Mereka muncul di sebuah jalan buntu, dan Martis tampak khawatir."Apa yang terjadi, Kak? Kenapa kita tiba-tiba berada di sini?" tanya Reka.Martis diam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Ada beberapa hal yang harus kamu ketahui, Reka. Kehidupan kita sebenarnya bukan nyata, ini adalah semacam simulasi dalam dunia virtual. Aku dan kakekku bertugas untuk melindungi simulasi ini dari virus yang bisa merusaknya. Dan sekarang, kami menemukan virus itu."Reka sangat terkejut dengan apa yang telah dikatakan oleh Martis. Dia tidak bisa mempercayai bahwa hidupnya selama ini hanyalah simulasi dalam dunia virtual."Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Reka, ketakutan."Sekarang, yang harus kau lakukan adalah menemukan dan menghapus virus itu, sebelum virus itu merusak seluruh simulasi ini," jelas Martis.Reka dan Martis bersama-sama berangkat menuju misi yang berbahaya untuk menyelamatkan dunia virtual mereka. Setelah perjuangan yang sukses dan melelahkan, mereka akhirnya berhasil menghap
Jadi, orang asing yang menjawab telepon Martis adalah salah satu musuh Martis yang ingin menyerang mental Reka dengan cara membohonginya tentang kematian anak Martis yang bernama Lancelot."Sebenarnya apa yang terjadi? Aku tidak mengerti, apakah orang ini bohong? Tapi aku tidak percaya kalau Lancelot sudah mati. Tidak mungkin Kak Martis tidak memberitahuku tentang berita sepenting itu. Dan lagi, kenapa bisa orang itu yang mengangkat telpon Kak Martis?" Banyak sekali pertanyaan Reka di dalam benaknya."Ah..., aku ragu. Mungkin orang itu adalah salah satu musuh Kak Martis yang memiliki dendam pribadi terhadap Kak Martis dan ingin membuatnya menderita dengan menyebabkan kebingungan dan ketakutan pada kami. Mungkin mereka berusaha mengganggu kehidupan orang-orang terdekat Kak Martis dan mencoba menghancurkan hubungan kami dengan cara yang kejam. Ini tidak akan aku biarkan!" seru Reka, ia sangat marah jika benar orang itu hanya memberikan kabar palsu.'Aku harus mencari cara untuk menyelid
Reka gemetar, ia merasa takut dan cemas. Ia meraba-raba untuk mencari jalan keluar, namun pintu sudah terkunci. Reka berusaha untuk tetap tenang, namun serangan panik semakin mengakrabi dirinya.Saat itulah, orang yang tadi ia interogasi tiba-tiba berbicara, "Kalian semua tak tahu apa yang telah kalian lakukan," ujarnya."Yang mana? Apa maksudmu?" tanya Reka penasaran."Dalam upaya kalian untuk menangkap kami, kalian telah mengganggu sesuatu yang seharusnya tidak kalian ganggu," lanjut orang itu."Lalu apa itu?" tanya Reka masih penasaran.Tiba-tiba, segala sesuatu berubah. Reka merasakan dirinya dihisap keluar dari ruangan kecil itu dan terdorong keluar dari bangunan. Dia menatap ke langit dan mendapati bahwa benda yang lebih besar dari dirinya sedang mengambang di udara. Semua penghuni kota nampak kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa."Apa ini!? Apa yang kalian lakukan!?" pekik Reka.Kemudian, orang yang tadi ia interogasi menjawab, "Kami membangun ini sebagai bentuk pertahana
Namun, ketika Martis tiba di kantor Dr. Aeon dan ia mendapati sosok yang mengguncang keyakinannya. Dr. Aeon, seseorang yang selalu ia jadikan penghubung dan pembimbing, kini menjawab panggilannya dengan suara yang gemetar dan tangis yang tak tertahankan."Martis, aku..., mohon maaf...," ujar Dr. Aeon sambil menundukkan kepalanya.Martis merasa sangat bingung dengan situasi ini. Apa yang terjadi? Di sebelahnya, ada Roki juga nampak menatap penuh penyesalan padanya."Lalu, apa yang terjadi, Dr. Aeon, Paman Roki?" tanya Martis, dengan hati yang berdebar kencang."Aku..., aku tak sengaja mengirimmu ke dalam perangkap yang ada di dalam pusaran waktu," ujar Dr. Aeon sambil memandang ke mata Martis. "Semua ini bagian dari rencana besar yang direncanakan oleh orang Miara, dan kau menjadi korban pertamanya."Duar!Martis merasa dunianya runtuh, ia yang selama ini percaya pada Dr. Aeon, kini harus menghadapi kenyataan yang kejam bahwa dirinya hanya alat yang digunakan oleh orang Miara."Dr. Aeo
Martis, dengan hati-hati dan tenang, mulai mengaktifkan teknik ilusinya. Dia menutup matanya, merasakan aliran energi di sekelilingnya. Dia merasakan segel-segel yang ada, merasakan bagaimana mereka mengikat dan membatasi ruang di sekitarnya. Dia merasakan bagaimana mereka menciptakan ilusi yang membingungkan dan menyesatkan."Aku akan menggabungkan dua teknik. Dengan ini aku pasti dapat mengelabuinya." Kemudian, Martis mulai menggabungkan teknik bayangannya dengan teknik ilusi. Dia menciptakan bayangan menjadi orang lain, yaitu Raja Orc. Bayangan yang tampak nyata dan hidup. Bayangan itu bergerak dan berperilaku seperti Raja Orc, menarik perhatian segel-segel dan pengguna teknik ilusi.Sementara bayangannya menarik perhatian, Martis yang asli mulai bergerak. Dia bergerak diam-diam, menghindari deteksi. Dia mendekati segel-segel satu per satu, merusak mereka dengan tenaga dalamnya. Setiap segel yang hancur melemahkan ilusi, membuatnya lebih mudah bagi Martis untuk melihat dan bergerak
Orang yang muncul dari balik portal itu adalah seorang prajurit legendaris bangsa Miara. Dia dikenal karena keberaniannya dan kekuatan yang luar biasa. Prajurit ini adalah teman lama dari orang Miara yang Martis hadapi tadi dan mereka memang selalu berjuang bersama dalam banyak pertempuran.Prajurit legendaris itu bernama Grogolan. Dan dengan zirah perangnya yang berkilauan serta pedang besar di tangannya, ia melangkah keluar dari portal. Wajahnya yang tegas dan tatapan matanya yang tajam membuat Martis merasa terintimidasi."Hey kau," kata Grogolan dengan suara yang dalam dan berwibawa, "Kau tidak akan bisa melukai temanku lagi!"Dengan itu, Grogolan melangkah maju guna bersiap untuk menghadapi Martis dan berupaya melindungi temannya yang mengirim sinyal darurat.Akan tetapi, setelah Grogolan, ada dua orang lainnya juga yang muncul dari portal. Mereka adalah Leri dan Rayon, dua sahabat yang selalu berjuang bersama Grogolan.Leri adalah seorang penyihir muda yang dikenal karena kekuat
Martis merasa lega saat teknik rahasia tersebut berhasil diaktifkan. Ternyata teknik itu adalah teknik yang mampu menciptakan golem."Yosh...! Teknik ini berhasil aku gunakan dengan baik. Aku akan menyempurnakannya," ucap Martis yang nampak bersemangat.Kemudian, Golem yang ada di dekatnya langsung berubah menjadi sosok yang lebih besar dengan lengan dan kaki yang lebih panjang. Tidak hanya itu, ada juga penambahan kekuatan dan kecepatan dari golem tersebut."Bagaimana bisa!? Itu adalah Golem!" ucap Leri dengan kedua mata terbelalak. Begitu juga dengan kedua musuh Martis yang lainnya juga, mereka merasa terkejut atas kehadiran sosok Golem yang tiba-tiba muncul entah dari mana."Benar, bagaimana bisa seorang manusia menghadirkan Golem dalam sekejap seperti ini!? Kurang ajar! Golem itu adalah makhluk suci! Tidak pantas bagi seorang manusia rendahan seperti kalian memanfaatkan kekuatannya!" Entah kenapa, Grogolan nampak sangat marah saat melihat Martis dapat mengendalikan Golem dengan beb
Dengan nafas yang terengah-engah, Martis berusaha menenangkan dirinya. Ia harus berpikir jernih di tengah situasi yang kacau ini. Ia menatap tajam ke arah Rayon, Leri, dan Grogolan, yang tampaknya semakin kuat dengan setiap detik yang berlalu.'Tidak ada pilihan lain,' gumam Martis pada dirinya sendiri. Ia kembali melangkah maju untuk menghadapi ketiga musuhnya."Kalian mungkin berpikir bahwa kalian adalah makhluk suci, tetapi kalian lupa satu hal," kata Martis, suaranya bergema di seluruh area. "Kita semua ini sama. Kita semua memiliki kekuatan dalam diri kita. Dan aku akan membuktikannya."Dengan itu, Martis melepaskan kekuatan yang sejak tadi ia coba redam. Cahaya terang kemudian memancar dari tubuhnya, menyilaukan mata semua orang di sana. Ketiga musuhnya terkejut sampai tak sadar kalau tubuh mereka bergetar dan mundur beberapa langkah.Martis melihat ini sebagai kesempatan. Ia melompat maju, menyerang dengan kekuatan penuh. Pertarungan sengit pun dimulai.Sementara itu, di tempat