Ternyata, Reka benar-benar tidak tahan melihat Kakak kesayangannya yang di hajar habis-habisan seperti itu. Alhasil, Reka langsung mempersiapkan serangan jarak jauhnya.Nging...!Slash...!Jediar...!Satu tembakan sinar laser langsung menebus bahu Jendral Moh Mosaik dengan kecepatan tinggi.Jendral Moh Mosaik sangat terkejut dengan serangan sinar laser yang datang secara tiba-tiba dan sangat cepat itu. "Hah?! Sial?! Hey, apa yang kau lakukan?!" Jendral Mosaik awalnya mengira bahwa orang yang menembakkan sinar laser itu adalah salah satu rekannya. Namun ketika ia berbalik badan, ia melihat seorang gadis muda yang ternyata dialah pelakunya."Tentu saja aku akan menolong Kakakku! Pertanyaanmu itu adalah pertanyaan terbodoh yang pernah aku dengar di muka bumi ini!" reka menjawab dengan wajah yang terlihat penuh amarah.Kemudian Reka kembali menyerang Jendral Moh Mosaik secara beruntun tanpa ampun, ternyata Reka mampu menyudutkannya.Karena melihat Reka yang ikut bergabung dalam pertarunga
Tring!"Perintah Martis diterima. Sistem akan mengaktifkan dua teknik yang direkomendasikan. Tapi Martis harus mengingat resiko yang didapat adalah borosnya penggunaan pada energi dan stamina milik Martis."Martis sudah mempersiapkan dirinya untuk mengambil resiko yang akan ia terima jika menggabungkan dua teknik yang diaktifkan secara bersamaan. Martis sudah terbiasa, sama seperti ketika ia menggunakan teknik Golem dan Booster miliknya secara bersamaan.Ternyata kali ini, Martis akan mengaktifkan teknik Gumo-gumo nya dengan teknik baru yang ia kuasai kemarin, yaitu teknik Menghilang. Martis juga sangat penasaran dengan apa yang dapat ia lakukan dengan kedua teknik ini.Lalu, ketika teknik itu aktif, Jendral Moh Kioda yang sedang ada di hadapannya langsung bingung dan sangat terkejut. 'Hah?! Ke mana perginya Bocah itu?! Apakah dia bisa menghilang?! Tidak! Ia pasti memiliki trik tersembunyi!' gumam Jendral Moh Kioda.Namun, baru saja beberapa detik Jendral Moh Kioda kehilangan posisi M
Akhirnya Martis menekan dada Jendral Moh Kioda dengan sangat kuat menggunakan kaki kanannya yang telah ia lapisi dengan kekuatan elemen tanah tingkat tertinggi. Alhasil, Jendral itu langsung tewas karena injakan kaki Martis itu mampu membuat tulang dada serta organ dalamnya juga langsung hancur."Tinggal satu lagi." Martis kemudian bergegas menuju arah Reka.Reka memang sedang unggul pada pertarungannya saat ini, tapi Martis tidak akan menjamin itu akan bertahan lebih lama lagi. Sebab, Martis sangat tahu kalau Reka ini sangat boros stamina dan energi ketika harus bertarung dengan cara terus menerus menggunakan teknik sinar lasernya. Oleh sebab itulah Martis akan membantu Reka sebelum terlambat.Dan benar saja, ketika Martis berada di samping Reka, ia melihat Reka yang nafasnya mulai terengah. "Reka, sudah cukup. Serahkan sisanya kepadaku, oke?" ucap Martis membujuknya."Tidak, Kak. Aku mampu melawan orang ini," jawab Reka dengan pandangan yang masih tetap fokus terhadap musuhnya. Yah,
Jendral Crocodile akhirnya menyampaikan idenya. Ide itu adalah ide untuk melakukan formasi andalan mereka bertiga. Formasi itu adalah formasi kombinasi, di mana mereka bertiga yang nantinya akan saling membagi posisi saat bertarung. Mereka bertiga memang terkenal akan kekompakannya ketika bertarung bersama."Itu bukanlah hal yang buruk. Aku setuju denganmu," jawab Jendral Rijiek."Oke, aku juga," jawab Jendral Simon juga.Akhirnya mereka bertiga telah memutuskan strateginya untuk mengalahkan martis.Sedangkan Martis, ia juga saat ini tengah berdiskusi dengan jendral Oregon dan Roki serta beberapa orang pasukan inti lainnya. Martis juga merasa lega saat menerima informasi pasukan yang dipimpin olehnya berhasil menjalankan semua misi yang telah ia berikan. Walaupun pasukan mereka kalah jumlah dengan telak, namun kenyataannya justru merekalah yang jauh lebih unggul. Kini, pasukan musuh yang mereka hadapi bahkan sudah berkurang dari setengahnya. Ini juga berkat bantuan Martis yang membagi
Jantung Martis langsung berdebar tak karuan saat Mia mengatakan ingin menemaninya istirahat."Ti-tidak, Mia. Tidak perlu, sebentar lagi aku akan beristirahat. Kalau begitu, kau juga beristirahatlah duluan," jawab Martis yang merasa gugup."Tapi Martis...," ucap Mia seraya membenahi rambutnya agar leher angsanya yang putih dan mulus itu terlihat dengan jelas.Martis menelan ludahnya dengan susah payah ketika melihat leher Mia yang putih bersih dan sangat mulus itu. Pikiran Martis langsung melayang-layang membayangkan sesuatu. Dan saat itu, Mia malah mendekatkan tubuhnya dengan Martis. Karena hal itu, perasaan Martis yang gugup jadi semakin gugup lagi."Tapi apa, Mia?" tanya Martis."Tapi aku sangat merindukanmu...," jawab Mia dengan jujur walaupun masih terdengar malu-malu."A-aku..., ak-" Ucapan Martis tiba-tiba dipotong oleh Mia yang mengecup bibirnya."Ehem, ehem...!" Mia langsung mendorong tubuh Martis ketika tiba-tiba mendengar ada suara Reka yang berdeham dari arah belakangnya."
Reka sebenarnya merasa senang saat mendengar apa yang dikatakan oleh Martis. Ternyata Martis memberitahukan kepada Reka kalau sistem yang mereka miliki dapat menciptakan suatu makhluk. Dan makhluk itu nantinya akan menjadi seperti peliharaan. Peliharaan yang dimaksud bukanlah hanya sekedar peliharaan saja. Namun peliharaan itu tentu saja akan berguna di dalam pertempuran.Reka langsung terbenam dengan pikirannya sendiri tentang peliharaan apa yang akan ia ciptakan, namun Reka masih sedikit bingung."Sudahlah, jangan terburu-buru memikirkannya. Bahkan aku saja masih belum dapat menentukan peliharaan apa yang ingin aku miliki, Reka. Tapi sebelum itu, kau juga harus berlatih dengan teori yang sudah aku transfer ke sistem milikmu barusan. Silahkan kau pelajari lebih lanjut terlebih dahulu. Bukan hanya kau, aku juga belum membaca semuanya secara keseluruhan. Ada beberapa syarat untuk kita agar dapat menciptakan peliharaan," ujar Martis kembali menjelaskan."Kalau begitu, baiklah Kak Martis
Entah apa yang Martis pikirkan, bisa-bisanya ia memikirkan bahwa ia kan menciptakan peliharaan berupa hewan. Dan hewan yang ada dalam benak Martis adalah berupa hewan legendaris, yaitu Naga. Padahal, untuk membuat makhluk seperti itu rasanya sangatlah mustahil. Sebab, dari teori yang Martis baca, saat ingin menciptakan makhluk berupa hewan dari sistem, maka kita harus memiliki salah satu bagian tubuh dari hewan itu. Semakin banyak bagian tubuh hewan yang di ekstrak, maka akan semakin nampak nyata pula hewan yang diciptakan. Baik itu dari segi fisik maupun sifatnya. Kelebihannya, kita dapat mengontrol hewan peliharaan itu nantinya sesuai keinginan kita. Apa yang kita perintahkan, maka makhluk ciptaan berupa hewan itu akan dengan patuh menurutinya.Namun, apakah benar Martis ingin menciptakan makhluk yang rumornya hanyalah sebuah mitos belaka seperti itu? Ada-ada saja.'Tapi..., ke mana aku harus mencari bagian tubuh dari Naga seperti itu ya? Atau..., aku mencari ide lain saja? Haish...
Martis benar-benar terkejut. Ternyata suara yang ia dengar itu adalah suara Odanto. Bagaimana bisa Odanto berada di sini? Ditambah lagi, saat ini situasinya sedang dalam bahaya.Sedangkan Martanto, sebagai ayah dari Odanto hanya bisa menahan amarahnya. Setelah ditanya, akhirnya Odanto mengaku kalau ia menyelinap di salah satu kapal yang mereka tumpangi menuju negara Pilastain."Sudahlah, Paman. Mau bagaimana lagi? Memarahinya pun percuma. Yang jelas, kita harus melindunginya," ujar Martis."Tidak, Kak Martis! Aku akan melindungi diriku sendiri. Jadi, Ayah dan Kak Martis tidak usah khawatir dengan diriku. Lagipula, sebenarnya aku ikut bertempur bersama pasukan yang Ayah pimpin ketika perjalanan kita sempat terhambat adanya serangan musuh secara dadakan kemarin itu." Dengan sangat percaya dirinya Odanto mengucapkan kata-katanya itu."Jangan sombong! Kau itu belum memiliki pengalaman yang cukup di Medan perang, Odanto! Jadi, dengarkanlah instruksi dari kami. Terutama Kakakmu ini, oke?" M
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang
Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras. Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras. Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya. Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang
Mia memimpin mereka ke arah mesin tersebut, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Saat mereka mendekati mesin tersebut, mereka melihat bahwa mesin tersebut memiliki sebuah layar yang besar dan beberapa tombol yang berkilauan. Mia menekan salah satu tombol tersebut, dan layar mesin tersebut langsung menyala. Phynoglip dan Emily terkejut melihat bahwa layar tersebut menampilkan sebuah gambar yang aneh, seperti sebuah peta yang kompleks. "Apa ini?" tanya Phynoglip dengan suara yang penasaran. Mia menjawab, "Ini adalah peta sistem yang kita gunakan untuk mengontrol dunia ini," ucap Mia dengan suara yang pelan. "Dengan peta ini, kita dapat melihat bagaimana sistem tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengubahnya." Emily kemudian menatap peta tersebut dengan rasa penasaran. "Bagaimana kita dapat mengubahnya?" tanya Emily dengan suara yang pelan. Mia memandang Emily dengan mata yang berbinar. "Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan kode yang tepat," ucap Mia
Phynoglip mengangguk, kemudian menatap sekeliling tempat mereka berada. "Tempat ini aneh," ucap Phynoglip dengan suara yang pelan. "Aku merasa seperti berada di dalam komputer atau sesuatu." "Aku juga merasa seperti itu. Sepertinya kita berada di dalam sistem atau dimensi lain." jawab Emily dengan nada yang sama dengan Phynoglip. Keduanya terdiam sejenak, kemudian Phynoglip bertanya lagi. "Kamu pikir apa yang disembunyikan oleh Martis?" Emily memandang Phynoglip dengan serius. "Aku pikir Tuan Martis menyembunyikan sesuatu hal yang sangat penting." Phynoglip mengangguk, kemudian keduanya terdiam lagi. Akan tetapi, kali ini tiba-tiba, Phynoglip berbicara dengan nada yang berbeda. "Emily, aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Sepertinya kita tidak sendirian." Emily menatap Phynoglip dengan heran, kemudian menoleh ke sekeliling. Tiba-tiba, dia melihat bayangan yang bergerak di kejauhan. "Apa itu?" bisik Emily dengan suara yang pelan. Kemudian Phynoglip berjalan menuju bayangan te
Martis hari ini dipusingkan dengan tingkah laku kedua bayi besarnya, yaitu Emily dan Phyno. Dan tanpa diduga, saat Martis menatap wajah Emily, lagi-lagi ia teringat akan raut wajah istrinya. Sampai tanpa sadar dia berucap, "Mia...?" Martis kemudian tiba-tiba memeluk tubuh Emily. "Maafkan aku, Mia..., aku pasti akan kembali," ucap Martis yang mempererat pelukannya pada Emily. "Aku bersumpah! Akan menemukan cara untuk kembali pada mereka. Tapi kira-kira, apakah mereka masih mengingatku?" Emily yang tidak mengerti apa yang terjadi, menatap wajah Martis dengan heran. la merasa tidak nyaman dengan pelukan Martis yang terlalu erat. Sementara itu, Phyno yang ada di sebelahnya, menatap Martis dengan rasa penasaran. "Martis, apa yang terjadi?" tanya Phyno dengan suara yang pelan. Martis tersadar dari lamunannya dan melepaskan pelukannya pada Emily. la memandang wajah Emily dan tersenyum. "Maaf, Emily," ucap Martis dengan suara yang lembut. "Aku hanya..., teringat pada seseorang yang
Rupanya, Raja Kegelapan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Martis. Saat ini ia memutuskan bahwa dia dan anaknya masih harus berada di dalam gunung berapi tempat mereka berada saat ini untuk sementara waktu. Nampaknya Raja Kegelapan kali ini lebih waspada dalam menghadapi Martis. Dia telah kehilangan Black Rose karena kala itu telah meremehkan Martis. Padahal ia berpikir bahwa Black Rose akan dapat mengalahkan Martis dengan mudah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Kekalahan Black Rose sangat membuatnya rugi besar. Sebab, Black Rose beserta semua pengikutnya telah diberantas habis oleh Martis sampai tak tersisa satupun. Sementara Raja Kegelapan masih bersembunyi di dalam gunung berapi, beberapa Minggu kemudian Martis dan yang lainnya kini telah kembali pulih. Dan ternyata, Martis tengah berusaha memisahkan aura kegelapan yang tersisa dalam tubuh Phynoglip. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Memang benar, dalam beberapa hari ini ia telah berhasil membuang sebagian
Raja Kegelapan sangat marah karena merasakan hawa keberadaan Black Rose yang terhubung dengan jiwanya kini telah menghilang."Black Rose...? Ti-tidak...!" Raja Kegelapan berteriak histeris di dalam ruangan persembunyiannya."Tidak akan aku maafkan! Black Rose mati dikalahkan oleh manusia bernama Martis itu! Aku tidak boleh bersantai-santai. Yah..., aku akan membalaskan semua yang telah dilakukan oleh Martis! Terutama atas kematian Black Rose!" Raja Kegelapan kemudian bangkit dari tempatnya. Kali ini amarahnya benar-benar berada di puncaknya. Hal yang membuat ia sangat marah tentu saja atas kematian Black Rose, wanita yang sangat dicintainya.Kemudian Raja Kegelapan pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah gunung berapi yang ada di ujung wilayah barat. Gunung berapi ini adalah tempat di mana Raja Kegelapan pernah berlatih bersama Black Rose.Dan rupanya, di gunung berapi ini juga Black Rose pernah menyimpan benih. Benih itu adalah hasil dari perkawinan mereka berdua. Dan selama ini, be
Dan akhirnya, Martis tumbang juga. Setelah energi dan stamina terkuras habis, waktu kembali normal. Dan mereka tetap berada di tempat terakhir kalinya. Gedebugh...! Tubuh Martis yang terkulai lemas akhirnya terkapar di lantai. Karena mendengar ada suara aneh, Emily yang ada di atas ranjang menoleh ke arah sumber suara. Dan ia melihat di sana ada tubuh Martis yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Tu-tuan Martis...?" ucap Emily yang kemudian ia turun dari ranjang dan segera memeriksa keadaan Martis. Ia sudah ingat dengan apa yang terjadi. "Martis...? Wah, iya, aku harus membantunya." Begitu pula dengan Phynoglip yang baru sadar dan ingat semaunya. Ia bergegas membantu Emily untuk mengangkat tubuh Martis ke atas ranjang. "Hey, tubuhku masih terluka, tapi aku bisa kok, menjaga Martis agar tetap stabil. Aku akan berbaring di sampingnya sampai ia kembali pulih. Aku tidak keberatan berbagi energi dengan dirinya. Aku bisa melakukan teknik Transfer Energi melalui genggaman
Akhirnya Martis menunda untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.Dan pada esok paginya, barulah Martis kembali menemui mereka berdua di kamar yang sama."Kalian sudah membaik?" sapa Martis seraya mengambil kursi untuk duduk di dekat ranjang yang mereka berdua gunakan untuk tidur."Menurutmu?" Phynoglip menjawab, namun malah balik bertanya."Kalau aku, sudah merasa lebih baik dari kemarin. Rasa pusing di kepala sudah hilang. Kalau kemarin, saat melirik saja kepala langsung terasa pusing." Namun tidak dengan Emily, ia menjawab dan menjalankan keadaannya dengan apa yang ia rasakan saat ini."Baiklah, syukur kalau memang kau merasa lebih baik. Nah sekarang, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua," ungkap Martis menjelaskan maksud dan tujuannya hari ini datang pada mereka berdua.Martis mengatakan bahwa dia telah memiliki sebuah teknik yang dapat memutar waktu. Namun ada resiko yang sangat besar, yaitu kehabisan stamina dan energi setelah berhasil menggunakan teknik itu. Kon