Tring!"Teknik Penyamaran yang langka berhasil dibeli. Teknik langsung dikuasai secara instan tanpa harus menambah uang."Akhirnya Martis membeli satu teknik langka yang direkomendasikan oleh sistem."Wah, ternyata langsung bisa dikuasai setelah aku membelinya. Pantas saja harganya sangat mahal. Baiklah, aku akan langsung mencobanya,"Martis sudah membaca bagaimana cara menggunakan Teknik Penyamaran ini. Kemudian ia langsung ingin mencobanya.Martis berjalan menghadap cermin yang ada di dalam kamarnya."Baiklah, semoga berhasil," gumam Martis.Cring!Tubuh Martis sempat terasa bergetar beberapa detik. Kemudian wajah Martis langsung berubah. Bukan hanya wajahnya saja, namun seluruh tubuhnya benar-benar berubah dan sama persis dengan orang yang ingin Martis tiru.Ternyata Teknik Penyamaran itu adalah teknik yang dapat merubah tubuh penggunanya menjadi orang lain.Saat ini, Martis memperhatikan wajah dan tubuhnya di depan cermin."Eh? Mirip sekali. Teknik ini akan sangat berguna. Wah...!
Martis penasaran karena mendengar ada suara keributan."Layla, Selena, ayo kita lihat. Ada keributan apa di sebelah sana ya?" ucap Martis."Baik," jawab Selena dan Layla serempak.Tap!Kartika melihat keributan itu, Martis langsung berlari dan mendekati pria pemilik gerobak. Pemilik gerobak itu langsung melihat ke arah belakang. Pemilik gerobak melihat siapa orang yang berani menahan tangannya ketika ingin memukul orang yang menabrak gerobaknya tadi.Martis melihat di bagian wajah seorang lelaki yang usianya tak muda lagi itu ada beberapa bekas tamparan. Rupanya pemilik gerobak itu menampar wajah lelaki tua itu beberapa kali. Itu membuat Martis marah. Tapi ia menahan amarahnya karena belum tahu dengan jelas bagaimana kejadian yang sebenarnya.Ternyata pemilik gerobak itu marah dan merasa sangat kesal ketika ia meminta uang ganti rugi pada lelaki tua itu namun lelaki tua itu mengatakan kalau dirinya tidak memiliki cukup uang untuk membayar ganti rugi."Siapa kau?!" tanya pemilik geroba
Ternyata Martis merasakan adanya seseorang yang kembali mengintainya. Sejak pertama Martis pergi ke pasar, Martis sengaja mengaktifkan teknik Sensorik miliknya. Dan ternyata benar saja, ada seseorang yang kembali mengintai pergerakan Martis.Tapi kali ini, Martis tidak khawatir sama sekali. Martis mengeluarkan alat penyadap dari tas penyimpanan pada sistem kemudian menjentikkan jarinya dan melepaskan alat penyadap itu.Martis mengetahui di mana pengintai itu berada dan langsung memasukkan alat pelacak tersebut ke dalam tubuh pengintai tersebut.Martis terus memperhatikan gerak-gerik pengintai itu untuk berjaga-jaga. Dan nampaknya rencana Martis berjalan mulus. Pengintai itu tidak menyadari kalau ada alat pelacak yang menempel di tubuhnya."Kali ini siapa lagi? Apakah suruhan Bos Besar Kelitih, atau orang lain?" gumam Martis."Martis, ada apa denganmu? Kenapa kau melamun?" tanya Layla.Ternyata Layla memanggil Martis tapi Martis seperti orang bengong. Alhasil, Layla menyenggol bahu Mar
Martis masih terus memperhatikan sekeliling tempat itu.Tak lama kemudian Martis melihat ada dua orang yang datang dan duduk di kursi yang bersebelahan. Sedangkan pengintai tadi, ia berlutut ketika melihat kedua orang yang baru saja datang itu."Katakan padaku, apa saja yang dilakukan Martis?" tanya salah satu orang itu."Siap Jendral! Aku datang untuk melapor. Martis saat ini memiliki tambahan anggota. Dan Martis juga mendirikan sebuah organisasi yang bernama Herupa. Anak buah Herupa adalah mantan anggota Kelitih. Dan saat ini mereka juga sudah memiliki markas," jawab pengintai itu.Martis terkejut ketika mendengar pengintai itu menyebut kata Jendral."Hah? Jendral? Apakah orang itu salah satu Jendral di Keamanan Pemerintah? Tapi siapa?" gumam Martis."Apakah ada pergerakan lain? Kalau memang tidak, aku akan memberikan perintah yang selanjutnya," ucap Jendral itu."Siap, Jendral! Sementara ini tidak ada pergerakan lainnya!" jawabnya.Martis mencoba menguping pembicaraan Jendral itu n
Kali ini Herupa akan dipimpin oleh Roki. Roki adalah mantan Letnan Tentara Bayaran. Tidak, sebenarnya bawahan Roki masih memanggilnya dengan sebutan Letnan. Martis mempercayakan pada Roki untuk mengarahkan semua anggota Herupa.Setelah mereka selesai menyusun rencana, barulah Martis menghubungi Odele. Martis tidak bertele-tele dan langsung mengatakan pada Odele situasinya. Odele sangat marah ketika mengetahui hal ini. Ia awalnya ingin meminta bantuan Jendral Valdo. Namun Martanto melarangnya. Karena Jendral Sabo tidak menggunakan pasukannya untuk menyerang Martis. Jendral Sabo justru menyewa ratusan Tentara Bayaran untuk menyerang Herupa. Kalau Jendral Valdo mengerahkan pasukannya, pasti ia akan difitnah lagi oleh Jendral Sabo. Sebenarnya itulah tujuan Jendral Sabo. Jendral Sabo ingin menggulingkan Jendral Valdo."Martis, kau lakukan saja apa yang diarahkan oleh Roki. Jangan ragukan kemampuan Roki. Dia itu orang yang hebat. Dia sudah puluhan bahkan ratusan kali menghadapi peperangan d
Dua hari kemudian, markas Herupa benar-benar ramai. Semua anggota Herupa sedang bersiap menunggu kedatangan musuh.Martis sudah tahu kalau hari ini musuh akan mulai bergerak. Itu semua berkat alat pelacak yang berhasil Martis tanamkan pada tubuh Letnan Hitman.Herupa mendapat bantuan dari Roki. Roki yang kemarin menemui Jendral Valdo ternyata di ijinkan untuk mengambil peralatan tempur milik mereka yang disembunyikan. Ternyata Roki menyembunyikan ratusan baju baja elastis. Baju baja elastis itu sangat berguna di dalam pertempuran.Semua anggota Herupa satu persatu dilengkapi beberapa alat pertempuran termasuk baju baja elastis. Baju baja elastis bisa meminimalisir dampak serangan baik dari senjata api maupun serangan kekuatan elemen. Martis juga sempat terkejut ketika pertama kali mengetahui ada barang semacam itu.Setelah tahu, Martis kemudian teringat dengan barang-barang yang ada di dalam tas penyimpanan sistem. Ternyata Martis juga melihat ada baju baja elastis. Ia mendapatkannya
"Ayo serang mereka...!" teriak Roki.Siuw..., duar!Duar, duar, duar!Boom!Brush...!Brak, brak, brak!Jedar!Suara ledakan kembali terdengar di mana-mana. Herupa menyerang balik pasukan Tentara Bayaran itu.Semua anggota Herupa menembakkan kekuatan elemen mereka ke arah musuhnya. Ada elemen air, api, angin, tanah dan juga petir."Bentuk barisan pertahanan!" teriak Letnan Hitman.Bruk, bruk, bruk!Pasukan yang membawa tameng maju dan menahan serangan dari Herupa."Jangan berhenti! Pasukan elemen api maju...!" teriak Roki.Blar, blar, blar!Roki menyuruh anggota Herupa yang memiliki kekuatan elemen api menyerang agar tameng-tameng yang digunakan Tentara Bayaran menjadi panas.Lima menit kemudian, sesuai perkiraan Roki. Semua pasukan Tentara Bayaran yang ada di depan membuang tameng yang mereka pegang karena mulai terasa panas."Sial! Ayo ambil kembali tameng-tameng itu!" teriak Letnan Hitman.Namun ketika mereka mendongak ke atas, ada banyak bebatuan yang datang ke arah mereka.Siuw..
"Sekarang...!" teriak Roki.Siuw...!Brush, brush, brush...!Ada angin yang sangat kencang. Angin-angin itu langsung menerjang dan menerbangkan tubuh pasukan Tentara Bayaran ke udara. Tubuh mereka terombang ambing tertiup angin."Serangan yang selanjutnya...!" teriak Roki lagi.Jelegar!Jelegar!Jelegar!Rupanya Roki menyuruh pengguna elemen petir melancarkan serangannya. Tentara Bayaran yang tubuhnya masih berada di atas udara langsung disambar oleh petir.Gedebugh!Gedebugh!Gedebugh!Herupa berhasil menumbangkan puluhan Tentara Bayaran. Serangan mereka sangat hebat. Berkat Roki, mereka dapat bekerja sama dengan sangat baik."Jangan takut! Ayo maju!" teriak Letnan Hitman. Letnan Hitman semakin marah ketika melihat banyak Tentara Bayaran yang berhasil ditumbangkan oleh Herupa.Melihat ekspresi Letnan Hitman yang muram, Roki kembali menyeringai. Sebenarnya Roki tahu kalau orang yang ada di balik topeng itu adalah Letnan Hitman. Roki bisa tahu karena sangat mengenali suara Letnan Hitma