Ternyata tadi ketika Layla sedang ingin berbelanja ke pasar, Layla di cegat oleh tiga berandalan ini. Layla yang panik akhirnya berlari tanpa berpikir ke mana arahnya berlari. Sampai akhirnya Layla malah berlari ke daerah yang sepi penduduk.Martis telah mengerti apa yang terjadi. Dan tak lama kemudian ada beberapa orang suruhan Odele yang sampai di sana. Tiga berandalan yang sudah babak belur itu dibawa untuk segera di proses secara hukum. Mereka pasti akan dipenjara."Layla, ayo ikut aku. Lihatlah pakaianmu, sudah kotor seperti itu. Pakai saja jaketku ini dulu. Nanti kita mampir ke toko pakaian dan cari beberapa untukmu," ucap Martis."Ta-tapi..., Martis...," ucap Layla."Sudah, jangan khawatir. Ikut saja,"Akhirnya Layla mengikuti Martis. Di sepanjang jalan juga Martis dan Layla saling bercerita pengalaman mereka selama ini. Layla dulunya juga adalah teman bermain Martis ketika masih kecil. Namun Layla kerap dimarahi kedua orang tuanya ketika ketahuan bermain bersama Martis. Alasan
Martis tidak lari. Justru dia melawan tinju tiga orang itu secara bergantian.Bam!Brak!Krak...!Salah satu tangan pengawal Agus akhirnya berhasil Martis patahkan. Padahal kalau dilihat dari postur tubuhnya, tidak akan ada yang menyangka kalau Martis berhasil mematahkan tangan orang itu hanya dengan beradu tinju!Ayah Layla, Kris, ia tidak menyangka kalau Martis bisa sehebat ini. Padahal Kris tahu kalau Martis sejak kecil sudah dijuluki anak cacat.Bugh!Bugh!Bugh!Martis tidak memberikan kesempatan sedikitpun pada ketiga pengawal Agus itu. Martis terus memukuli wajah dan tubuh ketiga orang ini.Agus mundur dan ketakutan ketika melihat ketangkasan Martis. Bahkan Agus tidak sadar sampai bersembunyi di balik badan Kris.Sepuluh menit kemudian tiga orang itu berhasil Martis tumbangkan. Wajah mereka sudah penuh luka lebam! Bahkan hidung mereka masing-masing dibuat patah oleh Martis.Pruk, pruk, pruk...!Martis membersihkan debu di tangannya."Selesai...," ucap Martis.Martis menatap ke
Crash...!Blep!Mata Martis terbelalak! Ia menatap wajah orang yang menyerangnya itu dengan tajam!"Hahahaha..., hahahaha...! Ternyata Anton memang lemah! Masa dia bisa dikalahkan dengan Bocah tengil seperti ini?" ucap pria satunya yang melihat salah satu temannya menyerang Martis.Tring!"Ramuan pemulihan digunakan otomatis karena Martis dalam bahaya!"Ada pemberitahuan dari sistem lagi. Martis akhirnya tersenyum. Dia tadi pura-pura mati. Dan ketiga orang pengintai itu sedang asik tertawa. Ternyata mereka dijanjikan bayaran yang tinggi dengan Bos mereka jika berhasil membunuh Martis. Di dalam Organisasi Kelitih nama Martis sedang menjadi topik hangat. Karena baru kali ini ada orang yang berani melawan Kelitih. Ditambah lagi, yang Martis kalahkan adalah salah satu ketua pasukan Kelitih di salah satu wilayah.Diam-diam Martis mengaktifkan boost dari sistem."Ayo kita bawa mayatnya pada Bos," ucap salah satu orang itu."Baiklah. Aku kira Bocah ini kuat. Ternyata tidak seperti yang di ru
Akhirnya pengintai yang berhasil Martis tangkap langsung dibawa oleh Odele untuk diinterogasi.Namun nampaknya, kali ini orang itu benar-benar mengunci mulutnya dengan rapat. Setiap kali diancam dan bahkan dipukuli, orang itu hanya menyeringai. Dan lagi, ia seperti tidak merasakan sakit sedikitpun.Odele akhirnya kesal. Ia pun mengurung orang itu di ruangan yang bersebelahan dengan Anton.***Jauh di sana, Pendiri Kelitih mengadakan pertemuan dengan petinggi-petingginya. Semua Ketua dari setiap distrik sudah hadir di pertemuan ini.Rupanya nama Martis sangat terkenal di kalangan para Kelitih. Bahkan kali ini Pendiri Kelitih mendapat laporan bahwa beberapa anggotanya yang dikirim untuk mencari keberadaan Anton malah berhasil dikalahkan oleh Martis.Brak!Pendiri Kelitih itu memukul meja yang ada di hadapannya sampai hancur berkeping-keping."Kalian ini kenapa hanya diam saja!? Pokoknya aku tidak mau tahu, orang itu harus segera ditangkap!" ucap Pendiri Kelitih. Pendiri Kelitih sedari d
Odele yang sengaja menyuruh Martis selalu keluar rumah untuk memancing para Kelitih ternyata idenya memang berhasil.Baru hari pertama Martis keluar saja Martis sudah di kepung oleh beberapa Kelitih. Namun, sebenarnya di balik bayang-bayang ada pasukan khusus yang Odele perintahkan agar mengawasi dan menjaga Martis. Kalau keadaan mulai menjadi darurat, pasukan khusus itu barulah akan keluar dari bayang-bayang untuk menyelamatkan Martis. Permintaan itu juga Martis sendiri yang memintanya. Karena memang Martis butuh lawan untuk melihat hasil latihannya."Itu dia! Ayo teman-teman, tangkap dia! Hidup atau mati kita tetap akan mendapat hadiah yang besar! Hahahaha....! Bocah busuk, bersiaplah!" teriak salah satu Kelitih.Martis meresponnya dengan menyiapkan kuda-kudanya. Martis juga memainkan tangannya memberi isyarat untuk para Kelitih agar maju menyerangnya."Jangan sombong kau...! Hiyat...!""Hiyat...!"Nampaknya semangat para Kelitih sedang membara. Entah seberapa besar hadiah yang dija
Martis memukuli Marco tanpa henti. Tiap pukulan itu kini mulai terasa berat bagi Marco."Ada apa dengan Anak ini? Sial! Kenapa kekuatannya sangat terasa berbeda?" gumam Marco.Tapi Marco masih sanggup menangkis dan menahan semua pukulan Martis. Martis belum berhasil melukai Marco."Boost!" gumam Martis.Martis menitikkan kekuatannya pada satu titik di tinju kanannya."Hiya...! Rasakan ini...!" teriak Martis.Bugh!Boom!Ada suara ledakan ketika tinju Martis menyentuh tubuh Marco.Siuw...!Bam!Gedebug!Akhirnya Martis berhasil melukai Marco di bagian wajahnya. Martis menggunakan tinjunya untuk menghantam wajah Marco.Tubuh Marco terpelanting dan terbang puluhan meter. Bahkan, ketika tubuh Marco menabrak tembok bangunan, tembok itu hancur dan menembus ke tembok bangunan yang lainnya.Setelah empat bangunan hancur, barulah tubuh Marco berhenti terpental di tembok terakhir."Uhuk! Hueks...!"Marco memuntahkan segumpal darah dari mulutnya.Wajah Marco remuk. Bentuknya Bahkan lebih jelek d
Brak!Siuw..., boom!Akhirnya Martis berhasil memukul dada Bos Kelitih distrik sepuluh itu."Sial! Ternyata dia memang kuat!" gumam Bos distrik sepuluh.Karena malu, Bos distrik sepuluh itu pun akhirnya kembali bangkit dan akan lebih serius lagi menghadapi Martis. Awalnya ia sempat terpikirkan ingin pergi dari sana tanpa membawa Marco. Tapi karena merasa gengsi, ia pun akan meladeni Martis.Brak, brak, brak!Martis menghantamkan tinjunya pada Serangan elemen tanah dari Bos Kelitih itu. Namun Martis tidak menyadari kalau Bos distrik sepuluh memiliki serangan tersembunyi lainnya.Jleb, jleb, jleb...!Dari atas kepala Martis, ada banyak pisau yang jatuh dari langit dan melesat ke arah Martis.Karena Martis sedang disibukkan dengan serangan-serangan elemen tanah, akhirnya puluhan pisau itu mengenai tubuh Martis.Tring, tring, tring!Namun tubuh Martis tidak terluka sama sekali. Jangankan tertusuk, bahkan tergores saja tidak. Padahal, pisau-pisau itu ketajamannya tidak usah diragukan lagi.
Martis merasakan sakit yang luar biasa ketika tubuhnya tersambar oleh petir tadi. Tapi sepertinya Martis tidak mati. Walaupun ia mati, ini kan hanya di dalam mimpi saja."Bangunlah, Anah muda," ucap seorang Pria.Ternyata ada seorang pria bertubuh kekar dan berpakaian serba putih di hadapan Martis. Namun wajah pria itu tidak terlihat karena ada cahaya yang sangat menyilaukan menutupinya.Martis pun akhirnya berusaha bangkit."Si-siapa kau?" tanya Martis."Hahaha..., aku tidak memiliki nama. Tapi yang jelas, aku adalah pencipta sistem yang kau miliki," jawab Pria itu."Pencipta sistem? Maksudmu kau adalah orang yang memberikanku sistem ini?" tanya Martis."Bukan aku yang memberikan. Tapi sistem itu sendirilah yang memilihmu, Martis," jawab Pria itu."Jadi begitu. Apakah ada orang lain di dunia ini yang memiliki sistem yang sama seperti milikku?" tanya Martis lagi. Ini adalah pertanyaan yang kerap mengganggu pikirannya."Hahahaha...! Tentu saja tidak ada. Kalaupun ada, itu pasti hanya t