Share

31. Mimpi?

Brak!

Siuw..., boom!

Akhirnya Martis berhasil memukul dada Bos Kelitih distrik sepuluh itu.

"Sial! Ternyata dia memang kuat!" gumam Bos distrik sepuluh.

Karena malu, Bos distrik sepuluh itu pun akhirnya kembali bangkit dan akan lebih serius lagi menghadapi Martis. Awalnya ia sempat terpikirkan ingin pergi dari sana tanpa membawa Marco. Tapi karena merasa gengsi, ia pun akan meladeni Martis.

Brak, brak, brak!

Martis menghantamkan tinjunya pada Serangan elemen tanah dari Bos Kelitih itu. Namun Martis tidak menyadari kalau Bos distrik sepuluh memiliki serangan tersembunyi lainnya.

Jleb, jleb, jleb...!

Dari atas kepala Martis, ada banyak pisau yang jatuh dari langit dan melesat ke arah Martis.

Karena Martis sedang disibukkan dengan serangan-serangan elemen tanah, akhirnya puluhan pisau itu mengenai tubuh Martis.

Tring, tring, tring!

Namun tubuh Martis tidak terluka sama sekali. Jangankan tertusuk, bahkan tergores saja tidak. Padahal, pisau-pisau itu ketajamannya tidak usah diragukan lagi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status