Share

Yang berarti, untuk dilukai!

Selamat membaca.

"Baginda!" panggilku parau—dia yang tak menjawabku, malah membuat dadaku terasa sesak.

Aku mencoba untuk bangkit dari tidurku, ingin memastikan agar Baginda bai-baik saja. Aku cemas karena dia tak menjawabku. "Ba-baginda?" tubuhku masih lemah, tapi aku tetap memaksa untuk tetap berdiri.

Tiba-tiba saja Baginda menoleh ke arahku, saat kaki lemah ini berhasil menginjak lantai kayu yang terasa begitu dingin. Mataku membelalak dengan lebarnya, saat melihat pria itu berderai air mata. Tetapi detik berikutnya, aku tersenyum ikut meneteskan air mataku pilu.

Dia menyambarku dengan pelukan hangatnya, sampai-sampai kakiku tak menginjak lantai lagi karena pelukannya itu. "Kamu sangat berarti untukku Emabell. Jangan sakit lagi, aku tidak akan sanggup menunggu." Tersenyum aku membalas pelukan eratnya itu dengan pelukan lemahku. "Jangan mencintai langit." Tentu saja—itu sebabnya, saat aku merindukan langit. Dan ingin berada di sisi sang pencipta. Aku akan selalu mengingat hari ini.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status