Selanjutnya, tubuh Jendral Moh Sugharman terlihat berubah. Tubuhnya yang semula memang sudah memiliki postur tubuh yang besar dan tinggi, kini tubuhnya menjadi lebih besar lagi. Dan otot-otot pada tubuhnya terlihat lebih jelas lagi.'Pukulannya yang tadi itu bukanlah pukulan yang dapat dilakukan oleh orang biasa. Aku harus mengeluarkan kekuatan penuhku, aku tidak boleh lengah. Aku yakin ia msih menyembunyikan kekuatan yang sebenarnya,' gumam Jendral Moh Sugharman.Ternyata, pukulan Martis yang tadi bukan tidak berdampak sama sekali pada tubuh Jendral Moh Sugharman. Walaupun tidak mendapat luka yang serius, Jendral Moh Sugharman tahu kalau pukulan Martis tadi sangatlah berbahaya jika ia lengah. Untungnya tadi Martis memukul bukan pada bagian vital.'Ririn, apakah kau memiliki pendapat untuk mengalahkan Monster ini?' Baru kali ini Martis merasa panik.Tring!"Sistem belum mendapat jawaban." Dan jawaban sistem membuat Martis semakin resah.Pertarungan Martis melawan Jendral Moh Sugharman
Roki langsung mencoba untuk mendekati Martanto namun sayangnya ia dihalangi oleh Jendral Rhino. Nampaknya kedua Jendral ini sudah sepakat memilih siapa lawan mereka masing-masing."Kau justru mengkhawatirkan orang lain, padahal nyawamu sendiri sedang dalam bahaya. Kau benar-benar manusia naif yang sangat konyol!" Jendral Rhino kembali melancarkan serangannya.Bam!Roki merasa kalau serangan yang diterimanya kali ini terasa seperti ada sebuah gunung besar yang menghantam bagian dadanya."Uhuk, uhuk!" Roki memegangi dadanya yang terasa sesak. Padahal, tubuh Cyborg Roki sudah mendapat modifikasi dengan teknologi yang sangat canggih agar bisa mengurangi dampak dari serangan yang kuat. Namun kenyataannya, tubuh Cyborg Roki tak mampu menahan kuatnya pukulan Jendral Rhino.Namun tentu saja Roki tidak akan berdiam diri saja ketika ia sedang terpojok seperti saat ini. Roki kemudian mengaktifkan teknik Gir Dua miliknya. Dan seketika, kecepatan Roki membuat Jendral Rhino cukup kesulitan untuk me
Roki yang tadi sempat khawatir dengan Martanto akhirnya mulai merasa lega saat ia melihat Martanto berhasil memukul Jendral Lehman dengan telak. Akan tetapi, kini justru Roki lah yang harus menghawatirkan dirinya sendiri. Sebab, sampai saat ini Roki belum menemuka cara bagaimana untuk mengalahkan Jendral Rhino. Padahal, teknik Gir Dua miliknya itu adalah teknik terkuat yang ia miliki untuk saat ini. Namun, walaupun Roki belum berhasil mengalahkan Jendral Rhino, ia tidak akan pernah berhenti bertarung hingga titik darah penghabisan.Lalu, selagi Roki sedang mencoba mengatur nafasnya, ia kembali dikejutkan dengan kemunculan Jendral Rhino yang sudah berada tepat di hadapannya.Bam!Satu pukulan yang terasa sangat berat kembali Roki terima sehingga tubuhnya kembali terpental puluhan meter.Cekrak, cekrak...!Akan tetapi setelah tubuh Roki terpental, tubuh Roki mengeluarkan sesuatu dari punggungnya.Ternyata Roki mengeluarkan senjata pamungkasnya. Senjata itu langsung menancap ke tanah kemu
Kembali pada pertarungan Reka dan yang lainnya. Saat ini, Reka cukup percaya diri ketika menghadapi Jendral Kaori karena ia telah membagikan beberapa barang baru canggih yang sangat bagus kualitasnya kepada Odele dan yang lainnya. Odele yang memang mahir menggunakan pedang, ia diberi sebuah pedang yang bernama Light Saber. Sedangkan untuk Mia, Layla, dan juga Selena, mereka bertiga diberikan satu senjata berupa sebuah pistol laser.Barang-barang itu tentu saja tidak Reka dapatkan secara cuma-cuma. Reka membelinya pada menu penjualan sistem dengan harga yang cukup menguras isi saldonya."Baiklah, Reka, kau bantu Bibi untuk menyerang orang sialan ini. Bibi akan mencoba maju untuk menyerangnya dengan pedang ini." Odele langsung melesat setelah memberikan sedikit instruksi pada Reka.Dengan anggunnya Odele mengayunkan pedang Light Saber baru miliknya itu untuk menebas Jendral Kaori yang bergerak ke sana kemari. Namun usaha Odele ini nampaknya hanyalah untuk sekedar mengalihkan perhatian m
Jendral Kaori tidak menyangka kalau dirinya akan tersudut seperti ini. Dan Jendral Kaori juga cukup terkejut saat ia mengetahui bahwa Reka juga adalah orang yang menggunakan sistem juga, sama seperti yang ia miliki."Jadi, kau pengguna sistem juga ?! Cih! Pantas saja kau kuat!" Tatapan mata Jendral Kaori kali ini terlihat sangat marah dan juga sinis."Memangnya kenapa? Kau pikir, hanya dirimu sajalah orang hebat di dunia ini? Kau terlalu melebih-lebihkan dirimu sendiri! Asal kau tahu saja ya, aku ini belumlah seberapa jika dibandingkan dengan Kakakku!" jawab Reka dengan sinis pula.Lalu Jendral Kaori terlihat mengeluarkan sesuatu dari tas penyimpanan sistemnya. Dan ternyata, yang dikeluarkan adalah berupa alat seperti papan seluncur. Papan itu ternyata dapat digunakan untuk terbang. Dan kecepatan yang dimiliki alat itu juga sangatlah cepat."Di mana dia?!" Odele melihat ke sana kemari untuk mencari keberadaan Jendral Kaori."Argh...!" Namun ada suara teriakan dari Layla. Tenyata Jendr
Kelima wanita ini ternyata berhasil membuat kepala Jendral Kaori pusing. Jendral Kaori tidak menyangka kalau ia akan dibuat repot seperti ini oleh mereka berlima. Bahkan, saat ini armor yang dikenakannya sudah terlihat ada beberapa bagian yang hancur akibat tak sanggup menahan kuatnya pukulan dari Odele.Jendral Kaori sempat memiliki pikiran untuk mundur. Namun ia memikirkan tentang berapa jatuhnya harga dirinya jika ia kabur dari pertarungan ini. Jika ia mundur sekarang, akan di letakkan ke mana wajahnya nanti ketika bertemu teman-temannya? Alangkah malunya Jendral Kaori jika ia sampai kabur melarikan diri karena tidak berhasil mengalahkan Reka dan yang lainnya. Yang membuat Jendral Kaori sangat malu karena lawannya ini adalah para wanita. Sebab, bagi Jendral Kaori, ia menganggap wanita adalah kaum yang lemah. Jika saja musuh yang ia hadapi ini laki-laki, kemungkinan besar sejak tadi Jendral Kaori sudah pergi untuk melarikan diri."Reka...! Sekarang...!" Odele berteriak dengan sangat
Setiap pukulan yang diterima Roki membuat tubuhnya makin lama semakin mendapat banyak kerusakan di bagian tubuh Cyborgnya.Dan akhirnya, Jendral Rhino memutuskan untuk mengakhiri pertarungan ini. Jendral Rhino juga sebenarnya sudah merasa sangat lelah karena bertarung melawan Roki kali ini benar-benar memaksanya untuk menggunakan seluruh tenaga dan kemampuan yang ia miliki.Trap!Leher Roki dicengkeram oleh Jendral Rhino."Apakah ada kata-kata terakhir? Hem?" Jendral Rhino kembali menatap Roki dengan wajah merendahkan. Dan Roki hanya mampu memberontak sebisanya. Rasanya, untuk berbicara saja sudah sangat sulit bagi Roki. Akan tetapi, Roki masih mampu memperlihatkan seringainya."Eh? Apakah otakmu sudah ikut rusak juga? Dasar kau, Cyborg bodoh?! Ada apa dengan ekspresi wajahmu ini?! Membuatku merasa mual saja! Cih!" Jendral Rhino tidak langsung membunuh Roki, ia sempat memukul perut Roki terlebih dahulu beberapa kali dan membantingkan tubuh Roki ke tanah beberapa kali juga.Namun beber
Pertempuran pun masih berlanjut. Setelah berjam-jam pertempuran tanpa henti mereka berlanjut sampai hari ini langit mulai menggelap lagi. Akhirnya Martis mulai merasakan kelelahan, tapi dia tahu dia tidak bisa menyerah. Dia melihat ke dalam dirinya dan mencoba mencari sesuatu yang bisa dia gunakan melawan Jendral Sugharman.Tiba-tiba, dia teringat akan sesuatu. Sebuah teknik pengendalian sistem yang dia pelajari dulu, yang sangat sulit dan membutuhkan banyak energi, tapi sangat kuat. Teknik ini bisa membalikkan arah aliran energi dalam sistem, membuat pengguna lainnya kehilangan kendali.Dengan segala kekuatan yang tersisa, Martis mulai menggunakan teknik ini. Energi mengalir melalui tubuhnya, memenuhi sistem dan mengubah aliran energi. Jendral Sugharman terkejut dan berusaha melawan, tapi dia merasa kendalinya mulai melemah.Akhirnya, dengan usaha terakhir, Martis berhasil membalikkan aliran energi dan mengambil alih kendali sistem. Jendral Sugharman terjatuh, kehilangan kekuatannya
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang