Share

156. Di balik semak

Martis sempat menyuruh Reka untuk diam beberapa menit. Dan beberapa menit kemudian Reka masih belum mengerti juga, kenapa Martis menyuruhnya diam?

"Tunggu saja sebentar lagi," bisik Martis.

Reka hanya menganggukkan kepalanya menjawab bisikan dari Martis.

Krak!

Kali ini terdengar seperti ada suara ranting kayu yang patah karena terinjak.

Reka baru sadar apa yang Martis maksudkan setelah mendengar suara ranting kayu yang diinjak itu. Namun tetap tidak ada pergerakan juga. Alhasil, Reka jadi merasa penasaran.

"Eh? Siapa yang tadi itu ya Kak? Coba aku lihat saja." Dengan sangat percaya dirinya Reka berjalan menuju sumber suara ranting kayu yang terinjak tadi.

Martis ingin menahan Reka tapi ia telat. Reka sudah berlari kecil ke arah semak-semak yang ada di dekatnya.

"Huft, dia sangat ceroboh." Melihat sikap Reka ini, Martis hanya mempu menghela nafasnya.

"Siapa di sana? Halo...?" Di dalam benak Reka, ia membayangkan kalau di balik semak ini adalah kelinci. Entah apa yang dipikirkan Reka, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status