"Aku ingat betul, Kak Martis. Konflik dengan negara Mamarika memang pernah menjadi momen sulit bagi kita," kata Reka dengan ekspresi serius. "Jadi, jika negara Mamarika terlibat dalam rencana serangan Bayangan Hitam, situasinya bisa menjadi lebih rumit dan berbahaya."Martis mengangguk setuju. "Kita harus berhati-hati dan siap menghadapi tantangan ini. Melibatkan negara adidaya militer seperti Mamarika bisa membuat situasinya semakin kompleks dan meningkatkan risiko bagi kita."Reka menatap Martis dengan penuh kekhawatiran. "Apakah kita memiliki rencana khusus untuk menghadapi konflik dengan negara Mamarika? Bagaimana kita bisa mengatasi situasi yang begitu rumit ini?"Martis merenung sejenak sebelum menjawab. "Kita harus mencari cara untuk berkomunikasi dengan negara Mamarika dan menjelaskan situasi yang sebenarnya. Mungkin ada kesalahpahaman atau informasi yang tidak akurat yang perlu kita klarifikasi. Selain itu, kita juga harus membangun aliansi dengan negara-negara lain yang mend
Setelah berhasil menggagalkan rencana serangan Bayangan Hitam, Martis dan pemimpin negara-negara dalam aliansi mengambil langkah-langkah untuk kebaikan. Negara-negara dalam aliansi akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap jaringan dan individu yang terlibat dalam rencana serangan Bayangan Hitam. Mereka akan bekerja sama dengan aparat keamanan dan intelijen untuk mengumpulkan bukti dan menangkap pelaku. Setelah itu, mereka akan memastikan bahwa para pelaku menerima hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.Setelah menghadapi ancaman Bayangan Hitam, negara-negara dalam aliansi akan fokus pada pemulihan dan rekonstruksi. Mereka akan membantu daerah yang terdampak untuk memulihkan infrastruktur yang rusak dan membantu masyarakat yang terkena dampak untuk mendapatkan kehidupan normal kembali. Bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi akan diberikan untuk memulihkan stabilitas dan kehidupan sehari-hari.Negara-negara dalam aliansi akan meningkatkan langkah-langkah keam
Kerjasama antara negara-negara dalam aliansi dalam menghadapi ancaman keamanan memiliki berbagai manfaat yang signifikan.Kerjasama antara negara-negara dalam aliansi memungkinkan mereka untuk membangun keamanan bersama. Dengan saling mendukung dan melengkapi dalam menghadapi ancaman, negara-negara tersebut dapat meningkatkan efektivitas upaya keamanan mereka. Mereka dapat berbagi intelijen, sumber daya, dan keahlian untuk menghadapi ancaman secara lebih efisien.Kerjasama memungkinkan negara-negara untuk saling berbagi informasi terkait ancaman keamanan. Pertukaran informasi ini dapat membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang kelompok teroris, jaringan ekstremis, dan metode serangan yang digunakan. Dengan informasi yang lebih lengkap dan akurat, negara-negara dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam mencegah dan mengatasi ancaman.Dengan kerjasama, negara-negara dalam aliansi dapat menggabungkan kekuatan mereka untuk menghadapi ancaman keamanan. Mereka dapat mem
"Hahaha, maaf ya Reka, aku lupa kalau kamu belum tahu tentang Malaikat. Malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan oleh Tuhan untuk melaksanakan tugas-tugas khusus. Mereka memiliki kekuatan luar biasa dan sering kali dianggap sebagai pelayan Tuhan yang membantu manusia dalam berbagai cara," ucap Martis menjawab pertanyaan Reka.Lalu Martis melanjutkan ceritanya kepada Reka, "Kala itu, katanya salam pembuatan terowongan silaturahmi, Malaikat dikatakan membantu dalam pembangunan terowongan ini. Konon, mereka menggunakan kekuatan mereka untuk menggali dan membangun terowongan ini dengan cepat dan efisien. Meskipun kita tidak bisa melihat Malaikat secara langsung, banyak orang yang percaya pada keberadaan mereka dan memandang mereka sebagai makhluk yang kuat dan hebat." "Tapi, tentu saja, ini adalah cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi, jadi tidak ada bukti yang pasti tentang keberadaan Malaikat ini. Tapi tetap saja, cerita ini menambah keajaiban dan keindahan terowongan si
Martis bercerita banyak kepada Reka tentang Terowongan Silaturahmi yang berkaitan dengan konflik antara Negeri Semangka dan Negara Sanis. "Hem..., jadi Kak, kalau begitu sebenarnya yang salah itu Negeri Semangka, atau Negara Sanis?" tanya Reka lagi, dengan wajah yang masih sama seperti sebelumnya, wajah ingin tahu."Kalau menurut sejarah yang tertuliskan di satu kitab agama Islam, tentu saja Negara Sanis lah yang salah. Mereka itu pendatang yang dipersilahkan bertempat tinggal di wilayah Negeri Semangka, namun lambat laun mereka justru ingin menguasai wilayah Negeri Semangka. Dan parahnya lagi, sudah banyak sekali nyawa rakyat Negeri Semangka yang telah menjadi korban atas kekejaman Negara Sanis ini. Nah, dan saat inilah kita sebagai negara aliansi akan bergerak membantu penindasan yang sudah terlalu kejam ini," jawab Martis."Oh..., jadi begitu ya, Kak? Sekarang aku sudah tahu kebenarannya. Tapi Kak, bagaimana cara kita menghadapi negara Adidaya yang membantu negara Sanis itu? Aku me
Dan ternyata, benda yang jatuh itu adalah sebuah drone milik negara Sanis. Setelah drone itu ditembak jatuh oleh Reka, Martis dan Reka mendekati lokasi jatuhnya drone untuk menyelidiki lebih lanjut. Mereka mencari tanda-tanda atau informasi yang dapat mengungkapkan tujuan dan maksud di balik pengintaian dari negara Sanis. Mereka juga akan berusaha untuk mengumpulkan bukti yang kuat agar dapat membela Negeri Semangka dan mengungkap kebenaran kepada aliansi.Setelah mendekati lokasi jatuhnya drone, Martis dan Reka segera melakukan beberapa hal. Pertama, mereka akan memeriksa drone tersebut untuk melihat apakah ada informasi yang dapat mereka peroleh dari sana, seperti logo atau tanda pengenal yang dapat mengungkap identitas pihak yang mengendalikan drone tersebut. Selain itu, mereka juga akan mencari jejak atau petunjuk lain yang dapat membantu mereka mengungkap tujuan pengintaian oleh negara Sanis."Reka, lihatlah logo yang ada pada drone ini. Ini adalah logo Negara Mamarika dan ada pu
Martis dengan suara tegas menjawab, "Siapa kalian dan apa yang kalian inginkan? Kami hanya melewati wilayah ini dengan tujuan damai."Pemimpin Pasukan Sanis dengan nada sombong membalas, "Kalian berdua adalah mata-mata dari Negeri Semangka, bukan?! Kami tidak akan membiarkan kalian melangkah lebih jauh. Serahkan diri kalian atau hadapilah konsekuensinya!"Lalu Reka dengan penuh keyakinan menyangkal, "Kami bukanlah mata-mata. Kami hanya ingin membela kebenaran dan melindungi rakyat Negeri Semangka dari ketidakadilan yang dilakukan oleh negara Sanis. Kami tidak akan mundur!" seru Reka dengan kedua mata yang menatap tajam ke sekeliling mereka.Martis dengan tekad yang bulat pun tidak mau kalah. "Kami siap melawan jika itu yang kalian inginkan. Tapi ingatlah, kekuatan sejati tidak hanya terletak pada senjata, tetapi juga pada kebenaran dan keadilan. Kami akan membuktikan hal itu kepada kalian."Kemudian Pemimpin Pasukan Sanis dengan nada meremehkan menyahutinya, "Kalian berdua hanyalah du
"Baiklah, Kak Martis. Aku akan membantumu," jawab Reka dengan semangat. Mereka berdua kemudian mulai mengikat para tentara Sanis yang masih hidup untuk diinterogasi.Butuh waktu beberapa puluh menit untuk Martis dan Reka menunggu musuh yang mereka sandera agar kembali sadarkan diri.Byur...!Karena tidak sabar, Reka akhirnya mengguyur mereka dengan seember air.Usaha Reka untuk membuat mereka sadar berhasil. Dan saat mereka membuka kedua mata masing-masing, wajah mereka sangat terkejut."A-apa yang kalian inginkan? Di-di mana ini?" tanya salah satu pria dengan gugup."Kau tidak berhak bertanya kepada kami. Yang berhak bertanya adalah kami. Tugas kalian saat ini hanyalah menjawab semua pertanyaan kami dengan jujur. Kalau tidak, kalian lihat itu!" seru Reka dengan wajah yang dipenuhi amarah.Ketiga pria itu melihat ke arah yang Reka tunjuk. Ternyata di sana ada sebuah karung putih yang di dalamnya terbungkus sesuatu. Dan dari karung itu berceceran darah berwarna merah yang masih segar.
Martis pun terkejut dengan jawaban tersebut. Bagaimana mungkin Phynoglip yang begitu kuat dan misterius, ternyata hanya sebuah ciptaan manusia biasa? Namun, sistem juga menjelaskan bahwa kekuatan dan keajaiban Phynoglip tidaklah hanya sebatas itu. Ada sesuatu yang lebih dalam dan misterius yang belum terungkap."Jadi, berita tentang Phynoglip yang tersebar selama ini adalah salah? Lalu, apa hubungannya dengan kekuatan 'D' ?"Kemudian, Martis melanjutkan membaca catatan tersebut. Di dalamnya terdapat jawaban atas pertanyaan lainnya yang selama ini menghantuinya. Mengenai kekuatan Phynoglip, asal-usulnya, tujuan sebenarnya, dan bagaimana cara untuk mengungkap misteri di balik keberadaannya. Semua jawaban itu membuat Martis semakin penasaran.Dengan semangat yang baru, Martis memutuskan untuk mencari bantuan dari Phynoglip kecil yang tadi telah menawarkan bantuannya. Dengan bantuan mereka, Martis berharap dapat menemukan cara untuk mengungkap semua misteri yang menyelimuti Phynoglip. Pa
Keesokan harinya, Martis pun siuman. Dia memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing setelah semalam penuh tak sadarkan diri. Saat dia membuka mata, dia merasa terkejut melihat keadaan di sekelilingnya. "Wow, apa yang terjadi?" tanya Martis sambil mengucek matanya untuk memastikan dia tidak bermimpi. Dia melihat bahwa semua Phynoglip yang tadinya memiliki ukuran cukup besar, kini berubah hanya seukuran telapak tangan pria dewasa. Di hadapannya, ada beberapa Phynoglip kecil yang berserakan di lantai. "Hei, apa yang terjadi? Kenapa kalian semua berubah menjadi kecil seperti ini?" tanya Martis penuh penasaran. Yang tak disangka oleh Martis ternyata ada suara jawaban dari salah satu Phynoglip kecil dengan berwarna hijau menjawab. "Kami juga tidak tahu, Martis. Tiba-tiba saja pagi ini, kami semua berubah ukuran menjadi kecil seperti ini. Kelihatannya ini adalah dampak dari ulahmu kemarin."Martis melompat ke belakang karena sangat terkejut. "Hah...?! Ka-kau..., bisa bersuara...
Martis tersenyum puas, melihat usahanya berbuahkan hasil dengan cepat. Dia merasa bangga dengan apa yang dilihatnya saat ini. Namun, tiba-tiba ada suara aneh yang terdengar di kejauhan. Suara-suara itu semakin lama semakin keras, seperti suara kehancuran yang mendekat dengan cepat. Martis dan Martis Dua pun segera menyadari bahwa mereka sedang terancam oleh kekuatan gelap yang tidak mereka ketahui sebelumnya. "Martis, kita harus segera melawan kekuatan gelap ini!" kata Martis Dua dengan suara serius. Martis mengangguk, lalu ia mulai bersiap untuk melawan kekuatan gelap yang terasa mengancam itu. Dia mengumpulkan kekuatan dan bersiap untuk bertempur. Rupanya, ada beberapa sosok yang diselimuti aura hitam yang sangat pekat. Dan sosok-sosok itu memancarkan aura membunuh yang tertuju pada Martis. Dan anehnya, sosok-sosok itu ternyata dapat melihat Martis Dua dan dapat menyerangnya. Hal ini sangat tak terduga oleh mereka berdua. Mereka kira, sosok Martis Dua tidak dapat diserang
Martis menatap sosok dirinya yang lain dengan penuh kagum. Mereka berdua saling tersenyum lega karena telah berhasil mengalahkan Edmiral Kaziru dengan kekuatan ganda mereka. Martis merasa terharu karena kini memiliki Sekutu yang dapat membantunya dalam pertempuran demi melawan kejahatan. Martis Dua tersenyum pada Martis, "Kita berdua adalah satu kesatuan yang kuat. Dengan Sistem Ganda ini, aku yakin kita pasti dapat mengalahkan siapa pun." Martis Satu mengangguk setuju,"Ya, benar sekali. Kita akan menjadi tim yang tak terkalahkan. Kita akan melindungi orang-orang dari kejahatan dan kita harus bersumpah untuk membela kebenaran dengan kekuatan ganda kita ini." Mereka berdua kemudian kembali ke markas mereka, merencanakan strategi untuk pertempuran berikutnya. Setidaknya sekarang Martis merasa senang bahwa ia tidak sendirian lagi, kini ia memiliki Sekutu yang selalu setia mendampinginya. Mereka bekerja sama dengan sempurna, saling melengkapi satu sama lain dalam setiap pertempuran. Ya
'apa itu Sistem Ganda?' tanya Martis dalam hatinya. Di tengah pertempuran yang sangat sengit, Martis melawan Edmiral Kaziru. Namun ia merasakan sesuatu yang aneh. Kekuatannya berdenyut dengan intensitas yang baru, dan ia merasakan seperti sebuah kekuatan lain lagi yang bersemayam di dalam dirinya. Ia merasa bingung dan penasaran. Ia tidak tahu apa yang terjadi. Ia tidak tahu dari mana kekuatan baru ini berasal. Martis menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk mengendalikan emosinya. Ia tidak boleh terlena oleh kebingungan. Martis melanjutkan pertempurannya melawan Edmiral Kaziru. Ia menyerang dengan kecepatan yang menakutkan, menggerakkan pedangnya dengan kecepatan kilat, mencoba untuk menyerang Edmiral Kaziru seperti sebelumnya. Begitu pula dengan Edmiral Kaziru, ia menghindar dengan cepat dan menyerang balik. Ia menggerakkan pedangnya dengan kecepatan yang sama, mencoba untuk menyerang Martis.Namun tiba-tiba ada satu lagi pemberitahuan dari sistem Martis. Kali ini Martis
Martis dan Edmiral Kaziru, dua sosok yang dipenuhi amarah dan ambisi,saat ini mereka sedang berhadapan di garis depan pertempuran. Tatapan mereka bertemu, menghasilkan percikan api yang mengancam untuk meledak. "Akhirnya kita bertemu lagi," ucap Martis, suaranya bergetar karena amarah dan kesedihan. "Aku bersumpah akan membalaskan dendam Anak dan Istriku! Dan aku juga akan sekalian merebut Phynoglip yang ada di sini." Edmiral Kaziru menanggapi dengan seringai yang menjijikkan. "Coba saja. Cih! Apa katamu?! Merebut Phynoglip...?" Kaziru terkekeh, suaranya menggelegar. "Asal kau tahu saja, tujuanku kemari justru ingin merampas Phynoglip dan aku berniat untuk menggunakannya untuk diriku sendiri." Martis tidak heran, ia sudah menduga bahwa Kaziru akan berkhianat dari The World Goverment. "Sejak awal, aku sudah menduganya," kata Martis dengan nada yang dingin. "Kau selalu berambisi untuk menguasai dunia, Edmiral Kaziru. Kau tidak akan pernah puas dengan kekuasaan yang kau miliki sekar
"Kaziru berada di area penyimpanan Phynoglip," kata salah satu prajurit yang sengaja Martis buat tetap sadarkan diri. "Ia sedang mengumpulkan kekuatan untuk menyerang kerajaan-kerajaan." Martis terkejut mendengar informasi tersebut. Ia tahu bahwa area penyimpanan Phynoglip adalah tempat terlarang yang menyimpan rahasia tentang Kekuatan D. Ia cemas bahwa saat ini Edmiral Kaziru sedang merencanakan sesuatu yang besar secara terang-terangan. "Kita harus segera menghentikannya," kata Martis dengan wajah cemas. Kemudian Martis memerintahkan pasukannya untuk kembali bersiap menuju tempat baru. Namun, saat dalam perjalanannya, Martis mendapatkan satu kabar buruk. Kabar ini adalah kabar terburuk yang pernah ia dengar seumur hidupnya. Kabar itu adalah kabar tentang pasukan Edmiral Kaziru yang ternyata berhasil membunuh istri Martis, yaitu Mia. Tentu saja Martis terkejut dan sedih mendengar kabar tersebut. Ia merasa hancur. Ia tidak percaya bahwa Mia juga telah pergi meninggalkannya untu
Dengan tubuh yang terasa lemas, Martis berjalan mendekati tubuh Lancelot yang telah kaku. Ia merasakan kesedihan dan amarah yang membara menyerbu jiwanya. Ia tidak percaya bahwa Lancelot dan beberapa sahabatnya telah pergi untuk selamanya. Martis berlutut di samping tubuh Lancelot, menatap wajahnya yang pucat. Ia menelusuri garis-garis halus di wajah Lancelot, mengingat saat-saat indah yang mereka lalui bersama. Ia mengingat keberanian Lancelot, kebaikan hatinya, dan tekadnya untuk melindungi dunia. Air mata mengalir deras di pipi Martis. Ia memeluk tubuh Lancelot erat-erat, mencoba untuk menghilangkan rasa sakit yang menyerbu jiwanya. Ia berbisik kata-kata lembut kepada Lancelot, mencoba untuk menenangkan jiwanya yang terluka. "Anakku," bisik Martis, suaranya bergetar karena kesedihan. "Aku sangat mencintaimu. Aku sangat bangga padamu. Kau adalah pahlawan sejati. Kau telah berjuang dengan gagah berani untuk melindungi dunia ini. Kau telah mengorbankan hidupmu untuk mencapai tujuan
Lancelot, Jendral Salim, dan Kolonel Rizal, meskipun mereka bertiga terluka parah, mereka sudah memantapkan tekad mereka untuk tetap berjuang dengan gigih melawan Edmiral Kaziru. Mereka sudah bersumpah untuk tidak akan menyerah begitu saja. Lalu Lancelot, dengan sisa kekuatannya, ia berusaha melancarkan serangan terakhir kepada Edmiral Kaziru. Ia mengayunkan pedangnya dengan penuh kekuatan, mencoba untuk setidaknya mampu melukai Edmiral Kaziru walau hanya sedikit. Namun, Edmiral Kaziru dengan mudah menghindar dan melancarkan serangan balik. Serangan Edmiral Kaziru mengenai tubuh Lancelot dengan keras, membuat Lancelot kembali tersungkur ke tanah. Jendral Salim dan Kolonel Rizal yang melihat Lancelot terjatuh, berteriak sedih. Mereka tahu bahwa Lancelot telah kalah. Mereka merasa bahwa mereka akan mati hari ini. Kemudian Edmiral Kaziru dengan penuh senyum sinis, mendekati Jendral Salim dan Kolonel Rizal. Kali ini, sepertinya Jendral Salim dan Kolonel Rizal sudah pasrah atas nyawa