Kemudian Natanpenyu pergi dengan membawa anak kecil tadi. Sedangkan Martis terpaksa bertarung melawan ketiga musuhnya. Ia ingin mengejar Natanpenyu tapi terus dihalau oleh ketiga orang tadi.Dalam keadaan yang sulit, Martis yang kuat menghadapi ketiga musuhnya yang masih tersisa. Dia memusatkan perhatiannya pada pertarungan ini, sambil berusaha menjaga kekuatan dan stamina yang tersisa. Martis mengambil napas dalam-dalam, memfokuskan pikirannya, dan mempersiapkan serangan berikutnya.Dengan gerakan yang lincah dan penuh keahlian, Martis menghindari setiap serangan musuh dengan kecepatan kilat. Dia melompat, berguling, dan mengelak dengan keahlian yang memukau. Sementara itu, ketiga musuhnya semakin frustrasi karena tidak bisa mengenai Martis. Mereka semakin bertekad untuk mengalahkannya.'Ririn, keluarkan pedang suciku!'Tiba-tiba, Martis mengambil posisi bertahan yang kuat. Dia mengayunkan pedangnya dengan kecepatan yang luar biasa, menghasilkan serangkaian serangan yang meluluhlanta
Situasi tampaknya semakin serius. Martis dan Reka harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan baru ini. Mereka harus bergerak cepat dan efisien untuk menghentikan Mamarika yang ingin mengirimkan bantuan senjata kepada Sanis."Baiklah, Kak. Aku siap," jawab Reka, berdiri dan menatap Martis dengan tekad yang kuat di matanya. Dia menyerahkan anak kecil itu kepada salah satu anggota pasukan Martis yang dipercaya, lalu bergabung dengan Martis.Mereka berdua bergerak cepat menuju area laut hitam, mempersiapkan diri untuk misi penting yang akan mereka hadapi. Mereka tahu bahwa mereka harus berhasil dalam misi ini untuk mencegah perang semakin meluas dan melindungi orang-orang yang mereka cintai.Sementara itu, pasukan Martis yang lain juga bergerak cepat untuk menghalau Mamarika. Mereka berjuang dengan keberanian dan kekuatan, bertekad untuk melindungi negara mereka dari ancaman yang semakin besar.Situasi memang sulit, tetapi Martis, Reka, dan pasukan mereka tidak akan menyerah. Mereka ak
Martis dan Reka saling melirik dengan tatapan penuh percaya diri. Mereka tahu setiap keputusan yang mereka ambil bisa berdampak besar bagi pasukannya. Pasukan mereka mempersiapkan diri dengan cepat, sabar menunggu perintah selanjutnya dari para pemimpin mereka."Ayo teman-teman, inilah saatnya untuk kita kembali beraksi menaklukkan negara Sanis dan membebaskan kekejaman yang mereka lakukan terhadap Negeri Semangka." Sesaat kemudian, Martis memberikan instruksi dengan tegas dan jelas. Pasukannya pun bersiap-siap, lalu menaklukkan rintangan pertama dengan mudah. Mereka menyusup ke wilayah musuh dengan cekatan, tanpa terlihat atau didengar."Kak Martis, tunggu sebentar." Reka memberikan isyarat bahwa mereka harus menunggu di balik semak-semak dan mengevaluasi posisi musuh."Ayo, sekarang...!" Setelah menyelesaikan analisis, Martis dan Reka bersama-sama merencanakan serangan yang mematikan. Pasukan mereka mulai bekerja sama dan dengan mantap menyerang musuh.Tetapi, medan perang selalu be
Setelah beberapa saat istirahat, Martis dan Reka terkejut ketika mereka melihat kedua musuh mereka bangkit kembali dengan semangat baru. Kedua musuh itu menatap Martis dan Reka dengan penuh tekad, siap untuk melanjutkan pertarungan.Musuh pertama yang pria tersenyum sinis, "Kalian berdua tidak akan bisa menghentikan kami begitu saja. Kami akan membuktikan bahwa kekuatan kalian tidak sebanding dengan keinginan kami untuk menghancurkan kalian!"Martis menjawab dengan tegas, "Kami juga tentu tidak akan menyerah begitu saja! Kami telah melewati banyak rintangan dan tidak akan mundur sekarang. Kekompakan dan keberanian kamilah yang akan mengalahkan kalian!"Dengan itu, pertarungan kembali dimulai. Martis dan musuh pertama saling berhadapan, melancarkan serangan dan menghindari serangan satu sama lain dengan gerakan yang lebih lincah. Percikan energi dan suara benturan kembali terdengar di sekitar mereka, menciptakan pertarungan yang spektakuler dan tegang.Sementara itu, Reka menghadapi mu
Martis, Reka, Roki, dan Michael saling memandang, menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Mereka mengikuti pandangan Martis ke arah langit dan melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan.Dari kejauhan, mereka melihat sekutu musuh yang datang dengan cepat. Mereka melihat armada pesawat tempur yang terbang di langit, menandakan bahwa pertempuran mereka belum berakhir."Kita harus segera bersiap-siap," kata Reka dengan serius. "Ini mungkin hanya awal dari pertempuran yang lebih besar."Martis mengangguk setuju, "Kita tidak boleh lengah. Kita harus mempersiapkan diri dan menghadapi ancaman ini dengan menyatukan kekuatan kita."Roki menambahkan, "Kita telah membuktikan bahwa kita adalah tim yang tak terkalahkan. Kita harus tetap bersatu dan melindungi satu sama lain."Michael mengangkat kepalanya dengan tekad yang kuat, "Kami siap menghadapi apapun yang datang. Kita akan menghadapi tantangan ini bersama-sama."Dengan semangat yang tak tergoyahkan, Martis, Reka, Roki, dan Michael bersiap
Martis, yang dikenal sebagai seorang pahlawan yang kuat dan bijaksana, memiliki kekuatan khusus yang dia peroleh dari kakeknya. Dia mampu membuka portal dimensi dengan mengumpulkan energi dari sekitarnya dan mengarahkannya ke satu titik. Proses ini membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi dan kekuatan fisik yang luar biasa.Untuk memanggil Raja Orc, Martis menggunakan mantra kuno yang diajarkan oleh kakeknya juga menggunakan alat yang Raja Orc berikan padanya. Mantra ini memiliki resonansi khusus yang hanya bisa didengar oleh Raja Orc dan pasukannya dan berfungsi untuk menggunakan alat khusus yang Raja Orc berikan. Ketika mantra ini diucapkan, Raja Orc akan merasakan panggilan dan tahu bahwa dia dibutuhkan lalu segera muncul dari portal dimensi yang dihasilkan oleh alat khusus itu.Namun, semua ini bukanlah tugas yang mudah. Martis harus memastikan bahwa dia tidak terganggu selama proses ini, karena setiap gangguan bisa berakibat fatal. Itulah sebabnya dia meminta Roki dan yang lain
Dengan langkah mantap, Martis bergerak maju, menghadapi armada pesawat mutan yang lain. Dia mengangkat tangannya, dan tiba-tiba, bola energi bercahaya muncul, memancarkan sinar yang menyilaukan. Dengan gerakan cepat, dia melemparkan bola energi itu ke arah pesawat.Ledakan dahsyat pun terjadi, bola energi itu meledak dan menghancurkan pesawat mutan satu per satu. Tidak ada yang bisa melarikan diri dari serangan Martis. Semua pesawat hancur berkeping-keping, dan yang tersisa hanyalah debu dan asap.'Kekuatan yang menakjubkan,' gumam Michael, matanya terbelalak melihat kekuatan Martis. Roki hanya tersenyum, menikmati pertunjukan kekuatan Martis.Martis yang terlihat berdiri tegak, menghadap ke arah pesawat mutan yang mendekat. Dia mengepalkan tangannya dan tiba-tiba, pedang cahaya muncul dari tangannya. Pedang itu berkilauan, memancarkan aura yang kuat dan menakutkan.Dengan gerakan cepat dan lincah, Martis melompat ke udara, kali ini pedang cahaya di tangannya bergerak sangat cepat. Pe
"Nah, Reka, Michael telah melamarmu, ya? Ini adalah momen yang sangat penting dalam hidupmu. Tentu saja, sebagai ayahmu, aku sangat mendukung kebahagiaanmu. Aku telah melihat betapa baiknya Michael dan bagaimana dia telah membantu kita menjaga perdamaian dunia ini. Jika kau merasa bahwa dia adalah orang yang tepat untukmu, maka aku memberikan restu sepenuh hati. Aku percaya bahwa kalian berdua akan membentuk hubungan yang kuat dan bahagia. Jadi, Reka, jika kau merasa yakin dan bahagia dengan keputusanmu, Ayah akan mendukungmu sepenuhnya. Semoga kalian berdua menjalani kehidupan pernikahan yang indah dan penuh cinta," ungkap Roki jujur."Tapi tunggu dulu. Michael, aku ada satu tantangan untukmu sebelum menikahi Putriku," ucap Roki lagi.Roki ingin memastikan bahwa Michael benar-benar pantas untuk melindungi Reka. Tantangan yang dia berikan adalah mengalahkan salah satu ketua pasukan mutan yang sangat kuat dan berbahaya. Roki percaya bahwa jika Michael mampu mengatasi tantangan ini, mak