Dengan langkah mantap, Martis bergerak maju, menghadapi armada pesawat mutan yang lain. Dia mengangkat tangannya, dan tiba-tiba, bola energi bercahaya muncul, memancarkan sinar yang menyilaukan. Dengan gerakan cepat, dia melemparkan bola energi itu ke arah pesawat.Ledakan dahsyat pun terjadi, bola energi itu meledak dan menghancurkan pesawat mutan satu per satu. Tidak ada yang bisa melarikan diri dari serangan Martis. Semua pesawat hancur berkeping-keping, dan yang tersisa hanyalah debu dan asap.'Kekuatan yang menakjubkan,' gumam Michael, matanya terbelalak melihat kekuatan Martis. Roki hanya tersenyum, menikmati pertunjukan kekuatan Martis.Martis yang terlihat berdiri tegak, menghadap ke arah pesawat mutan yang mendekat. Dia mengepalkan tangannya dan tiba-tiba, pedang cahaya muncul dari tangannya. Pedang itu berkilauan, memancarkan aura yang kuat dan menakutkan.Dengan gerakan cepat dan lincah, Martis melompat ke udara, kali ini pedang cahaya di tangannya bergerak sangat cepat. Pe
"Nah, Reka, Michael telah melamarmu, ya? Ini adalah momen yang sangat penting dalam hidupmu. Tentu saja, sebagai ayahmu, aku sangat mendukung kebahagiaanmu. Aku telah melihat betapa baiknya Michael dan bagaimana dia telah membantu kita menjaga perdamaian dunia ini. Jika kau merasa bahwa dia adalah orang yang tepat untukmu, maka aku memberikan restu sepenuh hati. Aku percaya bahwa kalian berdua akan membentuk hubungan yang kuat dan bahagia. Jadi, Reka, jika kau merasa yakin dan bahagia dengan keputusanmu, Ayah akan mendukungmu sepenuhnya. Semoga kalian berdua menjalani kehidupan pernikahan yang indah dan penuh cinta," ungkap Roki jujur."Tapi tunggu dulu. Michael, aku ada satu tantangan untukmu sebelum menikahi Putriku," ucap Roki lagi.Roki ingin memastikan bahwa Michael benar-benar pantas untuk melindungi Reka. Tantangan yang dia berikan adalah mengalahkan salah satu ketua pasukan mutan yang sangat kuat dan berbahaya. Roki percaya bahwa jika Michael mampu mengatasi tantangan ini, mak
Sepertinya Roki tidak terlalu senang melihat Reka dan Michael bermesraan di medan tempur. Tapi mereka berdua dengan cepat menyadari kesalahan mereka dan berjanji untuk fokus pada tugas mereka untuk membasmi para mutan. Mereka bertiga bersatu dalam semangat perjuangan dan berkomitmen untuk melindungi dunia dari ancaman mutan.Dengan semangat yang tinggi, mereka melanjutkan misi menghadapi berbagai rintangan dan pertempuran yang semakin menantang. Reka dan Michael saling mendukung dan melindungi satu sama lain, sambil tetap menjaga fokus pada misi mereka.Dan kali ini, Roki dapat melihat kekompakan antara Reka dan Michael dalam pertempuran. Padahal mereka berdua baru kali ini bertemu, namun bisa langsung cocok."Ada apa, Ayah?" tanya Reka pada ayahnya yang terlihat bengong."Oh, tidak, tidak. Tidak ada apa-apa. Ayo, kita tumpas semua mutan ini!" Roki akhirnya memutuskan bahwa ia akan melampiaskan perasannya pada para mutan.Sedangkan Martis, ternyata ia juga berhasil menemukan sumber ya
Ternyata kabar berita yang Martis terima dari kakeknya adalah tentang pihak Sanis yang mulai panik akan kekalahannya dalam perang ini. Martis merasa sangat senang karena ternyata tim mata-mata yang diutus oleh kakeknya berhasil mencuri informasi penting dari internal pemerintahan negara Sanis."Dr. Aeon, aku memiliki kabar baik hari ini. Alat pelacak yang kita kembangkan ternyata tingkat kesuksesannya mencapai sembilan puluh persen. Aku baru saja mendapatkan informasi baru dari Kakekku." Martis merasa senang karena ternyata ia tengah menguji coba alat barunya yang digunakan untuk kamuflase. Dan ternyata alat itu dapat digunakan dengan sempurna. Penyamaran beberapa mata-mata itu tidak tercium sedikitpun keberadaannya oleh pihak musuh.Dr. Aeon yang duduk di samping Martis pun tersenyum senang dengan kabar baik ini. "Martis, keberhasilan semua pekerjaanku semua ini berkat kerja sama kita yang sangat baik. Aku berharap di masa depan hubungan yang kita jalin ini tetap baik selamanya.""Ta
Tring!"Sistem memiliki sejumlah informasi lanjutan. Silahkan Martis pahami semuanya. Ini adalah fakta kejadian di masa lalu."Sejatinya Martis memang tipe seseorang yang gemar membaca sejarah di masa lalu. Sambil menikmati segelas kopi dan beberapa cemilan, Martis membaca informasi yang tampil di layar sistemnya dengan keseluruhan.'Ternyata Konflik antara Sanis dan Negeri Semangka memiliki beberapa isu utama yang belum terselesaikan. Jadi begitu ya?' gumam Martis.Martis membaca informasi tentang status Yarusalim. Kenyataannya, kedua belah pihak mengklaim Yarusalim sebagai ibu kota mereka. Sanis mengendalikan seluruh kota, tetapi Negeri Semangka mengklaim Yarusalim Timur, yang diduduki pihak Sanis selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, sebagai ibu kota masa depan mereka.Apalagi informasi tentang pengungsi Negeri Semangka. Jutaan pengungsi Negeri Semangka dan keturunan mereka yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka selama perang 1948 dan 1967 masih tinggal di kamp-kamp p
"Oh iya Kak, apa akibat jangka panjang dari Perang Enam Hari terhadap hubungan antara Sanis dan negara-negara Arap tetangganya?" Belum juga dijawab, Reka yang mendadak terpikirkan suatu hal bertanya kepada Martis."Baik Reka, aku akan jawab satu-satu. Perang Enam Hari pada tahun 1967 memiliki dampak yang signifikan dan jangka panjang pada hubungan antara Sanis dan negara-negara Arap tetangganya. Ada beberapa akibat jangka panjangnya." "Satu, perluasan wilayah. Sanis mengambil alih wilayah yang signifikan, termasuk Semenanjung Sinai dan Jalur Gaja dari Mesir, Tepi Barat dan Yarusalim Timur dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah. Meskipun Sanis telah menarik diri dari Sanai dan Gaja, mereka masih mengendalikan Tepi Barat, Yarusalim Timur, dan Golan.""Kedua, ini masalah pengungsi. Perang ini memicu masalah pengungsi, dengan banyak orang Negeri Semangka dan Suriah yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka. Masalah pengungsi ini masih menjadi isu utama dalam konflik
Martis terhenti sejenak, mencari kata-kata yang tepat. "Aku pikir kau masih belum siap untuk hal ini. Tapi aku salah. Aku bangga padamu, Reka. Aku harap dia adalah orang yang tepat untukmu dan bisa menjagamu dengan baik."Reka tersenyum, "Terima kasih, Kak. Aku yakin dia adalah orang yang tepat. Dan jangan khawatir, aku akan selalu menjaga diriku sendiri juga."Mereka berdua kemudian tertawa bersama, merasakan kebahagiaan dan kelegaan yang mendalam. Meski ada rasa sedikit khawatir di hati Martis, namun dia tahu bahwa adiknya sudah cukup dewasa untuk membuat keputusan sendiri."Jadi, kapan aku bisa bertemu dengan calon adik Iparku ini?" tanya Martis dengan nada bercanda.Reka tertawa, "Sabar, Kak. Nanti aku akan mengatur waktu yang tepat untuk kalian bertemu. Aku yakin kalian akan cocok."Mereka berdua kemudian melanjutkan obrolan mereka dengan penuh keceriaan dan tawa. Meski ada sedikit kekhawatiran, namun mereka tahu bahwa ini adalah langkah baru dalam hidup Reka yang harus mereka duk
Mereka muncul di sebuah jalan buntu, dan Martis tampak khawatir."Apa yang terjadi, Kak? Kenapa kita tiba-tiba berada di sini?" tanya Reka.Martis diam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Ada beberapa hal yang harus kamu ketahui, Reka. Kehidupan kita sebenarnya bukan nyata, ini adalah semacam simulasi dalam dunia virtual. Aku dan kakekku bertugas untuk melindungi simulasi ini dari virus yang bisa merusaknya. Dan sekarang, kami menemukan virus itu."Reka sangat terkejut dengan apa yang telah dikatakan oleh Martis. Dia tidak bisa mempercayai bahwa hidupnya selama ini hanyalah simulasi dalam dunia virtual."Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Reka, ketakutan."Sekarang, yang harus kau lakukan adalah menemukan dan menghapus virus itu, sebelum virus itu merusak seluruh simulasi ini," jelas Martis.Reka dan Martis bersama-sama berangkat menuju misi yang berbahaya untuk menyelamatkan dunia virtual mereka. Setelah perjuangan yang sukses dan melelahkan, mereka akhirnya berhasil menghap