Martis yang sempat merasa putus asa, kini kembali sedikit bersemangat untuk menyelamatkan Roki.Dan saat Martis tiba, dia melihat Reka yang sedang menangis"Reka, tenanglah. Aku akan mencobanya." Dengan tegas Martis bertekad untuk mencoba terlebih dahulu. Martis penasaran dengan ramuan yang ia beli pada sistem. Sebab ramuan itu hanya ada di dunia lain.Saat tubuh Roki yang masih berada di pangkuan Reka, Martis menuangkan ramuan itu kedalam mulutnya beberapa tetes. "Luar biasa...! Ini sangat mengagumkan, Kak Martis!" Reka merasa senang."Tapi tunggu, sepertinya tidak seperti yang kita inginkan...," ucap Martis.Saat tubuh Roki berinteraksi dengan ramuan itu terlihat ada asap tipis yang meluap. Ternyata teknik itu hanya bisa memulihkan tubuh manusia, bukan Cyborg seperti roki. Reka merasa cemas dengan apa yang terjadi dengan ayahnya.Martis merasa kecewa karena ramuan itu tidak bisa menyelamatkan Roki. Namun, dia tidak menyerah begitu saja. Dia mencoba mencari solusi lain untuk menyelama
Sepertinya Martis benar-benar ingin memperkuat pertahanan wilayah mereka dengan beberapa cara. Pertama, ia membangun benteng dan menempatkan pasukan di sekitar perbatasan wilayah mereka. Hal ini bertujuan untuk mencegah serangan dari pihak luar.Lalu meningkatkan jumlah pasukan dan melatih mereka dengan lebih baik. Pasukan yang lebih kuat dan terlatih akan lebih mampu melindungi wilayah dari ancaman luar. Martis juga tentunya akan mengembangkan teknologi pertahanan yang lebih canggih, seperti senjata dan peralatan militer yang lebih modern. Martis juga meningkatkan kerjasama dengan wilayah lain dalam hal pertahanan. Martis dan Reka menjalin hubungan baik dengan wilayah lain dan bekerja sama dalam hal pertahanan untuk memperkuat keamanan wilayah mereka.Martis juga mengembangkan sistem pengawasan dan pemantauan yang lebih baik, seperti kamera CCTV dan sistem peringatan dini. Hal ini akan membantu mereka dalam mendeteksi ancaman. Sistem ini terdiri dari sensor yang dipasang di beberapa t
Martis dan Reka, tentu saja mereka selalu memperbarui dan memperbaiki senjata mereka secara teratur untuk memastikan bahwa senjata selalu dalam kondisi yang baik dan siap digunakan jika diperlukan.Ada beberapa hal yang terus dilakukan oleh Martis dan Reka untuk memastikan senjata pertahanan mereka selalu dalam kondisi yang baik dan siap digunakan. Pertama, mereka dapat melakukan perawatan rutin dan perbaikan pada senjata mereka secara teratur. Mereka juga dapat memeriksa dan membersihkan senjata setelah setiap penggunaan dan menyimpannya di tempat yang aman dan kering untuk mencegah kerusakan.Kedua, mereka dapat memastikan bahwa senjata mereka selalu memiliki amunisi yang cukup dan berkualitas baik. Amunisi yang buruk atau kadaluwarsa dapat menyebabkan senjata tidak dapat berfungsi dengan baik dan bahkan dapat membahayakan pengguna.Ketiga, mereka juga mengadakan pelatihan dan latihan rutin untuk pasukan mereka. Hal ini akan membantu memastikan bahwa pasukan mereka terlatih dan siap
Dari hasil kerja kerasnya, akhirnya Martis dapat mempromosikan berbagai jenis produk di negara-negara tetangga mereka berkat petunjuk dari sistem, akan tetapi tergantung juga pada keunggulan dan potensi produk yang dimiliki. Beberapa jenis produk yang dipromosikan oleh Martis adalah, pertama produk pertahanan. Martis mempromosikan produk pertahanan yang mereka kembangkan, seperti senjata, kendaraan militer, dan peralatan pertahanan lainnya.Kedua produk pertanian. Martis mempromosikan produk pertanian yang mereka hasilkan, seperti hasil bumi, sayuran, buah-buahan, dan produk olahan. Dan yang ketiga, ada produk manufaktur. Martis mempromosikan produk manufaktur yang mereka hasilkan, seperti mesin, suku cadang, dan produk-produk elektronik. Lalu yang keempat adalah produk pariwisata. Martis juga mempromosikan objek wisata dan destinasi pariwisata yang ada di wilayah mereka, seperti tempat wisata alam, budaya, dan sejarah. Dan yang terakhir adalah produk keuangan. Martis mempromosikan pro
Martis, yang saat ini adalah Presiden Zephyasteria, akhirnya memutuskan bahwa sudah waktunya untuk menyelesaikan ketegangan dengan negara tetangga, Milisia. Dia meminta stafnya untuk mengatur pertemuan dengan Presiden Milisia. Dia tahu ini tidak akan mudah, tetapi dia percaya bahwa dialog adalah kunci untuk mencapai perdamaian dan pemahaman.Ketika hari pertemuan tiba, Martis merasa tegang tapi penuh harapan. Dia tiba di lokasi pertemuan dan disambut oleh Presiden Milisia. Mereka berjabat tangan dan duduk berhadapan, siap untuk membahas masalah yang telah merusak hubungan mereka selama ini.Martis memulai percakapan dengan membuka hatinya, menjelaskan bahwa dia ingin mencapai solusi yang adil dan menguntungkan bagi kedua negara. Dia bertanya kepada Presiden Milisia tentang alasan mereka menentang kebijakan Zephyasteria dan apa yang mereka harapkan dari Zephyasteria.Presiden Milisia, terkejut tetapi menghargai kejujuran Martis, mulai menjelaskan kekhawatiran dan harapannya. Mereka berd
Setelah beberapa saat hening, tiba-tiba Jendral Valdo berdiri. Dia melihat ke sekeliling ruangan, menatap satu per satu wajah yang ada di sana. Ada rasa hormat, ketakutan, dan kebingungan yang terpancar dari wajah mereka. Jendral Valdo tersenyum, sebuah senyuman yang tenang namun penuh dengan otoritas. "Dalam hidup ini," katanya dengan suara yang tenang namun tegas, "kita harus belajar untuk menerima kenyataan, bukan menyalahkan orang lain atas apa yang telah terjadi. Negara Milisia merdeka bukan karena pemberian dari negara Purple Gold, tetapi karena kerja keras dan perjuangan kita semua."Ucapan Jendral Valdo itu seperti petir di tengah heningnya ruangan. Semua orang terdiam, termasuk Presiden Milisia. Mereka semua menatap Jendral Valdo dengan kagum dan rasa hormat yang mendalam.Martis, yang berdiri melihat kakeknya ini, benar-benar merasa sebuah kebanggaan yang luar biasa. Dia merasa bangga menjadi bagian dari keluarga ini, keluarga yang penuh dengan pahlawan dan pemimpin. Dia me
Dengan wajah yang serius, Jendral Valdo berdiri di depan semua orang. Dia mengambil napas dalam-dalam dan melihat ke sekeliling ruangan, membuat suasana menjadi tegang. Setelah beberapa detik yang terasa seperti seumur hidup, dia akhirnya berbicara."Saya ingin mengumumkan bahwa ini akan menjadi pidato terakhir saya sebagai Jendral," ucapnya dengan suara yang tenang namun penuh kepastian. "Saya telah memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada generasi muda."Ruangan itu seketika menjadi hening. Semua orang terkejut mendengar pengumuman tersebut. Martis, yang berdiri di belakang Jendral Valdo, merasa seperti dunianya berhenti berputar. Dia tidak pernah menyangka bahwa kakeknya, pahlawan dan pemimpin yang dia kagumi, akan mengumumkan pensiunnya.Namun, meskipun terkejut, Martis juga merasa sebuah rasa hormat yang mendalam. Dia tahu bahwa Jendral Valdo telah berjuang dan berdedikasi selama bertahun-tahun, dan sekarang, dia memilih untuk memberikan kesempatan kepa
Beberapa Minggu kemudian, Martis yang saat ini tengah berada di ruangan kerjanya, ia menatap secangkir kopi hangat yang ada di mejanya sambil merenungkan sesuatu. Martis merenungkan hidupnya yang saat ini benar-benar jauh dari prediksinya. Ia tidak menyangka kalau ternyata hidupnya bisa menjadi sangat baik seperti yang saat ini. Martis yang menatap secangkir kopi hangat ini pun kemudian tersenyum manis saat mengingat beberapa kenangannya bersama Mia.Dan saat sedang asik dengan lamunannya, Martis dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Mendengar suara ketukan pintu itu, Martis segera merubah ekspresi dan merubah posisi duduknya, lalu mempersilahkan orang yang datang. "Iya, silahkan masuk."Ternyata yang datang adalah Mia. "Martis, apakah kau sedang sibuk?" tanya Mia Ragu-ragu setelah ia masuk ke ruangan Martis.Kemudian Martis menatap wajah Mia yang nampak sangat cantik. Entah kenapa, hari ini wajah Mia terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. "Ada apa, Mia? Apakah ada sesuatu yang pent
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang