Share

359. Boom waktu

Karena nasi sudah menjadi bubur, tak ada yang dapat diulangi lagi. Jendral Sobari meratapi kematian anaknya yang terjadi di depan mata kepalanya sendiri. Awalnya ia terus berteriak histeris, lalu beberapa saat kemudian tatapan yang terlihat di wajah Jendral Sobari berubah. Tatapan itu menandakan bahwa amarah Jendral Sobari tengah mendidih.

"Lihat saja, aku tidak akan membiarkan orang yang sudah berani membunuh anakku untuk hidup! Nyawa harus dibayar oleh nyawa!" Tubuh Jendral Sobari tiba-tiba menghilang dan langsung berpindah tempat berada tepat di belakang Reka.

Karena tidak sempat menghindar, Reka akhirnya mendapat satu pukulan yang sangat kuat di bagian dada belakangnya. Hal itu membuat tubuh Reka langsung terpental sangat jauh. Namun sepertinya Jendral Sobari benar-benar dikuasai amarah. Ia segera menghilang dan kembali berada di hadapan Reka. Kali ini, tangan Jendral Sobari memancarkan cahaya berwarna hitam pekat. "Aku akan membalaskan kematian Anakku!"

Namun pukulan itu berhasil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status