Selanjutnya, Martis meminta bantuan lagi pada para petarung bayaran itu untuk mencari tahu tentang penguasa The Silent Hand. Namun sepertinya, Martis hanya mendapatkan sedikit informasi saja. Dan Martis juga merasa keanehan dengan ekspresi yang ditunjukkan wajah para petarung bayaran itu saat ia membahas tentang penguasa The Silent Hand ini."Ada apa? Sepertinya kalian menyembunyikan sesuatu dariku? Apakah bayaran yang aku berikan tidak cukup?" tanya Martis terang-terangan."Huft..., bukan begitu. Kami sangat berterima kasih atas bayaran yang kau berikan. Itu lebih dari cukup, ini dapat aku gunakan untuk biaya hidup keluarga kami. Tapi, jujur saja. Mengenai penguasa organisasi jahat yang satu ini, aku sarankan kau jangan mencari masalah dengannya," jawab salah satu petarung bayaran itu, wajahnya terlihat takut ketika membahas penguasa The Silent Hand."Em..., memangnya ada apa? Bisakah kamu menjelaskan alasan dari saranmu itu, Bro?" tanya Martis lagi."Begini...," ucap pria itu, kali i
Martis melangkah maju, memindai area sekitarnya dengan cermat. Dia merasa ada gangguan di udara, seperti kehadiran seseorang yang terus mengintai dan mengamatinya. Martis harus mengakui bahwa dia merasa tertekan dan ketakutan. Dia sudah terbiasa dengan keheningan malam yang dingin dan sunyi, tapi kehadiran seseorang yang misterius, yang tidak bisa dia lihat, membuat hatinya berdegup kencang.Seketika, dia mendengar bunyi langkah cepat dari sekitar, dan kemudian mendengar suara tawa menggema di sekitarnya."Tinggal di The Silent Hand selama bertahun-tahun, tidak cukup membuatku menemukan orang yang lebih kuat."Martis menyadari dengan terkejut. "Siapa kau? Keluarlah dari persembunyianmu dan hadapi aku secara langsung!" gumamnya dengan tegas.Setelah beberapa saat, sosok seorang wanita muncul dari bayangan, namun martis mengenali identitas orang itu. "Aku melihat kehancuran di masa depanmu," ujar Marsha, salah satu anggota The Silent Hand.Martis menghapus keringat di dahinya, "Terserah
"Dia sudah bangun...! Ayo tangkap dia!" teriak salah satu dari anggota The Silent Hand.Martis merasa sangat terkejut dan juga terancam di tengah situasi ini. Ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Martis mencoba untuk memahami situasi ini, dan merasa ada sesuatu yang aneh dengan seluruh keadaan ini.'Mereka pasti kelompok The Silent Hand. Memang benar, aku memang merasa pernah membunuh orang yang tidak dikenal kemarin. Ternyata wanita itu memiliki pengaruh yang cukup besar,' gumam Martis.Karena tidak sabaran, mereka akhirnya mengambil tenda tempat Martis berada dengan kasar untuk menyeret Martis keluar.Tring!"Sistem menemukan kekacauan di area sekitar! Apakah Martis ingin Sistem membuat pertahanan?""Aktifkan sistem darurat!" seru Martis tanpa ragu."Perintah dimengerti." Sistem menjawab dengan cepat.Martis mempercayakan nyawanya pada sistem yang ia miliki. Kemudian, terciptalah pagar kaleng keliling yang membentuk area perlindungan beberapa puluh meter yang berbentuk kubah. Pagar
Martis mengerutkan alisnya, lalu bersiap siaga, dan bergumam dalam hati, 'Ini bukan situasi yang menguntungkan. Kenapa aku malah memancing yang lainnya keluar? Menghadapi satu pengguna zirah pohon setan saja aku belum tahu bagaimana caranya. Kali ini, malah muncul empat orang lagi, sial!'Keempat orang musuh Martis itu berlagak sangat sombong. Padahal kemampuan bela diri mereka jauh di bawah Martis. Akan tetapi, yang membuat Martis sakit kepala adalah serangan dari kekuatan biji setannya yang tidak mempan sama sekali pada mereka. Ditambah lagi, masih banyak musuh lainnya yang terasa datang tidak ada habisnya.Martis menggerutu lagi, 'Sebenarnya ada berapa banyak jumlah mereka?! Cih!'Martis semakin lama mulai merasa lelah. Rupanya ini memanglah strategi dari musuhnya untuk menguras tenaganya."Sepertinya kau mulai nampak kelelahan?" ejek musuh Martis seraya menyeringai senang.Karena rasa lelah mulai membebaninya, Martis pun akhirnya lengah. Dari arah belakang ada dua pria pengguna zi
Dan akhirnya, orang-orang yang menangkap Martis pergi menemui Bos mereka. Ternyata Martis benar-benar di bawa untuk menemui Bos Besar The Silent Hand yang sebenarnya."Lapor, Bos! Kami sudah membawa pria itu. Kami menunggu perintah Bos selanjutnya." Mereka berlima berlutut di hadapan sang penguasa The Silent Hand.Keadaan sempat hening beberapa detik. Hanya terdengar suara jari penguasa The Silent Hand yang mengetuk singgasananya.Dan akhirnya penguasa The Silent Hand itu berbicara, "Bawa dia kemari. Setelah itu kalian ambil imbalan yang telah aku janjikan, dan segeralah pergi kembali ke pos kalian masing-masing.""Baik, Bos!" jawab mereka berlima serempak yang kemudian pergi dari hadapan Bos mereka.Tak lama kemudian Martis dibawa ke hadapan penguasa The Silent Hand. Tubuhnya masih dalam keadaan kedua tangan dan kaki terikat dengan erat.Martis memicingkan matanya untuk memperhatikan siapa yang ada di hadapannya saat ini. Lalu ia bertanya dengan suara yang lemah, "Apakah kau Penguasa
Martis yang memang sudah tak berdaya tak kuasa berbuat apa-apa lagi. Ia benar-benar pasrah kali ini. Di tengah kepasrahannya ini, Martis sangat berharap ada seseorang yang dapat membantunya keluar dari situasi seperti ini. Namun, siapa? Siapa orang yang dapat membantunya itu? Martis tambah putus asa ketika mengingat bahwa tidak akan pernah ada orang yang sanggup membantunya menyelesaikan masalah terbesarnya kali ini.Kemudian, penguasa The Silent Hand berjalan lagi ke arah tubuh Lancelot yang berada dalam sebuah tabung. Pria itu berkata, "Apakah kau tahu, Martis, lihatlah anakmu ini. Dia sangat cocok untuk menjadi bahan percobaan dari penelitianku. Akhirnya, setelah dua puluh tahun aku melakukan riset, aku berhasil juga menemukan orang yang memiliki Sistem."Jelegar...!Hati Martis terasa seperti tersambar petir setelah mendengar penguasa The silent Hand menyinggung tentang sistem."A-apa yang kau lakukan pada anakku?" tanya Martis dengan suara semakin lemah."Oh..., tenang saja. Aku i
Keadaan dan suasana di tempat ini seketika berubah. Tekanan aura kekuatan sangat mencekam. Bagi para prajurit The Silent Hand yang ada di sana, ada beberapa yang langsung tak sadarkan diri akibat tak mampu menahan kuatnya dari tekanan kekuatan orang yang datang ini.Namun tidak dengan Martis. Tubuhnya yang terasa lemas justru saat ini secara perlahan terasa membaik. Aura tekanan kekuatan yang dihasilkan pria itu bisa Martis manfaatkan, berkat sistem biji setan miliknya, Martis tanpa sadar berhasil menyerap energi itu yang kemudian diproses dalam sekejap berubah menjadi sumber daya energi dirinya.Namun Martis justru merasa heran, 'Ada apa ini? Kenapa tubuhku terasa hangat? Ini..., rasanya sangat nyaman. Energi dan staminaku yang tertahan oleh pohon setan sepertinya telah terisi kembali. Bahkan, kali ini mungkin isinya bisa melebihi kapasitas dari yang sebelumnya. Kekuatan siapa ini? Aku benar-benar tertolong dan sangat berterima kasih pada orang yang memberikanku energi positif ini. I
"Martis, bisakah kau tenang? Apakah kau tidak mengenalku lagi? Ini adalah aku, lihat aku!" Wanita itu membuka tudung pada wajahnya, kemudian barulah wajahnya terlihat dengan jelas.Martis yang awalnya sangat marah dan kesal, semua perasaan itu langsung hilang ketika ia melihat wajah wanita yang ada di hadapannya."La-layla...? Benarkah, kau adalah Layla?" tanya Martis dengan wajah tak percaya."Apakah sekarang kau bisa bersikap lebih tenang dari sebelumnya?" jawab Layla yang justru balik bertanya pada Martis."Iya, aku bisa, tenang saja.""Baiklah, aku sangat bersyukur jika kau bisa tenang sekarang. Jadi, kau mau aku cerita dari mana?" ujar Layla, ia tahu persis apa yang ada dalam benak Martis.Martis pasti memiliki sangat banyak pertanyaan di benaknya. "Layla, kau tidak berubah. Kau tetap memahami jalan pikiranku. Kau memang teman yang terbaik," ucap Martis yang tanpa sadar ucapannya ini justru membuat Layla sakit hati.Layla mencoba menenangkan pikirannya, ia sekuat tenaga menguatkan