Share

62. Terpancing (2)

Atala merasa harga dirinya yang dikenal sebagai anak pewaris keluarga Sudiharto hancur. Atala benar-benar merasa seperti pengecut, anak manja dan seperti semua yang dituduhkan oleh si peneror itu. Jika seandainya dia tidak datang memenuhi panggilan ke gedung terbengkalai itu.

Demi harga diri dan demi kehormatan keluarga Sudiharto, Atala nekat untuk datang ke sana saat itu juga. Bibit nakal dan senang menghadapi masalah dalam diri seorang Atala rupanya masih bersemayam. Inilah puncak yang dia tunggu-tunggu. Sudah lama dia tidak menghadapi masalah yang memicu adrenalin seperti ini.

Atala kini telah tiba di tempat tujuan. Dia telah tiba di sebuah ruangan besar dan kosong. Tembok dan lantai semen yang tak bercat terlihat polos. Namun, di sudut ruangan itu ada sofa tunggal yang mana seseorang duduk di atasnya. Orang yang menanti kedatangan Atala. Dia menghadap belakang hingga dari sini hanya kepalanya yang terlihat, kepala yang tertutup sarung.

"Berani juga lo datang rupanya, Anak Muda.”

At
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status