Ketiga orang itu menatap Reka dengan penuh hati-hati. Ternyata mereka adalah salah satu kelompok militer dari Negara Isralial yang berhasil menyelinap ke dalam Negara Purple Gold. Dan kelima orang ini mendapat perintah dari atasannya untuk menangkap Reka. Tapi sayangnya, mereka tidak menyangka kalau Reka akan sekuat ini.Tanpa banyak bicara akhirnya Reka benar-benar berhasil mengalahkan ketiga orang yang tersisa. Reka juga sengaja menyisakan satu orang agar tetap sadar. Reka berniat ingin bertanya tentang dari mana asal mereka dan apa tujuan mereka ingin menangkap Reka. Tapi sayangnya, orang itu tidak juga mau membuka mulut. Alhasil Reka menghubungi ayahnya.Beberapa puluh menit kemudian Roki tiba di lokasi yang telah Reka beritahu melalui ponselnya. Roki beserta teman-temannya langsung mengikat dan membawa kelima orang asing itu pergi. Roki berniat membawa mereka berlima ke markas Herupa.Sesampainya di markas Herupa, Roki dan Reka langsung menemui Martis dan membicarakan masalah ini.
Beberapa hari kemudian, akhirnya semua persiapan benar-benar selesai. Kemudian mereka semua mengikuti perintah Martis untuk berangkat menuju Negara Pilastain. Mereka berangkat menggunakan berbagai macam kendaraan. Ada yang menggunakan jalur darat, laut, dan juga udara. Untuk Martis dan para Jendral dari Negara Purple Gold, mereka pergi menggunakan jet pribadi agar dapat langsung mendarat di Istana Negara Pilastain. Tujuan utama Martis dan yang lainnya datang ke Negara Pilastain kali ini adalah untuk menolong warga Pilastain yang masih bertahan di sana dan segera memindahkannya ke Negara Purple Gold untuk sementara sesuai kesepakatan yang mereka adakan dalam rapat penting kemarin.Ternyata di tengah perjalanan, Reka baru menyadari sesuatu."Kak Martis, Kak Mia di mana ya? Kok, tidak kelihatan?" Rupanya sejak tadi Reka memperhatikan semua orang yang ada dalam pesawat. Dan ternyata Reka tidak menemukan kehadiran Mia di sini."Oh itu, dia mungkin sedang sibuk dengan tugas-tugasnya. Memang
Setelah mendapat sambutan yang cukup mewah, Martis dan yang lainnya dipersilahkan untuk istirahat terlebih dahulu.Esok harinya, sambil menunggu kedatangan pasukan yang lainnya mereka sepakat untuk mengadakan pertemuan sambil makan siang. Pertemuan ini khusus untuk membahas rencana apa, dan strategi yang bagaimana untuk menghadapi Negara Isralial nanti. Ketika pertama kali melihat beberapa Jendral yang hadir, Martis merasa kagum dengan para Jendral itu. Mereka terlihat sangat berwibawa, dan terlihat jelas pula bahwa mereka memiliki kekuatan yang kuat dan hebat. Martis dapat merasakan kekuatan mereka melalui aura yang terpancar dari tubuh mereka.Rupanya, Roki bertemu dengan salah satu Jendral yang dulu pernah menolongnya saat berperang. Namanya adalah Jendral Oregon. Jendral Oregon memiliki sebuah nama julukan, yaitu Tangan Besi. Jendral Oregon adalah pemimpin tentara bayaran yang berasal dari Negara Pilastain. Roki juga sempat memberitahukan sedikit informasi tentang Jendral Oregon k
Reka menceritakan kepada Martis tentang menu baru yang ia temukan. Menu itu adalah menu penjualan khusus teknik kelas atas. Tapi, ketika Reka memilih salah satu teknik yang menarik perhatiannya, teknik itu tidak dapat ia beli. Padahal jumlah saldo miliknya mencukupi untuk membelinya. Namun sistem memberi pemberitahuan jika Reka belum diijinkan untuk membeli dan menguasainya.Martis teringat akan dirinya dahulu. Dulu Martis juga pernah membeli satu teknik yang ternyata bukanlah teknik untuk bertarung di peperangan. Melainkan teknik itu adalah teknik yang digunakan untuk beraksi di atas ranjang bersama pasangan.Namun hal yang Reka alami ini nampaknya berbeda. Tadi Martis bertanya kepada Reka apa nama teknik itu. Dan ternyata nama teknik itu adalah Teknik Cahaya Rembulan. Kalau dilihat dari nama tekniknya, seharusnya Reka dapat menguasainya. Apalagi Reka adalah orang yang memiliki elemen langka, yaitu elemen cahaya."Jadi Kak Martis, kira-kira apa penyebabnya aku tidak bisa menguasai te
Bukannya menghindar, ternyata Roki malah sengaja hanya berdiam diri saja ketika beberapa peluru yang ditembakkan ke arahnya mengenai tubuhnya."Itulah akibatnya jika tidak mau mendengarkan kami!" Prajurit itu mendengus kesal.Namun semua mata para prajurit itu terbelalak saat melihat Roki yang ternyata baik-baik saja. Padahal mereka semua dapat melihat dengan jelas kalau peluru-peluru tadi benar-benar tepat sasaran."Apa...?!" Beberapa prajurit berteriak serempak karena merasa tidak percaya dengan apa yang mereka lihat."Hem..., kalian pikir, hanya beberapa butir peluru seperti itu dapat melukaiku? Kalian terlalu percaya diri." Roki bergaya seperti orang yang membersihkan debu dari pakaiannya."Ayo, kita serang lagi!" Dan prajurit itu masih tidak percaya kalau Roki akan selamat pada tembakan yang selanjutnya.Dor, dor, dor...!Kali ini, peluru yang melesat lebih dari dua puluh. Dan semua peluru itu hanya ada satu atau dua saja yang meleset, yang lainnya tepat sasaran semuanya.Sedangk
Jendral Oregon sepertinya tahu tentang kekuatan yang dimiliki Jendral Koboy. Jendral Oregon berniat untuk mendekati Martis dan memberitahunya tentang Jendral Koboy. Tapi itu adalah hal yang cukup sulit. Untuk bisa maju ke tempat Martis harus menghadapi banyaknya prajurit yang ada."Minggir, kalian para sampah....!" Kali ini suara Jendral Oregon menjadi pusat perhatian.Jendral Oregon maju tanpa perduli apapun yang menghalanginya. Kedua tangan Jendral Oregon berubah berwarna hitam pekat. Apapun yang ada di hadapannya, dengan sekali tinju bisa langsung terpental sangat jauh.Jendral Oregon terus berlari menerobos banyaknya prajurit sampai ke baris akhir. Di baris akhir ini justru musuh yang dijumpai Jendral Oregon adalah penjahat internasional."Kita bertemu lagi, Jendral. Hahahaha...!" Sepertinya orang ini memang sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi Jendral Oregon. Dia adalah Wakil Jendral Koboy. Namanya adalah Junaidi."Ternyata kau masih hidup, Junaidi. Baiklah, untuk yang kali
Situasinya kini telah berubah karena kedatangan Jendral Oregon. Awalnya Martis berniat menyuruh Roki untuk kembali ke barisan pasukan belakang. Akan tetapi, malah ada Jendral Oregon yang muncul."Jangan membual! Lihatlah, kau saja malah meminta bantuan satu orang lagi, hahaha...! Aku sudah ratusan kali bertemu dengan orang-orang lemah seperti kalian ini, hahahaha! Awalnya mereka juga sama sepertimu." Jendral Koboy menunjuk ke arah Jendral Oregon, lalu menunjuk ke arah Martis."Kali ini kau bertemu orang yang salah. Aku tidaklah sama seperti mereka. Baiklah, aku akan meminta kepada rekan-rekanku agar tidak ada yang mengganggu pertarungan kita, bagaimana? Apakah kau mau berduel denganku?" Martis mencoba mencari kesepakatan berduel demi melindungi Roki dan Jendral Oregon yang saat ini berada di dekatnya."Boleh juga. Ternyata kau adalah pria jantan, hahahaha...! Aku suka gayamu. Kalau begitu ayo, tunggu apa lagi? Serang saja aku. Aku pastikan semua anak buahku yang tersisa tidak akan ada
Jelegar!Satu serangan lagi berhasil Martis daratkan tepat di wajah Jendral Koboy. Tubuh Jendral Koboy terpental beberapa meter tapi ia tetap kembali bangkit seakan-akan tidak pernah menerima serangan apapun."Baiklah, aku akan lebih serius lagi. Kali ini kau akan segera kukirim ke Neraka!" Sambil berteriak, Jendral Koboy maju dan mengincar bagian dada Martis untuk menjadi titik serangannya.Namun saat tangan Jendral Koboy yang sudah sedikit lagi menyentuh dada Martis, tiba-tiba kekuatan gelombang yang membungkus kepalan tangannya itu sirna.'Ada apa ini?' tanya Jendral Koboy heran dalam hatinya.Pukulan Jendral Koboy hanya menjadi pukulan biasa karena kekuatan elemen gelombang miliknya telah dinetralkan oleh teknik Perisai Penetral Elemen milik Martis. Alhasil, Martis menggunakan kesempatan ini."Kena kau!" ucap Martis dengan wajah yang terlihat penuh semangat.Martis menangkap pergelangan tangan Jendral Koboy, kemudian membantingkannya ke lantai kanan dan kiri beberapa kali. Banting