'Jadi ternyata begitu, ya? Kekuatan Elysium yang dulu menjadi Elysium inti ternyata kembali tersebar setelah sistem berpindah alih dari diriku. Berarti, sistem yang aku miliki saat ini bukan sistem buatan kakek?' gumam Martis dalam pikirannya.Ketika Martis menyentuh serpihan Elysium ini, ia melihat di beranda sistem terdapat satu lencana."Aku jadi teringat masa lalu. Benar juga, aku memang pengguna baru pada sistem ini. Pantas saja."Tring!"Serpihan Elysium berhasil didapatkan, misi selesai." Satu pemberitahuan sistem muncul di beranda layar sistem Martis."Baiklah aku mengerti sekarang. Walaupun ini sistem lain, tapi ternyata memiliki kesamaan. Berarti aku harus mencari serpihan lain Elysium yang lainnnya." Tiba-tiba semangat Martis melonjak saat mengetahui akan adanya misi dari sistem. Yang membuat Martis semangat pastinya adalah hadiah yang didapatkan. Martis sangat penasaran dengan hadiah dari sistem baru biji setannya.Namun tiba-tiba, Martis mendengar suara keributan. Dan sete
"Kau mungkin memang beruntung kali ini," balas Martis dengan tenang. "Tapi itu tidak berarti kau akan menang."Lancelot, yang telah memulihkan dirinya sedikit, berdiri di samping Martis. "Kami tidak akan menyerah begitu saja," katanya dengan suara tegas. "Kami akan melawanmu."Pawang hewan itu tertawa, tampaknya menikmati tantangan yang mereka berikan. "Baiklah, mari kita lihat seberapa jauh kalian bisa bertahan," ucapnya sambil mengacungkan pedangnya.Martis dan Lancelot saling pandang, lalu mengangguk. Mereka berdua tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka juga melihat ada tubuh Budy yang sudah terikat dengan rantai dengan keadaan yang mengenaskan. Melihat hal itu, semakin membuat amarah Martis membara."Kalian ini, sungguh keterlaluan! Hewan juga makhluk hidup, tidak selayaknya kalian jadikan senjata untuk tindak kejahatan kalian!" Martis akhirnya berteriak melampiaskan amarahnya.Weng...!Keadaan di sekeliling Martis langsung berubah.Orang-orang yang tadi berkerumun langsung ter
Zoow begitu terkejut ketika mengetahui bahwa Martis adalah orang yang berani melawan Shadow Master. Reputasi Martis sebagai pahlawan yang berani menghadapi Shadow Master tanpa disadari olehnya ternyata sudah tersebar luas oleh penghuni dunia tempat mereka tinggal. Martis dikenal sebagai sosok yang tidak takut menghadapi kejahatan dan kegelapan, dan keberaniannya dalam melawan Shadow Master telah membuatnya dihormati dan dikenal di hampir seluruh wilayah.Meskipun Zoow mencoba untuk membujuk dan menawarkan kerjasama, Martis tidak akan pernah terpengaruh sedikitpun."Kalau kau sudah tahu siapa aku, cepat jawab pertanyaanku. Aku bukanlah tipe orang yang memiliki banyak kesabaran.""Baiklah, akan aku katakan. Tapi kau harus berjanji padaku. Jika aku memberitahu semua yang ingin kau tahu, apakah kau bersedia akan membebaskan aku?" Kehadiran Martis sudah cukup untuk membangkitkan ketakutan Zoow. Zoow kini menyadari bahwa dia berurusan dengan lawan yang tangguh dan berbahaya."Baiklah, aku be
Martis mulai berpikir untuk mencari cara agar dirinya dapat menyebrangi sungai yang memang memiliki lebar cukup luas.Martis mencari tahu informasi tentang binatang besar penunggu sungai dari sistem. Tapi sayangnya, sistem hanya memberikan perincian sekedarnya saja. Sistem hanya menjelaskan tentang jenis dan sifat binatang itu yang terkenal sangat buas dan sangat menjaga teritorialnya.Yang membuat martis sakit kepala adalah kecepatan yang dimiliki binatang penunggu sungai itu. "Ukuran badannya sangat besar, tapi dia memiliki kecepatan yang sangat luar biasa. Ditambah lagi, jarak jangkauan serangannya sangat luas. Kalau aku terbang di atas air, tetap saja aku masih akan terkena serangannya."Kemudian martis nekat, mau tidak mau dia harus menghadapi binatang penunggu sungai itu. "Huft, sepertinya akan sangat merepotkan melawan makhluk itu. Tapi tidak ada cara lain."Martis lalu mendekati air dan ia menceburkan dirinya lalu menyelam. Dan batu saja ia menyelam, dia langsung dikejutkan den
Perjalanan Martis masih cukup jauh. Setelah ia melewati sungai, ia harus terus maju.Martis kembali membuka peta. "Setelah sungai tadi, kalau sesuai dengan arahan peta, aku akan melewati sebuah kuil kuno. Apakah kuil kuno itu adalah kuil yang di depan sana?"Karena kuil yang dimaksud teryata ada di dekatnya, Martis tanpa ragu langsung pergi ke kuil itu.Kuil itu terlihat usang. Nampaknya sudah puluhan tahun terbengkalai. Tidak, sebenarnya kuil ini sudah ratusan tahun tidak lagi digunakan.Martis menjelajahi seluruh sudut kuil. Martis sangat terkejut saat melihat banyak sekali tengkorak manusia yang berserakan di sana. "Sebenarnya, apa yang terjadi di kuil ini dulunya ya?"Martis terus melangkahkan kakinya, ia penasaran. "Apakah ada benda kuno yang dapat aku ambil dari sini?"Martis lalu membuka pintu salah satu ruangan yang ada di kuil itu. "Apa itu?"Martis berjalan, ia mendekati sesuatu. "Pedang ini menancap di dinding, dan ada tengkorak yang tersisa. Sepertinya ada tubuh seseorang
Lagi-lagi Martis dibuat kelelahan. Kali ini ia menghadapi tengkorak hidup tanpa henti."Sudah berapa kali aku menghancurkan mereka, tapi mereka hidup lagi, dan hidup lagi. Baik, coba aku hancurkan kepalanya."Boom!Martis menggunakan biji setan petirnya, lalu menggunakan pukulan Bazokanya untuk menghancurkan bagian kepala para tengkorak itu.Namun hasilnya, sama saja. Tulang yang berserakan itu kembali menyatu dan kembali hidup meskipun tanpa kepala."Ah...! Ternyata sulit juga!" seru Martis, dan tanpa sengaja Martis menebaskan pedang yang tadi dapatkan.Brak!Martis melihat ada satu tengkorak yang langsung menjadi debu saat terkena kekuatan magis dari pedang itu."Mungkinkah pedang ini adalah satu-satunya benda yang dapat menghancurkan tengkorak-tengkorak ini? Baik, aku coba saja lagi."Dan benar saja, sesuai dugaan Martis, pedang itu adalah cara untuk ia menghadapi ratusan tengkorak hidup itu."Bagus! Kalau begini, mudah sekali menghadapi mereka."Satu jam kemudian, Martis barulah se
Martis langsung memegang erat pedang baru yang ia dapatkan tadi. Ia bersiap untuk menghadapi hewan aneh itu.Namun, beberapa detik kemudian ia merasakan keram pada kakinya yang dicakar oleh hewan aneh itu tadi."Cakarnya beracun? Tapi untung saja racun ini tidaklah mematikan. Tapi tetap saja, membuat pergerakanku terbatasi."Hewan aneh itu bergerak. Pergerakannya memang lambat, tapi setiap ia mengayunkan cakarnya, Martis dapat merasakan dengan jelas kekuatan besar yang tercipta.Dan karena panik, Martis tidak memperhatikan ke mana langkahnya bergerak menghindari serangan musuhnya.Cetar..., cetar!Ada suara beberapa tabung lagi yang pecah akibat serangan hewan aneh itu.Lagi-lagi Martis mengumpat kesal. "Argh...! Satu saja belum selesai, malah bertambah beberapa ekor lagi."Ternyata Martis belum menyadari efek sesungguhnya dari racun yang tadi mengenai kakinya. Racun itu bukan hanya membuat kaki merasa keram, akan tetapi perlahan merambat melalui darah Martis naik sampai ke otaknya. A
Keesokan harinya, ketika Martis tersadar ia sudah berada di dalam penjara. Penjara itu adalah penjara khusus yang disediakan untuk Martis."Akhirnya kau sadar juga, Martis." Shadow Master tertawa senang."Shadow Master? Ternyata kau. Di mana ini?" tanya Martis."Ini adalah tempat tinggalku yang sebenarnya. Kenapa? Apa kau merasakan kekuatanmu menghilang?" Kali ini Shadow Master menyeringai.Martis memperhatikan sekeliling ruang penjara khusus itu dan ia segera paham akan kondisi dan situasinya saat ini. "Jadi begitu, kau sengaja menciptakan penjara ini dengan semua bahan bangunannya mengandung bahan dari pohon setan. Sudahlah, jika memang ingin membunuhku, cepat lakukan.""Membunuhmu? Jika aku ingin membunuhmu, sudah sejak kemarin aku melakukannya. Kenapa kau terburu-buru begitu ingin pergi ke neraka? Hahaha...!""Cuh...!" Martis meludahkan air liurnya ke arah Shadow Master."Kurang ajar!" seru Shadow Master. "Kau memang minta diberi pelajaran!"Duar...!Shadow Master menyuruh anak bu
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang