'Aktifkan teknik Sensorik.' Setelah itu Martis langsung memberikan perintah pada sistem untuk mengaktifkan teknik Sensorik miliknya. Sebab, Martis juga belum tahu pasti posisi pengintai itu ada di sebelah mana.Tring!"Perintah diterima, teknik Sensorik berhasil diaktifkan." Seperti biasa, begitulah jawaban dari sistem.Martis mengangkat telapak tangan dan mengarahkannya ke arah Reka guna memberi isyarat agar Reka diam sejenak. Untungnya Reka mengerti dan ia pun menuruti apa yang Martis maksud. Reka juga melihat ekspresi pada wajah Martis yang tiba-tiba berubah menjadi serius, itu tandanya sedang ada sesuatu.Kali ini, Martis agak kesulitan mendeteksi hawa keberadaan pengintai itu. Padahal ia sudah mengaktifkan teknik Sensorik miliknya.'Eh? Kenapa orang ini sangat ahli dalam menyembunyikan hawa keberadaannya? Teknik macam apa ini? Aku baru tahu kalau ada teknik semacam ini. Wah..., aku harus lebih waspada lagi.' Begitulah yang Martis pikirkan. Hari ini, pengintai itu jauh lebih sulit
Ternyata orang yang sedari kemarin mengintai Martis bersikap sangat ramah ketika bertemu tatap muka dengan Martis. Malahan, saat ini orang itu mengulurkan tangannya sebagai tanda untuk mengajak berkenalan dengan Martis."Ehem, maaf Anak Muda, apakah benar kau yang bernama Martis? Perkenalkan, namaku adalah Tigreal." Sekali lagi, orang yang dianggap pengintai oleh Martis dan juga sistem mencoba mengajak berkenalan lagi dengan Martis. Sebab memang sedari tadi Martis terlihat seperti agak bengong, karena memang pikirannya sedang ke mana-mana."Eh? I-iya, maafkan aku Paman. Paman benar kok, namaku memang Martis." Uluran tangan itu akhirnya disambut oleh Martis."Hahahaha..., aku sangat beruntung! Berarti benar, kau lah Martis. Kalau begitu, aku tidak ingin berbasa-basi. Martis, apakah kau mau ikut denganku sebentar? Ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan denganmu." Sikap Jendral Tigreal benar-benar sok akrab. Jendral Tigreal merangkul pundak Martis agar terlihat akrab.Sedangkan Reka ya
Ketika Martis sedang asik menjalani hari-harinya yang terasa cukup santai, di kejauhan ada Jendral Sabo yang tengah mempersiapkan kembali rencananya untuk menyerang markas Herupa. Padahal, sudah beberapa kali ia mencoba melakukannya dan hasilnya tetap sama, yaitu gagal!Namun kali ini berbeda dari yang sebelumnya. Jendral Sabo akan bertindak sendiri, tanpa adanya campur tangan dari Bos Besar Kelitih. Hal ini disebabkan adanya beberapa kali perselisihan ketika mereka berdua bertemu untuk menyusun rencana penyerangan. Jendral Sabo juga diam-diam telah menyuruh bawahannya untuk terus mengawasi pergerakan Bos Besar Kelitih. Sebab, Jendral Sabo penasaran dengan identitas yang sebenarnya dari Bos Besar Kelitih.'Aku harus cepat bertindak. Kalau tidak, bisa saja rahasia tentang pasukan Cyborg yang selama ini diam-diam aku kembangkan bisa terbongkar. Sial! Jendral Valdo memang benar-benar menjadi penghalang semua rencanaku! Kalau bukan karena dia, aku pasti sudah bisa menguasai dunia ini meng
Reka dan ayahnya tengah bersiap untuk melakukan latih tanding.Tring!"Tugas dadakan. Menangkan latih tanding melawan Ayah, dan dapatkan hadiahnya." Satu pemberitahuan akhirnya muncul di layar utama sistem milik Reka.'Yes! Aku mendapatkan satu tugas lagi dari sistem. Lihat saja, aku akan memenangkan pertarungan latih tanding melawan Ayah ini.' Karena melihat adanya pemberitahuan dari sistem, semangat Reka semakin meningkat. Sudah beberapa hari ini Reka tidak mendapat tugas dari sistem, sehingga ia merasa sedikit bosan. Kalau kemarin-kemarin, tugas yang Reka selesaikan hanyalah tugas latihan biasa saja. Hadiahnya juga tidak terlalu menarik. Kebanyakan hadiahnya hanyalah berupa saldo uang di kartu uang yang diberikan oleh sistem."Apakah kalian berdua sudah siap?" Jendral Tigreal bertanya kepada Reka dan ayahnya dengan berpose seperti seorang wasit profesional yang memimpin jalannya pertandingan."Siap!" jawab Reka dan ayahnya serempak."Mulai!" Setalah berteriak Jendral Tigreal langsu
Entah kenapa, Jendral Tigreal terlihat sangat panik. Dan ditambah lagi, Roki juga tidak menyahuti panggilannya. Jendral Tigreal sempat ingin menghentikan pertarungan ini, tapi ia masih ragu-ragu.Sedangkan Reka, ia sedang menunggu dan tetap berwaspada. Reka sama sekali tidak khawatir dengan keadaan ayahnya yang baru saja berhasil terkena satu serangan teknik sinar laser miliknya. Padahal, orang sekelas Jendral Tigreal saja sampai terlihat panik. Jendral Tigreal tahu sekali seberapa kuatnya serangan yang Reka perlihatkan ini, meskipun ini baru pertama kali ia melihatnya. Tapi, dari suara dengungan yang tadi saja Jendral Tigreal sudah bisa mengukur tingkat kekuatan daya serangan sinar laser yang Reka gunakan tadi. Bahkan tubuh Jendral Tigreal sempat bergidik ngeri tadi.Karena mendengar adanya suara ledakan yang sangat keras, Martis akhirnya penasaran. Setelah itu Martis bertanya kepada beberapa anak buahnya tentang suara ledakan yang baru saja ia dengar itu. Namun jawaban mereka rata-r
Reka dan ayahnya kembali mengambil posisi berkuda-kuda. Dan tanpa disangka, keadaan di sekitar sana menjadi sangat ramai. Banyak anggota Herupa yang datang untuk menonton pertarungan latih tanding antara Reka dan ayahnya. Mereka jugamerasa penasaran. Siapakah yang akan menang? Begitulah yang ada di benak semua orang."Ayo Reka, majulah Nak. Buktikan kalau kau memang Anakku." Dengan kecepatan yang sangat luar biasa, Roki akhirnya maju untuk menyerang anaknya seraya mengucapkan sesuatu."Baiklah Ayah, kita tentukan siapa yang akan menjadi pemenangnya." Semangat Reka juga tak kalah besar dari ayahnya. Reka dengan senang hati menunggu ayahnya yang sedang melesat ke arahnya guna menyerangnya.Bugh!Bugh!Bugh!Boom!Bam, bam, bam...!Boom, boom, boom!Jediar...!Kali ini, semua orang yang ada di sekitar sana langsung mundur, sebab ada ledakan yang menghasilkan tekanan energi yang cukup kuat ketika Reka dan ayahnya saling beradu pukulan.Roki tidak menyangka, kalau saat ini Reka dapat mengi
Roki kembali maju dan berniat mengecoh anaknya guna mencari selah untuk menyerangnya.Sat..., set, set!Pergerakan Roki sangat sulit dilihat oleh mata orang-orang biasa.'Paman Roki cepat sekali.' Bahkan Martis pun kagum melihat kecepatan yang dimiliki pamannya itu.Reka masih memperhatikan pergerakan ayahnya dengan santai. Bagi Reka, pergerakan ayahnya yang seperti ini masih terbilang lambat."Percuma, Ayah." Ketika melihat posisi ayahnya ada selah, Reka langsung mengambil kesempatan itu.Nging...!Suara dengungan kembali terdengar memekikkan telinga.Jediar...!Boom!Kali ini hanya dalam jangka waktu sepersekian detik saja, satu tembakan sinar laser berhasil Reka tembakkan ke arah ayahnya. Nampaknya Reka mulai ada kemajuan menggunakan teknik sinar laser miliknya ini. Sebelumnya ketika ia menyiapkan sinar laser itu, ada jeda sampai tiga detik. Dan untuk yang kali ini hanya sepersekian detik saja. Wow!"Argh...!" Terdengar suara teriakan dari Roki. Reka berhasil menembakkan sinar lase
Ketika mendengar Jendral Tigreal mengatakan tentang kakeknya, hati Martis langsung terasa bergetar. Karena selama ini Martis memang sangat ingin mengetahui dari mana asal-usul keluarganya.Dan hari ini, beberapa kalimat yang keluar dari mulut Jendral Tigreal berhasil membuat rasa penasaran yang selama ini ada di benak Martis semakin bertambah."Jendral, bisakah kau beritahu aku sesuatu? Apakah kau mau memberitahu aku tentang Kakekku?" Ketika bertanya, Martis terlihat sangat antusias."Hahahaha...! Nampaknya kau memang benar-benar tidak pernah diberitahu tentang dia ya? Benar, tidak?" Jendral Tigreal malah tertawa, seakan-akan menggoda Martis."Itu benar, Jendral. Sedari aku kecil, aku tidak pernah tahu bagaimana bentuk rupa wajah Kakek dan Nenekku. Jadi, apakah Jendral mengenal Kakek dan Nenekku? Aku mohon, ceritakanlah kepadaku tentang mereka. Jujur saja, sudah sejak lama aku merasa sangat penasaran dengan keluargaku." Dengan jujur Martis mengutarakan pikiran yang mengganjal di dalam
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan.'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Akan bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya.'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!'Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang kaus akan wilayah kekuasaan.Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaja mema
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me
Setelah mendapatkan suplai tambahan kekuatan dari benih yang ia tanam dengan rahasia pada simbol Konsorsium Umbra, Raja Kegelapan kembali menghubungi Archon untuk menagih persyaratan yang telah mereka sepakati beberapa hari yang silam. "Archon! Apakah kenapa kau tidak langsung menghubungiku?!" Raja Kegelapan membentak Archon karena kesal. "Maafkan Hamba, Yang Mulia. Tenang saja, syarat yang telah saya setujui kemarin sudah siap. Ke mana saya harus mengantarkan para Gadis perawan ini, Yang Mulia?" Archon berkata dengan sangat sopan, padahal dalam hatinya ia merasa jengah terhadap Raja Kegelapan. "Tinggalkan semua Gadis perawan itu di dalam ruangan ini setelah kau pergi. Ingat! Jangan biarkan ada seorangpun yang mendekati ruangan itu selama aku melakukan proses ritual kegelapan nanti," ujar Raja Kegelapan menegaskan pada Archon. "Dan kau juga jangan berada terlalu jauh dari sini. Karena setelah ritual kegelapan itu selesai, aku harus segera memasukkan inti kekuatan ke dalam tubuhmu
Saat Martis sudah berada tepat di hadapan musuhnya, tiba-tiba Martis mendapatkan peringatan dari sistem bahwa ada tanda bahaya dari pria itu. Awalnya Martis mengira ia telah berhasil mengalahkannya. Namun ternyata pria itu masih memiliki satu trik tersembunyi. "Aku masih punya ini...!" Pria itu merobek bajunya, dan kemudian menggigit jari telunjuknya agar mengeluarkan tetesan darah. Setelah itu, ia menempelkan tetesan darah itu ke dadanya, yang di mana terdapat simbol yang diberikan oleh Konsorsium Umbra. Tubuh pria itu yang memang tadinya sudah berotot, kini otot-ototnya semakin membesar. Kedua matanya melotot, raut wajahnya sangat menyeramkan. Tubuhnya menggeliat kesakitan sambil meraung. Raungan itu membuahkan telinga Martis sakit. 'Apa yang terjadi padanya?' tanya Martis dalam batinnya. 'Kekuatan macam apa ini? Tapi tunggu! Sepertinya aku tidak asing dengan aura yang dipancarkan dari kekuatan itu.' Martis berpikir sejenak, dan akhirnya ia mengingatnya. 'Sudah kuduga, ternyata
Setalah Freya dan Alpha berhasil mengalahkan pria jelek itu, Martis merasa sedikit lega karena meminta sistem untuk mendeteksi hawa kehidupan Freya dan Alpha yang ternyata mereka berdua masih hidup. Hanya saja, keadaan Freya cukup mengenaskan. Freya terluka cukup parah.Selagi perhatian Martis tertuju pada Freya dan Alpha dalam sesaat, musuhnya memanfaatkan celah itu."Punch of Light...!" teriak musuh Martis, ia menggunakan teknik dan jurus yang sama dengan apa yang Martis gunakan.Saat ini, Martis juga tengah menghadapi pertarungan yang sengit karena kemampuan musuh yang Martis hadapi adalah teknik "Copy Paste". Teknik ini sangat unik, di mana penggunanya dapat meniru semua teknik dan jurus yang dilakukan oleh lawan. Dan lagi, dampak dan kekuatannya bahkan benar-benar sama. Hal inilah yang membuat Martis merasa kewalahan dalam menghadapinya.'Aku lengah...!' gumam Martis, ia baru sadar mendapati dirinya lengah sesaat setelah merasakan pukulan yang mengenai perutnya.Tubuh Martis terp