Dengan wajah yang serius, Jendral Valdo berdiri di depan semua orang. Dia mengambil napas dalam-dalam dan melihat ke sekeliling ruangan, membuat suasana menjadi tegang. Setelah beberapa detik yang terasa seperti seumur hidup, dia akhirnya berbicara."Saya ingin mengumumkan bahwa ini akan menjadi pidato terakhir saya sebagai Jendral," ucapnya dengan suara yang tenang namun penuh kepastian. "Saya telah memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada generasi muda."Ruangan itu seketika menjadi hening. Semua orang terkejut mendengar pengumuman tersebut. Martis, yang berdiri di belakang Jendral Valdo, merasa seperti dunianya berhenti berputar. Dia tidak pernah menyangka bahwa kakeknya, pahlawan dan pemimpin yang dia kagumi, akan mengumumkan pensiunnya.Namun, meskipun terkejut, Martis juga merasa sebuah rasa hormat yang mendalam. Dia tahu bahwa Jendral Valdo telah berjuang dan berdedikasi selama bertahun-tahun, dan sekarang, dia memilih untuk memberikan kesempatan kepa
Beberapa Minggu kemudian, Martis yang saat ini tengah berada di ruangan kerjanya, ia menatap secangkir kopi hangat yang ada di mejanya sambil merenungkan sesuatu. Martis merenungkan hidupnya yang saat ini benar-benar jauh dari prediksinya. Ia tidak menyangka kalau ternyata hidupnya bisa menjadi sangat baik seperti yang saat ini. Martis yang menatap secangkir kopi hangat ini pun kemudian tersenyum manis saat mengingat beberapa kenangannya bersama Mia.Dan saat sedang asik dengan lamunannya, Martis dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Mendengar suara ketukan pintu itu, Martis segera merubah ekspresi dan merubah posisi duduknya, lalu mempersilahkan orang yang datang. "Iya, silahkan masuk."Ternyata yang datang adalah Mia. "Martis, apakah kau sedang sibuk?" tanya Mia Ragu-ragu setelah ia masuk ke ruangan Martis.Kemudian Martis menatap wajah Mia yang nampak sangat cantik. Entah kenapa, hari ini wajah Mia terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. "Ada apa, Mia? Apakah ada sesuatu yang pent
Beberapa tahun kemudian, setelah Martis dan Mia resmi menikah akhirnya dikarunia satu orang anak laki-laki. Dan tak terasa, usia anak Martis saat ini sudah lima tahun. Akan tetapi, di usianya yang baru saja menginjak lima tahun ini sudah sering mengejutkan orang-orang di sekitarnya lantaran sering terlibat dengan kejadian yang berbahaya.Contohnya seperti saat Martis dan Mia berlibur ke salah satu negara. Kala itu, Mia mengajak anaknya pergi ke pantai. Dan pada hari itu, kebetulan terjadilah sebuah kejadian perkelahian salah satu petugas keamanan Bank di dekat pantai dengan seorang penjahat yang melakukan aksi perampokan di salah satu Bank yang ada di dekat pantai itu. Perkelahiannya tejadi di pinggir pantai saat dalam aksi kejar-kejaran.Nah, pada saat itu Mia dan anaknya kebetulan tepat berada di dekat area perkelahian. Awalnya perampok yang berjumlah dua orang itu salah satunya berhasil dikalahkan oleh petugas keamanan Bank. Tapi sayangnya, perampok yang satunya yang berhasil lolos
Setelah Martis melakukan penyelidikan lebih lanjut, akhirnya Martis mendapatkan informasi tentang para penjahat yang menyerang negara Brislia. Mereka disebut Revolusioner. Revolusioner ini ternyata dipimpin oleh seseorang yang konon bukan berasal dari bumi.Martis sangat penasaran tentang rumor yang mengatakan bahwa orang itu adalah makhluk asing dari planet lain. Martis tidak heran saat mendengar adanya makhluk asing itu karena ia juga di masa lalu pernah terjebak di dalam dimensi lain yang ternyata sebuah planet lain.Setelah diusut kembali, Martis mendapatkan informasi tambahan dari kakeknya yang mengatakan memang beberapa tahun yang lalu pernah mendeteksi adanya ledakan dimensi yang memiliki efek terganggunya ruang dan waktu sehingga membuat tatanan waktu di alam semesta terganggu. Bahkan, ada salah satu berita yang sempat Martis dengar bahwa adanya beberapa negara yang mengalami hilangnya para penduduk secara misterius. Saat ini, dengan kemampuan teknik teleportasi yang Martis m
Beberapa hari kemudian, Martis akhirnya tiba di lokasi yang diberikan oleh bibinya, ternyata di sini sudah berkumpul banyak sekali para ilmuan terkenal. Menurut para ilmuan, sepertinya ledakan dimensi ini terjadi karena beberapa faktor yang tidak dapat diprediksi dan dikendalikan. Mungkin ada eksperimen ilmiah yang salah, atau mungkin ada kekuatan luar biasa yang melampaui pemahaman manusia.Tentang upaya mencegahnya terulang kembali, Martis dan para ilmuan lainnya sedang bekerja keras untuk itu. Mereka sedang mencari cara untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi dan mencari cara untuk mencegah ledakan serupa di masa mendatang. Mereka sedang mempelajari lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan ledakan ini dan bagaimana mencegahnya. Sebab, jika tidak segera diperbaiki para mutan yang datang ke bumi akan semakin banyak lagi.Setelah berjam-jam Martis dan para ilmuan dan yang lainya berdiskusi, Martis dan yang lainnya memiliki beberapa strategi untuk meredakan kerusakan akibat led
Martis akhirnya menyetujui praktek laboratorium yang malam itu dikatakan pada isi pesan yang ia terima karena itu adalah hasil kesepakatan para ilmuan dan para petinggi pejabat negara yang hadir dalam rapat penting.Setelah menyetujuinya, akhirnya orang yang mengiriminya pesan datang dan menemui Martis lalu mengajaknya ke salah laboratorium bawah tanah miliknya. Orang itu bernama Profesor Neo.Tanpa pikir panjang, akhirnya beberapa rekan Martis lah yang mengajukan diri untuk melakukan praktek itu. Dan praktek itu berjalan dengan mulus dan membuahkan hasil yang positif.Pertama, Martanto akhirnya memiliki kekuatan Fisik yang luar biasa. Bukan hanya Martanto saja, beberapa orang yang kini disebut pahlawan juga memiliki kekuatan fisik yang jauh melebihi manusia biasa akibat praktek itu. Saat uji coba, mereka bisa mengangkat benda berat, berlari dengan kecepatan tinggi, dan bertahan dari serangan fisik yang kuat.Kedua, Reka dan beberapa pahlawan akhirnya memiliki kemampuan mental dan sih
Mutan kelas menengah, berdasarkan namanya, lebih kuat dan lebih berbahaya dibandingkan dengan mutan biasa. Ada beberapa kemungkinan kekuatan dan kemampuan khusus yang mereka miliki. Mutan kelas menengah memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh mutan biasa. Misalnya, mereka yang bisa mengendalikan elemen, mengubah bentuk mereka, serta memiliki kecepatan dan ketangkasan yang luar biasa.Mutan kelas menengah memang lebih cerdas serta memiliki kemampuan strategi dan kepemimpinan yang lebih baik dibandingkan dengan mutan biasa. Mereka bisa mengkoordinasikan serangan dan membuat rencana yang rumit untuk mengalahkan musuh mereka.Selain itu juga, Mutan kelas menengah memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dengan situasi baru atau bahaya. Mereka ternyata bisa belajar dan mengembangkan keterampilan baru dengan cepat, dan mereka bisa berubah fisik untuk menghadapi ancaman baru.Hali itulah yang membuat pertarungan antara Martis, teman-temannya, dan mutan kelas menengah menj
Tak terasa, pertempuran mereka berlangsung selama dua hari. Dan selama dua harian ini, sudah banyak mutan yang berhasil mereka tumpas. Akan tetapi, banyak pula pihak Martis yang terpaksa mundur untuk segera mendapat perawatan. Untungnya, tidak ada satupun pihak Martis yang sampai gugur dalam pertempuran. Semua ini berkat perintah dan rencana Martis yang sangat pandai mengatur strategi dalam pertempuran.Akan tetapi, walaupun jumlah mutan tinggal sedikit, beberapa sosok mutan yang tersisa adalah para mutan yang terkuat di kelompoknya. Saat ini, ada sepuluh mutan yang tersisa. Salah satunya adalah mutan yang sedang dihadapi oleh Martanto. Padahal, mutan itu sudah mendapat banyak luka akibat senjata pistol laser. Sayangnya, mutan itu pintar. Ia berhasil meraih senjata milik Martanto dan kemudian menghancurkannya.Martanto yang saat ini jaraknya cukup berjauhan dari Martis dan yang lainnya, dengan susah payah berusaha mengalahkan mutan yang satu ini. Dan saat Martanto berhasil menghantamk
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang
Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras. Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras. Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya. Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang
Mia memimpin mereka ke arah mesin tersebut, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Saat mereka mendekati mesin tersebut, mereka melihat bahwa mesin tersebut memiliki sebuah layar yang besar dan beberapa tombol yang berkilauan. Mia menekan salah satu tombol tersebut, dan layar mesin tersebut langsung menyala. Phynoglip dan Emily terkejut melihat bahwa layar tersebut menampilkan sebuah gambar yang aneh, seperti sebuah peta yang kompleks. "Apa ini?" tanya Phynoglip dengan suara yang penasaran. Mia menjawab, "Ini adalah peta sistem yang kita gunakan untuk mengontrol dunia ini," ucap Mia dengan suara yang pelan. "Dengan peta ini, kita dapat melihat bagaimana sistem tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengubahnya." Emily kemudian menatap peta tersebut dengan rasa penasaran. "Bagaimana kita dapat mengubahnya?" tanya Emily dengan suara yang pelan. Mia memandang Emily dengan mata yang berbinar. "Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan kode yang tepat," ucap Mia
Phynoglip mengangguk, kemudian menatap sekeliling tempat mereka berada. "Tempat ini aneh," ucap Phynoglip dengan suara yang pelan. "Aku merasa seperti berada di dalam komputer atau sesuatu." "Aku juga merasa seperti itu. Sepertinya kita berada di dalam sistem atau dimensi lain." jawab Emily dengan nada yang sama dengan Phynoglip. Keduanya terdiam sejenak, kemudian Phynoglip bertanya lagi. "Kamu pikir apa yang disembunyikan oleh Martis?" Emily memandang Phynoglip dengan serius. "Aku pikir Tuan Martis menyembunyikan sesuatu hal yang sangat penting." Phynoglip mengangguk, kemudian keduanya terdiam lagi. Akan tetapi, kali ini tiba-tiba, Phynoglip berbicara dengan nada yang berbeda. "Emily, aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Sepertinya kita tidak sendirian." Emily menatap Phynoglip dengan heran, kemudian menoleh ke sekeliling. Tiba-tiba, dia melihat bayangan yang bergerak di kejauhan. "Apa itu?" bisik Emily dengan suara yang pelan. Kemudian Phynoglip berjalan menuju bayangan te
Martis hari ini dipusingkan dengan tingkah laku kedua bayi besarnya, yaitu Emily dan Phyno. Dan tanpa diduga, saat Martis menatap wajah Emily, lagi-lagi ia teringat akan raut wajah istrinya. Sampai tanpa sadar dia berucap, "Mia...?" Martis kemudian tiba-tiba memeluk tubuh Emily. "Maafkan aku, Mia..., aku pasti akan kembali," ucap Martis yang mempererat pelukannya pada Emily. "Aku bersumpah! Akan menemukan cara untuk kembali pada mereka. Tapi kira-kira, apakah mereka masih mengingatku?" Emily yang tidak mengerti apa yang terjadi, menatap wajah Martis dengan heran. la merasa tidak nyaman dengan pelukan Martis yang terlalu erat. Sementara itu, Phyno yang ada di sebelahnya, menatap Martis dengan rasa penasaran. "Martis, apa yang terjadi?" tanya Phyno dengan suara yang pelan. Martis tersadar dari lamunannya dan melepaskan pelukannya pada Emily. la memandang wajah Emily dan tersenyum. "Maaf, Emily," ucap Martis dengan suara yang lembut. "Aku hanya..., teringat pada seseorang yang
Rupanya, Raja Kegelapan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Martis. Saat ini ia memutuskan bahwa dia dan anaknya masih harus berada di dalam gunung berapi tempat mereka berada saat ini untuk sementara waktu. Nampaknya Raja Kegelapan kali ini lebih waspada dalam menghadapi Martis. Dia telah kehilangan Black Rose karena kala itu telah meremehkan Martis. Padahal ia berpikir bahwa Black Rose akan dapat mengalahkan Martis dengan mudah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Kekalahan Black Rose sangat membuatnya rugi besar. Sebab, Black Rose beserta semua pengikutnya telah diberantas habis oleh Martis sampai tak tersisa satupun. Sementara Raja Kegelapan masih bersembunyi di dalam gunung berapi, beberapa Minggu kemudian Martis dan yang lainnya kini telah kembali pulih. Dan ternyata, Martis tengah berusaha memisahkan aura kegelapan yang tersisa dalam tubuh Phynoglip. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Memang benar, dalam beberapa hari ini ia telah berhasil membuang sebagian
Raja Kegelapan sangat marah karena merasakan hawa keberadaan Black Rose yang terhubung dengan jiwanya kini telah menghilang."Black Rose...? Ti-tidak...!" Raja Kegelapan berteriak histeris di dalam ruangan persembunyiannya."Tidak akan aku maafkan! Black Rose mati dikalahkan oleh manusia bernama Martis itu! Aku tidak boleh bersantai-santai. Yah..., aku akan membalaskan semua yang telah dilakukan oleh Martis! Terutama atas kematian Black Rose!" Raja Kegelapan kemudian bangkit dari tempatnya. Kali ini amarahnya benar-benar berada di puncaknya. Hal yang membuat ia sangat marah tentu saja atas kematian Black Rose, wanita yang sangat dicintainya.Kemudian Raja Kegelapan pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah gunung berapi yang ada di ujung wilayah barat. Gunung berapi ini adalah tempat di mana Raja Kegelapan pernah berlatih bersama Black Rose.Dan rupanya, di gunung berapi ini juga Black Rose pernah menyimpan benih. Benih itu adalah hasil dari perkawinan mereka berdua. Dan selama ini, be
Dan akhirnya, Martis tumbang juga. Setelah energi dan stamina terkuras habis, waktu kembali normal. Dan mereka tetap berada di tempat terakhir kalinya. Gedebugh...! Tubuh Martis yang terkulai lemas akhirnya terkapar di lantai. Karena mendengar ada suara aneh, Emily yang ada di atas ranjang menoleh ke arah sumber suara. Dan ia melihat di sana ada tubuh Martis yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Tu-tuan Martis...?" ucap Emily yang kemudian ia turun dari ranjang dan segera memeriksa keadaan Martis. Ia sudah ingat dengan apa yang terjadi. "Martis...? Wah, iya, aku harus membantunya." Begitu pula dengan Phynoglip yang baru sadar dan ingat semaunya. Ia bergegas membantu Emily untuk mengangkat tubuh Martis ke atas ranjang. "Hey, tubuhku masih terluka, tapi aku bisa kok, menjaga Martis agar tetap stabil. Aku akan berbaring di sampingnya sampai ia kembali pulih. Aku tidak keberatan berbagi energi dengan dirinya. Aku bisa melakukan teknik Transfer Energi melalui genggaman
Akhirnya Martis menunda untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.Dan pada esok paginya, barulah Martis kembali menemui mereka berdua di kamar yang sama."Kalian sudah membaik?" sapa Martis seraya mengambil kursi untuk duduk di dekat ranjang yang mereka berdua gunakan untuk tidur."Menurutmu?" Phynoglip menjawab, namun malah balik bertanya."Kalau aku, sudah merasa lebih baik dari kemarin. Rasa pusing di kepala sudah hilang. Kalau kemarin, saat melirik saja kepala langsung terasa pusing." Namun tidak dengan Emily, ia menjawab dan menjalankan keadaannya dengan apa yang ia rasakan saat ini."Baiklah, syukur kalau memang kau merasa lebih baik. Nah sekarang, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua," ungkap Martis menjelaskan maksud dan tujuannya hari ini datang pada mereka berdua.Martis mengatakan bahwa dia telah memiliki sebuah teknik yang dapat memutar waktu. Namun ada resiko yang sangat besar, yaitu kehabisan stamina dan energi setelah berhasil menggunakan teknik itu. Kon