/ Fantasi / Pengantin Pilihan Raja / Setetes air mata

공유

Setetes air mata

작가: Chatrin
last update 최신 업데이트: 2023-06-03 12:01:13

Happy Reading.

Aku terkejut karena Edanosa tahu kalau aku bisa membaca pikiran mereka. Tetapi aku kecewa saat dia mengatakan hal itu padaku—murung, Baginda tiba-tiba saja menatapku dalam.

"Kau suka anak kecil?"

Deg! Pertanyaannya itu, membuat wajahku memerah membaca isi pikirannya. Menatap Baginda ragu. "Aku suka apapun yang ku lihat." jawabku sambil tersenyum kecil. "Batu, pohon, bahkan air yang tidak bicara pun, aku menyukainya."

"Jadi Emabell akan suka jika melihat anak kecil?"

"Baginda," ini bukan saatnya membicarakan hal itu. Tapi jika nanti aku punya anak, aku ingin punya dua. Agar mereka bisa saling menjaga nantinya. "Aku mencintaimu Baginda."

Hati terobati. "Ah, Kafkan mungkin akan menjadi guru yang hebat." Berpikir lagi. "Almosa dan Nike."

Tetapi Baginda tak menjawabku, tatapannya kembali datar fokus menghindari beberapa serangan yang nyasar karena Irlanga saling menyerang satu-sama lainnya—untungnya, Edanosa membantuku dari jauh agar terluka. Meski hanya diam, tapi dia mau
잠긴 챕터
GoodNovel에서 계속 읽으려면
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

관련 챕터

  • Pengantin Pilihan Raja   Membantumu dengan api!

    Selamat membaca.Sakana menggunakan kekuatannya untuk menarik tubuhku, melesat keluar dari kemarahan Zurra yang mengejar kami sama seperti seorang ayah yang baru saja mendengar anaknya melakukan kesalahan.Sehari telah berlalu. Tak ada yang membicarakan masalah perdamaian denganku, mereka tidak menyerah, hanya saja mereka mencoba untuk mengatur suasana hatiku yang berantakan sejak Kafkan kembali menghilang dari dunia ini—meski tak sesedih dulu, hatiku terluka.Mataku masih berair, dan isi kepalaku seakan tenggelam dalam hujan dan air mata yang coba ku tahan meski kak Tara akan datang dan memarahiku karena menahan air mata—tapi aku tak pernah takut akan hal itu."Baginda!" Aku kembali berlindung di belakang Baginda yang baru saja sampai dari pertempuran, bersama dengan Sirrius dan juga Sakana—mereka ikut-ikut saja. Tapi saat aku meraih tangan Baginda. 'lengket' sadar, kalau tangan yang sedang ku gandeng itu dipenuhi oleh darah hitam.DEG!Darah ini. Mengingatkanku pada Kafkan—aku mula

    최신 업데이트 : 2023-06-03
  • Pengantin Pilihan Raja   Menghilang hari ini

    Selamat membaca.Aku tidak percaya kalau aku akan menghindari Baginda, sampai seperti ini. Bahkan alis mereka mengerut bingung, tetapi Baginda tak ingin mengatakan apapun pada mereka dan mereka juga takut untuk bertanya pada Baginda.Hari ini Nike belum sadar, jadi Baginda harus turun tangan bersama Sakana, Damor dan Ar ke beberapa wilayah. Dan Zurra harus tinggal, begitu juga dengan Sirrius yang sedang menjagaku—dan dalam kelompok kami, Almosa hanya bisa memperhatikan dari belakang.Aku, masih tidak bisa bicara dengan mereka.Di taman belakang, aku menanam tanaman herbal atas izin dari yang mulia. Dan Sirrius terus mengawasiku bersama dengan Zurra. "Kau yakin ingin terus mengabaikan mereka? Lihatlah Emabell, Almosa terlihat sedih.""Dan aku hancur. Sirrius!" jawabku menatap tanaman dan tanganku yang kotor, kembali sendu dan tenggelam dalam kenangan. Karena seharusnya, Kafkan masih ada disini. Sebelum menatap ke arah Sirrius sembari tersenyum. "Percayalah, aku seperti orang bodoh yang

    최신 업데이트 : 2023-06-03
  • Pengantin Pilihan Raja   Mengejar kekalahan

    Selamat membaca.Aku menahan air mata, mencoba menjadi lebih kuat—menjadi sosok seperti yang diinginkan oleh semua orang, meski tubuh ini tetaplah Fana dan darah ini masih lah hangat. Tidak ada kekuatan yang besar selain kemauan. Namun sekarang, di patahkan oleh perintah yang malah membuat isi hatiku dibanjiri oleh sakit hati.Sesak. Tanganku bahkan sampai mencengkram gaun yang digunakan dengan eratnya, mengecup bibir. Menatap ke arah Baginda yang masih diam saja dengan pandangan yang sulit ku mengerti lagi."Kenapa," suaraku parau. "Memintaku menunjukan lukaku?" Hikss…menelan saliva ku susah payah. Rasa sakit hati karena kehilangan, kini tak mampu lagi ku hentikan. Aku… memang ingin menangis dan aku, memang ingin marah pada mereka karena meremehkan apa yang ku lihat.Para tetua menutup mata mereka singkat. Kenapa? Sekarang tak bisa melihat aku menangis?"Kami permisi"Jalan satu-satunya, adalah kabur—kadang, aku iri pada mereka. Karena bisa memilih jalan lain selain menyerang dan ber

    최신 업데이트 : 2023-06-05
  • Pengantin Pilihan Raja   Sisi lain Emabell

    Selamat membaca.Untuk kesekian kalinya. Aku kembali membuka mataku, namun.DEG!Mataku melebar saat Baginda sedang memeluk tubuhku yang berada di atas tempat tidur, dan rasa sakit mulai terasa saat sesuatu yang tajam menyayat bagian belakang tubuhku—Sakana sedang mengobatiku dengan bunga kematiannya."Tahanlah!"Ck! Aku bangun di saat yang salah—menuruti, aku menahan nafas juga mengeratkan cengkramanku pada pakaian Baginda yang penuh dengan darahku. Darah merah milik manusia. "Akh…" meringis saat obat masuk dan menyerap racun yang mengalir dan membuat lukaku semakin parah. Rupanya, Sakana berhasil meracik obat itu—kini, aku bisa menerima darah Baginda. Dan aku tidak peduli, apakah pilihanku ini benar atau salah. Apakah aku, akan menyesali hari ini atau malah berterima kasih? Saat pengobatan selesai, tubuhku basah oleh keringat karena menahan sakit. Sakana memberikan perban pada luka di kaki dan tanganku. Tetapi Baginda yang membalut luka pada punggungku, setelah Sakana keluar dari

    최신 업데이트 : 2023-06-05
  • Pengantin Pilihan Raja   Murkanya hati yang cemburu!

    Selamat membaca.Di kamar!Baginda tiba-tiba saja melemparku ke atas tempat tidur, bahkan menutup pintu dengan kasar. Almosa dan yang lainnya mencoba menahan Baginda agar tak murka, tapi tetap saja tak ada yang bisa membantah ke keputusannya."Baginda. Bukankah kamu yang memintaku untuk marah? Dan melepaskan segala kekesalan dan sakit hatiku saat itu. Sekarang, kenapa kau marah?" tanyaku takut, saat melihat sosok Baginda yang seperti ini.Dan inilah aku tidak punya pilihan apapun saat baju yang melekat padaku lepas dengan sendirinya, dan membuat tubuh polosku terlihat begitu jelas. Menutupi diriku dengan tanganku, nyatanya Baginda malah mendorong dan melepas tangan yang menutupi buah dada dan juga area sensitif. Memaksa masuk ke dalam tubuhku, kami tak ada bedanya sekarang. Dia dengan amarah dan aku dengan sekuat tenaga menahan dadanya. Menahan ngilu yang menghampiri seluruh tubuhku. "Aku minta maaf.""Kau melukai dirimu."Lalu sekarang apa? Dia melukaiku dengan caranya, suaraku mel

    최신 업데이트 : 2023-06-05
  • Pengantin Pilihan Raja   Indahnya bahaya

    Selamat membaca.Lama terdiam. Aku akhirnya mengumpulkan keberanianku untuk menjawabnya, meski aku benci dia kemarin malam. "Aku la-lapar."Diam—Baginda terdiam dalam tatapannya yang menusuk mataku, matanya begitu tajam. Sebelum ia mendekat…bukan—Baginda melewatiku begitu saja. Dia tak mengatakan apapun, dan sontak membuat mataku melebar sedih.Air mata lolos begitu saja, mengalir di pipiku. Aku kecewa tapi aku tahu, kalau Baginda jauh lebih kecewa dariku."Aku kan sudah minta maaf." Menoleh ke arah bahu Baginda. "Kenapa kau tidak mau bicara denganku?"Tap!Tap!Tap!Dia terus berjalan tak ingin mendengarkan keluhan ku, dan itu membuat aku sakit hati. Tapi, aku kan Emabell. "Baginda! Aku ingin pulang ke Clossiana Frigga." Dan benar saja, langkah Baginda berhenti. Dan nyaliku perlahan-lahan ciut. Jadi aku berbalik, untuk kembali ke kamarku saja sembari berkata. "Aku cuma bercanda."Baginda melihatku, tapi aku mencoba untuk tak peduli. Lagian, dari mana datangnya mulut sok berani ini?

    최신 업데이트 : 2023-06-06
  • Pengantin Pilihan Raja   Gerbang menuju Padang suci Gazelle

    Selamat membaca.Esok harinya, saat matahari belum terbit. Dan orang-orang sibuk berperang dan menyelamatkan diri dengan bersembunyi. Istana hitam, Utara. Beberapa orang telah siap dengan jubah dan segala keperluan perjalanan—meski belum pasti portalnya ada di kereta tua itu. Tapi firasatku mengatakan iya."Aku tidak menyangka kalau Anda, yang mulia, akan membawa 99% orang kepercayaanmu untuk perjalananmu kali ini."Para tetua berbicara sambil menatap ke arah Nike yang terus menempel padaku, dia terlihat tidak senang dengan strategi yang dibuat oleh Nike—Almosa harus tinggal bersama para tetua, karena harus menyamar sebagai Baginda. Hal itu dibutuhkan agar tak ada seorangpun yang curiga.Sedangkan Ar harus ikut, karena kekuatan bayangannya. Akan membuat Baginda mengawasi berbagai wilayah dari tempat yang jauh, dan tidak tidak akan terputus. Koneksinya dengan Almosa nantinya—bayangan Ar, akan menjelma sebagai para pilar yang ikut bersama dengan kami.Ya. Semua akan pergi. Kecuali Almos

    최신 업데이트 : 2023-06-06
  • Pengantin Pilihan Raja   Kenikmatan sesaat!

    Selamat membaca.Mengingat. Hatiku tiba-tiba saja menjadi sangat sedih, karena terharu dengan ingatanku saat memandang jauh ke arah pegunungan yang tinggi. "Jangan bilang kau akan menangis lagi Emabell?" tebak Sirrius. Tersenyum dengan hati gembira, menatapnya sambil menggelengkan kepala padanya. Dan itu malah membuat mereka mengembangkan senyuman mereka padaku.Wush….Saat angin menyapa. Kami memulai langkah dengan penjelasan Nike. "Regio, atau kepanjangan wilayah ini adalah umbra Regionis. Yang artinya adalah wilayah bayangan…""Rumah Ar?" Sirrius mengejek Ar dengan tatapan dan senyuman jahilnya. "Coba panggil bangsamu Ar. Bernyanyilah!" Sirrius menyenggol lengan Ar yang hanya menunjukan raut wajah datarnya."Jangan mimpi. Rumahku adalah Utara, lahir dan tumbuh disana. Bukan di tempat aneh ini!" Padahal terlihat seperti surga di mataku.Tertawa kecil. Baginda tiba-tiba saja mengandeng tanganku dengan eratnya, melirik ke arahku singkat. Dan sekarang aku mulai terbiasa dengan sikap b

    최신 업데이트 : 2023-06-06

최신 챕터

  • Pengantin Pilihan Raja   Kemenangan Akhir.

    Selamat membaca. Tabir pelindung yang terbentuk di atas dunia Elydra itu mampu menyerap setiap api kemarahan Darka, meski terlambat. Tapi kekuataan itu begitu besar sampai setiap kaki yang berdiri akhirnya tak mampu lagi untuk berdiri—semua mahkluk akhirnya menghormati Emabell, bahkan para tetua yang tersisa menundukan kepalanya.Bukan karena kekuataan lagi. Tapi karena pengorbanan seorang manusia biasa pada dunia yang dengan hebatnya menolaknya sebagai ratu, tapi dengan sangat luar biasanya ia bela dengan mengorbankan nyawanya sendiri."Mungkin agak terlambat, tapi kini kau akan menjadi ratu kami. Satu-satunya ratu kami, Emabell kami."Aku menang. Tapi tunggu, aku kewalahan karena menahan kekuataan Darka. Keringat dingin memenuhi tubuhku, tapi tidak apa-apa. Ini bukan pertama kalinya aku di panggang!WUSH!Lenyap. Ah, rupanya aku juga tumbang. Baginda…tolong aku?!Gelap.***Beberapa hari kemudian, akhirnya aku sadar. Seolah tersadar dari mimpi, atau terbangun di dalam mimpi.Aku me

  • Pengantin Pilihan Raja   Pengorbanan terakhir

    Selamat membaca.Raja dan Ratu, dan setiap makhluk yang mengisi aula utama Gratarus yang mengag dan indah saling tatap. Mereka kebingungan dengan alis yang mengerut sempurna—bagaimana tidak, pasalnya aku yang sudah seperti kehilangan kendali akan dirinya sendiri tiba-tiba saja menjadi tenang."Kau baik-baik saja Nak?" tanya ayah. Melirik ke arahku yang sedang berjalan menuju altar. "Emabell?""Ya ayah? Aku baik. Sangat baik." ucapku sembari tersenyum. Meski hatiku sangat ragu sekarang—"ternyata benar ya ayah, memilih itu sangat mudah. Yang susah itu, adalah bertahan." Kataku sambil mengumbar senyuman khas seorang Emabell dari Clossiana Frigga.Dan yah. Mata ayahku berbinar, dapat ku rasakan kalau hatinya tergetar atas perkataanku yang sepertinya sangat menyentuh hatinya. "Kau a-akhirnya mengerti Emabell?""Iya.""Ayah bangga padamu."Aku tersenyum. "Ayah akan semakin bangga. Karena kini aku mencintai Dunia Elydra.""Kenapa?" Karena dunia ini mencintai Bagindaku, rajaku, pilihan hatiku

  • Pengantin Pilihan Raja   Pilihan terakhir

    Selamat membaca.Kau mengurungku. Lalu memintaku untuk melangsungkan upacara pernikahan yang tidak seharusnya terjadi Vardiantura? Baik, lakukan. "Aku akan mengukur waktu!"Mataku berubah warna menjadi keemasan, dan darah keluar dari mataku meski hanya sedikit. Itu karena Sakana mencoba melakukan lelepati denganku yang ternyata berhasil—baginda, hanya menyuruhku untuk menunggu sampai ia datang."Kalau kau tidak bisa bersabar, Baginda bersumpah akan memperkosaku setiap malam dan membunuh kami di depanmu! Jadi jangan lakukan hal gila. Kau mengerti!" tegas Sakana mengingatkan.Mataku membulat sempurna. Dan dengan susah payah aku menelan salivaku, "iya a-aku mengerti." jawabku.Karena semakin pusing. Jadi Sakana memutuskan telepati.Setelahnya, aku menatap ke arah pintu. Tapi percuma, pintu itu dikunci dari depan. 'hah' aku tidak suka di paksa—runtukku dalam hati.***-sementara itu, istana hitam. Utara yang membeku. Terjadi penangkapan besar-besaran di empat wilayah di Utara. Kota Devika

  • Pengantin Pilihan Raja   Manusia dengan ribuan kristal di punggungnya

    Selamat membaca.Berkat kecurigaan yang sepenuhnya benar. Aku di sidang di hadapan raja Vardiantura, di temani pangeran Edanosa dan Raja Nesessbula sebagai saksi atas kesalahanku."Bagaimana bisa rasa rindu menjadi kesalahan? Rindu itu tidak menyakitiku maka itu bukanlah sebuah kesalahan." Aku membela diriku sendiri. Tidak peduli seberapa hebatnya para ratu serta ibu dan ayahku yang terus memberiku kode agar aku diam saja tak mengatakan apapun—maaf tapi dia bukan Bagindaku, dan aku tidak akan pernah tunduk padanya."Berarti kamu berkomunikasi dengannya." ucapnya dingin."Itu hakku!" "Sejak kapan kamu memiliki hak Emabell?""Dan sejak kapan kau memiliki hak untuk bertanya padaku?" balasku tak ingin kalah. karena aku benar, ini adalah hakku.Edanosa menatapku dengan alis yang mengerut ke atas lagi. Tapi aku tidak bisa diam lagi, aku menatapnya sekali lalu tersenyum padanya seolah mengatakan kalau aku akan baik-baik saja meski hasilnya."Lihat aku!" Titah Vardiantura. Dan aku menatapnya

  • Pengantin Pilihan Raja   Kiriman misterius

    Selamat membaca.Gartarus. Kerajaan yang yang akan menjadi yang utama setelah Utara, indah, asri dan sangat nyaman namun sedikit mencekam.Orang-orangnya berkulit sawo matang dan hampir dari 99% warganya adalah pengendali tumbuh-tumbuhan. Merekalah yang membuat tumbuhan dapat bergerak, tapi ada juga tumbuh-tumbuhan yang sudah memiliki nyawa sejak lahir.Dedaunan yang jatuh bahkan bisa terbang kembali ke udara seperti ribuan burung-burung.Mereka ramah, dan alami saat tersenyum padaku."Huh! Senang rasanya melihat semua saling bahu membahu dalam mengurus kerajaan. Tamu tak diundang bahkan di sambut dengan baik," Ucapku sambil tersenyum manis menghirup udara segar menyambut hari pernikahanku. "Anehnya hanya Raja Nesessbula yang berbeda." Tambahku."Apa maksud Anda Emabell?!""Kau seperti orang mati, berkulit pucat, dingin dan terlihat seperti bukan berasal dari wilayah ini."Dia tersenyum smirk. "Timur. Tidak selalu tentang warna kulit. Dan lagi, aku adalah keturunan asli kerajaan Grata

  • Pengantin Pilihan Raja   Matahari yang tertutup

    Selamat membaca.Akhirnya hari itu tiba juga. Aku dan gaun pengantin di hadapanku, perhiasan bahkan mahkota yang akan ku kenakan terpajang dalam lemari kaca yang begitu mewah.Pernikahanku dan Vardiantura. Mereka berpikir kami akan menjadi 'lawan mencintai lawan' harusnya begitu. Tapi aku sudah mencintai lawanku yang sebenarnya—pria brengsek itu bukan Vardiantura tapi Baginda.Aku tersenyum membayangkan. "Kau tersenyum?" Edanosa muncul di sampingku. "Kau suka gaunnya?""Ya.""Aku mengenal guruku Emabell, dia memiliki dua senyuman. Yang satunya tulus, dan yang satunya lagi tulus dengan rencana.""Hm?" Ku kerutkan keningku pada pangeran Edanosa yang ada di sampingku. Sebelum tersenyum padanya. "Benarkah? Jadi, apa arti senyumanku ini?!" "Tulus dengan rencana." Aku tersenyum senang. "Emabell. Aku mohon!" Dia mengerutkan keningnya padaku. Mengandeng tanganku dengan mata berkaca-kaca."Lepas.""Alasan kau koma, bukan karena kekuataan misterius yang membutakan. Tapi karena…." Aku buru-bu

  • Pengantin Pilihan Raja   Menggunakan satu sayap

    Selamat membaca.Aku tersenyum senang. Lalu menatap ke arah Nesessbula yang ingin menyampaikan informasi ini. "Sekalian, katakan padanya, aku masih menunggu." Terangku yang membuat Sih Vardiantura sialan itu tersenyum sinis."Apa yang kau harapkan?""Sampaikan saja!" Potongku. Tak peduli pada wajah angkuh seakan tak terkalahkan padahal cuma mayat hidup, aku jadi merindukan dia yang ku ciptakan dalam benakku. "Ini perintah!" Deg!"Kau….""Kau ingin aku menjadi ratu, akan ku lakukan sesuai yang kau inginkan. Dan kalian akan hidup!" Tegasku sembari tersenyum sampai mataku tidak lagi terbuka—meski artinya adalah sindiran.Mereka saling tatap. Tersenyum satu sama lainnya. "kau mau menikah denganku?" tanya Vardiantura."Hm." Jawabku sembari terus mengunyah."Kau mau menjadi ratu kami tanpa Baginda tercinta mu itu?""Hm." "Kau ingin memberikanku cinta.""Tentu.""Bagaimana dengan keturunan.""Tidak buruk."Mereka semakin bingung. "Kau masih waras Emabell?""Tidak. Setengah gila. YAH WARASL

  • Pengantin Pilihan Raja   Akhir Dialog Harapan Waktu

    Selamat membaca.Aku berjalan seperti orang bodoh diantara dinginnya malam, menikmati luasnya taman yang di bangun hanya untukku. Emabell dari Clossiana Frigga, bahkan nama taman ini adalah namaku. TAMAN EMABELL. Semuanya lengkap, kasih sayang, cinta, perhatian bahkan makanan sudah tersedia. Hanya saja, mengapa? Aku terus menatap ke arah tembok raksasa yang menghalangi duniaku."Baginda?" Sadar kalau ada langkah yang terus mengikutiku sedari tadi—Kubiarkan karena Baginda juga diam saja sedari tadi.Tiba-tiba. Ia memelukku dari belakang. "Tidak dingin?" tanyanya—Bisa kurasakan dengan jelas hembusan nafasnya yang menyentuh leher jenjangku. "Em.""Em?" Ulangnya.Aku tidak bersemangat sampai aku bisa membaca isi pikirannya. "Baginda mereka mengadakan pertemuan dan akhirnya Utara diundang….""Kita tidak akan pergi!""Mereka memilihku sebagai perwakilan." Aku sangat bersemangat sampai lupa akan sesuatu. "Ini…" tak melanjutkan ucapanku, kepalaku malah tertunduk ke bawah. Dan tak kusadari k

  • Pengantin Pilihan Raja   Merindukan kekejaman!

    Selamat membaca.Ribuan panah amarah penuh penolakan di tengah kedamaian tanpa Utara. Dari orang-orang yang pernah tersenyum padaku—Tetapi Dia, Baginda. Dengan cepat menerjang ribuan anak panah itu seperti meteor yang kembali naik ke atas langit tanpa rasa takut.WUSH!Angin berhembus menerpa ku dengan sangat kuat, membuat surai dan pakaian kami beterbangan ke mana-mana. Tapi mata kami seakan menatap biasa saja ke arah Baginda.Zurra menatapku. "Nah Emabell, kita pulang?" Ia mengulurkan tangannya. Membuat aku tergetar, tersentak kagum. Melihat senyuman mereka yang berdiri di hadapanku, dengan ribuan prajurit Utara yang mendekat. Seolah menjemput kami untuk kembali pulang.Meski hanya kumpulan tengkorak dan mayat hidup. Mengapa rasanya bisa sangat hangat? Kegerian dan ketakutan yang pernah ada, sekarang ada dimana? Dan tekad untuk pulang ke Clossiana Frigga yang membuat banyak sekali rasa sakit. Terbang ke angkasa mana?"Ayo kita pulang." Senyumku sembari meraih tangan Zurra.Namun seb

앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status