanti""Kalau kamu disini lalu bagaimana keadaan di mansion?"Tenang saja bukannya ibu hanya mengalami luka ringan, besok sudah di perbolehkan pulang, besok siang kita langsung ke mansion bu.""Wah makin nggak sabar aku untum bertemu besok, tapi semua sudah kamu aturkan?""Tenang bu, semuanya beres. setelah ibu besok sampai di mansion besok kita bisa langsung bermain sesuai rencana ibu." sahut Rianti."Bagus nggak salah aku pilih kamu.""Oh tentu bu, saya sebisa mungkin tidak akan mengecewakan.""Good girls." ucap Mira tersenyum penuh arti. "Iya sudah bu sekarang istirahat saja, besok kita persiapkan pindahan ibu ke mansion pak Mizan." ucap Rianti. Keduanya pun kini beristirahat, karena waktu sudah larut malam dan menyiapkan energi lebih untuk
PART - 22 CKLEKK "Eh mas udah pulang?" sapa Zahra yang melihat kedatangan sang suami masuk ke dalam kamar saat dirinya sedang melakukan prerawatan skincare. "Iya baru saja sampai." sahut Mizan seraya menyampirkan jas dan tas yang di bawanya di meja kosong. "Iya sudah aku siapkan air hangat untuk mandi." ucap Zahra mulai beranjak dari meja rias melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. "Tidak perlu sayang, aku akan mandi menggunakan air dingin saja." sahut Mizan mencegal lengan Zahra. "Iya sudah kalau begitu aku akan siapkan pakaiananya lalu menyiapkan makan malam, kebetulan sudah selesai sore tadi jadi tinggal hangatkan lagi." ucap Zahra memberikan handuk baru kepada sang suami. "Baiklah aku akan segera kebawah nanti." sahut Mizan mengambil handuk yang di berikan sang istri lalu mencium keningnya sebelum masuk ke dalalm kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Zahra pun keluar dari kamar dan mulai melangkahkan kakinya menuju dapur yang sebelumnya sudah mempersiapkan pakaian ganti
PART - 23 Keempatnya pun kini sudah berada di meja makan dan mulai menyiapkan makanan di piring masing - masing. "Mbak, pak, Sindy maaf iya kalau makanan yang saya buat kurang enak, soalnya saya hanya menyajikan makanan untuk saya sendiri. semoga kalian suka." ucap Mira yang sekarang mulai memakan sarapan mereka masing - masing. "Hmm...enak kok mbak menurutku pas rasanya." ucap Sindy. "Iya enak kok mbak rasanya apa lagi makannya di barengin sama nasi goreng makin enak." sahut Zahra menimpali dan mengakui makanan yang dibuat Mira itu memang enak. "Benarkah? syukurlah kalau begitu kalian bisa menerima rasa makanan yang saa buat." ucap Mira menunjukkan ekspresi bahagia. Tentu saja semua itu hanya kamuflase belaka yang dilakukan Mira, itu salah satu cara dia anggar bisa mengakrabkan diri dan mengambil kepercayaan mereka semua agar semua rencananya berjalan dengan lancar. Karena Mira tidak memiliki banyak waktu di mansion tersebut meniningat dirinya hanya tinggal sementara disana, iy
PART - 24heuristika adalah pendekatan untuk pemecahan masalah komputasi yang mungkin tidak sepenuhnya terspesifikasi atau tidak menjamin hasil yang benar atau optimal, terutama dalam ranah masalah komputasi yang mana tidak ada hasil yang benar atau optimal yang terdefinisi dengan baik.[2]Sebagai metode yang efektif, algoritma dapat diekspresikan dalam jumlah ruang dan waktu yang terbatas,[3] dan dalam bahasa formal yang terdefinisi dengan baik[4] untuk menghitung suatu fungsi.[5] Dimulai dari tataran awal dan input awal (bisa jadi kosong),[6] instruksi-instruksi yang ada menggambarkan sebuah komputasi yang, ketika dieksekusi, berjalan melalui sejumlah tataran dengan jumlah terhingga yang terdefinisi dengan baik,[7] yang pada akhirnya menghasilkan "output"[8] dan berakhir pada tataran final akhir. Transisi dari satu tataran ke tataran berikutnya tidak selalu bersifat menentukan; beberapa algoritme, yang dikenal sebagai algoritme acak, menggabungkan input acak.[9]SejarahKonsep algor