Martis hanya merasa terkejut saja, Martis bukanlah merasa takut saat melihat kendaraan hebat itu yang ternyata disimpan ke dalam tas penyimpanan sistem."Apakah kau memiliki sebuah sistem tiruan juga?" tanya Martis yang penasaran."Oh..., ternyata kau mengetahui tentang sistem juga ya? Em..., apakah kau juga pengguna sistem sepertiku? Wah...! Pantas saja kau sangat kuat." Jendral Sugharman menyeringai dan lagi-lagi ada tatapan merendahkan kepada Martis."Oh..., jadi begitu. Pantas saja aku merasakan kekuatan yang besar padamu." Martis menanggapinya dengan santai.Mereka berdua saat ini masih berdiri saling berhadapan dengan jarak sekitar sepuluh meter. Dann mereka berdua masih belum juga melakukan pergerakan apapun sampai beberapa belas menit ke depan. Mereka hanya saling pandang dan memperhatikan satu sama lain. Mereka berdua sedang mencoba membaca seberapa kuat kekuatan musuh masing-masing. Hembusan angin yang semilir membuat suasana hening menjadi lebih menegangkan.Dor!Namun, ada
Mendengar ucapan provokasi dari Jendral Sugharman, rasanya Martis sangat ingin segera memukul wajahnya. Baru kali ini Martis terpancing oleh provokasi musuhnya.Beberapa menit kemudian Jendral Sugharman menemukan satu selah untuk menyerang. Martis yang baru saja memukul Jendral Sugharman, pertahannya jadi terbuka, disaat itulah Jendral Sugharman membalut kedua telapak tangannya dengan kekuatan elemen es dan kekuatan elemen api tingkat tertingginya."Uhuk..., uhuk...!" Martis benar-benar tidak dapat menghindar dari pukulan mematikan itu. Tubuh Martis benar-benar merasakan sensasi yang aneh. Ada rasa dingin yang luar biasa pada bagian tubuh organ dalamnya, namun ada pula hawa panas yang sangat menyakitkan membakar di bagian dadanya.Selagi Martis mencoba mengatur nafasnya, Jendral Sugharman tidak mau kehilangan kesempatan lagi, ia pun kembali menyerang Martis."Tamatlah riwayatmu...!" teriak Jendral Sugharman dengan sangat percaya diri kalau serangannya ini akan membuat Martis tewas.Blu
Selanjutnya, tubuh Jendral Moh Sugharman terlihat berubah. Tubuhnya yang semula memang sudah memiliki postur tubuh yang besar dan tinggi, kini tubuhnya menjadi lebih besar lagi. Dan otot-otot pada tubuhnya terlihat lebih jelas lagi.'Pukulannya yang tadi itu bukanlah pukulan yang dapat dilakukan oleh orang biasa. Aku harus mengeluarkan kekuatan penuhku, aku tidak boleh lengah. Aku yakin ia msih menyembunyikan kekuatan yang sebenarnya,' gumam Jendral Moh Sugharman.Ternyata, pukulan Martis yang tadi bukan tidak berdampak sama sekali pada tubuh Jendral Moh Sugharman. Walaupun tidak mendapat luka yang serius, Jendral Moh Sugharman tahu kalau pukulan Martis tadi sangatlah berbahaya jika ia lengah. Untungnya tadi Martis memukul bukan pada bagian vital.'Ririn, apakah kau memiliki pendapat untuk mengalahkan Monster ini?' Baru kali ini Martis merasa panik.Tring!"Sistem belum mendapat jawaban." Dan jawaban sistem membuat Martis semakin resah.Pertarungan Martis melawan Jendral Moh Sugharman
Roki langsung mencoba untuk mendekati Martanto namun sayangnya ia dihalangi oleh Jendral Rhino. Nampaknya kedua Jendral ini sudah sepakat memilih siapa lawan mereka masing-masing."Kau justru mengkhawatirkan orang lain, padahal nyawamu sendiri sedang dalam bahaya. Kau benar-benar manusia naif yang sangat konyol!" Jendral Rhino kembali melancarkan serangannya.Bam!Roki merasa kalau serangan yang diterimanya kali ini terasa seperti ada sebuah gunung besar yang menghantam bagian dadanya."Uhuk, uhuk!" Roki memegangi dadanya yang terasa sesak. Padahal, tubuh Cyborg Roki sudah mendapat modifikasi dengan teknologi yang sangat canggih agar bisa mengurangi dampak dari serangan yang kuat. Namun kenyataannya, tubuh Cyborg Roki tak mampu menahan kuatnya pukulan Jendral Rhino.Namun tentu saja Roki tidak akan berdiam diri saja ketika ia sedang terpojok seperti saat ini. Roki kemudian mengaktifkan teknik Gir Dua miliknya. Dan seketika, kecepatan Roki membuat Jendral Rhino cukup kesulitan untuk me
Roki yang tadi sempat khawatir dengan Martanto akhirnya mulai merasa lega saat ia melihat Martanto berhasil memukul Jendral Lehman dengan telak. Akan tetapi, kini justru Roki lah yang harus menghawatirkan dirinya sendiri. Sebab, sampai saat ini Roki belum menemuka cara bagaimana untuk mengalahkan Jendral Rhino. Padahal, teknik Gir Dua miliknya itu adalah teknik terkuat yang ia miliki untuk saat ini. Namun, walaupun Roki belum berhasil mengalahkan Jendral Rhino, ia tidak akan pernah berhenti bertarung hingga titik darah penghabisan.Lalu, selagi Roki sedang mencoba mengatur nafasnya, ia kembali dikejutkan dengan kemunculan Jendral Rhino yang sudah berada tepat di hadapannya.Bam!Satu pukulan yang terasa sangat berat kembali Roki terima sehingga tubuhnya kembali terpental puluhan meter.Cekrak, cekrak...!Akan tetapi setelah tubuh Roki terpental, tubuh Roki mengeluarkan sesuatu dari punggungnya.Ternyata Roki mengeluarkan senjata pamungkasnya. Senjata itu langsung menancap ke tanah kemu
Kembali pada pertarungan Reka dan yang lainnya. Saat ini, Reka cukup percaya diri ketika menghadapi Jendral Kaori karena ia telah membagikan beberapa barang baru canggih yang sangat bagus kualitasnya kepada Odele dan yang lainnya. Odele yang memang mahir menggunakan pedang, ia diberi sebuah pedang yang bernama Light Saber. Sedangkan untuk Mia, Layla, dan juga Selena, mereka bertiga diberikan satu senjata berupa sebuah pistol laser.Barang-barang itu tentu saja tidak Reka dapatkan secara cuma-cuma. Reka membelinya pada menu penjualan sistem dengan harga yang cukup menguras isi saldonya."Baiklah, Reka, kau bantu Bibi untuk menyerang orang sialan ini. Bibi akan mencoba maju untuk menyerangnya dengan pedang ini." Odele langsung melesat setelah memberikan sedikit instruksi pada Reka.Dengan anggunnya Odele mengayunkan pedang Light Saber baru miliknya itu untuk menebas Jendral Kaori yang bergerak ke sana kemari. Namun usaha Odele ini nampaknya hanyalah untuk sekedar mengalihkan perhatian m
Jendral Kaori tidak menyangka kalau dirinya akan tersudut seperti ini. Dan Jendral Kaori juga cukup terkejut saat ia mengetahui bahwa Reka juga adalah orang yang menggunakan sistem juga, sama seperti yang ia miliki."Jadi, kau pengguna sistem juga ?! Cih! Pantas saja kau kuat!" Tatapan mata Jendral Kaori kali ini terlihat sangat marah dan juga sinis."Memangnya kenapa? Kau pikir, hanya dirimu sajalah orang hebat di dunia ini? Kau terlalu melebih-lebihkan dirimu sendiri! Asal kau tahu saja ya, aku ini belumlah seberapa jika dibandingkan dengan Kakakku!" jawab Reka dengan sinis pula.Lalu Jendral Kaori terlihat mengeluarkan sesuatu dari tas penyimpanan sistemnya. Dan ternyata, yang dikeluarkan adalah berupa alat seperti papan seluncur. Papan itu ternyata dapat digunakan untuk terbang. Dan kecepatan yang dimiliki alat itu juga sangatlah cepat."Di mana dia?!" Odele melihat ke sana kemari untuk mencari keberadaan Jendral Kaori."Argh...!" Namun ada suara teriakan dari Layla. Tenyata Jendr
Kelima wanita ini ternyata berhasil membuat kepala Jendral Kaori pusing. Jendral Kaori tidak menyangka kalau ia akan dibuat repot seperti ini oleh mereka berlima. Bahkan, saat ini armor yang dikenakannya sudah terlihat ada beberapa bagian yang hancur akibat tak sanggup menahan kuatnya pukulan dari Odele.Jendral Kaori sempat memiliki pikiran untuk mundur. Namun ia memikirkan tentang berapa jatuhnya harga dirinya jika ia kabur dari pertarungan ini. Jika ia mundur sekarang, akan di letakkan ke mana wajahnya nanti ketika bertemu teman-temannya? Alangkah malunya Jendral Kaori jika ia sampai kabur melarikan diri karena tidak berhasil mengalahkan Reka dan yang lainnya. Yang membuat Jendral Kaori sangat malu karena lawannya ini adalah para wanita. Sebab, bagi Jendral Kaori, ia menganggap wanita adalah kaum yang lemah. Jika saja musuh yang ia hadapi ini laki-laki, kemungkinan besar sejak tadi Jendral Kaori sudah pergi untuk melarikan diri."Reka...! Sekarang...!" Odele berteriak dengan sangat