"Dia sudah bangun...! Ayo tangkap dia!" teriak salah satu dari anggota The Silent Hand.Martis merasa sangat terkejut dan juga terancam di tengah situasi ini. Ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Martis mencoba untuk memahami situasi ini, dan merasa ada sesuatu yang aneh dengan seluruh keadaan ini.'Mereka pasti kelompok The Silent Hand. Memang benar, aku memang merasa pernah membunuh orang yang tidak dikenal kemarin. Ternyata wanita itu memiliki pengaruh yang cukup besar,' gumam Martis.Karena tidak sabaran, mereka akhirnya mengambil tenda tempat Martis berada dengan kasar untuk menyeret Martis keluar.Tring!"Sistem menemukan kekacauan di area sekitar! Apakah Martis ingin Sistem membuat pertahanan?""Aktifkan sistem darurat!" seru Martis tanpa ragu."Perintah dimengerti." Sistem menjawab dengan cepat.Martis mempercayakan nyawanya pada sistem yang ia miliki. Kemudian, terciptalah pagar kaleng keliling yang membentuk area perlindungan beberapa puluh meter yang berbentuk kubah. Pagar
Martis mengerutkan alisnya, lalu bersiap siaga, dan bergumam dalam hati, 'Ini bukan situasi yang menguntungkan. Kenapa aku malah memancing yang lainnya keluar? Menghadapi satu pengguna zirah pohon setan saja aku belum tahu bagaimana caranya. Kali ini, malah muncul empat orang lagi, sial!'Keempat orang musuh Martis itu berlagak sangat sombong. Padahal kemampuan bela diri mereka jauh di bawah Martis. Akan tetapi, yang membuat Martis sakit kepala adalah serangan dari kekuatan biji setannya yang tidak mempan sama sekali pada mereka. Ditambah lagi, masih banyak musuh lainnya yang terasa datang tidak ada habisnya.Martis menggerutu lagi, 'Sebenarnya ada berapa banyak jumlah mereka?! Cih!'Martis semakin lama mulai merasa lelah. Rupanya ini memanglah strategi dari musuhnya untuk menguras tenaganya."Sepertinya kau mulai nampak kelelahan?" ejek musuh Martis seraya menyeringai senang.Karena rasa lelah mulai membebaninya, Martis pun akhirnya lengah. Dari arah belakang ada dua pria pengguna zi
Dan akhirnya, orang-orang yang menangkap Martis pergi menemui Bos mereka. Ternyata Martis benar-benar di bawa untuk menemui Bos Besar The Silent Hand yang sebenarnya."Lapor, Bos! Kami sudah membawa pria itu. Kami menunggu perintah Bos selanjutnya." Mereka berlima berlutut di hadapan sang penguasa The Silent Hand.Keadaan sempat hening beberapa detik. Hanya terdengar suara jari penguasa The Silent Hand yang mengetuk singgasananya.Dan akhirnya penguasa The Silent Hand itu berbicara, "Bawa dia kemari. Setelah itu kalian ambil imbalan yang telah aku janjikan, dan segeralah pergi kembali ke pos kalian masing-masing.""Baik, Bos!" jawab mereka berlima serempak yang kemudian pergi dari hadapan Bos mereka.Tak lama kemudian Martis dibawa ke hadapan penguasa The Silent Hand. Tubuhnya masih dalam keadaan kedua tangan dan kaki terikat dengan erat.Martis memicingkan matanya untuk memperhatikan siapa yang ada di hadapannya saat ini. Lalu ia bertanya dengan suara yang lemah, "Apakah kau Penguasa
Martis yang memang sudah tak berdaya tak kuasa berbuat apa-apa lagi. Ia benar-benar pasrah kali ini. Di tengah kepasrahannya ini, Martis sangat berharap ada seseorang yang dapat membantunya keluar dari situasi seperti ini. Namun, siapa? Siapa orang yang dapat membantunya itu? Martis tambah putus asa ketika mengingat bahwa tidak akan pernah ada orang yang sanggup membantunya menyelesaikan masalah terbesarnya kali ini.Kemudian, penguasa The Silent Hand berjalan lagi ke arah tubuh Lancelot yang berada dalam sebuah tabung. Pria itu berkata, "Apakah kau tahu, Martis, lihatlah anakmu ini. Dia sangat cocok untuk menjadi bahan percobaan dari penelitianku. Akhirnya, setelah dua puluh tahun aku melakukan riset, aku berhasil juga menemukan orang yang memiliki Sistem."Jelegar...!Hati Martis terasa seperti tersambar petir setelah mendengar penguasa The silent Hand menyinggung tentang sistem."A-apa yang kau lakukan pada anakku?" tanya Martis dengan suara semakin lemah."Oh..., tenang saja. Aku i
Keadaan dan suasana di tempat ini seketika berubah. Tekanan aura kekuatan sangat mencekam. Bagi para prajurit The Silent Hand yang ada di sana, ada beberapa yang langsung tak sadarkan diri akibat tak mampu menahan kuatnya dari tekanan kekuatan orang yang datang ini.Namun tidak dengan Martis. Tubuhnya yang terasa lemas justru saat ini secara perlahan terasa membaik. Aura tekanan kekuatan yang dihasilkan pria itu bisa Martis manfaatkan, berkat sistem biji setan miliknya, Martis tanpa sadar berhasil menyerap energi itu yang kemudian diproses dalam sekejap berubah menjadi sumber daya energi dirinya.Namun Martis justru merasa heran, 'Ada apa ini? Kenapa tubuhku terasa hangat? Ini..., rasanya sangat nyaman. Energi dan staminaku yang tertahan oleh pohon setan sepertinya telah terisi kembali. Bahkan, kali ini mungkin isinya bisa melebihi kapasitas dari yang sebelumnya. Kekuatan siapa ini? Aku benar-benar tertolong dan sangat berterima kasih pada orang yang memberikanku energi positif ini. I
"Martis, bisakah kau tenang? Apakah kau tidak mengenalku lagi? Ini adalah aku, lihat aku!" Wanita itu membuka tudung pada wajahnya, kemudian barulah wajahnya terlihat dengan jelas.Martis yang awalnya sangat marah dan kesal, semua perasaan itu langsung hilang ketika ia melihat wajah wanita yang ada di hadapannya."La-layla...? Benarkah, kau adalah Layla?" tanya Martis dengan wajah tak percaya."Apakah sekarang kau bisa bersikap lebih tenang dari sebelumnya?" jawab Layla yang justru balik bertanya pada Martis."Iya, aku bisa, tenang saja.""Baiklah, aku sangat bersyukur jika kau bisa tenang sekarang. Jadi, kau mau aku cerita dari mana?" ujar Layla, ia tahu persis apa yang ada dalam benak Martis.Martis pasti memiliki sangat banyak pertanyaan di benaknya. "Layla, kau tidak berubah. Kau tetap memahami jalan pikiranku. Kau memang teman yang terbaik," ucap Martis yang tanpa sadar ucapannya ini justru membuat Layla sakit hati.Layla mencoba menenangkan pikirannya, ia sekuat tenaga menguatkan
Setelah selesai berbenah, Martis dan Layla segera membicarakan rencana Mereka yang akan menyelamatkan Mia dan Lancelot."Jadi Mia, apa rencanamu?" tanya Martis.Mia menjawab dengan wajah serius. "Martis, sebenarnya aku ini adalah pendiri The Silent Hand."Jawaban Layla membuat alis Martis berkerut. "Jangan bercanda, apa maksudmu, Layla?""Apakah aku terlihat seperti sedang bercanda? Hem? Hey, Martis..., dengarkan aku baik-baik."Mendengar pengakuan Layla, Martis terkejut. Dia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. "Layla, apa maksudmu? Kenapa kamu mendirikan 'The Silent Hand'?" tanya Martis, mencoba mencari penjelasan.Layla menghela nafas panjang sebelum menjawab, "Martis, dulu aku adalah seorang idealis. Aku mendirikan 'The Silent Hand' dengan tujuan untuk membantu orang-orang yang lemah dan tidak berdaya. Tapi, seiring waktu berjalan, organisasi ini berubah. Orang-orang yang bergabung memiliki niat yang berbeda, mereka lebih tertarik pada kekuasaan dan kekayaan. Aku
Sebelum Martis menghancurkan markas inti milik The Silent Hand, ia sempat mengambil dan membaca beberapa catatan yang ada di laboratorium pribadi Shadow Master. Ternyata Shadow Master melakukan eksperimen percobaan pada tubuh Lancelot untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuannya. Dengan menggabungkan teknologi canggih dan kekuatan biji setan yang dimilikinya, Shadow Master menggabungkan unsur-unsur alkimia dan energi gelap untuk mengubah struktur tubuh Lancelot.Eksperimen ini bertujuan untuk memberikan Lancelot kekuatan yang luar biasa, meningkatkan kecepatan, kekuatan fisik, dan kelincahannya. Namun, eksperimen tersebut juga memiliki efek samping yang tidak terduga, mengubah Lancelot menjadi sosok yang tidak stabil dan kehilangan kendali atas kekuatannya.Martis dan Layla menyadari bahwa mereka harus menghentikan eksperimen ini dan menyelamatkan Lancelot sebelum dia kehilangan dirinya sepenuhnya. Mereka berusaha mencari cara untuk membatalkan efek eksperimen dan mengembalikan Lancel
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang