Sebelum Martis menghancurkan markas inti milik The Silent Hand, ia sempat mengambil dan membaca beberapa catatan yang ada di laboratorium pribadi Shadow Master. Ternyata Shadow Master melakukan eksperimen percobaan pada tubuh Lancelot untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuannya. Dengan menggabungkan teknologi canggih dan kekuatan biji setan yang dimilikinya, Shadow Master menggabungkan unsur-unsur alkimia dan energi gelap untuk mengubah struktur tubuh Lancelot.Eksperimen ini bertujuan untuk memberikan Lancelot kekuatan yang luar biasa, meningkatkan kecepatan, kekuatan fisik, dan kelincahannya. Namun, eksperimen tersebut juga memiliki efek samping yang tidak terduga, mengubah Lancelot menjadi sosok yang tidak stabil dan kehilangan kendali atas kekuatannya.Martis dan Layla menyadari bahwa mereka harus menghentikan eksperimen ini dan menyelamatkan Lancelot sebelum dia kehilangan dirinya sepenuhnya. Mereka berusaha mencari cara untuk membatalkan efek eksperimen dan mengembalikan Lancel
Kelanjutan eksperimen yang Shadow Master lakukan pada tubuh Lancelot ternyata adalah mencoba menggabungkan kekuatan biji setan dengan sistem milik Lancelot. Shadow Master memiliki tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan Lancelot dengan memanfaatkan kekuatan biji setan yang dimilikinya.Dengan menggunakan teknologi canggih dan pengetahuan tentang biji setan, Shadow Master berusaha untuk mengintegrasikan biji setan ke dalam sistem tubuh Lancelot. Dia melakukan proses alkimia bahkan manipulasi genetik untuk mencapai tujuannya.Namun, hasil eksperimen ini masih dalam tahap pengembangan dan memiliki efek samping yang tidak terduga. Lancelot justru mengalami perubahan fisik dan emosional yang tidak diinginkan. Dia akan kehilangan kendali atas kekuatan biji setan dan mengalami ketidakseimbangan dalam penggunaannya.Martis dan Layla menyadari pentingnya menghentikan eksperimen ini dan menyelamatkan Lancelot sebelum dia kehilangan dirinya sepenuhnya. Mereka berusaha mencari cara untuk
Martis berusaha berbicara dengan nafas tersengal-sengal, "Layla, kita tidak boleh menyerah! Kita harus mengalahkan orang ini. Meskipun aku tahu ini bukanlah hal yang mudah, karena dia sangat kuat!" Layla menanggapi dengan mata berapi-api, "Benar, Martis! Kita harus terus melawan! Kekuatan cinta kita tidak akan tergoyahkan!" Lalu Shadow Master melancarkan serangan dahsyat, ia melepaskan gelombang energi gelap yang menghantam Martis dan Layla. Mereka terpental ke belakang, terluka dan terengah-engah. Martis mengangkat kepalanya dengan gigih, "Aku tidak akan membiarkanmu menghentikan kami, Shadow Master! Kami akan bangkit kembali!" Layla menggosok luka di lengannya, "Kami akan menghadapi kegelapanmu dengan terangnya cahaya yang kami miliki! Kami tidak akan mundur!" Martis dan Layla menggabungkan kekuatan mereka, berdiri berdampingan dalam kekuatan dan tekad yang tak tergoyahkan. Martis dengan suara yang gemetar berkata, "Kami adalah harapan bagi mereka yang teraniaya! Kami adalah pe
Kekuatan kegelapan milik Shadow Master sangatlah kuat, sehingga kembali membutakan hati Lancelot. Lancelot berteriak dengan sangat keras, ia seakan merasakan siksaan batin yang sangat menyakitkan. "Tidak...! Aku akan membunuh kalian...!" Setelah berteriak, tubuh Lancelot bergerak sangat cepat. Dan hanya dalam satu gerakan ia berhasil memukul Layla. Akibat pukulan yang ia lancarkan, Layla dalam sekejap langsung tak sadarkan diri. "Layla...! Ini gawat! Pergerakan Lancelot sangat cepat. Apakah aku dapat mengimbanginya?" Saat sedang berpikir, Martis langsung dikejutkan dengan kehadiran Lancelot yang seketika sudah berada di belakangnya. Lalu..., bam...! Lancelot memukul punggung Martis, alhasil tubuh Martis terpental sangat jauh. "Kuat sekali. Sayangnya, ini bukanlah kekuatan asli milik anakku. Aku harus segera menyadarkannya. Kalau tidak, aku akan benar-benar kehilangan Lancelot!" Meskipun tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa, Martis tak putus asa. Ia kembali bangkit lalu menco
Martis dan Mia, yang telah memutuskan untuk fokus pada Lancelot, melihat Shadow Master melarikan diri dengan mata yang penuh kemarahan dan dendam. Meski begitu, mereka tahu bahwa prioritas mereka adalah untuk menyelamatkan Lancelot dan memastikan bahwa dia aman. Martis, dengan tekad yang kuat dan dendam yang mendalam, berjanji untuk mengejar Shadow Master, tidak peduli ke mana dia bersembunyi. Sedangkan Mia, meskipun ia juga marah, tapi tetap terlihat tenang dan fokus. Dia tahu bahwa dirinya harus bergerak cepat untuk membantu Lancelot dan memastikan bahwa dia berada dalam keadaan baik. Dia menatap Martis dengan tatapan yang penuh kepercayaan dan cinta. Martis dan Mia merencanakan strategi untuk menyelamatkan Lancelot dari pengaruh Shadow Master. Martis dan Mia terlebih dahulu memastikan bahwa Lancelot berada dalam lingkungan yang aman dan terlindungi dari serangan lebih lanjut. Mereka berusaha menciptakan lingkungan yang tenang dan damai di mana Lancelot bisa merasa aman dan tenang
Mendengar kata-kata Martis, Mia mengerti bahwa situasi memang membutuhkan tindakan yang tegas dan hati-hati. Dia menyadari bahwa untuk menyelamatkan Lancelot, mereka perlu mencari cara untuk mengatasi kekuatan kegelapan yang mengendalikan dirinya. Mia menjawab dengan penuh kekhawatiran, tetapi juga tekad yang kuat. "Martis, aku tahu ini bukan keputusan yang mudah. Tapi jika itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Lancelot, maka kita harus melakukannya. Kita harus mencari cara untuk melepaskan kekuatan kegelapan yang bersarang di dalam tubuhnya. Kita akan berjuang bersama-sama, dan kita tidak akan berhenti sampai kita berhasil mendapatkan kembali Lancelot yang sebenarnya." Dengan tekad yang bulat, Martis dan Mia bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya. Mereka menyadari bahwa tindakan yang mereka ambil mungkin berisiko, tetapi mereka siap mengambil risiko tersebut demi keselamatan Lancelot. Dalam keadaan yang penuh ketegangan dan kekhawatiran, Martis dan Mia melanjutkan perjua
Layla mengangguk lembut, senyuman terukir di wajahnya yang kembali sadar. Dia melihat Martis dan Mia dengan tatapan penuh rasa syukur dan kekuatan yang baru ditemukan. "Martis, Mia... Terima kasih," ucap Layla dengan suara lembut namun penuh tekad. "Aku sangat beruntung memiliki kalian berdua di sini. Kalian adalah teman-teman sejati yang selalu ada untukku." Martis dan Mia tersenyum dengan penuh kebahagiaan mendengar kata-kata Layla. Mereka merasa lega dan bersyukur bahwa Layla telah bangun dari tidurnya. Mereka tahu bahwa petualangan mereka belum berakhir, tetapi dengan kehadiran Layla yang kembali, mereka merasa lebih kuat dan siap menghadapi segala rintangan yang ada di depan mereka. "Dengan adanya kamu kembali bersama kami, Layla, kita akan melawan dan mengalahkan Shadow Master," kata Mia dengan penuh keyakinan. Martis menambahkan dengan suara penuh semangat, "Kita akan berjuang bersama, tak peduli seberapa sulit atau berbahayanya. Karena sejak dulu kita adalah tim yang tak te
Martis dengan jujur mengatakan kepada Mia apa yang telah mereka lakukan kala itu. "Oh..., jadi begitu...?" tanya Mia, ia melangkah maju, me dekatkan wajahnya ke telinga Martis, lalu berbisik, "Kau harus berlaku adil, besok malam adalah giliranku yang tidur bersamamu. Kalau tidak, aku akan menghilangkan anumu!" Martis mundur beberapa langkah, lalu menutupi bagian anunya dengan telapak tangannya. "Waduh! Oke, oke..., aku akan berlaku adil." "Bagus!" jawab Mia mengacungkan jempol. Layla kemudian bingung harus berkata apa terhadap Mia. Dan akhirnya, Mia yang mengerti perasaan Layla mengatakan, "Layla, ada apa? Aku tidak marah kepada kalian. Asalkan wanita itu adalah kamu, kita bertiga dulu kan sudah sepakat? Apakah kau masih mengingat kesepakatan itu?" Layla akhirnya merasa lega. "Syukurlah, aku kira kau telah melupakan kesepakatan kita di masa lalu. Terima kasih, Mia, kau benar-benar wanita yang Sholeha. Aku berjanji, aku akan memegang janjiku padamu sesuai kesepakatan kita dulu." "