Share

248. Anak kecil?

Martis benar-benar terkejut. Ternyata suara yang ia dengar itu adalah suara Odanto. Bagaimana bisa Odanto berada di sini? Ditambah lagi, saat ini situasinya sedang dalam bahaya.

Sedangkan Martanto, sebagai ayah dari Odanto hanya bisa menahan amarahnya. Setelah ditanya, akhirnya Odanto mengaku kalau ia menyelinap di salah satu kapal yang mereka tumpangi menuju negara Pilastain.

"Sudahlah, Paman. Mau bagaimana lagi? Memarahinya pun percuma. Yang jelas, kita harus melindunginya," ujar Martis.

"Tidak, Kak Martis! Aku akan melindungi diriku sendiri. Jadi, Ayah dan Kak Martis tidak usah khawatir dengan diriku. Lagipula, sebenarnya aku ikut bertempur bersama pasukan yang Ayah pimpin ketika perjalanan kita sempat terhambat adanya serangan musuh secara dadakan kemarin itu." Dengan sangat percaya dirinya Odanto mengucapkan kata-katanya itu.

"Jangan sombong! Kau itu belum memiliki pengalaman yang cukup di Medan perang, Odanto! Jadi, dengarkanlah instruksi dari kami. Terutama Kakakmu ini, oke?" M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status