Share

Bab 408. Jangan Panggil Saya Tuan

Tari menghentikan langkahnya, lalu membalikkan badan menghadap sang suami. "Tuan, manggil saya?" tanya Tari dengan sopan.

"Jangan panggil saya Tuan! Semua orang di kantor ini sudah tahu kalau kamu istri saya." protes Baron kepada istrinya. Hari ini ia benar-benar dibuat kesal dengan sikap sang istri. "Kenapa tidak pamit kepada saya juga?"

Tari melirik sang bos yang melipat kedua tangannya si depan dada sambil memerhatikan ia dan suaminya. Tari merasa malu dengan sikap sang suami.

"Saya kerja dulu ya, Bang." Tari meraih tangan sang suami, lalu menciumnya. Kemudian, segera berlalu dari hadapan dua laki-laki gagah itu.

Sekretaris cantik itu segera duduk setelah sampai di meja kerjanya, mengatur napas yang sudah tidak teratur karena menahan amarahnya. Lalu, mengembuskannya perlahan. Ia sungguh dibuat kesal dengan sikap posesif sang suami.

"Es balok benar-benar menyebalkan," keluh Tari sembari membuka laci meja kerjanya. "Ternyata perawatan tempur ketin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status