Share

Setetes air mata

Happy Reading.

Aku terkejut karena Edanosa tahu kalau aku bisa membaca pikiran mereka. Tetapi aku kecewa saat dia mengatakan hal itu padaku—murung, Baginda tiba-tiba saja menatapku dalam.

"Kau suka anak kecil?"

Deg! Pertanyaannya itu, membuat wajahku memerah membaca isi pikirannya. Menatap Baginda ragu. "Aku suka apapun yang ku lihat." jawabku sambil tersenyum kecil. "Batu, pohon, bahkan air yang tidak bicara pun, aku menyukainya."

"Jadi Emabell akan suka jika melihat anak kecil?"

"Baginda," ini bukan saatnya membicarakan hal itu. Tapi jika nanti aku punya anak, aku ingin punya dua. Agar mereka bisa saling menjaga nantinya. "Aku mencintaimu Baginda."

Hati terobati. "Ah, Kafkan mungkin akan menjadi guru yang hebat." Berpikir lagi. "Almosa dan Nike."

Tetapi Baginda tak menjawabku, tatapannya kembali datar fokus menghindari beberapa serangan yang nyasar karena Irlanga saling menyerang satu-sama lainnya—untungnya, Edanosa membantuku dari jauh agar terluka. Meski hanya diam, tapi dia mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status