Share

Bab 120. Karma

Setelah turun dari taksi online, Andin berjalan sekitar lima puluh meter untuk sampai ke rumahnya. Sudah lama ia tidak pulang ke rumah peninggalan nenek kandungnya.

Andin membuka pintu dengan kunci yang ia punya. Sejak Mang Encep, pelayan setia keluarganya sakit-sakitan, rumah itu kosong tak berpenghuni, tapi setiap hari ada anak dari Mang Encep yang membersihkan rumah itu, sehingga rumah itu masih bagus dan terawat.

“Mungkin ini yang Roy rasakan saat melihat gue bersanding dengan orang lain. Gue kena karma,” gumam Andin sambil memandang indahnya kota Bandung dari balkon kamarnya. “Roy maafin gue.” Andin menyeka air matanya yang tak terasa menetes begitu saja.

“Gimana caranya gue ngehubungin Mang Ace? Kalau ponsel gue idupin, pasti Haidar bisa ngelacak keberadaan gue,” gumamnya. “Gue beresin dulu baju ah, abis itu mandi terus nyari makanan enak di sini. Gue mau makan sepuasnya un

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status