Share

bab 72

Kalista Brea menebar tatapan dingin yang mampu membangkitkan ketakutan dari sekelompok orang yang berhasil dia hadang. Para pembunuh bayaran itu seolah menjadi patung di hadapan jenius klan Brea. Kekuatannya mungkin hanya sedikit lebih lemah dari para pemimpin klan paling berpengaruh. Kalista menduduki kursi ke 20 ahli beladiri terkuat di dunia.

"Lama tidak bertemu," sapa Kalista tersenyum tajam. Dia menatap satu-satunya wanita di antara kelompok itu.

"Kau, bagaimana bis–"

Tidak memberi kesempatan rekannya menyelesaikan kalimatnya. Pembunuh bertubuh kekar menyerang ke depan dengan beberapa pukulan dalam tempo luar biasa. Kalista hanya tersenyum sambil menghindari serangakaian serangan tersebut.

"Kemampuan fisikmu tidak jauh lebih lemah dariku," puji kalista usai pukulan terakhir berhasil dia netralkan. "Tapi aku tidak memiliki urusan denganmu. Jadi, jangan menghalangiku dengan nyawamu."

"Tidak bisa mengalirkan energi roh ke luar tubuh untuk menghasilkan elemen. Aku memutuskan berlati
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status