"Tapi apa, Martis?" tanya Mia."Em..., tidak. Tidak ada apa-apa kok. Kalau begitu baiklah, besok kita akan menempelkan spanduk di depan pintu gerbang. Aku mohon kerja samanya dari kalian," ucap Martis.Martis akhirnya menyetujui ide dari teman-temannya ini.Martis tadi berpikir, jika Layla dan Selena benar-benar ingin ikut andil bersama Herupa, maka Martis akan sering bersama mereka di markas Herupa.***Keesokan harinya Martis meminta tolong pada Dafantri agar menempelkan spanduk di depan gerbang. Di spanduk itu tertuliskan bahwa siapa saja yang ingin berdonasi, bisa menitipkannya pada Herupa.Ternyata warga di sekitar sangat antusias ketika berjalan dan membaca spanduk di depan gerbang halaman markas Herupa.Baru saja sepuluh menit spanduk itu di pasang, sudah ada sepasang suami istri yang datang dan memberikan sebuah amplop. Sepasang suami istri itu meminta tolong untuk memberikannya pada anak yatim piatu atau fakir miskin. Amplop itu terlihat cukup tebal. Pasti uang yang ada di da
Jendral Sabo mengatakan kalau ia akan menggunakan kekuasaannya di pasukan Keamanan Pemerintah untuk menekan pasukan yang dipimpin oleh Jendral Valdo.Jendral Sabo mengatakan rencana apa yang telah mereka susun.Debi, Veron, Josh dan juga Kenan adalah Bos Kelitih di tiap distrik yang tersisa. Mereka mendengarkan dengan baik rencana yang dikatakan oleh Jendral Sabo.Dan Bos Besar juga mengatakan kalau mereka harus bergerak secepatnya. Karena Jendral Sabo saat ini juga sudah melakukan pergerakan.***Di tempat Jendral Valdo berada, ia tengah berdiskusi dengan Letnan Odele dan beberapa Letnan lainnya. Jendral Valdo mengumpulkan anak buah yang memang benar-benar setia dan berpihak padanya."Jadi Jendral, apa yang harus kita lakukan? Nampaknya pasukan yang dipimpin Jendral Sabo memang benar-benar berkolusi dengan Bos Besar Kelitih," ucap Odele."Aku juga sedang berpikir. Kalian bantu aku memikirkan bagaimana caranya menghadapi Jendral Sabo itu. Kalau kita melawan pasukan yang dipimpin Jendr
Hari ini, Bos besar Kelitih memerintahkan Debi dan yang lainnya untuk menyerang Martis. Mereka sudah mendapatkan informasi yang akurat tentang keberadaan Martis.Dan ketika siang harinya, markas Herupa benar-benar dikepung oleh ratusan Kelitih. Ratusan Kelitih itu dipimpin oleh Debi dan tiga orang lainnya.Sedangkan Tentara bayaran dan anggota Herupa, jika dijumlahkan hanya ada sembilan puluh orang. Perbedaan jumlah antara mereka cukup banyak. Tapi Tentara bayaran dan Herupa tidak gentar sedikitpun."Di mana Martis?! Cepat suruh dia keluar! Jika ia menyerahkan dirinya sekarang, kami tidak akan menyerang kalian!" teriak Debi."Martis tidak ada di sini!" jawab Letnan Roki."Wah, rupanya kalian memiliki Tentara bayaran ya? Hahahaha...! Tapi sayang, hanya dengan jumlah segelintir orang ini, tidak akan mampu menghadapi kami," ucap Veron."Jadi, di Mana Martis?!" tanya Kenan."Martis? Bukankah Martis adalah Ayahmu?" ucap Dafantri."Hahahaha...!" Terdengar suara gelak tawa para Herupa dan T
Martis tadinya berniat untuk menghadapi keempat orang Bos Kelitih itu sendirian. Namun Letnan Roki mengatakan ingin membantunya."Martis, aku tahu kau itu kuat. Tapi, aku juga ingin bertarung. Kalau aku hanya diam saja, sama saja aku makan gaji buta. Pamanmu sudah membayar kami. Jadi kami harus melakukan sesuatu untuk menolongmu. Kalau begitu, kita bagi dua saja. Aku melawan dua orang, dan kau juga lawan dua orang lainnya. Bagaimana?" ucap Letnan Roki."Boleh juga. Kalau begitu baiklah, aku maju!" jawab Martis.Bam!Bugh!Bugh!Bugh!Martis maju untuk menyerang Debi dan Veron."Jangan sombong!" teriak Debi.Boom!Debi balas menyerang Martis menggunakan kekuatan elemen api miliknya.Nyes...!"Aktifkan perisai penetral elemen!" gumam Martis.Tring!"Perisai elemen diaktifkan."Martis mengaktifkan perisai penetral elemen. Mata Debi terbelalak ketika pertama kali melihat kemampuan Martis yang dapat melenyapkan serangan kekuatan elemen miliknya dengan mudah."Sudah aku duga! Jadi, kemampua
Kenan yang terduduk di lantai sampai mundur ketika melihat Letnan Roki berjalan ke arahnya.Srek!Letnan Roki menarik leher Kenan dan kemudian menghempaskan tubuh Kenan ke lantai.Boom!Sangking kerasnya Letnan Roki membanting tubuh Kenan, sampai menghasilkan suara dentuman yang keras.Prok, prok, prok...!Letnan Roki menepuk tangannya untuk membersihkan debu."Selesai...! Mereka lemah. Ternyata Bos Kelitih yang sering disebut-sebutkan di negara ini sangat lemah. Jauh lebih lemah dibanding Bos penjahat yang ada di negaraku," ucap Letnan Roki.Letnan Roki menyeret kedua tubuh Josh dan Kenan dan kemudian ia duduki."Martis..., aku sudah selesai menyelesaikan bagianku. Apa kau ingin aku bantu?" teriak Letnan Roki.Martis melihat ke arah Letnan Roki dan mengacungkan jempolnya.Debi dan Veron memang tidak selemah Josh dan Kenan."Ini dia...," gumam Debi.Slash!Debi menggoreskan pisau beracunnya ke lengan Martis."Aduh!" ucap Martis. Martis melihat bagian lengannya yang tergores oleh pisau
Martis bingung ketika mendengar pertanyaan dari Letnan Roki."Apa maksud Letnan Roki tentang bagaimana dengan kami?" tanya Martis."Apakah kami boleh bergabung juga dengan Herupa?" tanya Letnan Roki."Hah? Apakah Letnan Roki berminat untuk bergabung dengan kami?" tanya Martis terkejut.Martis tahu kalau Letnan Roki adalah orang yang kuat. Martis tidak menyangka kalau Tentara bayaran seperti mereka berminat untuk bergabung dengan Herupa."Tentu saja. Semua anggotaku telah setuju untuk bergabung dengan Herupa. Kami akan berhenti menjadi Tentara bayaran. Jika kau mau menerima kami, maka mulai sekarang kami juga menjadi bagian dari Herupa," ucap Letnan Roki."Tapi Letnan...," ucap Martis."Dan lagi, jangan panggil aku Letnan. Panggil Roki saja tidak apa-apa," ucap Roki."Apakah kalian yakin? Kalau memang yakin, aku akan dengan senang hati menerima kalian," ucap Martis."Kalau begitu, mulai sekarang kami adalah Herupa. Kami bukan lagi Tentara bayaran," ucap Roki."Selamat bergabung di Heru
Ternyata, Roki adalah sepupu dari Odele. Itu berarti, Roki adalah pamannya Martis juga."Apa?! Berarti Roki..., tidak! Maksudku Paman Roki juga adalah Pamanku?" tanya Martis."Itu benar, Martis. Tapi dia memiliki darah campuran. Apakah Ibumu tidak pernah menceritakan tentang keluargamu?" ucap Odele kemudian ia bertanya."Tidak, Ibu ataupun Ayah tidak pernah mau menceritakan tentang keluarga kita. Jadi maafkan aku kalau aku tidak mengenal saudara-saudaraku sendiri, termasuk Paman Roki," jawab Martis."Sudahlah, yang penting sekarang kan kau sudah tahu hubungan antara kita berdua. Oh iya, nanti Anak dan Istriku juga akan aku bawa kemari," ucap Roki."Wah, kalau tidak salah, Reka itu usianya tidak berbeda jauh kan dengan Martis?" tanya Odele."Yah..., sepertinya Martis lebih tua tiga tahun. Martis, aku minta tolong padamu untuk menjaga Anakku nanti, oke?" ucap Roki. Roki membentuk jarinya berbentuk huruf O dan mengarahkannya pada Martis."Eh? Nama Anak Paman adalah Reka? Berarti, dia seo
Tring!"Teknik Penyamaran yang langka berhasil dibeli. Teknik langsung dikuasai secara instan tanpa harus menambah uang."Akhirnya Martis membeli satu teknik langka yang direkomendasikan oleh sistem."Wah, ternyata langsung bisa dikuasai setelah aku membelinya. Pantas saja harganya sangat mahal. Baiklah, aku akan langsung mencobanya,"Martis sudah membaca bagaimana cara menggunakan Teknik Penyamaran ini. Kemudian ia langsung ingin mencobanya.Martis berjalan menghadap cermin yang ada di dalam kamarnya."Baiklah, semoga berhasil," gumam Martis.Cring!Tubuh Martis sempat terasa bergetar beberapa detik. Kemudian wajah Martis langsung berubah. Bukan hanya wajahnya saja, namun seluruh tubuhnya benar-benar berubah dan sama persis dengan orang yang ingin Martis tiru.Ternyata Teknik Penyamaran itu adalah teknik yang dapat merubah tubuh penggunanya menjadi orang lain.Saat ini, Martis memperhatikan wajah dan tubuhnya di depan cermin."Eh? Mirip sekali. Teknik ini akan sangat berguna. Wah...!