Share

143. Isi hati Reka

Martis mulai merasa khawatir. Tapi ia masih mencoba untuk tenang, kalau memang masih tidak ada jawaban juga dari Reka barulah ia terpaksa akan mendobrak pintu kamar Reka ini.

"Reka...? Apa kau ada di dalam? Ayo kita sarapan dulu. Ini sudah siang loh. Sudah pukul sepuluh." Dengan posisi tangan yang memegang gagang pintu, Martis memanggil Reka yang ada di dalam kamar.

'Ada apa dengan Reka? Apa terjadi sesuatu dengannya di dalam ya? Ah, aku dobrak saja!' gumam Martis dalam hati.

Martis Mundur beberapa langkah guna bersiap berlari dan akan mendobrak pintu kamar Reka.

Ceklek!

Gagang pintu kamar itu bergerak kemudian barulah pintunya terbuka.

"Argh...!" Karena tadi sudah bersiap berlari untuk mendobrak pintu kamar Reka, akhirnya Martis menghentikan larinya secara mendadak seraya berteriak.

Brak!

Keseimbangan Martis hilang sehingga membuat tubuhnya jatuh ke lantai. Sebab jika ia tidak berhenti mendadak seperti ini, maka Reka yang pasti akan tertabrak olehnya.

"Hoam...! Kak Martis? Kenapa kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status