Kemudian Vlidimar menjelaskan lagi kepada semuanya. "Menghadapi musuh berbasis nuklir memang merupakan tantangan yang sangat kompleks dan serius. Ada beberapa langkah yang dapat membantu dalam menentukan strategi terbaik. Cobalah terlebih dahulu evaluasi kemampuan musuh. Hal ini sangat penting untuk memahami kemampuan dan kekuatan musuh. Tinjau kemampuan nuklir mereka, termasuk jumlah dan jenis senjata yang mereka miliki, jangkauan, dan potensi kerusakan. Juga, perhatikan kemampuan pertahanan mereka dan sistem peluncuran yang mereka miliki."Kemudian dilanjutkan dengan Kimjujun. "Ada lagi analisis ancaman. Lakukan analisis mendalam tentang ancaman yang kita hadapi. Pertimbangkan kemungkinan serangan nuklir, target yang mungkin, dan skenario yang dapat terjadi. Identifikasi titik lemah musuh yang dapat dieksploitasi.""Kalau begitu, kita harus mengembangkan strategi pertahanan. Kita harus fokus pada pengembangan strategi pertahanan yang kuat. Ini bisa melibatkan penguatan pertahanan ud
Setelah mendapat pesan dari kakeknya dan merasa terkejut, Martis sejenak merenung dan mempertimbangkan saran dan kekhawatiran yang telah dikemukakan. Dia menyadari bahwa tindakan menyerang sendirian dengan menghadapi senjata nuklir adalah pilihan yang sangat berisiko dan berbahaya terhadap lingkungan dan warga sipil.Setelah berpikir dengan matang, Martis memutuskan untuk tidak melanjutkan rencananya untuk menyerang sendirian. Dia menyadari bahwa penggunaan serangan dengan menggunakan senjata nuklir akan berdampak besar dan dapat menyebabkan kerusakan yang tak terbayangkan.Martis memutuskan untuk mencari solusi lain yang lebih damai dan berkelanjutan untuk menghadapi situasi yang sulit. Dia akan mencoba untuk berkomunikasi dengan pihak berwenang, mencari bantuan dari ahli keamanan, atau mencari cara lain untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang terlibat, serta pemahaman bahwa tindakan kekera
Setelah menemukan informasi tersebut, Reka langsung melaporkan temuannya kepada Martis. Mereka kemudian berdiskusi mengenai informasi tersebut dan mencoba memahami apa tujuan orang itu. Bukti yang ditemukan Reka ini meningkatkan intensitas kecurigaan Martis terhadap orang itu. Mereka semakin terdorong untuk mencari kebenaran dan mencari cara untuk menghadapi musuh mereka dengan lebih efektif. Informasi yang ditemukan oleh Reka ini merupakan petunjuk yang sangat penting bagi Martis untuk mengungkap kebenaran dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Informasi tersebut mungkin menjadi kunci dalam merumuskan strategi.Kemudian Reka dan Martis melanjutkan berkomunikasi melewati sistemnya. "Reka, berdasarkan informasi yang kamu berikan, kita menemukan beberapa bukti dan informasi yang menghubungkan orang ini dengan Sanis."Reka pun menjawab, "Iya, Kak, benar. Orang itu ternyata memang mata-mata yang menyamar dan bergabung dengan kelompok aktivis perdamaian. Apa yang akan kita lakukan,
Percakapan antara Martis dan Zakel akhirnya masuk dalam situasi yang semakin tegang. Martis, dengan ketenangan mencoba untuk menjaga komunikasi dengan Zakel, yang semakin marah dan frustrasi setelah bukti-bukti yang Martis tunjukkan. "Zakel, aku mengerti bahwa ini mungkin sulit untuk diterima, tapi bukti yang ada menunjukkan bahwa kamu adalah mata-mata dari Sanis. Aku ingin mendengar darimu tentang hal ini. Mengapa kamu melakukan ini?"Zakel, dengan wajah yang memancarkan kemarahan, menatap Martis dengan tatapan tajam. "Kalian semua mengira bahwa aku adalah mata-mata?! Kalian tidak mengerti apa-apa! Aku telah berjuang untuk perdamaian dan keadilan selama ini!""Zakel, aku memahami bahwa kamu merasa marah dan tidak puas dengan tuduhan ini. Tapi bukti yang ada tidak bisa diabaikan. Aku ingin mendengar ceritamu. Apakah ada alasan khusus mengapa kamu melakukan ini?"Zakel, dengan nada yang semakin meninggi, mulai menunjuk Martis dengan penuh kemarahan. "Kau tidak tahu apa-apa! Aku melakuk
Setelah situasi yang tegang dan serangan tak terduga dari Zakel, Martis dengan bijaksana memutuskan untuk menahan Zakel. Tindakan Zakel yang membahayakan orang lain tidak dapat dibiarkan terus berlanjut.Martis dengan hati-hati mendekati Zakel yang sudah terkendali. Dia menggunakan keahliannya dalam pertahanan diri untuk menangani situasi ini dengan aman. Martis dan anggota kelompok aktivis perdamaian lainnya bekerja sama untuk mengamankan Zakel dan memastikan bahwa dia tidak dapat melanjutkan serangannya.Martis, dengan suara yang tenang dan penuh pengertian, menjelaskan kepada Zakel mengapa tindakannya tidak dapat diterima dan mengapa dia harus ditahan. "Zakel, tindakanmu telah membahayakan keselamatan orang lain. Kami harus mengambil tindakan untuk melindungi diri kami sendiri dan melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang yang berkompeten. Kami ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara damai, tetapi tindakanmu tidak dapat dibiarkan tanpa konsekuensi."Martis dan anggota kelo
Martis melihat perasaan campur aduk dalam wajah Zakel, dan dia memahami betapa sulitnya situasi ini bagi Zakel. Dia ingin memberikan dukungan dan harapan kepada Zakel dalam momen ini yang penuh penyesalan."Zakel, aku tahu bahwa kamu merasa menyesal atas apa yang telah terjadi. Tapi ingatlah, kita semua pasti pernah membuat kesalahan. Yang penting sekarang adalah bagaimana kita belajar dari kesalahan tersebut dan berusaha memperbaikinya. Aku dan tim akan berada di sini untukmu, untuk melindungi keluargamu dan membantu kamu menemukan jalan keluar dari situasi ini."Zakel mengangguk dengan perasaan campur aduk, menggambarkan rasa harap dan keraguan yang ada dalam dirinya. "Terima kasih, Martis. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa membalas kebaikanmu dan kelompokmu setelah apa yang aku lakukan. Aku ingin memperbaiki segalanya, termasuk kesalahan-kesalahan yang aku buat.""Zakel, penting untuk kita semua belajar dari masa lalu dan melangkah maju. Kita tidak bisa mengubah apa yang telah terj
Tidak bisa dipungkiri bahwa pihak Sanis ini memang kejam dan tidak memiliki hati nurani. Tetapi dengan keberaniannya, Martis sangat yakin akan dapat menghadapi Sanis dengan baik. Dan untuk saat ini, yang Martis harapkan agar mereka dapat menemukan tempat yang lebih aman untuk melindungi diri Zakel dan keluarga Zakel dari ancaman negara Sanis.Kemudian, Martis langsung menuju titik lokasi di mana pasukan Sanis akan menyerang. Dan ketika tiba di sana, Martis juga bertemu dengan Alan, salah satu temannya yang ahli dalam bidang hacker. "Alan, lama tak jumpa. Jadi bagaimana menurutmu? Apakah kau bisa membantuku untuk menghalau serangan rudal yang akan dilancarkan oleh Sanis kemari?" tanya Martis yang sebelumnya menyapa Alan."Hey Martis, apakah kau meremehkan kemampuanku? Hem?" sahut Alan.Martis pun tertawa kecil dan menepuk bahu Alan. "Alan, aku hanya khawatir kemampuanmu menumpuk setelah sekian lama kita gak jumpa."Alan membalasnya dengan tinjuan kecil ke dada Martis. "Sial! jangan pan
Karena serangan pertamanya gagal, dan malah berbalik ke pihaknya sendiri, Letnan Isriwil kali ini benar-benar akan menyerang menggunakan rudal nuklirnya. "Perintahkan semua pasukan untuk mundur dengan cepat. Aku akan menyerang ke wilayah itu dengan rudal nuklir!" seru Letnan Isriwil kepada salah satu prajuritnya.Suasana di pasukan yang dipimpin oleh Letnan Isriwil juga ikut menjadi tegang. Sebab, waktu untuk menarik mundur pasukan tidak bisa secepat itu."Sial! Apa yang dipikirkan oleh Letnan itu?! Apakah ia ingin mengorbankan prajuritnya lagi?!" Salah satu anak buah Letnan Isriwil menggerutu kepada temannya."Entahlah, sebenarnya aku juga tidak ingin melakukan peperangan ini. Aku merasa ada yang janggal antara kabar dan berita yang kita terima dengan fakta yang terjadi." Temannya ikut menyahuti."Kalau begitu ayo cepat kita tarik mundur Tim A dan Tim B. Mereka adalah Tim yang paling dekat dengan titik serangan rudal nuklir." Dengan jantung yang berdebar kencang beberapa kali lipat,