"Myung, ayah ingin bertemu denganmu?" ucap A Young manja.Myung menghela napasnya, mendengar penuturan A Young seketika mood-nya berubah. Seolah waktu akan terhenti begitu saja. Hidupnya dalam ikatan yang ia sendiri tidak menginginkannya, namun ia tidak bisa menolaknya teringat kejadian di masa lalu yang menjeratnya bagaikan seorang tahanan."Myung, kenapa kamu diam? Aku bicara denganmu, kamu tahu ini adalah permintaan Ayah. Itu artinya perintah yang tidak bisa kamu tolak," A Young begitu kesal dengan sikap Myung, yang semakin menghindar darinya. A Young tahu jika Myung tidak pernah mencintainya."Kamu, tahu jika aku sedang sibuk. Tidak ada waktu untuk bertemu dengan tuan Duck Young, katakan jika ada waktu aku akan berkunjung, tapi tidak untuk saat ini." Sahut Myung tegas."Tapi Myung, ayah ingin menanyakan pertunangan kita. Kenapa sampai saat ini kamu tidak kunjung datang meminta pada ayah untuk menikahi ku! Kamu tidak bisa lagi mengelak dari perkataan ayah, apapun itu alasannya kamu
"Kalau begitu buat putramu untuk menyukaiku." Suara manja A Young, membuat Myung menoleh padanya."Myung, kamu tahu bagaimana usahaku untuk mendekati putramu?" Suara lembut A Young, mampu menghipnotis orang lain, termasuk Myung walau tidak menyukainya tapi tidak menutup telinganya jika A Young sangatlah cantik dan suaranya yang mampu membuat orang lain terpesona."Itu artinya usahamu masih kurang.""Myung lakukan lagi, dekatkan putramu denganku. Aku ingin secepatnya menikah denganmu, menjadi ibu untuk Seung.""Myung, aku tidak mungkin mengatakan tidak, aku akan berusaha untuk mendekatinya. Semua usaha sudah aku lakukan, tapi putramu tidak pernah menganggap aku. Terlebih setalah kehadiran Aera ia lebih menyukai pengasuhnya, dari pada aku," A Young menyakinkan ucapannya pada Myung jika Aera yang telah memberi pengaruh buruk pada Seung, A Young mendesak Myung untuk memecat Aera dengan begitu A Young bisa mendekati Seung.Myung membenarkan perkataan A Young, jika Seung begitu mudah pe
"Myung, bawa gadis itu pergi! Jika kamu datang bawa Seung dan pengasuhnya kesini, dengan senang hati kakek akan menyambutnya!"Myung terkejut menerima penolakan dari tuan besar Hyun, kakeknya tidak menyukai A Young sejak lama. Tetapi kali ini Myung terkejut mendengar sendiri penolakannya sang kakek yang terlihat murka padanya."Kakek, kenapa begitu membenci A Young? Kakek tahu hubunganku dengannya, begitu juga dengan kakek dan tuan Young Duck," ucap Myung, tidak ingin terjadi perdebatan panjang dengan sang kakek namun Ina ingin tahu alasannya tidak menyukai A Young, setelah orang tuanya menginginkan Myung menjadi tunangan A Young."Apa perlu kakek jelaskan alasannya Myung? Cepat bawa wanita itu pergi dari rumah kakek! Jangan bawa lagi wanita itu kesini, kakek tidak akan menerimanya!" Myung terkejut mendengar suara kakeknya, untuk pertama kalinya kakek benar-benar marah padanya."Baiklah kek," Myung mengalah meninggalkan kediaman kakeknya, melihat wajah A Young yang terlihat terluka
"Ayah? Apakah ayah baru sampai di rumah?""Sudah larut malam kenapa kamu tidak tidur? pengasuh Seung kenapa kamu tidak menyuruhnya untuk tidur ini sudah malam tidak baik untuk seorang anak kecil yang berjaga di tengah malam." Kata Myung, menatap sekeliling kamar Seung."Maafkan saya tuan Myung, saya sudah mengingatkan Seung, tapi ada satu pekerjaan sekolah yang harus di selesaikan, sekali lagi maaf tuan," sahut Aera apa yang di katakan olehnya tidak sepenuhnya berbohong."Ayah, jangan marah pada ibu. Aku yang tidak mendengarkan kata-kata ibu." Ucap Seung tidak menyukai jika ayahnya marah pada Aera."Cepatlah tidur,"Myung tidak menyukai jika Seung tidur larut malam, mereka tidak pernah menghabiskan waktu bersama, tetapi sebagai orang tua tunggal Myung sangatlah perhatian pada putranya walau dengan cara yang berbeda dari orang tua umumnya."Sebentar lagi ayah, ini ada tugas sekolah yang harus diselesaikan olehku malam ini juga," ucap Seung."Jangan salahkan Ibu karena ibu hanya meneman
"Bagaimana kamu bisa sampai ke rumah cucu ku? Bukankah kamu tidak memiliki identitas dan uang?"Tuan besar merasa bersalah karena mengabaikan wanita yang sudah memberinya cucu laki-laki. tuan besar menyayangkan sikap orang kepercayaan yang tidak memberitahu kabar tentang Aera yang datang ke kota Seoul. Jika ia tahu sejak awal maka akan berbeda dengan jalan kehidupan yang kini di jalani oleh Aera, dan sandiwara tuan besar tidak akan ada."Saya memiliki teman di kota ini, teman saya tinggal tidak jauh dari kantor tuan Myung. Dan pekerjaan ini saya dapatkan tanpa kesengajaan saat bertemu dengan tuan muda Seung,"Aera menjelaskan saat betemu dengan Seung untuk berapa kali di kota yang berbeda, dan ia kembali bertemu di taman pusat kita Seoul dan membawanya menjadi pengasuh Seung."Aku bahagia mengetahui jika kamu tidak apa-apa. Sekarang beristirahatlah ini sudah malam, aku hanya menunggu Myung, kita akan melanjutkan perbincangan ini lain waktu, tetaplah disini apapun yang akan terjadi na
"Katakan pada wanita yang mengaku menjadi tunanganmu, untuk bersikap sepantasnya. Tidak perlu mencari tahu yang bukan menjadi urusannya, jika tidak maka,""Kakek, Aku tidak mengerti maksud dari ucapan kakek?" tanya Myung yang benar-benar tidak tahu apa yang dikatakan oleh sang kakek padanya mengenai A Young."Kau tidak akan pernah mengerti karena matamu telah tertutup oleh sebuah kepalsuan dan kebohongan yang,"Tuan mengurungkan niatnya untuk melanjutkan ucapannya, ia melangkah Di luar A Young yang ingin mencuri dengar apa yang di katakan oleh tuan besar Hyun dengan cucunya namun sayangnya tuan besar keluar lebih cepat membuat A Young terkejut melihatnya walau ia mendengar apa yang mereka bicarakan karena untuk ruang kerja Myung tidak tertutup dengan rapat. A Young tersenyum selembut mungkin namun tuan besar tidak memperdulikannya. Tuan besar Hyun yang dengan santainya melewati A Young."Tuan besar Hyun, apakah anda akan meninggalkan mansion?" Pelayan senior menghampiri tuan besar H
"Tuan duduklah anda sedang kelaparan, silahkan tuan Myung," Aera menarik kursi untuk Myung, setelah mengambil Ramyeon yang tersisa dalam wadah yang masih ada di atas kompor. Area berniat menghabiskan semua namun mangkuknya yang tidak cukup mengurungkan niatnya. Aera memilih menghabiskan satu mangkuknya dan kembali mengambil sisanya namun rencana tersebut harus gagal saat satu mangkuk Ramyeon kini ia bagi untuk Myung. Namun laki-laki di depannya tidak berkembang dari tempatnya ia tetap berdiri tanpa berniat untuk duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh Aera, walau berapa kali Myung menelan ludahnya saat matanya tertuju satu mangkuk Ramyeon yang lezat."Maaf tuan Myung, aku benar-benar lapar." Aera tidak memperdulikan jika tuan Myung menatapnya tanpa berkedip, saat melihat Aera tengah menikmati setengah mangkuk Ramyeon."Tuan Myung sekali lagi aku minta maaf, karena perutku yang masih lapar jadi Ramyeon akan aku habiskan," kata Aera, mengambil satu mangkuk yang masih penuh milik Myu
"Ada apa sayang? Apakah kamu takut jika Myung menikah dengan orang lain? Atau kamu takut jika Myung tidak membalas cintamu?" tanya tuan Duck Young, bibirnya tertarik ke atas mendapati putrinya yang terlihat kesal mendengar pertanyaannya."Tidak ayah, bukan itu. Tapi ayah, bukankah ayah tahu jika Myung memiliki anak dari wanita lain? Dan wanita itu sekarang ada di sampingnya, wanita yang ternyata ibu Seung sekarang sudah ada di mansion Myung, ayah. Bisakah ayah melakukannya secepat mungkin? Aku tidak ingin Myung melupakan janjinya pada ayah dengan begitu aku tidak takut lagi kehilangan Myung,"A Young berharap jika ayahnya bersedia membantunya untuk mendapatkan Myung, dengan cepat tanpa adanya halangan apa pun."Ayah akan melakukan apapun untuk kamu. Ayah akan mencoba menghubungi tuan besar Hyun, kamu jangan khawatir Myung akan tetap menjadi suamimu," Tuan Duck Young berjanji pada putri tunggalnya akan mempersatukan hubungan mereka sebelum Myung berubah, seiring dengan kehadiran wani
"Kakek tidak akan memaksamu untuk memaafkan Myung, tapi pikirkan putramu,""Maaf kek, jika kakek mengharapkan aku kembali pada Myung. Jawabannya ada pada Seung, biarkan putraku yang menjadi yang menentu apakah aku kembali pada suamiku atau tidak.""Dia ayah dari putramu? Dan kau yang seharusnya mengambil keputusan ini Aera.""Tidak kek, aku hanya menjaga perasaan putraku apapun yang terjadi dengan perasaanku tentu tidak ada hubungannya dengan anakku, hanya saja apa yang dialami putraku jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami sebelumnya. Aku akan mengikuti semua kemauan putraku asalkan anakku bahagia.""Kakek minta maaf atas apa yang di lakukan oleh Myung padamu. Semua sudah selesai, apa yang dilakukan oleh Myung Kamu sudah tahu jawabannya. Semua kembali padamu sebagai seorang kakek tentu kakek menginginkan kalian hidup bahagia seperti sebelumnya.""Tidak perlu minta maaf padaku, kek. Semua sudah terjadi lagi pula aku tidak pernah menyalahkan Myung atas apa yang terjadi dengan
"M— Myung, maksudku tuan muda Myung. Anda disini?""Tidak perlu menjadi pecundang tuan Joo Wan. Anda ingin menghabiskan sisa hidup anda di hotel prodeo?" Myung duduk depan tenang, sikapnya yang semakin membuat Joo Wan dan Arin Wan ketakutan."M— Myung, Kamu bicara apa pada ayahku? Apa maksud dari perkataanmu sebagai pecundang? Kamu menganggap bahwa ayahku adalah seorang pria yang jahat?" Arin berusaha untuk menenangkan dirinya walau ia sangat kecewa dengan ucapan pria yang sangat dicintai namun tidak dipungkiri bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Perlu aku jelaskan padamu, Arin. Aku tidak ingin berdebat denganmu dan juga ayahmu kalian bersiaplah, sebentar lagi pihak berwajib akan menjemput kalian."Myung berdiri meninggalkan apartemen Arin, suara wanita yang pernah mengisi hatinya menghentikan langkahnya."Demi wanita yang pernah kamu cintai tolong jangan bersikap seperti ini pada keluargaku, myung. Sebagai orang tua ayahku melakukan semuanya demi kebahagiaan putrinya
"Tidak, tidak. Tolong!!! Myung, jangan!!"Myung menghentikan langkahnya menoleh kearah wanita yang mengiba padanya untuk di lepaskan. Kebencian dan kemarahan yang menguasai hatinya tidak mudah untuk ia rendam. Mengingat setiap rintihan suara sang istri memohon pada wanita yang kini memelas padanya."Aku belum melakukan apapun padamu A Young. Tapi kau sudah mengiba seperti ini? Bagaimana dengan ini,"PlakkkkUntuk pertama kalinya Myung menampar wanita selama ini ia begitu dingin dan kaku tetapi hatinya begitu lembut terlebih pada sosok wanita. Namun kali ini pengecualian hatinya telah hancur akibat perbuatan seseorang yang ia anggap seperti saudaranya. Keputusan Myung, tetap sama meskipun tidak menikah dengan A Young tetapi persahabatan mereka akan tetap berjalan. Tetapi ambisi A Young berhasil memicu kebencian padanya. Berapa kali A Young melakukan percobaan pembunuhan pada Aera walau gagal namun Myung masih memberikan kesempatan padanya hingga pada saat A Young melakukan hal yang se
Myung meminta pada dokter yang merawat istrinya agar memberikan ruang pada putranya. Myung ingin mereka dirawat di satu ruangan yang sama sehingga saat mereka tersadar mereka bahagia terlebih Aera yang tidak hentinya memikirkan Seung. Di sisi lain Myung melakukan hal itu untuk menjaga agar mudah di pantau sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak di inginkan."Tuan, nona A Young membuat ulah di Mansion. Apa yang akan saya lakukan padanya, tuan? Apakah saya langsung —""Tidak!!"Myung diam sejenak sebelum meninggalkan rumah sakit di mana anak dan istrinya di rawat. Melihat tuan besar yang masih bertahan di depan ruang perawatan membuat Myung menunda kepergiannya. Pria yang sudah tidak lagi muda begitu mengkhawatirkan kondisi cucu menantu dan cucu buyutnya, tuan besar merasa bersalah seandainya waktu itu tidak membiarkan Aera bersama Seung kejadian ini tidak mungkin terjadi."Kek,""Kau sudah keluar? Ikutlah dengan kakek sebentar. Ada yang perlu kakek katakan,"Tuan besar memerintahkan
"Sebelum anda menyentuh kulitku. Anda sendiri yang akan hancur di tanganku. Katakan di mana keponakanku, kau sembunyikan? Jangan sampai aku menyalahi aturan yang ada. Bahwa anda adalah wanita yang sudah melahirkan aku."Nyonya Ahya Su memilih bungkam meski perkataan Lee membuat hatinya terluka. Putra yang sangat ia sayangi bicara kasar padanya."Tidak perlu berpikir jika anda merasa tersakiti. Apa yang Anda alami saat ini, itu adalah suatu pelajaran yang anda lakukan di masa lalu. Jangan lupa apa yang kita taburkan kita akan menuainya di kemudian hari dan mulai dari sekarang anda akan menerima hasil atas apa yang sudah anda tabur. Katakan dimana Seung?" "Nak, sampai kapan ibu harus menjelaskannya padamu Ibu tidak tahu di mana keponakanmu? Siapa yang sudah menuduh jika ibu yang menyembunyikannya?""Baik jika anda memilih bungkam. Biarkan aku menggeledah tempat ini." "Lakukan jika itu membuatmu tenang nak, Ibu yakin kamu tidak akan menemukan apapun di mansion ini karena sejak tadi suda
"A— aku tidak tahu Myung. Lepaskan aku, kamu bisa membunuhku,"Myung tidak begitu saja percaya dengan perkataan A Young. Teringat apa sudah di lakukan oleh A Young pada Aera dan anak yang di kandungnya. Video dimana A Young yang telah menusuk perut Aera."Myung, kau menyakitiku. Myung apa yang sudah aku lakukan padamu, sampai kamu semarah ini padaku?" A Young berusaha untuk melepaskan cengkraman Myung yang semakin kuat di lehernya napasnya mulai tersengal namun Myung semakin menekannya. Myung tidak peduli meskipun wajah A Young berubah."Tuan Myung Anda bisa membunuh nona A Young. Lebih baik kita secepatnya mencari keberadaan tuan muda Seung. Biarkan nona A Young mendapatkan balasannya, serahkan pada saya tuan,"Sam yang berusaha untuk menyadarkan kemarahan Myung yang sulit untuk dikendalikan. Beruntung Sam mengingatkan Tuannya untuk mencari keberadaan tuan muda jika tidak sudah di pastikan jika A Young tewas di tangan Myung."Kau sangat benar Sam. Wanita sialan ini akan menerima bala
Aera membuka matanya namun seketika berpaling kearah lain. Aera begitu kecewa atas apa yang terjadi padanya dan juga Seung terlebih anak yang belum sempat melihat dunia harus menjadi korban karena keegoisan Myung. Seandainya Myung tidak mementingkan Arin tentu hal ini tidak akan terjadi. Dan anaknya masih berada dalam kandungannya, Aera tidak ingin melihat wajah pria di sampingnya kemarahan, dan rasa bencinya menyatu ingin rasanya Aera memukul pria yang kini terlihat sedih."Sayang,"Myung menggenggam tangan Aera namun dengan sigap Aera penolakannya membuat Myung merasa bersalah atas musibah menimpa keluarganya."Maafkan aku, aku tahu kesalahan yang aku lakukan tidak mudah di maafkan. Tapi percayalah apa yang aku lakukan semua demi kita. Aku tahu semuanya tapi aku percaya kamu tidak—"Myung terdiam seketika saat Aera menangis dalam diam matanya terpejam tetapi air matanya tidak hentinya mengalir."Sayang,"Tangis Aera semakin pecah, tubuhnya bergetar rasa sakit di tubuhnya tidak lagi
"Aera!!!"Myung shock melihat wanita terbaring dengan luka parah di perutnya bahkan pisau masih menancap di perutnya."Aera buka matamu sayang, ini aku sudah datang. Kamu harus kaut. Buka matanya Aera, jangan membuatku takut."Myung mengangkat tubuh Aera membawanya ke dalam mobil melakukannya dengan kecepatan penuh. Hatinya begitu takut jika sesuatu terjadi Aera."Tuan biarkan saya yang membawa mobilnya. Anda duduk di belakang saja," Yong Jin tidak ingin sesuatu terjadi pada tuannya yang saat ini tidak baik-baik saja. Melihat kondisi Nyonya Aera yang terluka cukup parah dan wajahnya yang penuh dengan luka lebam. Myung tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh asisten pribadinya ia tetapi fokus dengan jalanan di depannya. Mobil berhenti di sembarang tempat Myung keluar dari mobil dengan tergesa dan membuka pintu mobil bagian belakangnya dan mengangkat tubuh sang istri dan membawanya lari masuk ke dalam dengan suara lantang ia memanggil dokter untuk segera memberikan pertolongan pada
Bug Bug Bug!!!"Aera!!""Seung!!"Ga Eun berusaha bangkit untuk menolong Aera yang melindungi tubuh Seung dengan tubuhnya sendiri. Aera mencoba menghalangi mereka yang mencoba menarik tubuh Seung, tarik menarik terjadi hingga tubuh Aera tersungkur saat seorang pria di belakangnya menyingkirkan tubuhnya dengan kasar oleh pria berbaju hitam. Ga Eun tertatih membantu memukul salah satu dari mereka tetapi usahanya sia-sia saat seseorang memukul bagian belakang kepalanya sehingga tubuhnya ambruk dan samar—samar dia masih mendengar suara Aera yang terus berusaha untuk menyelamatkan Seung sebelum suara menghilang dan suasana menjadi gelap gulita. Ga Eun tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya Ia pun jatuh pingsan.Melihat tubuh sahabat yang terluka dan jatuh pingsan Aera berusaha untuk menyelamatkan putranya yang di bawa pergi meskipun kekuatannya yang tidak sebanding tetapi Aera kembali mencobanya, sehingga ia kalah dengan dua pria berbadan besar yang kini memukul wajahnya berulang kali."J