Share

89. Dipaksa Mengaku

Selang satu kedipan, Emily menggeleng kaku. Kilasan memori itu harus segera dibubarkan. Bisa gawat kalau ada yang membaca pikirannya.

"Tidak ada apa-apa, Papa. Dia pengawalku saat itu." Emily mengangguk-angguk meyakinkan.

"Begitukah?" Frank melipat tangan di depan dada. Dagunya dinaikkan sedikit, sama seperti lengkung alisnya. "Di mana kau menginap begitu tiba di Perancis?"

"Di hotel teman Papa."

Frank menggeser pandangan ke arah Cayden. Pria itu sejak tadi hanya diam seperti patung. "Di mana kau menginap waktu itu?"

Mendapat jawaban yang berbeda, Frank terdiam sejenak. Ia seperti sedang mencocokkan sesuatu dalam benaknya.

"Bagaimana dengan malam selanjutnya?"

Emily dan Cayden kompak menahan napas. Mereka saling lirik, tak berani menyatakan kebenaran.

"Tuan Putri?"

Emily mengerjap. Ia sadar kebohongan hanya akan memperburuk keadaan. Yang lain bisa semakin curiga.

"Malam itu, aku dikejar oleh orang jahat," akunya.

"Malam saat kau meminum obat tidur?" sambung Kara.

E
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status